Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RESUME PERTEMUAN 3

PENCARIAN PRINSIP AKUNTANSI

Dosen Pengampu :

APRIWANDI SE.,MSC.,AKT.

Kelompok 3

Alip Ega Ardiansyah 0119101187

Deswita Maharani 0119101189

Mega Refiyani 0119101194

Kelas B

Akuntansi S1

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2022
Pencarian Prinsip Akuntansi

1. Pencarian Dimulai

Kata prinsip diturunkan dari kata Latin principe, yang berarti pertama dalam pengertian
tingkat dasar. Karena buku teks pertama yang dihadapi mahasiswa akuntansi merupakan buku
tingkat dasar, istilah Dasar-dasar Akuntansi sepenuhnya tepat. Apa yang kita pelajari dalam
pelajaran akuntansi pertama kali adalah prinsip-prinsipnya dalam pengertian materi yang
pertama dalam hal waktu dan yang pertama dalam hal kesulitan. Prinsip-prinsip akuntansi
mungkin menjadi pelajaran pertama, tetapi ini bukanlah pelajaran mengenai kebenaran mendasar
dari akuntansi. Untuk mempelajari hal ini, sebagai lawan dari pengenalan ke unsure-unsur
prakteknya, seseorang harus beralih ke pelajaran teori akuntansi.

2. Usaha-usaha Pertama

Banyak individu dan kelompok mulai bekerja pada tahun 1930an untuk menguak apa
yang seharusnya yang mereka anggap sebagai prinisp-prinsip akuntansi. Sebagai yang pertama
keluar dari perkumpulan, yang mungkin agak memalukan bagi AIA adalah American
Accounting Association (AAA). Dibawah kepemimpinan professor Michigan William Paton,
yang dipilih sebagai direktur peneliti pertama dari AAA pada awal 1936, AAA menerbitkan
dalam bulan Juni 1936 yang pertama dari apa yang akan menjadi seri monograf singkat tentang
prinsip-prinsip akuntansi. Edisi tahun 1936 diberi judul A Tentative Statement of Accounting
Principles Underlying Corporate Financial Statement. 5 harapan yang dinyatakan adalah akan
mungkin “untuk menyepakati suatu fondasi dari pertimbangan mendasar yang akan cenderung
menghilangkan variasi acak dalam prosedur akuntansi yang berasal bukan dari kekhasan masing-
masing perusahaan, tetapi dari berbagai ide ahli keuangan dan eksekutif perusuhaan mengenai
apa yang mungkin tepat, sah atau persuasive bagi investor pada suatu waktu tertentu”.

3. Fondasi Awal

Pernyataan sementara pada prinsip-prinsip akuntansi dari AAA, yang dijelaskan dalam
bagian sebelumnya, tidak tampak dalam keadaan vakum. Paton sendiri sudah menulis suatu tesis
doktoral yang dipublikasikan dengan judul Accounting Theory tahun1992. Buku ini radikal
bahkan dari ukuran standar sekarang. Didalamnya ia mendukung pandangan liberal yaitu, secara
ideal, semua perubahan nilai yang dapat dipercaya dalam arah apapun, dari sebab apapun,
seharusnya disajikan dalam akun…”Di atas segalanya adalah penting,” ia mengatakan, “bahwa
laporan akuntansi menyajikan suatu gambaran data kini dalam bentuk dolar aktual seakurat
tanggal laporan.”

4. Bangkitnya Investor

Pergeseran paling penting dalam pemikiran dasar akuntansi yang muncul dari tulisan-
tulisan ini dan diskusi pada akhir 1920an dan awal 1930an adalah perubahan dalam tujuan
akuntansi dari menyajikan informasi ke manajemen dan kreditur menjadi menyajikan keuangan
untuk investor dan pemegang saham. Tekanan untuk perubahan dalam tujuan ini muncul dari
sektor keuangan dan perdagangan saham, bukan dari akuntan.

Perubahan dalam tujuan laporan keuangan menyebabkan:

1. Berkurangnya penekanan pada neraca sebagai laporan nilai-nilai.


2. Konsekuensi meningkatnya penekanan pada laporan rugi laba dan suatau konsep laba
yang seragam.
3. Kebutuhan akan pengungkapan menyeluruh mengenai informasi yang relevan, dengan
menyajikan laporan keuangan yang lebih lengkap dan meningkatkan penggunaan catatan
kaki.
4. Penekanan pada konsistensi pelaporan, khususnya sehubungan dengan laporan rugi laba.

5. Upaya-upaya Penting Lainnya

Pada tahun 1938, sesuai permintaan Haskins & Sells Foundation, professor Harvard,
Thomas Henry Sanders, professor California, Henry Rand Hatfield, dan professor Yale Law
School, Underhill Moore mempublikasikan A Statement of Accounting Priciples, yang ditujukan
untuk “menetapan prinsip-prinsip dan aturan-aturan akuntansi yang mengatur apa yang
seharusnya tampak di neraca dan laporan laba rugi dan dalam akun-akun daripadanya hal itu
disusun”. Isi dari monograf ini memperlihatkan bahwa pengarang lebih memperhatikan masalah
praktik-praktik yang berlaku--yaitu praktik-praktik yang menyimpang secara sangat radikal
dalam hal-hal tertentu dari praktik yang berlaku dewasa ini.

6. Pencarian Dipercepat
Pencarian prinsip akuntansi luas diperbaharui segera setelah perang. Kembali lagi, AAA
memimpin dengan mengeluarkan revisi prinsip-prinsip sementara 1948 yang sekarang diberi
judul Accounting Concepts and Standart. Akan tetapi, seperti sebelumnya, pendekatan mereka
bersifat sepotong-sepotong dan tidak dimaksudkan untuk meneruskan pencarian prinsip-prinsip
secara luas.

