Benih ikan lele dumbo yang dipelihara memiliki ukuran yang seragam,
memiliki kelengkapan organ, pergerakan lincah dan sehat. Sebelum ditebar,
dilakukan adaptasi terlebih dahulu terhadap kondisi lingkungan. Benih yang
ditebar berukuran 5-7 cm. Pakan yang diberikan adalah pakan alami dan pakan
buatan. Pakan alami yang diberikan untuk ikan lele yang berukan kecil berupa
pellet yang ukurannya kecil kemudian ditambahkan sedikit air panas supaya
pakan menjadi lebih halus. Pakan diberikan dengan frekuensi 2 kali sehari yaitu
pagi dan sore. Pakan buatan yang diberikan yaitu berupa cepret (ikan kecil yang
sudah digiling). Pada saat PKL tidak ditemukan serangan penyakit pada ikan lele.
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
laporan Praktek Kerja Lapangan yang judul “Teknik Pembesaran Ikan Lele
Kabupaten Lamongan.
beberapa pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
1. Ibu Ir. Endah Sih Prihatini, M.Si selaku Dekan Fakultas Perikanan
Sekaligus.
4. Kedua Orang Tua saya yang telah memberikan izin dan restu serta
do’a.
5. Semua teman-teman dan semua pihak yang terkait dan ikut membantu
penulis sebutkan.
2
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada pemilik usaha budidaya ikan
lele dumbo yang telah membantu menyelesaikan laporan kegiatan kerja lapangan
(PKL) dengan baik sebagai salah satu bagian proses belajar mengajar.
kekurangan dan maka dari itu sangat diharapkan saran dan masukan yang bersifat
Demikian laporan kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) ini saya susun
Penulis
3
DAFTAR ISI
HAL
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
4
2.4.7 Panen dan Pasca Panen.................................................................16
4.1. Hasil.........................................................................................................21
4. 2. Pembahasan............................................................................................22
5.1. Kesimpulan..............................................................................................24
5.2. Saran........................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai sumber daya alam
yang sangat besar dan sektor perikanan merupakan sektor yang sangat penting,
Luas seluruh wilayah indonesia dengan jalur laut 12 mil adalah 5 juta km
persegi. Terdiri dari luas daratan1,9 juta km persegi dan 3,1 juta km persegi, luas
lautan (62% dari seluruh wilayah indonesia). Jumlah garis pantainya sekitar
81.000 km dengan kondisi alam dan iklim yang banyak tidak mengalami
yang hidup diperairan laut dan tawar. Potensi sumber daya perikanan diperairan
indonesia diperkirakan 6,6 juta ton pertahun. Potensi total tersebut meliputi
sumber daya perikanan. Salah satunya yaitu jenis ikan lele. Komoditas perikanan
yang mempunyai prospek yang cukup cerah dan bernilai ekonomis tinggi baik
Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu jenis ikan sungai (ikan
yang hidup dimana saja tergantung lingkungannya) yang prospek cukup cerah dan
memanjang, licin dan tidak bersisik, mempunyai 4 sungut (barbell), bentuk kepala
menggepeng (depress), mempunyai patil dan duri keras yang dapat digunakan
6
untuk mempertahankan diri dan kadang-kadang dapat dipakai untuk berjalan
pernafasan tambahan. Ikan lele merupakan ikan konsumsi dengan harga yang
sangat terjangkau bagi kalangan apa saja, disamping rasa dagingnya yang gurih
dan lezat. Menurut penelitian 15%-18% lemak ; 5%-10% vitamin ; 1,2% mineral
dan dagingnya mengandung kadar gizi yang cukup tinggi (weber dan
terpal, kolam beton maupun kolam fiber. Keberhasilan budidaya didukung oleh
kegiatan pembenihan yang dapat menghasilkan telur dan kualitasnya juga baik,
Salah satu komoditas perikanan yang cukup populer di masyarakat adalah lele
dumbo (Clarias gariepinus). Ikan ini berasal dari Benua Afrika dan pertama kali
didatangkan ke Indonesia pada tahun 1984. Ikan lele dumbo adalah salah satu
spesies ikan air tawar yang memiliki prospek yang baik untuk dibudidayakan.
lingkungan yang kurang baik dan mudah dibudidayakan, selain itu digemari oleh
masyarakat luas karena memiliki citarasa yang enak, gurih, teksturnya empuk dan
produksi ikan lele juga mengalami peningkatan, sebagai ilustrasi secara nasional
produksi ikan lele pada tahun 2005 sebesar 69.386 ton, naik menjadi 91.735 ton
pada tahun 2007 dan terus meningkat menjadi 273.554 ton pada tahun 2010
7
(DPB, 2010). Dengan demikian, ikan lele dumbo mempunyai peluang bisnis
untuk di budidayakan.
