B. Teori Molekuler
Teori ini menyatakan bahwa penuaan dikendalikan oleh bahan
genetik rekayasa genetika.
1. Error Theory
Teori ini menunjukkan bahwa kesalahan dalam sintesis protein
RNA menyebabkan kesalahan dalam sel-sel tubuh yang mengarah
pada penurunan progresif fungsi biologis.
2. Teori Mutasi Somatik
Teori ini mirip dengan teori sebelumnya, tetapi menunjukkan
bahwa penuaan terjadi karena kerusakan DNA yang disebabkan
oleh paparan radiasi atau bahan kimia.
Kerusakan ini menyebabkan kelainan pada kromosom yang
menyebabkan penyakit atau disfungsi berikutnya dalam hidup.
1. Teori Seluler
Diduga penuaan merupakan proses yang terjadi akibat
kerusakan sel. Ketika sejumlah sel rusak, semua fungsi tubuh
berkurang.
2. Teori Radikal Bebas
Teori ini menjelaskan kerusakan sel. Radikal bebas adalah
molekul tidak stabil yang diproduksi oleh tubuh selama proses alami
respirasi dan metabolisme, atau dengan paparan radiasi dan polusi.
Radikal bebas diduga merusak sel, DNA, dan sistem kekebalan tubuh.
Akumulasi radikal bebas yang tinggi dalam tubuh tampaknya terlibat
atau menyebabkan perubahan fisiologis usia tua dan berbagai penyakit
seperti radang sendi, penyakit peredaran darah, diabetes dan
aterosklerosis. Lipofecin radikal bebas menyebabkan pembentukan
granula berpigmen berminyak yang menyebabkan bintik-bintik
penuaan pada orang tua. Orang yang mendukung teori ini, disarankan
agar jumlah radikal bebas dapat dikurangi dengan menggunakan
antioksidan seperti vitamin, karotenoid, selenium dan makanan nabati.
3. Crosslink Theory
Crosslink theory atau teori jaringan ikat menyatakan bahwa
DNA dan molekul sel jaringan ikat mengganggu radikal bebas untuk
membentuk ikatan yang mengurangi kemampuan jaringan untuk
memperbaiki dirinya sendiri. Hal ini menyebabkan perubahan kulit
yang berkaitan dengan usia seperti kekeringan, kerutan, dan
berkurangnya elastisitas kulit.
4. Clicker Theory
Teori ini menggabungkan teori evolusi tubuh, radikal bebas,
dan crosslinking yang menyatakan bahwa bahan kimia yang dibuat
oleh metabolisme menumpuk di sel normal dan merusak organ seperti
otot, jantung, saraf, dan otak.
5. Wear and Tear Theory
Tubuh manusia diasumsikan sebagai mesin yang kehilangan
fungsinya ketika bagian-bagiannya aus. Seiring bertambahnya usia,
sel, jaringan, dan organ rusak oleh tekanan internal dan eksternal.
Ketika berbagai bagian tubuh rusak parah, fungsi tubuh secara
keseluruhan menurun. Teori ini juga menunjukkan bahwa praktik
perawatan kesehatan mengurangi tingkat kelelahan dan kehancuran
dan mengarah pada fungsi tubuh yang lebih baik dan lebih lama.
Teori Imunologi Teori ini menyatakan bahwa penuaan adalah
perubahan dari fungsi sistem kekebalan tubuh. Menurut teori ini,
sistem kekebalan, yaitu mekanisme pertahanan tubuh yang penting,
melemah seiring waktu dan orang tua menjadi lebih rentan terhadap
penyakit. Teori kekebalan juga menunjukkan bahwa peningkatan
penyakit autoimun dan alergi di usia tua disebabkan oleh perubahan
sistem kekebalan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Pyo, IS., et al. 2020. Mechanism of Aging and the Preventive Effects of
Resvaterol on Age-Related Diseases. Molecules. 25: 1-2.
Karamivand, V., Mohamadi, A. 2022. A Review of Theories of Aging, with
Emphasizing the Theory of Disengangement in a Nursing Home. Journal of
Geriatric Nursing and Health Sciences. 4(1): 11.