Disusun oleh :
NAMA : HAIRUDIN
NIM : B1D019085
KELAS : 4A2
PRODI : S1 PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2021
I
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktikum Mata Kuliah Manajemen Ternak Potong dan Kerja, Di Serahkan
Guna Melengkapi Satu Sks, Serta Menjadi Suatu Syarat Kelulusan
Dari Mata Kuliah Manajemen Ternak Potong dan Kerja di
Fakultas Peternakan Universitas Mataram
KATA PENGANTAR
II
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan
taufik, hidayah, inayah, serta nikmat yang tak mampu untuk kita menghitung
jumlahnya, sehingga Laporan Praktikum Manajemen Ternak Potong dan Kerja ini
dapat diselesaikan dengan baik, lancar dan tepat pada waktunya yang ditentukan.
Sholawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW., yang telah menjadi suri tauladan bagi umatnya.
Laporan Praktikum Manajemen Ternak Potong dan Kerja ini disusun
berdasarkan hasil Tabulasi Data Peternak 2021 yang diberikan serta dilengkapi
dengan referensi dari buku-buku, jurnal-jurnal dan hasil penelitian sebelumnya.
Laporan ini disusun untuk melengkapi satu sks pada Mata Kuliah Manajemen
Ternak Potong dan Kerja di Fakultas Peternakan Universitas Mataram.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak
membantu kami mulai dari mengolah data praktikum sampai proses penyusunan
laporan ini yang mungkin terlalu banyak untuk kami mencantumkan namanya satu
persatu.
Kami menyadari bahwa Laporan Praktikum Manajemen Ternak Potong dan
Kerja ini masih sangat jauh kesempurnaan.Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat konstruktif kesempurnaan dari penulisan laporan ini.
Penyusu.
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................. I
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. II
KATA PENGANTAR .......................................................................................... III
III
DAFTAR ISI ........................................................................................................ IV
DAFTAR TABEL ................................................................................................ VI
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan dan Kegunaan Praktikum .................................................................. 2
1.2.1 Tujuan Praktikum ........................................................................................ 2
1.2.2 Kegunaan Praktikum ............................................................................. 2
1.3 Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 3
A. Sapi Bali dan Prospek Usahanya .............................................................. 3
B.Struktur dan Faktor Lamabannya Perkembangan Sapi di Indonesia ......... 3
C.Produktivitas Ternak .................................................................................. 4
D.Produksi Ternak Sapi Potong dengan Performanya .................................. 4
1.4 Waktu dan Tempat Praktikum ....................................................................... 4
BAB II PROFIL PETERNAK .............................................................................. 5
A. Identitas Peternak ............................................................................................. 5
B. Pemilikan Ternak ............................................................................................. 5
C. Struktur Populasi Sapi Peternak ...................................................................... 6
BAB III MANAJEMN KANDANG .................................................................... 8
A. Jenis, Macam dan Ukuran Kandang ................................................................ 8
BAB IV MANAJEMEN TERNAK ..................................................................... 10
A. Produktivitas Ternak ........................................................................................ 10
B. Perkawinan Ternak .......................................................................................... 10
C. Kebersihan, Pemeliharaan dan Hambatan Ternak ........................................... 11
BAB V MANAJEMEN PAKAN ......................................................................... 14
A. Pemberian Pakan dan Frekuensi Pemberian pakan ......................................... 14
BAB VI MANAJEMEN PEMASARAN DAN ANILASI EKONOMI .............. 16
A. Analisa Ekonomi Usaha................................................................................... 16
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 18
7.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 18
7.2 Saran ............................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19
IV
LAMPIRAN ......................................................................................................... 20
DAFTAR TABEL
V
Tabel 4. Jenis, Macam, Serta Ukuran Kandang ................................................... 8
VI
BAB I
PENDAHULUAN
Sapi potong adalah salah satu hewan ternak terpenting dari jenis-jenis hewan
ternak yang dipelihara manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja
dan kebutusan manusia lainnya. Sapi potong asli indonesia adalah sapi potong yang
sejak dahulu kala sudah terdapat di Indonesia,sedangkan sapi lokal adalah sapi
potong yang asalanya dari luar Indonesia, tetapi sudah berkembang biak dan
dibudidayakan lama sekali di Indonesia, sehingga telah mempuanyai ciri khas
tertentu. Bangsa sapi potong asli Indonesia hanya sapi Bali (Bos Soundaicus),
sedangkan yang termasuk sapi lokal adalah sapi Madura dan sapi Sumba Ongole
(SO).
