DOSEN PENGAMPU :
ULFA NURHAYANI,SE.,M.Si /
RINI HERLIANI,SE.,M.Si.,Ak
NAMA MAHASISWA :
Winni rahmayani depari (7202442007)
Maria pryana maylani hutajulu (7203342030)
MEDAN 2020/2021
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmatnya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunaan makalah ini atas pemenuhan tugas makalah Mata kuliah
EVALUASI PEMBELAJARAN dalam bentuk maupun isinya sederhana.semoga tugas ini dapat
di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedomanbagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca khusus nya saya sebagai mahasiswa , sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepanya dapat lebih baik dan dapat belajar dalam mengerjakan
tugas CJR dengan baik.
Tugas ini saya akui masih banyak kekurangan karna pengalaman yang saya miliki sangat
kurang.oleh karna itu saya harapkankepada pembaca untuk memberikan masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini, sehinga tugas- tugas CJR saya lebih baik
sebelumnya.
Kelompok 9
1
Kata Pengantar
Daftar Isi
Abstrak ........................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 5
A.Latar belakang ............................................................................................................ 5
B.Manfaat critical jurnal review ..................................................................................... 5
C.Tujuan critical jurnal review ...................................................................................... 5
D.Identitas jurnal .......................................................................................................... 6
2
ABSTRAK
3
• Feedback as the key component of formative assessment was studied extensively in the
context of the acquisition of the foreign language productive skills by different categories
of learners. Similarly, this paper aimed at the investigation of the optimal design of
the feedback loop in teaching translation to undergraduate students. A mixed-methods
research involved 40 sophomores of Poltava University of Economics and Trade and was
conducted during 2018–2019 academic year. It examined the efficacy of four feedback
response types from both quantitative and qualitative perspectives. Sample Group 1 had
to study the received teacher feedback arbitrarily and consider it, while working on their
further translations. Sample Group 2 was required to prepare a written free-form self-
reflection report on the teacher feedback. Sample Group 3 was supposed to resubmit
their corrected translations to the teacher. Finally, Sample Group 4 had to accompany
their self-reflection reports with the corrected translations. The obtained data showed
statistically significant difference between the acquired levels of the translation skills by
the students of the four sample groups. The highest results were achieved due to the
combination of self-reflection reports and translation correction. The questionnaire on the
students’ attitude to these practices proved the received statistical data
4
BAB I
PENDAHULUAN
Rasionalisasi Pentingnya CJR Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita
baca dan pahami. Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan kita.
Misalnya dari segi analisis bahasa, pembahasan penerapan pasal-pasal yang mengatur
tentang Telaah kurikulum di perguruan tinggi , oleh karena itu penulis membuat Critical
jurnal Report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih referensi.
3. Untuk mengetahui materi apa saja yang dibahas untuk buku Bahasa Indonesia
D. IDENTITAS JURNAL
5
JURNAL I
Download : http://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/view/1124
Tahun : 2012
JURNAL II
DISTANCE EDUCATION.
Download:https://www.researchgate.net/profile/Vrasidas_Charalambos/publication/2522
41255_Constructivism_versus_objectivism_Implications_for_interaction_course_design_
and_evaluation_in_distance_education/links/53dbbde80cf2cfac9928f8fa.pdf
Tahun : 2012
JURNAL III
Download : https://ijere.iaescore.com/index.php/IJERE/article/view/21274
6
Volume dan halaman : Vol. 10, No. 2, hal 9
BAB II
PEMBAHASAN
A. KAJIAN TEORITIS
1. Evaluasi Pembelajaran
a. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Dalam pendidikan terjadi proses belajar mengajar yang sistematis, yang terdiri dari banyak
komponen. Masing-masing komponen pengajaran tidak bersifat terpisah atau berjalan
sendiri-sendiri, tetapi harus berjalan secara teratur, saling bergantung dan
berkesinambungan. Proses belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi yang terjadi
antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Guru sebagai pengarah dan
pembimbing, sedang siswa sebagai orang yang mengalami dan terlibat aktif untuk
memperoleh perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mengikuti proses belajar
mengajar, maka guru bertugas melakukan suatu kegiatan yaitu penilaian atau evaluasi
atas ketercapaian siswa dalam belajar. Selain memiliki kemampuan untuk menyusun
bahan pelajaran dan keterampilan menyajikan bahan untuk mengkondisikan keaktifan
belajar siswa, guru diharuskan memiliki kemampuan mengevaluasi ketercapaian belajar
siswa, karena evaluasi merupakan salah satu komponen penting dari kegiatan belajar
mengajar. Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation. Menurut Mehrens dan
Lehmann yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, evaluasi dalam arti luas adalah suatu
proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan
untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.1 Dalam hubungan dengan kegiatan
pengajaran, evaluasi mengandung beberapa pengertian, diantaranya adalah:
1. Menurut Norman Gronlund, yang dikutip oleh Ngalim Purwanto dalam buku Prinsip-
Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, evaluasi adalah suatu proses yang sistematis
untuk menentukan keputusan sampai sejauh mana tujuan dicapai oleh siswa.