Saat ini lele dumbo sudah dapat dipijahkan secara alami. Namun demikian
banyak orang yang lebih suka memijahkan dengan cara buatan (disuntik) karena
pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma.
Induk jantan yang siap kawin ditandai dengan alat kelamin berwarna merah,
sedangkan induk betina ditandai dengan sel telur berwarna kuning (jika matang
berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi akan menempel pada sarang dan
dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele yang disebut larva
(Agriminakultura, 2008).
8
1.3 Kegunaan PKL
lain :
diruangan.
pikir selaku mahasiswa.
3. Digunakan sebagai pedoman dan informasi dasar dan teknik bagi instansi
lainnya.
ikan lele dumbo.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostarophysi
Subordo : Siluroidae
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Seperti lele pada umumnya, ikan Lele dumbo (Clarias Gariepinus) memiliki
kulit yang licin, berlendir, dan tidak memiliki sisik sama sekali. Jika terkena sinar
matahari, warna tubuhnya otomatis menjadi loreng seperti mozaik hitam putih.
10
Mulut ikan lele dumbo relatif lebar, yaitu sekitar ¼ dari panjang tubuhnya. Tanda
spesifik lainnya dari lele dumbo adalah kumis disekitar mulut sebanyak 8 buah.
yang berfungsi sebagai alat peraba saat bergerak atau mencari makan
Lele dumbo (Clarias Gariepinus) adalah ikan hasil kawin silang induk betina
Clarias fucus yang berasal dari Taiwan dengan induk jantan Clarias mussambicus
yang berasal dari Afrika (Bachtiar, 2006). Lele dumbo merupakan spesias baru
yang masuk di Indonesia dan pertama kali dikenalkan pada tahun 1984. Ikan lele
dumbo mempunyai pertumbuhanya cepat dan dapat mencapai ukuran besar dalam
Badan ikan Lele dumbo berbentuk memanjang dengan kepala pipih bawah
(depresed). Ikan lele dumbo memiliki tiga buah sirip tunggal yaitu, sirip
punggung, sirip ekor dan sirip dubur. Selain itu, ikan lele dumbo juga memiliki
dua buah sirip yang berpasangan untuk alat bantu berenang, yaitu sirip dada dan
sirip perut. Ikan lele dumbo mempunyai senjata yang sangat ampuh dan berbisa
Menurut Puspowardoyo dan Djarijah (2003), Ikan lele dumbo memiliki patil
tidak tajam dan giginya tumpul. Sungut ikan lele dumbo relatif panjang dan
tampak lebih kuat dari pada lele lokal. Kulit dadanya terletak bercak-bercak
kelabu seperti jamur kulit pada manusia (panu). Kepala dan punggungnya
11
Morfologi
Menurut Najiyati (2007), ikan lele dumbo memiliki alat pernapasan tambahan
yang disebut arborescent organ terletak dibagian kepala. Alat pernapasan ini
berwarna kemerahan dan berbentuk seperti tajuk pohon rimbun yang penuh
kapiler-kapiler darah. Mulutnya terdapat dibagian ujung moncong dan dihiasi oleh
empat pasang sungut, yaitu 1 pasang sungut hidung, 1 pasang sungut maksila
batok kepala keras dan meruncing,dengan bagian mulut yang lebar sehingga dapat
menghisap makanan organisme dasar perairan dan makanan buatan, serta dengan
(Suhartono,2002).
Lele dumbo mempunyai sirip tunggal yaitu sirip punggung, sirip ekor, dan
sirip dubur, lele dumbo juga mempunyai sirip berpasangan yaitu sirip perut dan
sirip dada.Sirip dada berbentuk bulat agak memanjang dan dilengkapi dengan
Patil lele dumbo tidak begitu kuat dan tidak begitu beracun, terutama pada
lele yang masih muda. Pada sudut-sudut mulut lele dumbo dapat ditemukan 4
pasang sungut (misai) yang berfungsi sebagai alat peraba dan petunjuk
(Soetomo,2007).
