Anda di halaman 1dari 4

NO 3. Manfaat apa yang diperoleh setelah adanya perekonomian terbuka diindonesia?

Di era
presiden siapa dampak dan manfaatnya sangat dirasakan masyarakat? Beri argumen dan bukti data
penguat dari jawaban kelompok anda ?

(Ariski Aria Admaja/kelompok 4)

JAWABAN

1 Memudahkan suatu negara memenuhi kebutuhan masyarakatnya

Dengan penerapan sistem perekonomian terbuka ini suatu negara bisa secara bebas untuk berperan
aktif serta berpartisipasi dalam semua kegiatan yang berkaitan dengan perdagangan, kegiatan
ekspor, impor dan bentuk transaksi lainnya. Tentunya yang berada di skala internasional. Sehingga
tidak heran, perihal permasalahan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan, suatu negara bisa
menjalin kerja sama dengan negara lainnya. Pada hakikatnya, terkadang kekurangan yang dimiliki
suatu negara, bisa dimiliki oleh negara lainnya. Dan begitupun sebaliknya. Sehingga hubungan serta
keterkaitan antara negara satu dengan negara lainnya terkadang tidak bisa terelakkan dalam hal
pemenuhan kebutuhan ini.

2 Memperluas pemasaran produk barang dan jasa

Dbuktikan dengan produk produk produksi dalam negeri yang mulai mendunia seperti Indomie,
Silverqeen, LaFonte dan lain lin

3 Mengurangi tingkat pengangguran masyarakat

Hal ini dikarenakan semakin terbukanya lowongan pekerjaan bagi masyarakat atas perluasan usaha
dalam negeri, maupun kesempatan memperoleh pekerjaan dari luar negeri. Seperti yang kita
ketauhi bahwasannya Indonesia banyak mengirimkan angkatan kerjanya keluar negeri untuk
menjadi TKI/TKW. Hal ini dapat mengurangi pengangguran dan mendambah Pendapatan Nasional
Indonesia. Dan juga dengan adanya investor luar negeri yang berinvestasi di Indonesia maka akan
mendorong adanya proses produksi dan akan membutuhkan adanya pegawai, sehingga membuka
lowongan pekerjaan bagi masyarakat.

4 Memiliki Banyak Relasi

Untuk lebih mengembangkan sistem perekonomiannya, suatu negara tidak luput dari berbagi upaya
penerapan kebijakan serta penyusunan strategi perekonomian yang tepat. Salah satu yang bisa
diterapkan adalah upaya suatu negara untuk bisa bergabung pada berbagai organisasi ataupun
kelembagaan lainnya. Yang mana bergerak dibidang perekonomian ataupun perdagangan. Dan
dengan ketergabungan itulah, suatu negara bisa menjalin relasi dengan negara lainnya. Terutama
apabila suatu negara bisa berperan aktif dalam suatu organisasi, tentunya ia sangat berpeluang
tinggi untuk mendapatkan banyak sekali relasi. Relasi yang berasal dari berbagai negara inilah yang
nantinya bisa dijadikan sebagai rekan ataupun partner kerja sama antar negara untuk berbagai
konteks lainnya.

5 Tidak Tertinggal Dengan Berbagai Perubahan yang Ada


Dengan arus globalisasi yang ada, setiap hubungan kerja sama ataupun keorganisasian pastilah
mengalami perubahan. Tentunya diharapkan perubahan yang ditimbulkan lebih condong ke arah
yang lebih baik. Apabila suatu negara aktif dalam membangun kerja sama dan berhubungan baik
dengan berbagai negara di dunia. Tentunya, negara tersebut memiliki kecenderungan untuk terus
memantau perubahan yang ada dan perkembangan apa saja yang terjadi. Terlebih hal itu, sangat
dibutuhkan untuk penerapan dan pertimbangan kebijakan apa yang dirasa sesuai untuk
mengembangkan perekonomian yang ada. Selain itu, untuk membangun suatu kerja sama mau tidak
mau negara tersebut harus bersikap terbuka dengan berbagai teknologi, perubahan, serta
perkembangan yang ada. Hal tersebut untuk mendorong daya interaksi yang dilakukan antar negara.