7
2. Wrightstone dan kawan-kawan, evaluasi pendidikan adalah penaksiran terhadap
pertumbuhan dan kemajuan siswa kearah tujuan-tujuan atau nilainilai yang telah ditetapkan
di dalam kurikulum.
Dilihat dari fungsinya yaitu dapat memperbaiki program pengajaran, maka evaluasi
pembelajaran dikategorikan ke dalam penilaian formatif atau evaluasi formatif, yaitu
evaluasi yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat
keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri.5 Menurut Anas Sudijono, evaluasi
formatif ialah evaluasi yang dilaksankan ditengah tengah atau pada saat berlangsungnya
proses pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan program pelajaran
atau subpokok bahasan dapat diselesaikan, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana
peserta didik .telah terbentuk. sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan.
b. Tehnik evaluasi
Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat. Jadi teknik evaluasi berarti alat yang
digunakan dalam rangka melakukan kegiatan evaluasi. Berbagai macam teknik penilaian
dapat dilakukan secara komplementer (saling melengkapi)sesuai dengan kompetensi yang
dinilai, teknik penilaian yang dimaksud antara lain melaui tes, observasi, penugasan,
inventori, jurnal, penilaian diri dan penilaian antar teman yang sesuai dengan
8
karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Dalam konteks evaluasi
hasil proses pembelajaran di sekolah dikenal adanya 2 macam teknik, yaitu Teknik
tes, maka evaluasi dilakukan dengan jalan menguji peserta didik, sedangkan teknik
non test, maka evaluasi dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik
c. Langkah-langkah evaluasi
Evaluasi merupakan bagian integral dari pendidikan atau pengajaran sehingga perencanaan
atau penyusunan, pelaksanaan dan pendayagunaan nyapun tidak dapat dipisahkan dari
keseluruhanprogram pendidikan atau pengajaran.Hasil dari evaluasi yangdiperoleh
selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki cara belajarsiswa (fungsi formatif). Agar
evaluasi dapat dilaksanakan tepat pada waktu yangdiharapkan dan hasilnya tepat guna
dan tepat arah, perlu mengikuti langkah-langkah berikut ini:
Ada dua faktor yang mempengaruhi dalam mengevaluasi pembelajaran, yaitu faktor yang
berasal dari dalam (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal) Faktor internal
meliputi:
• Tingkat Pendidikan
9
Komitmen pemerintah baik pusat maupun daerah terhadap penyelenggaraan pendidikan
juga sangat diperlukan. Dukungan tersebut baik dari segi peningkatan anggaran dana
pendidikan, maupun komitmen dalam melaksanakan berbagai pembaharuan dalam
bidang pendidikan. Pemerintah diharapkan menghargai kompetensi guru misalnya
melalui pemberian tunjangan, namun diharapkan pemberian tunjangan harus didasrkan
pada hasil uji kompetensi guru.
Dalam pelaksanaan pendidikan faktor sarana dan prasarana merupakan faktor yang
tidaj kalah pentingnya. Kelengkapan sarana dan prasarana dapat menunjang peningkatan
mutu pendidikan. Ahar guru dapat melaksanakan proses pembelajaran secara efektif
maka hendaknya ada ketersediaan sarana dan prasarana dan media pembelajaran yang
menunjang.