Sapi lokal memiliki potensi sebagai penghasil daging dalam negeri. Sapi
lokal memiliki kelebihan, yaitu daya adaptasi terhadap lingkungan tinggi, mampu
memanfaatkan pakan berkualitas rendah, dan mempunyai daya reproduksi yang
baik. Potensi dan kelebihan sapi lokal bisa dimanfaatkan secara optimal apabila
manajemen pemeliharaan dan perawatan dilakukan dengan baik.
1
penguat sebanyak 2-3 kg/ek/hr ditambahkan mineral. Tempatkan sapi dikandang
tersendiri agar merasa tenang. Jagalah kebersihan kandang, alasi lantainya dengan
jerami/rumput kering. 3.) Pemelihraan anak sapi, Setelah anak sapi lahir segera
bersihkan lendir yang menempel pada tubuhnya, terutama bagian hidung dan mulut.
Potong tali pusar dan olesi dengan yodium. Biarkan anak sapi menyusui pada
induknya sampai 4 bulan. Mulai diperkenalkan dengan konsentrat pada umur 3
minggu.
2
7. Agar Mahasiswa mengetaui hambatan hambatan yang dihadapi peternak
dan pemecahannya.
Sapi bali merupakan salah satu ternak lokal yang berasal dari domestikasi
banteng (Bos Sondaicus). Sapi bali salah satu tipe sapi lokal yang dapat
dimanfaatkan sebagai penghasil daging dan pekerja (dwiguna). Sapi bali memiliki
karakteristik warna merah bata dan sapi bali jantan memiliki warna kecoklatan
sampai warna hitam, kaki dari lutut ke bawah dan pantat berwarna putih, mampu
beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru, berukuran sedang, dadanya
dalam, tidak berpunuk dan kaki-kakinya ramping, hidung, kuku, bulu ujung
ekornya berwarna hitam. Pada punggungnya terdapat garis hitam memanjang dari
gumba hingga pangkal ekor. Sapi bali juga memiliki sifat subur, cepat beranak,
dapat hidup pada lahan kritis, dan mampunyai daya cerna yang baik terhadap
pakan. Selain itu, sapi bali juga memiliki keunggulan lain, yaitu persentase
karkasnya yang tinggi kurang lebih 57%. Sapi bali memiliki bobot badan mencapai
300-400 Kg (Salim, 2013).
3
dipelihara secara tradisional dalam usaha rakyat. Ada tiga sistem pemeliharaan
yang umum diguanakan oleh peternak rakyat, yaitu 1) sistem ekstensif yaitu sistem
pengembalaan atau grazing (NTT, NTB, Bali, Kalsel, sebagaian Sumatera, dan
sebagaian Kalimantan), pemeliharaan dengan sistem ini hanya untuk status sosial
peternak dan tabungan, 2) sistem intensif yaitu sapi tidak digembalakan dengan
sistem cut and cary (Jatim dan Jateng, sebagaian Sumatera) pengembangan
peternakan dengan sistem ini sangat bergantung pada ketersediaan tenaga kerja
keluarga yang bertugas mencari pakan hijauan. Pengembangan ternak dengan
penyediaan pakan hijaun akan mengurangi tenaga kerja keluarga dan skala usaha
bisa meningkat. Tujuan produksi sistem ini adalah tenaga kerja tanpa
memperdulikan pasar dan produksi, 3) sistem kombinasi, ternak digembalakan pada
lahan yang terbatas dan kekurangan pakan hijauan dalam kandang. Sistem
pemeliharaan kombinasi bertujuan untuk menghasilkan daging, susu, dan sapi
bakalan. Pada pemeliharaan intensif, sapi dikandangkan terus menerus atau
dikandangkan pada malam hari dan digembalakan pada siang hari ( Sugeng, 2006).
C. Produktivitas Ternak
Tabulasi Data Peternak 2021 Periode 3 ini diambil pada Hari Minggu, 23 mei
2021 bertempat di Peternak Kelompok Sasak Sejahtera, Jurit Baru, Pringkasela,
Lombok Timur.