7. Accounting Research Division

Pada tahun 1959, bertindak atas rekomendasi special committee on research program, Institut
direorganisasi untuk memajukan “ekspresi tertulis mengenai apa yang merupakan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum, sebagai pedoman untuk anggota-anggotanya dan pihak lainnya.
Satu dari tujuan reorganisasi adalah agar dapat menanggulangi masalah luas dari akuntansi
keuangan pada empat tingkat:

1. Pembentukan postular dasar.


2. Perumusan prinsip-prinsip secara luas.
3. Pengembangan aturan atau pedoman lain untuk aplikasi prinsip dalam situasi-situasi
khusus.
4. Penelitian.

Seorang staf penelitian akuntansi permanen direkrut untuk melaksanakan program penelitian
dengan maksud agar hasil-hasil dari upayanya.

8. Pencarian Bergeser

Serangan-serangan pada pendekatan postulat/prinsip mulai memuncak dari arah-arah


lain. Profesor Berkeley, William Vatter mempertanyakan keseluruhan perusahaan. Ia pertama
kali menyanggah bahwa sebelum seseorang dapat menunjukan suatu masalah dalam akuntansi,
seseorang harus menetapkan suatu maksud atau tujuan. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa
tujuan-tujuan, bukan postulat-postulat, yang merupakan blok utama dalam membangun suatu
toeri akuntansi.

9. Suatu Pernyataan Teori Akuntansi Dasar


Serangan Vatter pada pendekatan postulat/prinsip yang dinyatakan dalam dokumen baru
terbit dari American Accounting Association tahun 1966, berjudul A Statement of Basic
Accounting Theory dan dikenal dengan singkatannya ASOBAT. Ini dimulai dengan suatu
penegasan bahwa akuntansi adalah “proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengomunikasikan
informasi akuntansi untuk memungkinkan pertimbangan dan keputusan yang terinformasi oleh
pemakai informasi tsb”. Dengan demikian ASOBAT menamakan dirinya sebagai pernyataan
teori akuntansi baru pertama yang berorientasi pada pemakai. Ini tidak berarti bahwa akuntansi
tidak dianggap sebagai berorientasi pemakai sebelum ini.

ASOBAT berusaha untuk mengelakkan kesulitan-kesulitan menentukan keinginan-


keinginan investor tertentu dengan menyarankan bahwa ketentuan informasi keuangan
seharusnya terkena empat standar atau kriteria. Komite menyimpulkan bahwa satu-satunya cara
agar pendekatan baru ini dapat direalisasikan adalah dengan perluasan data, yaitu dengan
melaporkan banyak ukuran dan beberapa jumlah memenuhi kisaran kebutuhan yang cukup luas.

ASOBAT lebih berpegaruh dari pada pernyataan AAA yang mendahuluinya, Orientasi
pemakai telah berlanjut mendominasi penetapan standar akuntansi, seperti halnya penggunaan
tujuan.

 APB Statement No.4


Tujuaan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajir dan sesuai prinsip
akuntansi berterima umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan lain dalam posisi
keuangan.

Tujuan umum laporan keuangan adalah sebagai berikut:


1. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber daya ekonomis dan
kewajiban suatu usaha binis dengan tujuan untuk :
 Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
 Menunjukkan pendanaan dan investasi
 Mengevaluasi kemampuan perusahaan memenuhi komitmen
 Menunjukkan basis sumber daya untuk pertumbuhan
2. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang perubahan sumber daya
bersih sebagai hasil dari aktivitas-aktivitas perusahaan yang menghasilkan profit
dengan tujuan untuk :
 Menunjukkan tingkat kembalian dividen harapan bagi investor.
 Menunjukkan kemampuan operasi untuk membayar kreditor dan pemasok,
menyediakan pekerjaan bagi karyawan, membayar pajak dan menghasilkan
dana untuk ekspansi.
 Menyediakan informasi keuangan bagi manajemen untuk perencanaan dan
pengendalian.
 Menunjukkan profitabilitas jangka panjang
3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi
earning potensial perusahaan :
4. Menyediakan informasi lain yang dihasilkan tentang perubahan sumber daya
ekonomi dan kewajiban.
5. Mengungkapkan informasi lain yang relevan dengan kebutuhan pemakai.

Tujuan Kualitatif akuntansi keuangan adalah sebagai berikut :


1. Relevan, memilih informsi yang paling mungkin untuk membantu pemakai dalam
pembuatan keputusan ekonomi .
2. Dapat dipahami selain harus jelas informasi yang dipilih, juga harus dapat
dipakai pemakai
3. Dapat diuji kebarannya , hasil-hasil akuntansi dibenarkan oleh ukuran-ukuran
yang independent, menggunakan metode pengukuran yang sama.
4. Netral. Informasi akuntansi diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan bukan
kebutuhan khusus pemakai tertentu.
5. Tepat Waktu. Berarti mengkomunikasikan informasi se-awal mungkin untuk
menghindari dari keterlambatanpembuatan keputusan ekonomi.
6. Dapat Diperbandingkan. Perbedaan-perbedaan seharusnya tidak mengakibtakan
perlakuan akuntansi yang berbeda.
7. Kelengkapan. Semua informasi yang memenuhi persyaratan tujuan-tujuan
kualitatif lain harus dilaporakan.
DAFTAR PUSTAKA

(DOC) Pencarian Prinsip-Prinsip | Erdithia Marlon - Academia.edu

Anda mungkin juga menyukai