Kepemimpinan kepala sekolah memiliki andil cukup besar dalam mendorong dan
meningkatkan kompetensi guru mengembangkan teknik evaluasi. Kepala sekolah
hendaknya menunjukan rasa tanggung jawab bersama dan selalu memberikan
keteladanan dalam melaksanakan tugas
B. REFRENSI PENDUKUNG
Almasdi Syahza. 2006. Model pengembangan wajib belajar 12 tahun di kabupaten
Bengkalis propinsi Riau. Diambil pada tanggal 25 Juli 2012 dari
http//www.almasdi.dikti.net
Creswell, John W. 2009. Research design, qualitative, quantitative, and mixed
methods approaches. Los Angeles. Sage.
Kolb, D.A., Richard E.B., Charalampos, M. (1999). experiential learning
theory: Previous Research and New Directions.
Direktorat Pembinaan SMK. 2006. Penyelenggaraan sekolah menengah kejuruan
bertaraf internasional. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
10
Nasional.
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. 2005. Kebijakan Pendidikan
Menengah Kejuruan 2005-2009. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Dan Menengah Depertemen Pendidikan Nasional.
Joko Sutrisno. 22 Mei 2009. Sekolah kejuruan untuk mencetak enterpreuner.
Diambil pada tanggal 20 Maret 2010 dari http//www.news.php.htm
Martubi & Satunggalno. 1998. Model-Model Penyelenggaraan Unit Produksi di
Sekolah Menengah Kejuruan daerah Istimewa Yogyakarta. Diambil
pada tanggal 16 Maret 2010 dari http://uny.ac.id/dosen.
C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis penelitian evaluasi yang meliputi: effort evaluation,
Process evaluation dan treatment specification approach. Metode penelitian evaluasi ini
menggunakan mixed method designs dengan concurrent triangulation designs
(Creswell, 2009: 213). Populasi penelitian adalah SMKN RSBI-SBI rumpun Teknologi
di DIY yang memiliki unit produksi aktif. Penentuan sampel penelitian berdasarkan
purposive sampling yaitu di SMKN RSBI-SBI yang memiliki unit produksi aktif seperti
pada Tabel 1.
11
Variabel dalam penelitian ini meliputi: context, input (fasilitas praktek, program unit
produksi, kemampuan guru, siswa, dan teknisi), process (KBM, produksi), product
(kompetensi kerja, kualitas barang), dan outcome (dampak bagi sekolah). Pengumpulan
data kuantitatif melalui kuesioner, lembar penilaian dengan skala Likert 1-4 dan 1-5
dan dokumetasi. Langkah penyusunan instrumen: (1) merumuskan kisi-kisi instrumen;
(2) uji coba instrumen; dan (3) uji validitas dan reliabilitas instrumen. Pengumpulan data
kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam semi terstruktur dan melalui observasi.
Uji reliabilitas pedoman wawancara dengan cara (a) mengecek apakah pedoman
wawancara dan observasi tidak mengandung keraguan serta kesalahan; (b) konsistensi
antara kode, dan definisi; (c) berkoordinasi dan mengkomunikasikan diantara anggota dan
sharing data; dan (d) mengadakan cross chek dengan peneliti lain (Creswel, 2009). Uji
validitasnya dengan cara: (a) triangulasi; (b) member checking, dan (c) use rich, thick
description. Selain itu untuk menjaga keabsahan data dengan cara: a) peneliti
sebagai instrumen utama; (b) subyek wawancara dari berbagai sumber; (c)
menggunakan alat bantu perekam suara; (d) wawancara dilakukan pada sekelompok
12
subyek; (e) menjaga kondisi dan situasi wawancara secara alamai dan; (f) cross chek
hasil wawancara. Analisis data dilaksanakan dengan tiga cara yaitu: (1) analisis data
kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif untuk melihat kecenderungan kategori
setiap variabel, (2) analisis data kualitatif dengan menggunakan model Miles dan
Huberman (1984) yaitu: data reduction, data display dan conclusion drawing/
verification., dan (3) analisis data gabungan menggunakan logical framework analysis
(LFA).