4
BAB II
PROFIL PETERNAK
A. Identitas Peternak
5
Pokok Petani Peternak Petani Petani Tukang
Sampingan Peternak Pekebun Peternak Peternak Peternak
6 Pemilikanan
Lahan 10 2 3 3 3 3 1,59
Pekarangan
(are)
Lahan 0 0 20 15 15 15 9,10
Sawah (are)
Kebun (are) 30 30 3,23
7 Kursus yang
pernak
diikuti
Pernah X X
Tidak
8 Pengalaman 10 15 15 10 10 12 2,74
Beternak
(tahun)
B. Pemilikan Ternak
6
4 Asal Ternak
Keturunan 3 3 3 3 3 3 0
sendiri
Membeli - 1 1 - - 1 0
Warisan orang
tua
Kadasan
pemerintah
Kadasan orang - - - 1 - 1
lain
Dari data tabel Identitas peternak dan Pemilkan ternak kita dapati bahwa rata - rata
peternak di kelompok ternak ini masih tergolong peternak muda, pendidikan dari setiap
peternak juga tergolong minim mulai dari SD, SMP dan SMA, peternak di kelompok ini
rata - rata pekerjaan pokoknya adalaha petani hewan ternak yang mereka pelihara hanya
sebagai penghasilan sampingan bagi mereka. Ada beberapa peternak yang pernah
mengikuti kursus peternakan tetapi rata - rata peternak hanya mengandalkan
pengalaman beternak yang turun menurun, tidak mengandalkan hasil kusus ataupun
riset penelitian.
Pemilikan ternak dari setiap peternak hanya memiliki 3 - 4 ekor ternak yang
terdiri dari ternak menyusui rata - rata 1, ternak sapihan rata – rata 1, ternak muda rata –
rata 1 dan ternak dewasa rata - rata 1-2. Kelompok ternak disini rata - rata memelihara
ernak spesies Sapi Bali dan ada beberapa peternak juga melihara ternak silangan. Asal
ternak yang mereka pelihara rata - rata hasil keturunan ternak yang mereka kawinkan
sendiri ada juga yang membeli dan ada juga melihara ternak kadasan orang.
Dari tabel struktur populasi sapi peternak di dapati presentase (%) anak
menyusui 28%, sapihan 17% dan muda betina di dapati 11% serta dewasa jantan 11%,
betina 33%. Dengan menggunakan rumus :
7
= Jumlah ternak x 100%
Jumlah keseluruhan ternak
BAB III
MANAJEMEN KANDANG
8
A. Jenis, Macam, Serta Ukuran Kandang
3 Ukuran Kandang
-Panjang 5 5 5 5 5 5 0
-Lebar 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 0
-Luas
9
Dan juga ada beberpa acuan ukuran kandang yang baik bagi ternak, sebagai berikut :
1. Panjang dan lebar lantai untuk sapi lokal adalah 2.10 x 1.45 meter. Sementara untuk
sapi impor yaitu 2.10 x 1.5 meter.
2. Tempat panjang ransum dan air minum adalah selebar tempat sapi
3. Kedalaman tempat ransum sapi adalah ±40 cm
4. Kedalaman tempat air minum sapi adalah ±40 cm
5. Terdapat selokan sedalam ±20 cm dengan lebar 20-30 cm
6. Terdapat jalan di antara kandang baris dengan lebar 1 meter
Arah kandang sangat berkaitan erat dengan tipe kandang. Untuk tipe kandang
tunggal, arah kandang dibangun menghadap ke timur. Sementara untuk kandang ganda,
arah kandang dibangun menghadap ke arah utara dan selatan dengan posisi membujur.
Arah kandang dibuat dengan mempertimbangkan cahaya matahari yang berfungsi
sebagai desinfektan alami untuk menghambat perkembangbiakan bakteri.
Lokasi yang ideal untuk membangun sebuah peternakan sapi adalah daerah
yang terletak jauh dari pemukiman warga namun mudah diakses oleh kendaraan. Hal
tersebut bertujuan untuk menghindari bau kotoran sapi yang dapat mengganggu
masyarakat sekitar. Kandang sebaiknya terpisah dari rumah dengan jarak minimal 10
meter agar tidak terjadi pencemaran sumber-sumber lain seperti selokan, irigasi, dll.
