1. Mengapa Polstranas merupakan suatu kebijakan nasional dalam menentukan cita
cita, dan tujuan, bangsa untuk mewujudkan dan menjalankan/ mengawal pembangunan bangsa jelaskan ? 2. Apakah ada perbedaan strategi Polstranas dari tiap pimpinan pemerintahan pada setiap pergantian jabatan pemerintahan, misalnya orde lama ke orde baru, orde reformasi jelaskan kalau ada. tiap tiap periode menekankan pada bidang apa jelaskan ? 3. Apakah negara luar dapat mempengaruhi Polstranas, kalo ada contohkan dan jelaskan. 4.Landasan Polstranas adalah Pancasila, UUD 45, Wasantara, dan Tannas, kenapa? jelaskan satu satu. ? 5. menurut anda pandangan anda menekankan pada Bidang apa Polstranas saat ini ( kepemimpinan Presiden Jokowi ) silahkan .... jangan lupa NAMA, NIM, dan UPBJJ. jawaban tugas 2 1) Poltranas secara definitif berarti Politik Nasional "kebijakan negara tentang pembimbingan dan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional.", Strategi Nasional "cara untuk membentuk politik nasional untuk mencapai sasaran dan tujuan nasional." Lantas apa tujuan Poltranas tsb.? Poltranas adalah agenda panjang negara (bukan suatu rezim/pemerithan) yang ditetapkan selama 20 tahun. jadi dalam masa 20 tahun, dalam 4 periode suatu pemerintahan ini telah ada desain yang harus diikuti oleh pemerintah yang berkuasa. Dengan Poltranas ini maka bila ada suatu pemerintahan baru otomatis dapat menyesuaikan diri (sinkron) dengan kebijakan dari pemerintah sebelumnya. Lantas, "mengapa Poltranas tsb merupakan suatu kebijakan nasional dalam menentukan cita-cita dan tujuan bangsa?" sebab kebijakan-kebijakan dalam poltranas merupakan kebijakan-kebijakan yang lebih bersifat nasional (kenegaraan) dibandingkan program-program suatu pemerintahan (penguasa/presiden) yang lebih bersifat politis dan waktunya terbatas (5 tahun) 2) Terdapat perbedaan polstranas setiap kali Indonesia mengalami pergantian kepemimpinan. Pada era Orde Lama, polstranas Indonesia didominasi oleh pemikiran presiden Soekarno yang mencita-citakan Indonesia menjadi sebuah negara kesatuan yang memiliki tiga dimensi: berdaulat dalam bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya. Hal-hal untuk menuju tujuan tersebut dapat dilihat dalam kebijakan- kebijakan presiden Soekarno, terutama dalam masa Demokrasi Terpimpin yang didominasi olehnya, dengan politik sebagai agenda utama. Pada era Orde Baru, presiden Soeharto memberikan prioritas pada bidang ekonomi, dengan agenda pembangunan sebagai prioritas utama. Hal tersebut dapat terlihat pada Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang menjadi basis agenda kebijakan ekonomi Orde Baru. Tujuan diadakannya Repelita tersebut berfokus pada pembangunan infrastruktur dan fisik yang menunjang kehidupan perekonomian rakyat Indonesia. Dalam bidang politik, Soeharto cenderung menerapkan praktik politik autoritarian dengan Golkar dan militerisme sebagai penopang utama Orde Baru. Segala hal yang bertentangan dengan itu cenderung dibungkam dengan dalih stabilitas nasional untuk pembangunan. Pada masa reformasi, polstranas Indonesia berbasis pada visi dan misi setiap pemimpin bangsa yang berganti setiap lima tahun sekali lewat pemilu presiden. Secara umum, polstranas Indonesia diarahkan pada penguatan demokrasi, pemberdayaan rakyat sipil pasca pemerintahan otoriter Orde Baru. Penguatan demokrasi dilakukan melalui partisipasi politik sipil yang dibuka lebar, kebebasan pers dan kebebasan berpendapat, dan penguatan lembaga legislatif dan organsisasi non pemerintah. Dalam bidang hukum, dilaksanakan pemberantasan hukum besar-besaran, terutama terhadap tindak pidana korupsi yang dianggap penyakit warisan rezim sebelumnya. Terjadi reformasi birokrasi di lembaga aparatur negara. Dalam perekonomian, penguatan ekonomi mikro dilakukan agar negara mampu stabil jika sewaktu- waktu menghadapi krisis internasional seperti halnya pada 1998.