D. HASIL PENELITIAN
Unit Produksi SMKN 2 Jetis Yogyakarta Unit produksi yang aktif ada empat dari sembilan
unit produksi yang ada di program keahlian yaitu: Teknik Instalasi Tenaga Listrik,
Teknik Bangunan (Teknik Bangunan Gedung dan Teknik Survei Pemetaan), Teknik
Kendaraan Ringan, Teknik Komputer dan Jaringan serta Teknik Multi Media. Teknik
kendaraan ringan tergolong unit produksi yang aktif mencari pasar produk seperti
mendatangi sekolah-sekolah, kantor, instansi untuk promosi, namun sambutan dari
konsumen belum positif. Adapun unit produksi yang lain belum melakukan upaya
promosi yang memadai baru sebatas kolega guru, tetangga atau karena sudah dikenal
memiliki perlengkapan memadai untuk dapat disewa (teknik survei pemetaan). Komponen
input sebagian besar sudah memenuhi standar minimal untuk dapat digunakan dalam
kegiatan produksi/jasa, namun masih belum bisa mengikuti kemajuan teknologi (teknik
kendaraan ringan). Selain itu semua unit produksi belum memiliki program kerja
terjadwal dan tidak kontinyu, sehingga kegiatan unit produksi aktif bila ada pesanan
pekerjaan.roses produksi dilakukan oleh guru, teknisi dan siswa, namun hanya terbatas
pada 1-2 guru, 1 teknisi dan 5-10 siswa. Hal ini dikarenakanketerbatasan pesanan
produk/jasa. Walaupun demikian unit produksi sesungguhnya mampu manjadi tempat
pelatihan kerja untuk meningkatkan keterampilan guru dan siswa. Kontrol pekerjaan dan
finishing dilakukan oleh guru untuk menjaga kualitas produk/jasa. Produk/jasa yang
dihasilkan memiliki kualitas kategori baik dalam hal konstruksi dan bahan baku,
dengan harga/tarif standar. Pelaksanaan kegiatan unit produksi mampu meningkatkan
kesejahteraan warga sekolah, tetapi terbatas hanya pada 2-3 orang. Oleh karena
kegiatan unit produksi tidak kontinyu, volume pekerjaan relatif kecil sehingga
13
keuntungan yang diperoleh relatif kecil serta belum mampu menjadi sumber
pembiayaan sekolah. Demikian halnya dengan jalinan kerjasama dengan industri belum
ada, kecuali program keahlian survei pemetaan yang mampu menjalin kerja sama dengan
industri dalam persewaan alat-alat survei pemetaan. Konsumen produk jasa baru sebatas
untuk keperluan sekolah sendiri, guru,kolega guru, dan siswa. Unit Produksi SMKN 2
Depok Sleman Unit produksi yang aktif adalah (a) Teknik Otomasi Industri; (b)
Teknik Komputer dan Jaringan; (c) Teknik Mesin Produksi dan Fabrikasi; (d) Teknik
Gambar Bangunan. Unit produksi sebagian besar bergerak dalam produksi barang,
kecuali teknik otomasi industri yang kadang-kadang menerima jasa pemasangan
instalasi, persewaan LCD dan genset. Sambutan konsumen cukup baik untuk UP Teknik
Komputer Jaringan dan Teknik Mesin. Kendala yang dihadapi masih sulit memasarkan
produk dan sebagian SDM masih sulit kerjasama untuk mengaktifkan unit produksi.
Selain itu sebagian besar guru memiliki jam mengajar cukup padat (lebih 24 jam).
14
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/21274-42399-1-PB.pdf
https://ijere.iaescore.com/index.php/IJERE/article/view/21274
Https://scholar.google.co.id/scholar?q=cjr+evaluasi+pembelajaran+jurnal+internasional
&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholar
file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/884-Article%20Text-1726-2-10-
20121227.pdf
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/view/1124/2814
file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/1124-8587-1-PB.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/4649/3/BAB%20II.pdf
https://www.researchgate.net/publication/252241255_Constructivism_versus_objectivis
m_Implications_for_interaction_course_design_and_evaluation_in_distance_education
15
LAMPIRAN :
16