Namun jika kondisi tidak memungkinkan, peternak dapat membangun barrier (tembok
pembatas) atau tembok. Tembok setinggi 3 meter sebagai peredam angin memiliki
fungsi setara dengan jarak 50 meter. Lokasi peternakan juga sebaiknya memiliki lahan
untuk bangunan tempat tinggal karyawan dan gudang. Selain itu, lokasi juga harus
berada pada wilayah yang bebas penyakit ternak, seperti antraks dan Penyakit Mulut
dan Kuku (PMK).
10
BAB IV
MANAJEMEN TERNAK
A. Produktivitas Ternak
11
Rata - 117,4cm 136 cm 108,75 cm 237,452 kg
Rata
Standar 5,76 cm 5,40 cm 2,66 cm 16,81 kg
deviasi
B. Perkawinan Ternak
12
-Jantan
-Betina
8. Kawin kembali 75 80 90 75 90 82 7,58
setelah beranak
( hari )
9. Jumlah kawin 2 3 2 2 3 2,4 0,55
sampai bunting
10. Ternak mandul X x X X x
11. Termak kebiri X x X X x
Rata- Standar
No Variabel I II III IV V
rata deviasi
1 Apakah ternak
biasa
dimandikan
setiap hari
1 x seminggu x
1 x 2 minggu X X
tidak tentu X
tidak pernah x
2 Jumlah tenaga
kerja yang
terlibat
anggota 2 3 2 2 2 2,2 0,45
keluarga
orang luar
3 Hambatan dalam
pemeliharaan
Ada x X X X x
tidak ada
4 Hambatan yang
dirasakan
Pakan x
Kurangnya
padang
penggembalaan
Tenaga kerja
13
Penyakit
Keamanan X X x X X
Lainnya
= ( LD + 18 )2
100
Menurut saya dan dari beberapa referensi yang saya baca rumus Scroohl
Indonesia ini sudah mendekati berat badan asli jka ternak ditimbang dengan timbangan
digital. Rumus ini juga sesuai dengan produktivitas ternak yang ada di Indonesia. Kita
juga mendapatkan rata - rata dan standart deviasi tinggi badan ternak sebesar 117,4 cm
dan 5,76 cm , lingkar dada kita dapatkan sebesar 136 cm dan 5,40 cm, tnggi badan kita
dapatkan 108,75 cm dan 2,66 cm data pada tinggi badan pada ternak III jantan dan IV
jantan tidak ada, serta berat badan kita dapatkan sebesar 237,452 kg dan 16,18 kg.
Dari tabel data perkawinan ternak di dapat ternak kawin sepanjang tahun pada
musim hujan. Peternak disini mengawinkan ternaknya dengan cara disuntk atau
Inseminasi Buatan (IB) adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma
atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal
dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode
dan alat khusus yang disebut 'Insemination Gun'. Pada ternak kelompok ini rata - rata
birahi setelah beranak selama 57 hari dengan standar deviasi sebesar 6,71. Rata ternak
disini kawin pada bulan ke 26 pada jantan dengan standar deviasi 3,29 pada betina
bulan ke 30 dengan standar deviasi 6,00 dan ternak kawin kembali setelah beranak
dengan rata -rata 82 hari dengan standar deviasi 7,58 serta jumlah kawin setelah bunting
dengan rata - rata 2,4 dengan standar deviasi 0,55.
Darri tabel kebersihan, pemeliharaan dan hambatan tenak didapati rata - rata
peternak memandikan ternak 1 hingga 2 kali dalam seminggu dan terkadang tidak tentu
ataupun tidak pernah. Ternak yang dipelihara oleh peternak rata - rata dipelihara oleh 2
hingga 3 orang anggota dari keluarga peternak itu sendiri. Hambatan pemeliharaan
ternak selalu ada misal dari peternak I hambatan mulai dari pakan ternak yang kurang
mecukupi dan hambatan yang paling utama dari peternak adalah keamaan ternak
mereka seperti maling yang sangat menjadi hambatan.
