Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus dikerjakan sejajar
permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan. Hal tersebut terjadi karena
pada permukaan, gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil dari pada gaya khohesi antara
molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan
(Giancoli,2001).
Tegangan permukaan didefenisikan sebagai kerja yang dilakukan dalam memperluas
permukaan cairan dengan suatu satuan luas. Satuan untuk tegangan permukaan (Y) adalah
J.m-2 atau dyne.cm-1. Metode yang paling umum untuk mengukur tegangan permukaan adalah
kenaikan atau penurunan cairan dalam pipa kapiler (Francis Weston, 1994).

Pada permukaan temu antara cairan dan gas, atau dua cairan yang tidak dapat bercampur,
seolah-olah terbentuk suatu selaput atau lapisan khusus, yang nampaknya disebabkan oleh
tarikan molekul-molekul cairan di bawah permukaan tersebut adalah suatu percobaan yang
sederhana untuk meletakkan sebuah jarum kecil pada permukaan air yang tenang dan mengamati
bahwa jarum itu didukung di sana oleh selaput tersebut (Wyle, 1988).
Molekul-molekul pada permukaan cairan mempunyai sifat khusus yang tidak dimiliki oleh
sebagian dasar molekul-molekul dalam cairan. Salah satu sifat khusus ini adalah tegangan
permukaan. Apabila jarum diletakkan secara hati-hati di atas permukaan air, jarum akan
terapung. Padahal jelas berat jenis jarum lebih besar daripada berat jenis air, sehingga diharapkan
jarum akan tenggelam. Terapungnya jarum disebabkan permukaan air seolah-olah diliputi oleh
selaput tipis yang berhubungan dengan tegangan permukaan yaitu terbentuknya miniskus apabila
dimasukkan cairan ke dalam tabung reaksi. Air yang membasahi dinding kapiler dan akan naik
sehingga lebih tinggi daripada permukaan air sekitarnya. Spons yang dapat menyerap air ataupun
air yang dapat meresap ke dalam tanah merupakan beberapa contoh yang menunjukkan bahwa
tegangan permukaan memang ada (Bird,1993).
Di dalam zat cair suatu molekul dikelilingi oleh molekul-molekul lainnya yang sejenis dari
segala arah sehingga gaya tarik menarik sesama molekul (kohesi) adalah sama. Pada permukaan
zat cair terjadi suatu gaya tarik menarik antar molekul zat cair dengan molekul udara (gaya
adhesi). Gaya adhesi lebih kecil bila dibandingkan dengan gaya kohesi, sehingga molekul di
permukaan zat cair cenderung untuk masuk ke dalam. Tetapi hal ini tidak terjadi karena adanya
gaya yang bekerja sejajar dengan permukaan zat cair untuk mengimbangi. Sedangkan tegangan
antar permukaan karena gaya adhesi antara zat cair untuk mengimbangi gaya kohesi. Sedangkan
tegangan antar permukaan selalu lebih kecil dari tegangan permukaan (Lachman, 1989).
Daya tarik kapiler disebabkan oleh tegangan permukaan dan oleh nilai relatif adhesi antara
cairan dan benda padat terhadap kohesi cairan. Cairan yang membasahi benda padat mempunyai
adhesi yang lebih besar daripada kohesi. Kegiatan tegangan permukaan dalam hal ini
menyebabkan cairan naik di dalam tabung vertical kecil yang terendam sebagian dalam cairan
itu. Bagi cairan yang tidak membasahi benda padat, tegangan permukaan cenderung untuk
menekan miniskus dalam tabung vertikel kecil. Bila sudut kontak antara cairan dan zat padat
diketahui maka kenaikan kapiler dapat dihitung untuk bentuk miniskus yang diasumsikan
(Parrot, 1970).
Tegangan permukaan bervariasi antara berbagai cairan. Air memiliki tegangan permukaan
yang tinggi dan merupakan agen pembasah yang buruk karena air membentuk droplet, misalnya
tetesan air hujan pada kaca depan mobil. Permukaan air membentuk suatu lapisan yang cukup
kuat sehingga beberapa serangga dapat berjalan diatasnya (Suminar, 2001).
Pengukuran tegangan permukaan dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain
(Kosman, 2006):
a. Metode Cincin du-Nouy
Cara ini dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan dan tegangan
antar permukaan zat cair. Prinsip kerja alat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa
gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan cincin yang tercelup pada zat cair yang
sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar permukaan. Gaya yang
dibutuhkan untuk melepaskan cincin dalam hal ini diberikan oleh kawat besi yang
dinyatakan dalam dyne.
b. Metode Kenaikan Kapiler
Metode ini hanya dapat digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat cair,
dan tidak dapat digunakan untuk menentukan tegangan antar permukaan dua zat cair
yang tidak bercampur. Bila pipa kapiler dimasukkan ke dalam suatu zat cair, dan
tidak dapat digunakan untuk menentukan tegangan antar permukaan dua zat cair yang
tidak bercampur. Bila pipa kapiler dimasukkan ke dalam suatu zat cair, maka zat
tersebut akan naik ke dalam pipa sampai gaya gerak ke atas diseimbangkan oleh gaya
gravitasi ke bahan akibat berat zat cair.
Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan
mempengaruhi besarnya tegangan permukaan terutama molekul zat yang berada pada permukaan
cairan berbentuk lapisan monomolecular yang disebut dengan molekul surfaktan
(Giancoli,2001).
Berikut rumus tegangan permukaan sampel:
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Isalmi dan Nurmaya Arofah. 2021. Pedoman Praktikum Kimia Fisik II. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Bird., 1993., “Kimia Fisika Untuk Universitas”.,PT.Gramedia Pustaka Utama., Jakarta
Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
Kosman,R., 2006.,”Farmasi Fisika”., UMI., Makassar
Lachman, L., 1989. Teori dan Praktek Farmasi Industri. UI – press.

Parrot . 1971. Pharmaceutical Technology. Burgess Publishing Company : Lowa City

Suminar.2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern, tejemaham dari “Principles of Modern


Chemistry” oleh David Oxtoby. Erlangga.Jakarta.
Wyle,B.E., 1988.,”Mekanika Fluida”., Erlangga., Jakarta

Anda mungkin juga menyukai