3) Pada saat ini negara luar dapat mempengaruhi Poltranas karena
perkembangan teknologi dan informasi yang sangat tinggi dan memungkinkan aksesnya informasi apapun secara cepat. Hal ini juga akan mempengaruhi penyusunan politik strategi nasional. Misalnya, - jika calon wakil negara penyusun poltranas tertarik dengan negara yang penyusunan poltranasnya bagus dan berjalan dengan baik maka itidak menutup kemungkinan akan mengambil contoh poltranas negara tersebut. - jika ideologi yang dianut calon wakil negara berbeda dan bukan menganut ideologi Pancasila maka Poltranas yang disusun pun tidak akan sesuai dengan landasan penyusunan Poltranas
Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, Poltranas memiliki
hubungan dengan politik luar negeri yang mengandung unsur-unsur : - Pembinaan dan penggunaan secara totalitas potensi HANKAMNAS. - Pencapaian tujuan HANKAMNAS dalam rangka pencapaian tujuan nasional. - Pernyataan cita-cita dari bangsa dan Negara.
Dengan unsur-unsur di atas, penyusunan Poltranas akan berjalan dengan
baik. Tapi calon wakil rakyat yang baik akan menyusun Poltranas sesuai dengan kebutuhan rakyatnya. 4) a. Pancasila: dasar pemikiran polstranas Indonesia berbasis pada geopolitik Indonesia. Geopolitik memberi arah kepada suatu pola tertentu bagi tujuan negara Republik Indonesia dan aspirasi serta motivasi bangsa Indonesia. Geopolitik harus dijiwai falsafah Pancasila, karena pandangan hidup bangsa Indonesia tersebut akan mengarahkan geopolitik Indonesia tersebut akan kepada pencapaian kepentingan-kepentingan nasional.
b. UUD 1945: selain geopolitik Indonesia, polstranas Indonesia mengandung
konsep geostrategi Indonesia. Geostrategi diartikan sebagai sebuah metode untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Geostrategi di Indonesia memberikan arah tentang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik dan lebih aman. Geostrategi diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi dalam masyarakat majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945.
c. Wawasan Nusantara: Wawasan nusantara adalah wawasan nasional
bangsa Indonesia yang memanfaatkan konstelasi geografi Indonesia dimana diperlukan keserasian antara wawasan buana, wawsan bahari, dengan wawasan dirgantara sebagai pengejawantahan segala dorongan (motives) dan rangsangan (drives) di dalam usaha mencapaiaspirasi bangsa dan tujuan negara Indonesia yang memungkinkan penitikberatan (pengambeg paramartaan) pembinaan dan penggunaan di antara tiga wawasan tersebut, sehingga daya dan hasil guna secara nasional maupun kematraan dapat dipertinggi mengingat kondisi ruang dan waktu. Berdasarkan wawasan nasional itulah maka geostrategi harus dapat kita rumuskan, suatu geosentris nasional yang di dalamnya secara tegas merumuskan kepentingan- kepentingan nasional utama (the national interest) yang merupakan suatu infrastruktur bagi penentuan politik dan strategi nasional serta seni operasi, taktik, dan teknik selanjutnya.
d. Ketahanan Nasional: Ketahanan nasional suatu negara adalah syarat
mutlak untuk dapat survive dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, dan hambatan-hambatan yang datangnya baik dari dalam maupun dari luar. Hanya dengan ketahanan nasional suatu bangsa atau suatu negara akan mampu menghadapi bahaya-bahaya tersebut.
5) Politik Strategi Nasional (Poltranas) pada pemerintahan Jokowi saat ini
berisi: - membuat pemerintah tidak akan absen dengan membangun tata kelola Pemerintah yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, - membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan, - menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dahmenegakan hukum yang bebas korupsi,bermanfaat dan terpecaya, - meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, - meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing pasar Internasional - akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor- sektor strategis ekonomi domestik,- melakukan revolusi karakter bangsa, dan - memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Berdasarkan data tersebut, Polstranas saat ini lebih menekankan pada wawasan nusantara terutama bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan dan keamanan, serta peningkatan pembangunan infrastruktur dan perbaikan moral bangsa.