14
BAB V
MANAJEMEN PAKAN
Rata - Standar
No. Variabel I II III IV V rata deviasi
1. Pakan yang
diberikan
Rumput lapangan
( karung) 2 3 4 3 2 2,8 0,84
Rumput unggul X X x X X
Legume X X x X X
Limbah 10 10 10 10 X 11,25 2,50
Konsentrat X X x X X
Lainnya
2. Frekuensi pemberian
pakan 2 2 2 2 2 2 0
15
mereka dan timbah dengan limbah. Peternak tidak menggunakan konsterat untuk
penambah energi dan sumber protein bagi ternak itu sendiri. Frekuensi pemberian pakan
yang diberikan hanya 2 kali dalam sehari.
Memang banyak jenis bahan makanan yang dapat digunakan untuk pakan
ternak. Tetapi secara umum, bahan pakan ternak dibagi menjadi beberapa jenis, pakan
kasar, pakan penguat/ konsentrat dan vitamin.
1. Pakan Kasar
Pakan kasar adalah pakan yang bervolume besar tetapi berat dari setiap unit
volume-nya rendah. Makanan yang termasuk pakan kasar dapat berasal dari hijauan,
antara lain:Rumput, bisa rumput lapangan, rumput tanaman, rumput grinting, rumput
benggala, rumput kolonjono, rumput tuton, daun leguminos, sisa hasil panen seperti
jerami, baik jerami padi, jerami kedelai, jerami jagung, maupun jerami kacang tanah.
Pakan ternak yang berasal dari hijauan memiliki kandungan serat kasar
sekitar 18% tetapi memiliki kandungan energi yang rendah. Hijauan yang menjadi
sumber nutrisi yang baik adalah hijauan yang mengandung protein kasar sebanyak 20 %
total bahan kering seperti leguminosa/ kacang – kacangan.
Sedangkan, pakan dari sisa hasil panen seperti jerami, hanya memiliki kandungan
protein kasar sekitar 3 – 4 % bahan kering. Dari pakan hijau – hijauan yang berasal dari
daun dan rumput yang berkualitas, hewan ternak seperti sapi hanya dapat berproduksi
70% dari kemampuan seharusnya.
Pakan penguat atau disebut juga konsentrat adalah pakan ternak yang
memiliki kandungan serat kasar rendah, dibawah 18%. Nutrisi utama dari pakan
konsentrat berupa energi dan protein. Ada dua perbedaan konsentrat, yakni konsentrat
sebagai sumber energi dan sebagai sumber protein.Konsentrat sumber energi adalah
konsentrat yang memiliki kadar protein kurang dari 20%. Sebaliknya, konsentrat
sumber protein adalah konsentrat yang memiliki kadar protein di atas 20%.
16
bulu, Tepung cacing, Dari tumbuhan:Hasil panen pertanian seperti kedelai, kacang
hijau, jagung, dan yang lainnya.Sisa industri pertanian seperti bungkil kelapa/ kelapa
sawit, bungkil wijen, bungkil kedelai, biji palm, biji karet, ampas tahu, dedak sekam
padi, yang lainnya..
