Di era
presiden siapa dampak dan manfaatnya sangat dirasakan masyarakat? Beri argumen dan bukti data
penguat dari jawaban kelompok anda ?
JAWABAN
Dengan penerapan sistem perekonomian terbuka ini suatu negara bisa secara bebas untuk berperan
aktif serta berpartisipasi dalam semua kegiatan yang berkaitan dengan perdagangan, kegiatan
ekspor, impor dan bentuk transaksi lainnya. Tentunya yang berada di skala internasional. Sehingga
tidak heran, perihal permasalahan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan, suatu negara bisa
menjalin kerja sama dengan negara lainnya. Pada hakikatnya, terkadang kekurangan yang dimiliki
suatu negara, bisa dimiliki oleh negara lainnya. Dan begitupun sebaliknya. Sehingga hubungan serta
keterkaitan antara negara satu dengan negara lainnya terkadang tidak bisa terelakkan dalam hal
pemenuhan kebutuhan ini.
Dbuktikan dengan produk produk produksi dalam negeri yang mulai mendunia seperti Indomie,
Silverqeen, LaFonte dan lain lin
Hal ini dikarenakan semakin terbukanya lowongan pekerjaan bagi masyarakat atas perluasan usaha
dalam negeri, maupun kesempatan memperoleh pekerjaan dari luar negeri. Seperti yang kita
ketauhi bahwasannya Indonesia banyak mengirimkan angkatan kerjanya keluar negeri untuk
menjadi TKI/TKW. Hal ini dapat mengurangi pengangguran dan mendambah Pendapatan Nasional
Indonesia. Dan juga dengan adanya investor luar negeri yang berinvestasi di Indonesia maka akan
mendorong adanya proses produksi dan akan membutuhkan adanya pegawai, sehingga membuka
lowongan pekerjaan bagi masyarakat.
Untuk lebih mengembangkan sistem perekonomiannya, suatu negara tidak luput dari berbagi upaya
penerapan kebijakan serta penyusunan strategi perekonomian yang tepat. Salah satu yang bisa
diterapkan adalah upaya suatu negara untuk bisa bergabung pada berbagai organisasi ataupun
kelembagaan lainnya. Yang mana bergerak dibidang perekonomian ataupun perdagangan. Dan
dengan ketergabungan itulah, suatu negara bisa menjalin relasi dengan negara lainnya. Terutama
apabila suatu negara bisa berperan aktif dalam suatu organisasi, tentunya ia sangat berpeluang
tinggi untuk mendapatkan banyak sekali relasi. Relasi yang berasal dari berbagai negara inilah yang
nantinya bisa dijadikan sebagai rekan ataupun partner kerja sama antar negara untuk berbagai
konteks lainnya.
6 Memiliki akses harga produk barang ataupun jasa dengan lebih murah
Apabila suatu negara dengan negara lainnya sudah bekerja sama dalam waktu yang relatif lama.
Kebijakan yang bersangkutan dengan harga produk baik barang ataupun jasa bisa lebih
dikoordinasikan. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan hubungan baik yang benar benar sudah
terjalin diantara keduanya. Terlebih apabila suatu negara telah bergabung dalam suatu blok
perdagangan, tentunya berbagai biaya akan lebih dipermudah, terutama apabila transaksi jual beli
terjadi antar anggota blok tersebut.
Relasi dan berbagai bentuk dari kerja sama yang terjalin antar negara selain dipergunakan untuk
meningkatkan perekonomian yang ada. Tentunya bisa dijadikan sebagai pegangan apabila sewaktu
waktu suatu negara sedang berada di tahap kritis. Yang mana ia membutuhkan berbagai bantuan
dari negara lainnya. Baik segi persediaan bahan bahan pokok, obat obatan dan lain sebagainya.
Dengan keterbukaan suatu negara dengan negara lainnya, dan juga dengan kerja sama dan relasi
yang banyak. Niscaya apabila suatu negara sedang berada dalam keadaan yang genting pasti dengan
mudah mendapatkan bantuan.
MUNGKIN kami tidak bisa mengatakan yang pasti pada saat presiden siapa Negra Indonesia
dikatakan Makmur kerena kekurangan informasi dan juga kurang paham nya kami dengan analisis
yang harus dilakukan namun dan ditambah juga degan focus era pemerintahan yg berbeda juga
menyebakan perhitungan juga kurang efisien menurut kami, manun jika melihat dari rasio hutang
Negra berbanding dengan PDB Indonesia maka
Era soekarno
Hutang negara yaitu sekitar Rp32 Triliun dgn pdb yang tidak diketahui pasti
Era soeharto
Hutang negara Rp 551,4 triliun. Sementara PDB saat itu di kisaran Rp 955,6 triliun.
Era bj Habibi
sekitar Rp 938,8 triliun, sementara PDB Rp 1.099 triliun. rasio utang terhadap PDB berada di level
85,4 persen
Era gusdur
Saat itu utang pemerintah sebesar Rp 1.271 triliun dan PDB Rp 1.491 triliun. Dengan rasio utang
77,2 persen.
Era megawati
Utang pada era Megawati sebesar Rp 1.298 triliun, sementara PDB Rp 2.303 triliun. Sehingga rasio
utang saat itu 56,5 persen terhadap PDB.
Era sby
etelah mendapat warisan utang sebesar RP 1.298 triliun, utang Indonesia justru semakin
membengkak menjadi Rp 2.608 triliun.
Era Jokowi
Kementerian Keuangan RI mencatat, sampai akhir Desember 2020 total utang pemerintah mencapai
angka Rp6.074,56 triliun sehingga rasio utang pemerintah terhadap PDB sebesar 38,68 persen.
Berdasarkan catatan Bank Dunia, utang luar negeri Indonesia naik lebih dari dua kali lipat dalam 10
tahun terakhir. Posisi utang Indonesia kemudian menanjak menjadi USD 307,75 miliar pada 2015,
USD 318,94 miliar pada 2016, USD 353,56 miliar pada 2017, USD 379,59 miliar pada 2018, dan USD
402,08 miliar atau sekitar Rp5.634 Triliun.
Utang luar negeri Indonesia paling banyak berasal dari Singapura yang mencapai USD 67,93 miliar,
disusul oleh Jepang sebesar USD 29,03 miliar dan Tiongkok USD 20,03 miliar. Selain ketiga negara
itu, Indonesia juga memiliki pinjaman dari Amerika, Australia, Austria, Hongkong, Korea Selatan,
Inggris, Swiss, dan berbagai negara lainnya.
Lalu di era presiden mana Indonesia meangalami dampak perdagangan luar negeri yang terbaik?
Jadi jika berdasarkan rasio utang terkecil, Indonesia mengalami perekonomian paling baik pada era
pemerintahan Jokowi.
Dampak perdagangan luar negeri pada era Jokowi adalah kita dapat dengan mudah melakukan
pembelian produk luar negeri, banyak tenaga kerja mendapatkan pekerjaan dengan menjadi tki di
luar negeri, Industri di Indonesia semakin membaik karena banyak investasi luar negeri yang
menanamkan modalnya di Indonesia, namun disisi lain juga harga minyak sawit yang melambung
tinggi dikarenakan produsen lebih memilih menjual minyak ke luar negeri ketimbang memenuhi
kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu dikarenakan harga minyak yg di ekspor relative lebih tinggi
dari harga pasaran dalam negeri.