Dosen Pengampuh:
Dr. Elizabeth Liliek R
NAMA :
IDENTITAS BUKU
KELEBIHAN BUKU
Buku Gereja Misioner ini sangat menarik, dikarenakan penulisnya memang sangat
menghayati perfektif Misiologi dalam penulisannya. Dalam buku ini penulis menguraikan
secara panjang lebar mengenai perspektif-perspektif misi secara meyakinkan. Hal itu di tulis
bertujuan untuk mendukung dan mengemban Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus
mempermudahkan para pembaca, untuk tanggung jawab atas kebutuhan rohani dan jasmani
jemaat, atas kehidupan dan pelayanan yang sesuai dengan Injil Kristus. Hal menarik lainnya
dari buku ini ialah, tidak terlalu banyak halamannya sehingga tidak terlalu membosankan
untuk di baca dan penulisnya memberikan berbagai penjelasan penjelasan yang sangat
terperinci dengan bahasa-bahasa yang cukup sederhanan yang mudah untuk di mengerti.
Penulis pun menjelaskan setiap bagian-bagian dari Amanat Agung (Mat. 28: 18-20). Hal itu
dapat mempermudah bagi kita untuk memahami tanggung jawab yang harus kita lakukan.
KEKURANGAN BUKU
Dari segi kelebihan buku yang telah dijelaskan tentu saja buku ini memiliki
kekurangan juga. Dari yang saya lihat tidak ada penjelasan siapa pengarangnya, dan juga tidak
ada catatan kaki. Font tulisan sudah cukup besar namun jarak antara baris terlalu dekat
sehingga jika fokus hilang sedikit akan cukup sulit mencari kata terakhir yang dibaca.
POKOK PIKIRAN
Jika kita orang Kristen berpikir tentang misi kita pasti akan langsung mengaitkan
dengan pemberitaan di injil Matius 28: 18:20, memang benar Amanat Agung memiliki
peranan penting dalam membawa kabar baik kepada dunia yang belum pernah mendengarnya.
Di dalam Amanat Agung terkandung beberapa perintah penting yang Tuhan Yesus berikan
sebelum Ia naik, terangkat ke surga. “pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku”.
Lalu perintah yang berikutnya yaitu “Baptislah mereka”. Dimana kita pun tahu
pemberitaan Injil tidak bias terlepas dari pembaptisan. Semua murid harus dibaptis “dalam
nama Bapa, Anak dan Roh Kudus” pengertian frase ini merupakan suatu identifikas berarti
semua yang dibaptis mengidentifikas diri untuk Allah Tritunggal, tidak hidup untuk dirinya.
Hal ini sama seperti yang di katakana oleh Paulus dalam Galatia 2:20 “namun aku hidup,
tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan
hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah
yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”
“Dan ajarlah mereka melakukan segalah sesuatu yang telah Ku perintahkan kepada
mu” perintah Tuhan berikutnya yaitu pelayanan holistis. Pemuridan baru jika segala sesuatu
diberitahukan kepada orang yang mulai percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Allah. Itulah
perintah-perintah Tuhan Yesus kepada para murid-murid-Nya, dan untuk saat ini dan untuk
selamanya perintah ini pun juga ditunjukan kepada kita semua orang-orang yang telah
percaya, dan dewasa secara Rohani. Namun bukan hanya sekedar memberikan perintah, Dia
pun menjanjikan akan menyertai kita sampai pada akhir zaman.
Amanat agung amanatlah penting bagi kekristenan karana itu adalah api penginjilan,
namun gereja yang ada di Indonesia rata-rata umat percaya enggan untuk diminta dalam
penginjilan. Hal ini dikarenakan gereja pada jaman penajajahan amat sangat sulit berkembang
dan memperoleh jiwa baru, hal ini disebabkan oleh perlakuan penajajah kepada rakyat
Indonesia, sehingga kurangnya pemahaman Amanat Agung bagi jemaat yang membuat
mereka meremehkan Amanat Agung.
Di masa kini telah banyak gereja di Indonesia yang erkerja sama dengan organisasi-
organisasi yang bergerak dalam bidang Misi. Selain badan misi juga ada orang yang dipakai
oleh Tuhan untuk menaati Amanat Agung. Sampai sekarang ada kisaran ratusan
freelance(hamba Tuhan tanpa iatan satu organisasi) yang melayani lintas budaya. Dapat
disimpulkan semakit hari gereja-gereja Indonesia berjuang belajar akan apa arti dari misi itu.
Kebanyakan orang Kristen di tanah air masih berpikir bahwa misi dikaitkan dengan orang
bara. Tetapi secara khusus sejak akhir abad yang lalu umat Kristiiani Indonesia mulai
menginjili tetangganya dan juga mulai mengutus misionaris ke luar negeri.
Memang ada beberapa gereja di Indonesia yang tidak melakukan misi, lalu bagaimana
konsep gereja yang missioner. Ada dua pandangan gereja Misioner, yang pertama padangan
yang lebih menekankan misi sebagai penggerak humanisasi. Lalu yang kedua itu pandangan
yang mencakup misi sebagai proklamasi kesaksian dan pelayanan. Lalu apakah ada gereja
yang memiliki konsep gereja Misioner? Jawabannya ya, ada; gereja yang sudah menjadi
gereja missioner yaitu gereja Antiokhia.
kemajuan Gereja Antiokhia tentu saja tidak terjadi secara sederhana, terdapat lima
perinsip didalamnya, yaitu;
Gereja terpanggil untuk menjadi terang dan berkat bagi masyarakat sekitarnya, memang
untuk menjadi terang dan berkat itu tidak muda tetapi gereja wajib mengingatkan kepada
jemaat untuk mengingatkan bahwa menjadi berkat harus berasal dari ketulusan hati bukan
karna hal lainnya.
KESIMPULAN
Dari pembacaan buku berjudul Gereja Misionaris karya Veronika J. Elbers. Saya
pribadi mendapatkan berkata bahwa pemahaman saya akan dunia “misi” masih sangatlah
dangkal. Setelah membaca dengan seksama buku ini saya dapat mengerti betapa pentingnya
mentaati Amanat Agung. Oleh sebab itu kita perlu berbenah diri agar lebih memahami dengan
benar-benar akan makna misi itu sendiri.Dengan demikian kita pun dapat mentaati Amanat
Agung dan dapat memuridkan mereka yang masih tergolong bayi rohani hingga menjadi
dewasa rohani.