4. Vitamin
17
BAB VI
MANAJEMEN PEMASARAN DAN ANALISA EKONOMI
Rata- Standar
No Variabel I II III IV V rata deviasi
1 Biaya Pakan
Rumput 10.000/krg 10.000/krg 10.000/krg 10.000/krg 10.000/krg 10.000 0
lapangan
(karung) /hari
Rumput 7.300.000 10.950.000 14.600.000 10.950.000 7.300.000 10.220.000 3053809
lapangan
selama setahun
Rumput
unggul
(karung)
Konsntrat
Limbah
pertanian
Lainnya
2 Biaya kawin 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 0
/thn
3 Biaya 50.000 50.000 50.000 50.000 25.000 45.000 11180
suntik/imunisa
si /thn
4 Biaya tenaga
kerja
5 Biaya kandang 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 0
/thn
6 Biaya alat /thn 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 0
18
/thn
8 Biaya lainnya 125.000 125.000 125.000 125.000 125.000 125.000 0
/thn
9 Hasil 18.000.000 20.000.000 24.000.000 20.000.000 15.000.000 19.400.000 3286335
penjualan
ternak
10 Hasil
Penjualan
kotoran
11 Ternak yang
dipotong
12 Pengembalian
ternak
13 Ternak Akhir 40.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 30.000.000 44.000.000 8944272
perhitungan
Dari tabel analisa ekonomi usaha kita sudah mendaptkan rata - rata dan standar
deviasi dari masing - masing peternak dari mulai biaya pakan, biaya kawin, biaya
suntik, biaya kandang, biaya alat, biaya beranak dan biaya lainnya serta terdapat hasil
penjualan ternak dan ternak akhir perhitunngan. Kita juga dapat menganlisis ekonomi
usaha ternak untuk mencari keuntungan dari setiap peternak di kelompok Patuh Angen
dengan cara, menjumlahkan semua biaya pengeluaran peternak dan selanjutnya hasil
penjualan + ternak akhir perhitungan – jumlah biaya pngeluaranpeternak, hasil dari itu
adalah keuntungan peternak /tahunnya. Dan hasil keuntungan yang kita dapati dari
setiap peternak, sebagai berikut :
P. I = 50.025.000
P.II = 58.375.000
P.III = 58.725.000
P. IV = 58.375.000
P.V = 37.025.000
Dengan rata - rata keuntungan dari seluruh peternak sebesar 52.505.000 dan
standar deviasinya sebesar 9399242, maka dari itu kita sudah mendapatkan keuntungan
dan rata - rata dan standar deviasi dari kelompok peternak Patuh Angen.
19
BAB VII
KESMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Dari data tabulasi praktkum manajemen ternak potong dan kerja yang
diberikan dapat disimpulakan ternak yang dipelihara secara kelompok rata - rata
hanya menjadi pekerjaan samping bagi peternak bukan pekerjaan pokok dan
anggap saja ternak yang mereka hanya menjadi tabungan bagi mereka apabila
sesuatu saat nanti membutuhkan keperluan dan sebagian hal lainnya maka mereka
akan jual. Dari produktivitas ternak dilihat dari berat badan sangat kurang apabila
20
dijadikan ternak potong / pedaging. Peternak kurang mengetahui akan jenis pakan
yang tinggi akan nutrisi dan protein untuk meningkatkan bobot badan yang ideal
untuk sapi potong / pedaging. peternak hanya mengetahui jenis pakan serat kasar
dan pemfaatan limbah saja sehingga meraka kurang tau akan bahan pakan penguat /
konsentrat yang bagus untuk ternak. Dari segi analisa usaha didapati pengeluaran
peternak pertahunnya terbilang besar, tetapi setelah dianalisa keuntungan
peternakpun juga tergolong lumayan besar. Usaha peternakan kelompok ini
terbilang sangat mebantu perekonomian peternak, tetapi kurang akan ilmu lebih
tentang manfaat pakan yang kaya akan nutrisi dan protein bagi ternak sangat minim
bagi peternak itu sendiri.
7.2 Saran
Saran saya masih terdapat data diberikan kurang lengkap, mohon untuk
lebih lengkap dalam memberikan data agar kami yang mengolah data untuk
praktikum tidak kebingungan.