12
2.2 Habitat dan Siklus Hidup Ikan Lele Dumbo
Habitat ikan lele dumbo adalah semua perairan air tawar. Menurut Najiyati
(2007), ikan lele dumbo termasuk ikan air tawar yang menyukai genangan air
yang tidak tenang. Di sungai-sungai, ikan ini lebih banyak dijumpai di tempat-
tempat yang aliran airnya tidak terlalu deras. Kondisi yang ideal bagi hidup ikan
lele dumbo adalah air yang mempunyai pH 6,9-9 dan bersuhu 24-260C. Suhu air
akan mempengaruhi laju pertumbuhan. Laju metabolisme ikan dan nafsu makan
ikan serta kelarutan oksigen dalam air. Kandungan O 2 yang terlalu tinggi akan
kematian.
Ikan lele dumbo dapat di temukan pada hampir semua perairan tawar
misalnya danau, genangan air dan rawa, di sungai ikan ini lebih banyak dujumpai
pada tempat-tempat yang aliran airnya tidak terlalu deras. Habitatnya di sungai
dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air.
Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat - tempat gelap
(Sitio K, 2017).
Ikan lele dumbo hidup dengan baik di dataran rendah sampai perbukitan yang
tidak terlalu tinggi. Apabila suhu tempat hidupnya terlalu dingin, misalnya
ketinggian di atas 700 meter di atas permukaan air laut, pertumbuhan ikan dumbo
13
Ikan lele dumbo mampu bertahan hidup dilingkungan dengan kadar oksigen
yang rendah, namun untuk menunjang agar ikan lele dumbo dapat tumbuh secara
optimal diperlukan lingkungan perairan dengan kadar oksigen yang cukup. Kadar
oksigen yang baik untuk menunjang pertumbuhan ikan lele dumbo secara
optimum adalah harus lebih dari 3 ppm. Tinggi rendahnya suhu pH dalam
perairan tersebut khususnya sisa pakan dan hasil metabolisme (Arifin, 1991).
Ikan lele memiliki sifat nokturnal yaitu hewan yang lebih aktif beraktivitas
dan mencari makanan di malam hari, sehingga ikan lele menyukai tempat-tempat
ikan dalam berat, ukuran, maupun volume seiring dengan berubahnya waktu.
Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal
merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan ikan itu sendiri seperti umur,
dan sifat genetik ikan yang meliputi keturunan, kemampuan untuk memanfaatkan
yang berkaitan dengan lingkungan tempat hidup ikan yang meliputi sifat fisika
dan kimia air, ruang gerak dan ketersediaan makanan dari segi kualitas dan
kuantitas. Ikan lele dumbo biasanya memiliki kecepatan tumbuh yang lebih besar
dibandingkan ikan lele lokal. Ikan lele dumbo mencapai kedewasaan setelah
14
Pertumbuhan dari fase awal hidup ikan mula-mula berjalan dengan lambat
dengan pertumbuhan yang lambat lagi pada umur tua. Pada ikan tua, pertumbuhan
tubuh dan pergerakan (Effendi, 2002). Ikan lele dumbo pada umur 26 hari
memiliki panjang standart rata-rata 2-3 cm dengan bobot 0,004 gram dan umur 40
hari memiliki panjang standart rata-rata 3-5 cm dengan bobot 0,68 gram
(Sunarma, 2004).
tertentu, sedangkan mortalitas adalah kematian yang terjadi pada suatu populasi
Faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup ikan lele dumbo yang perlu
diperhatikan adalah padat tebar, pemberian pakan, pemyakit, dan kualitas air.
Meskipun ikan lele dumbo bisa bertahan pada kolam yang sempit dengan padat
tebar yang tinggi tapi dengan batas tertentu. Begitu juga pakan yang diberikan
dengan jumlah ikan yang ditebar. Penyakit yang menyerang biasanya berkaitan
dengan kualitas air, sehingga kualitas air yang baik akan mengurangi resiko ikan
terserang penyakit dan ikan akan mampu bertahan hidup (Yuniarti, 2006).