DAFTAR PUSTAKA
21
Salim, E. 2013. Sukses Beternak Sapi Potong. Lily Publisher ; Yogyakarta
LAMPIRAN
22
TABULASI DATA PETERNAK TAHUN 2020
No Variabel I II III IV V
IDENTITAS PETERNAK
1 Nama
2 Umur (tahun) 30 35 50 40 35
3 Pendidikan SMA SMP SD SMP SMP
4 Tanggungan Keluarga 3 4 4 3 3
5 Pekerjaan
Pokok Petani Peternak Petani Petani Tukang
Sampingan Peternak Peternak Peternak Peternak Peternak
6 Pemilikanan
Lahan Pekarangan (are) 4 2 3 3 3
Lahan Sawah (are) 0 25 20 15 15
Kebun (are)
7 Kursus yang pernak diikuti
Pernah x x
Tidak
8 Pengalaman Beternak (tahun)10 15 15 10 10
PEMILIKAN TERNAK
1 Jumlah Ternak yang dimiliki
Sapi 3 4 4 4 3
Kerbau
Ruminantia kecil
Babi
Kuda
2 Jumlah Ternak sapi
Anak Menyususi 1 1 1 1 1
Anak sapihan 1 1 1
Muda 1 1
Dewasa 2 1 2 2 1
3 Bangsa sapi
Sapi Bali 3 3 3 3 3
Sapi Silangan 1 1 1
4 Asal Ternak
23
1 x seminggu x
1 x 2 minggu x x
tidak tentu x
tidak pernah x
7 Jumlah tenaga kerja yang terlibat
anggota keluarga 2 3 2 2 2
orang luar
8 Hambatan dalam pemeliharaan
ada x x x x x
tidak ada
9 Hambatan yang dirasakan
Pakan x
Kurangnya padang penggembalaan
Tenaga kerja
Penyakit
Keamanan x x x x x
Lainnya
PERKAWINAN
1 Kapan ternak kawin
Sepanjang tahun x x
Musim Hujan x x x
Musim Kemarau
Tidak tentu
2 Cara kawin ternak
Kawin Alam
Kawin Suntik x x x x x
3 Tempat terjadinya perkawinan
Padang penggembalaan
Kandang x x x x x
Tidak pernah
4 Apakah menyewa pejantan
Ya (sebesar)
Tidak x x x x x
5 Apakah mengetahui gejala birahi
Ya (siang/malam) x x x x x
Tidak
6 Birahi setelah beranak 60 60 60 45 60
7 Kawin pertama
Umur (bulan)
Jntan 30 24 30 24 24
Betina 36 30 36 24 24
Bobot badan
Jntan
Betina
8 Kawin kembali setelah beranak
75 80 90 75 90
24
TABULASI DATA PETERNAK TAHUN 2020
Variabel I II III IV V
IDENTITAS PETERNAK
Nama
Umur (tahun) 30 35 50 40 35
Pendidikan SMA SMP SD SMP SMP
Tanggungan Keluarga 3 4 4 3 3
Pekerjaan
Pokok Petani Peternak Petani Petani Tukang
Sampingan Peternak Peternak Peternak Peternak Peternak
Pemilikanan
Lahan Pekarangan (are) 4 2 3 3 3
Lahan Sawah (are) 0 25 20 15 15
Kebun (are)
Kursus yang pernak diikuti
Pernah x x
Tidak
Pengalaman Beternak (tahun) 10 15 15 10 10
PEMILIKAN TERNAK
Jumlah Ternak yang dimiliki
Sapi 3 4 4 4 3
Kerbau
Ruminantia kecil
Babi
Kuda
Jumlah Ternak sapi
Anak Menyususi 1 1 1 1 1
Anak sapihan 1 1 1
Muda 1 1
Dewasa 2 1 2 2 1
Bangsa sapi
Sapi Bali 3 3 3 3 3
Sapi Silangan 1 1 1
Asal Ternak
Keturunan sendiri 3 3 3 3 3
Membeli 1 1
Warisan orang tua
Kadasan pemerintah
Kadasan orang lain 1
Catatan: : Gambarkan/buat tabel struktur populasi sapi peternak
Ukuran Tubuh
25
TABULASI DATA PETERNAK TAHUN 2020
No Variabel I II III IV V
IDENTITAS PETERNAK
1 Nama
2 Umur (tahun) 30 35 50 40 35
3 Pendidikan SMA SMP SD SMP SMP
4 Tanggungan Keluarga 3 4 4 3 3
5 Pekerjaan
Pokok Petani Peternak Petani Petani Tukang
Sampingan Peternak Peternak Peternak Peternak Peternak
6 Pemilikanan
Lahan Pekarangan (are) 4 2 3 3 3
Lahan Sawah (are) 0 25 20 15 15
Kebun (are)
7 Kursus yang pernak diikuti
Pernah x x
Tidak
8 Pengalaman Beternak (tahun) 10 15 15 10 10
PEMILIKAN TERNAK
1 Jumlah Ternak yang dimiliki
Sapi 3 4 4 4 3
Kerbau
Ruminantia kecil
Babi
Kuda
2 Jumlah Ternak sapi
Anak Menyususi 1 1 1 1 1
Anak sapihan 1 1 1
Muda 1 1
Dewasa 2 1 2 2 1
3 Bangsa sapi
Sapi Bali 3 3 3 3 3
26
LAMPIRAN FOTO DOKUMENTASI
27
28