15
2.4 Teknik pembesaran Ikan Lele Dumbo
Jenis tanah yang baik untuk kolam budidaya ikan lele dumbo adalah tanah
berlepung pasir. Jenis tanah ini akan membentuk pematang yang kuat dan
kolamnya subur. Jenis tanah lempung berpasir dapat diketahui dengan cara
menggenggam. Bila tidak pecah dan tidak melekat ditangan maka tanah tersebut
sangat baik untuk lahan budidaya. Ikan lele dumbo bisa diusahakan dengan skala
besar atau skala kecil. Untuk skala kecil, ikan lele dumbo dapat dipelihara
besar, ikan lele dumbo dapat dipelihara dikolam seluas 500-1000 m2 yang
menumbuhkan plankton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi
benih ikan lele dumbo. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran
ayam) dengan dosis 500-700 gram/m2. Dapat juga ditambah pupuk urea 15
selama 3 hari. Kolam diisi kembali dengan air segar. Mula-mula 30-50 cm
dibiarkan selama satu minggu sampai warna air kolam berubah menjadi coklat
atau kehijauan yang kemudian mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh
sebagai makanan alami ikan lele dumbo. Secara bertahap ketinggian air ditambah,
sebelum benih ikan lele dumbo siap untuk ditebar (DJPB, 2010).
memberantas hama dan bibit penyakit. Air dalam kolam/bak dibersihkan 1 bulan
16
sekali (bila baunya sudah mulai tidak enak) dengan mengganti semua air kotor
tersebut dengan air bersih yang telah diendapkan 2 malam. Kolam yang telah
dosis 200 gram/m2 selama satu minggu. Tepung kapur (CaO) ditebarkan merata
kedasar kolam, kemudian dibiarkan kering lanjut sampai tanah dasar kolam retak-
Benih yang baru saja dianggkut dari jarak jauh tidak boleh langsung
bak atau kolam khusus yang airnya bersih. Tujuannya agar benih tersebut sehat
dahulu dan kondisi badan lebih baik. Biasanya benih yang menempuh perjalanan
jauh sangat lelah dan mudah stres, ini disebabkan karena selama beberapa jam
benih berada dalam ruangan sempit dan dengan oksigen terbatas. Adapun cara
kedalam bak atau kolam. Selanjutnya kedalam kantong plastik ditambahkan air
sedikit demi sedikit agar lambat laun suhunya menjadi sama. Setelah itu barulah
dkk, 2007)
Bila ada benih yang sakit atau luka, masukkan dalam bak tersendiri berisi
kalium permanganat (PK) 0,1 mg/1 selama 60-90 menit. Atau masukkan dalam
larutan garam 10 g/1 selama 10 menit. Setelah itu benih dipindahkan dalam bak
berisi air bersih sampai luka sembuh. Bila ingin memelihara ikan lele dumbo
17
dalam ukuran yang berbeda, kolam harus disekat. Penyekatan bisa menggunakan
Benih ikan lele dumbo untuk pembesaran sebaiknya berukuran 3-5 cm.
Kepadatan dalam usaha budidaya ikan lele dumbo yang intensif, dalam suatu unit
area kolam diusahakan agar dapat dipelihara ikan sebanyak mungkin. Benih ikan
lele dumbo berukuran 5-8 cm dapat ditebarkan dikolam dengan kepadatan 250
Pakan merupakan unsur penting dalam budidaya ikan. Oleh karena itu,
pakan yang diberikan harus memenuhi standar nutrisi (gizi) bagi ikan agar
kelangsungan hidupnya tinggi dan pertumbuhannya sangat cepat. Pakan yang baik
memiliki komposisi zat gizi yang lengkap seperti protein, lemak, karbohidrat,
vitamin, mineral. Pemberian pakan yang nilaim nutrisinya kurang baik dapat
tetapi cenderung pemakan daging karnivora. Selain bersifat karnivorus, ikan lele
juga makan sisa-sisa benda yang membusuk. Ikan lele dapat menyesuaikan diri
untuk memakan pakan buatan (Madinawati, 2011). Ikan lele memakan pakan
Ikan lele dumbo merupakan ikan yang sangat responsif terhadap pakan.
Hampir semua pakan yang diberikan sebagai ransum atau pakan sehari-hari akan
18
disantap dengan lahap. Itulah sebabnya ikan ini cepat besar (bongsor) dalam masa
singkat lele sudah bisa dipanen dan dipasarkan sebagai ikan konsumsi (Arief M,
2015).
Pemberian pakan sebaiknya dilakukan 2-3 kali sehari, yaitu pagi sekitar pukul
09.00, sore sekitar pukul 17.00-18.00, dan malam hari sekitar pukul 20.00-22.00.
Pakan ikan lele dumbo berupa pakan alami yang paling baik dari jenis
zooplankton dan pakan tambahan berupa pellet yang mengandung protein diatas
peranan penting terutama dalam keadaan budidaya. Penurunan mutu air dapat
pengurangan rasio konversi pakan. Faktor yang berhubungan dengan air perlu
diperhatikan antara lain oksigen terlarut, suhu, pH, amoniak, dan lain-lain. Air
yang terbaik bagi perkembangan ikan lele dumbo berasal dari sumur pompa,
sungai, atau irigasi yang tidak tercemari zat-zat kimia. Sebaiknya hindari
Kekurangan oksigen akan tampak jelas pada ikan saat pagi hari karena
sejumlah ikan akan berada diatas permukaan air untuk menghirup oksigen
langsung dari udara. Untuk mengetahui pH dapat menggunakan kertas lakmus dan
19
pHmeter. Sementara suhu air dapat diukur dengan termometer. Pemeriksaan
memuaskan (Prihartono dkk, 2007). Kandungan amoniak dalam air sumber yang
baik tidak lebih dari 0,1 ppm. Air yang mengandung amoniak tinggi bersifat toksis
karena akan menghambat ekskresi pada ikan (Chen and Kau, 1993).
yang dimasukan kedalam wadah, ukuran kecerahan dengan mengukur jarak antara
permukaan air dengan batas piringan yang tampak jelas dalam satuan cm. Oksigen
frekuensi dua kali yaitu pada pagi dan sore hari. Parameter kualitas air
Tabel 1. Kisaran optimum kualitas air pada pembesaran ikan lele dumbo dan alat
untuk pengukuran pH.
20
Gambar 2. Contoh pengukuran pH 26,4 untuk ikan lele
pertumbuhan ikan, konsentrasi dan pengaruh dari faktor-faktor diatas terhadap ikan
dapat dipengaruhi oleh tingkat kepadatan ikan. Pada kondisi kepadatan ikan yang
tinggi, ketersediaan pakan dan oksigen bagi ikan dikolam akan berkurang,
sedangkan metabolisme bahan buangan ikan akan tinggi. Jika faktor-faktor tersebut
Berat ikan lele dumbo dapat diperiksa setiap 1-2 minggu sekali. Caranya,
beberapa (4-5 ekor) ikan lele dumbo dijaring secara acak untuk ditimbang,
kemudian beratnya rata-rata. Rata-rata berat ikan ini dikalikan dengan jumlah ikan
lele dumbo yang ada dikolam, merupakan berat ikan lele dumbo secara
21
2.4.6 Pengendalian Hama dan Penyakit
Ikan lele dumbo termasuk jenis ikan yang tidak bersisik. Padahal pada
jenis ikan lain yang bersisik, sisik digunakan untuk melindungi kulit bagian
dalam. Oleh karena itu, ikan lele dumbo tidak memiliki pelindung tubuh dari
pengeluaran lendir yang berlebihan dari tubuhnya. Lendir tersebut dapat dijadikan
dapat masuk kedalam tubuh ikan lele dumbo. Terjadinya luka inilah yang
menjadikan ketahanan tubuh ikan lele dumbo menurun dan menyebabkan sakit
patogen (penyebab penyakit) yang dapat menyerang ikan dapat dilakukan dalam
beberapa car. Pertama, sanitasi lingkungan perairan dan desinfektan benih dengan
kalium permanganat (PK). Kedua, pemberian pakan yang berkualitas baik dengan
jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan ikan. Ketiga, penebaran benih tidak
terlalu padat dan benih yang ditebarkan hanya yang sehat dan tidak terpapar luka
atau cacat. Keempat, vaksinasi benih ikan yang akan ditebar (Cahyono, 2001)
22
2.4.7 Panen dan Pasca Panen
Penentuan waktu panen yang tepat sangat penting karena petani harus
(pagi,siang, dan sore), waktu panen yang baik dilakukan pada pagi hari atau sore
hari karena suhu udara masih rendah. Waktu panen pada saat udara rendah dapat
mempertahankan mutu ikan agar tetap segar dan mengurangi resiko kematian.
Pemanenan suhu rendah juga dapat menurunkan aktivitas metabolisme dan gerak
Lecet atau luka pada tubuh ikan lele dumbo bisa disebabkan oleh
digunakan harus dari bahan halus seperti waring dan kain. Cara panen yang baik
adalah dengan menyurutkan air kolam secara berlahan, yaitu dengan membuka
BAB III
23
METODE PELAKSANAAN
bertempat di kolam pembesaran budidaya ikan lele milik Bapak Tuki di Desa
Pengumpulan data pada Praktik Kerja Lapang (PKL) dilakukan dengan dua
macam cara, yaitu pengambilan data primer dan data sekunder. Data primer dapat
aktif, sedangkan data sekunder yaitu data atau informasi yang dikumpulkan dan
dilaporkan oleh seseorang untuk suatu tujuan tertentu maupun sebagai ilmiah.
diamati dan dicatat untuk pertama kalinya melalui prosedur dan teknik
A. Observasi
menggunakan indera mata tanpa ada pertolongan alat standart lain untuk
keperluan tersebut (Nazir, 1988). Dalam Praktek Kerja Lapangan ini observasi
24
dilakukan terhadap berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan pembesaran
ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yaitu meliputi persiapan kolam, seleksi dan
Observasi yaitu studi yang dilakukan dengan sengaja atau rencana melalui
penglihatan atau pengamatan terhadap gejala – gejala spontan yang terjadi saat itu
suatu obyek yang diteliti dan pencatatan secara sistematis mengenai hasil
pengamatan. Dalam Praktik Kerja Lapang (PKL) ini observasi yang dilakukan
adalah dengan cara mengamati, mencatat kegiatan apa yang dilakukan dan
B. Wawancara
pengumpulaan data untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengenai hal – hal dari responden
yang leih mendalam. Dalam teknik wawancara ini, peneliti melalukan tanya jawab
peneliti akan mengetahui lebih dalam mengenai aktivitas proses budidaya ikan
25
C. Partisipasi Aktif
dengan cara mengikuti kegiatan budidaya ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) di
dan aktif pada suatu kegiatan di lapangan. Kegiatan partisipasi aktif ini dapat
digunakan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai pembenihan ikan lele
(Clarias gariepinus).
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber tidak langsung dan
telah dikumpulkan serta dilaporkan oleh orang diluar dari penelitian itu sendiri
(Azwar, 1998). Data ini dapat diperoleh dari data dokumentasi, lembaga
masyarakat dan pihak lain yang berhubungan dengan usaha pembesaran ikan lele
26
BAB IV
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan
secara komersial oleh masyarakat Indonesia, umumnya di Pulai Jawa. Ikan jenis
ini tidak pernah ditemukan di sungai, rawa, waduk, sawah, dan telaga. Ikan Lele
merupakan jenis ikan nocturnal, yaitu mencari makan di malam hari. Pada habitat
aslinya, ikan lele mencari pemijahan pada musim penghujan. (Muktiani, 2011).
heran jika kini budidaya lele digemari dan berkembang pesat di masyarakat.
b. Budidaya lele dapat dilakukan di lahan yang memiliki sumber air yang
kolam, salah satunya adalah kolam tembok atau kolam beton. Tentunya dalam
dalam hal perawatan dan juga memiliki kelebihan dan kekurangan pada masing-
27
4.2 Sistem Budidaya Tradisional
tanggulnya tanah, yaitu kolam yang lazim untuk memelihara ikan. Konstruksi
yang khusus pun tidak di persyaratkan. Kedalaman air ± 1 meter, airnya tidak
perlu terlalu jernih, air dari saluranirigasi sawah di anggap memadai. Pencemaran
dari pestisida sawah maupun dari limbah industri harus dihindarkan. Aliran air
tidak perlu deras, bahkan pergantian air secara sebagian seminggu sekali saja
sudah cukup baik. Ikan lele memang secara alamiah dan naluriah biasa hidup di
air yang tergenang, serta banyak bahan organiknya. Pemberian pakan pada
budidaya secara tradisional tidak optimum, nutrisai pada pakan yang di berikan
tidak seimbang. Pakan yang di berikan hanyalah berupa limbah rumah tangga dan
ekstensif ini tidak tinggi, karena pembudidaya hanya memerlukan biaya awal
untuk membeli benih ikan (jika langsung dibudidayakan) atau hanya membeli
indukkan ikan yang langsung disebar dan dibiarkan memijah secara alami dengan
tinggi.
28
4.3 Sistem Budidaya Semi Intensif
digunakan untuk budidaya ikan adalah kolam yang bagian dinding pematang
kolam terbuat dari tembok sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah. Pola
Menurut Zeni (2011), pola pengelolaan usaha budidaya perairan semi intensif
merupakan perbaikan dari pola ekstensif plus sehingga sering disebut pola
pemeliharaan, biota budidaya juga diberikan pakan buatan dan tambahan secara
terbuat dari tembok sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah. Budidaya semi
campur tangan manusia lebih banyak terlibat didalamnya untuk mencapai hasil
Amri, 2002).
29
4.4 Sistem Budidaya Instensif
Wadah budidaya untuk penerapan sistem budidaya intensif ialah kolam air
mengalir, kolam air deras, kolam bulat, tambak, keramba, sangkar,dan KJA.
Teknologi budidaya intensif adalah teknologi yang cukup maju dalam budidaya
dikelola secara intensif, sedangkan tambak yang dikelola secara ekstensif dan
yang “luar biasa” berasal dari pakan. Kebutuhan pakan buatan yang bisa mencapai
60% alokasi biaya oprasional tambak intensif adalah pemasok terbesar bahan
intensif adalah kolam yang keseluruhan bagian kolam terdiri dari tembok
(Ghufron, 2010).
yang diikuti dengan peningkatan pemakaian pakan buatan kaya protein. Industri
produk rendah sementara biaya input selalu meningkat, dan semakin terbatasnya
sumberdaya lingkungan, air, dan lahan. Budidaya perikanan sistem semi intensif
budidaya ini biasanya digunakan untuk pendedran. Dalam sistem ini sudah
budidaya intensif, pada teknologi ini ikan lele dapat dibudidayakan dengan padat
30
penebaran mencapai 1.000 ekor/m3 , teknologiini menjadi salah satu alternatif
kolam, salah satunya adalah kolam tembok atau kolam beton. Tentunya dalam
Hanya saja mungkin ada sedikit perbedaan dalam hal perwatan dan juga
gunakan. Dalam melakukan pembesaran ikan lele, ada beberapa tahapan yang bisa
Di sini media yang akan di gunakan adalah kolam tembok atau kolam yang
terbuat dari semen, pada dasarnya ukuran kolam dalam budidaya ikan lele tidak
Untuk ukuran kolam tergantung pada jumlah bibit ikan yang akan di letak kan
dalam setiap kolam, Pada umumnya setiap 1000 ekor benih ikan dapat di tampung
dalam ukuran kolam tembok 4×4 meter. Seperti contoh pada gambar dibawah ini :
31
Gambar 4. Contoh pembesaran dari ikan lele dumbo
Pada tahap pemilihan bibit usahakan memilih bibit yang berkualitas, karena
nantinya ini cukup berpengaruh pada keberhasilan bisnis lele kita. Logikanya para
peternak lele jaman sekarang sudah pintar memilih jenis lele yang berkualitas,
mereka juga paham selera konsumen mereka yang hanya mengambil ikan lele
yang hanya kualitas bagus. Dan lagi lele kualitas bagus dikenal memiliki daya
tahan dan kondisi fisik yang lebih baik dari lele non kualitas. Budidaya ikan lele
jenis dumbo lebih menguntungkan karena lebih cepat besar dan ukuran tubuh
yang lebih berisi sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih bersaing.
Pastikan benih lele yang sudah kita beli dan siap ditebar benar-benar sehat,
gerakannya lincah gesit normal, tidak ada luka atau cacat pada tubuhnya, dan
tidak ada penyakit atau jamur. Untuk kelas bisnis dan budidaya hindari membeli
benih yang terlalu kecil karena selain kualitasnya sulit diidentifikasi, daya tahan
bibit lele yang terlalu kecil masih angin-anginan. Standardnya ambil bibitan lele
dengan ukuran 5-7 cm, dalam waktu 3 bulan dengan perawatan yang normal akan
32
Gambar 5. Bibit dari ikan lele dumbo
Sebelum bibit dimasukan ke kolam yang sudah jadi sebaiknya kolam di isi
dengan air terlebih dahulu kemudian membuat air agar kaya akan plankton
(sejenis biota air yang bisa menjadi makanan bibit). Caranya dengan memberikan
pupuk kompos dari kotoran sapi kedalam air secukupnya kemudian biarkan
berupa palet. Pemberian palet bisa dilakukan sebanyak 2 kali sehari. Namun akan
lebih baik diberikan lebih dari 2 kali dengan porsi yang lebih sedikit tentunya.
selain palet bisa juga di suplai dengan makanan alami seperti bekicot, kerang,
keoang emas, rayap dan lain-lain jika memang ada di sekitar kita. Makanan alami
gizi lele.
Pergantian air kolam juga diperlukan, meskipun lele termasuk jenis ikan
yang tahan terhadap kondisi berbagai jenis air. Akan tetapi dengan kondisi air
33
yang tidak di ganti dalam jangka waktu lama akan membuat kualitas air menjadi
buruk dan bau. Tentunya akan berdampak pada munculnya bebagai penyakit yang
bisa menyerang lele. Pergantian air sebaiknya dilakukan dengan membuang 10-
30% air di kolam dan menambahkan jumlah yang sama, setiap seminggu sekali
keduanya hanya berbeda sedikit saja. Hanya saja terletak pada jenis pakan, baik
pakan alami maupun buatan. Pelet merupakan pakan yang dibuat oleh pabrik
khusus. Komposisi dalam pelet sudah disesuaikan dengan kebutuhan ikan lele.
Pemberian pakan jangan melebihi dari apa yang dibutuhkan di kolam, supaya
kualitas air tidak rusak. Pemberian pakan pada kegiatan budidaya ikan lele di
Desa Kandang Semangkon dilakukan 4 kali dalam sehari pada pukul 09.00, 17.00,
21.00.
34
Jenis pakan lele yang diberikan berupa pelet apung, cepret (Ikan kecil yang
sudah di giling). Pakan tambahan dilakukan pada pukul 12.00. gambar pakan
Gambar 7. Merupakan hasil dari pembuatan pakan cepret (ikan yang digiling)
Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran
sebesar itu bisa dicapai dalam tempo 2,5 - 3 bulan dari benih berukuran 5-7 cm.
Berbeda dengan konsumsi domestik, ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya
35
dulu kedalam larutan Inflolox-12 didalam wadah khusus selama 3-5 menit.
Manfaat dari probiotik Inflolox tersebut sangat banyak, sebagai berikut ini :
merah, jamuran.
ikan.
36
BAB V
5.1 Simpulan
cepat) dan padat tebar tinggi bisa menimbulkan penyakit pada ikan lele
5.2 Saran
1. Menggunakan benih ikan lele dumbo yang tidak jauh asalnya agar
supaya ikan lele akan cepat besar dan akan mendapatkan hasil yang
sangat memuaskan.
37
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Y. 2006. Panduan Lengkap Budi Daya Lele Dumbo. Agro Media. Bogor
Yogyakarta.
New York.
38
Khairuman, 2005. Budidaya Ikan Lele Dumbo Secara Intensif. Agro Media
Pustaka, Jakarta.
Jakarta.
Makalah disampaikan pada Temu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan Temu
Suyanto, S. R. 2009. Budidaya Ikan Lele Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Yuniarti, 2006. Pengaruh Kepadatan Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias sp.)
39
LAMPIRAN
= 500 x 9 = 4500
447,5 = 0,895
FCR = Jumlah Pakan =
500
Jumlah Total Hasil Panen
Jumlah tebar
Padat tebar =
ukura n kolam
4000 ekor
=
14 cm
= 250 ekor/m2
40
Nb :
SR = Kelangsungan Hidup
GR = Laju Pertumbuhan
41