6 Memiliki akses harga produk barang ataupun jasa dengan lebih murah

Apabila suatu negara dengan negara lainnya sudah bekerja sama dalam waktu yang relatif lama.
Kebijakan yang bersangkutan dengan harga produk baik barang ataupun jasa bisa lebih
dikoordinasikan. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan hubungan baik yang benar benar sudah
terjalin diantara keduanya. Terlebih apabila suatu negara telah bergabung dalam suatu blok
perdagangan, tentunya berbagai biaya akan lebih dipermudah, terutama apabila transaksi jual beli
terjadi antar anggota blok tersebut.

7 Sangat Dipermudah Apabila Membutuhkan Bantuan

Relasi dan berbagai bentuk dari kerja sama yang terjalin antar negara selain dipergunakan untuk
meningkatkan perekonomian yang ada. Tentunya bisa dijadikan sebagai pegangan apabila sewaktu
waktu suatu negara sedang berada di tahap kritis. Yang mana ia membutuhkan berbagai bantuan
dari negara lainnya. Baik segi persediaan bahan bahan pokok, obat obatan dan lain sebagainya.
Dengan keterbukaan suatu negara dengan negara lainnya, dan juga dengan kerja sama dan relasi
yang banyak. Niscaya apabila suatu negara sedang berada dalam keadaan yang genting pasti dengan
mudah mendapatkan bantuan.

ZAMAN PRESIDEN ……….?

MUNGKIN kami tidak bisa mengatakan yang pasti pada saat presiden siapa Negra Indonesia
dikatakan Makmur kerena kekurangan informasi dan juga kurang paham nya kami dengan analisis
yang harus dilakukan namun dan ditambah juga degan focus era pemerintahan yg berbeda juga
menyebakan perhitungan juga kurang efisien menurut kami, manun jika melihat dari rasio hutang
Negra berbanding dengan PDB Indonesia maka

Era soekarno

Hutang negara yaitu sekitar Rp32 Triliun dgn pdb yang tidak diketahui pasti

Era soeharto

Hutang negara Rp 551,4 triliun. Sementara PDB saat itu di kisaran Rp 955,6 triliun.

Era bj Habibi

 sekitar Rp 938,8 triliun, sementara PDB Rp 1.099 triliun. rasio utang terhadap PDB berada di level
85,4 persen
Era gusdur

Saat itu utang pemerintah sebesar Rp 1.271 triliun dan PDB Rp 1.491 triliun.  Dengan rasio utang
77,2 persen.

Era megawati

 Utang pada era Megawati sebesar Rp 1.298 triliun, sementara PDB Rp 2.303 triliun. Sehingga rasio
utang saat itu 56,5 persen terhadap PDB.

Era sby

etelah mendapat warisan utang sebesar RP 1.298 triliun, utang Indonesia justru semakin
membengkak menjadi Rp 2.608 triliun.

Namun, SBY sempat melunasi utang-utangnya pada dana moneter internasional atau International


Monetary Fund (IMF) yang telah menjerat sejak tahun 1997. Pada Oktober 2006, sisa utang pada
IMF sebesar USD 3,7 miliar yang harusnya jatuh tempo pada 2010 telah diselesaikan oleh BI.

Era Jokowi

Kementerian Keuangan RI mencatat, sampai akhir Desember 2020 total utang pemerintah mencapai
angka Rp6.074,56 triliun sehingga rasio utang pemerintah terhadap PDB sebesar 38,68 persen.

Berdasarkan catatan Bank Dunia, utang luar negeri Indonesia naik lebih dari dua kali lipat dalam 10
tahun terakhir. Posisi utang Indonesia kemudian menanjak menjadi USD 307,75 miliar pada 2015,
USD 318,94 miliar pada 2016, USD 353,56 miliar pada 2017, USD 379,59 miliar pada 2018, dan USD
402,08 miliar atau sekitar Rp5.634 Triliun.

Utang luar negeri Indonesia paling banyak berasal dari Singapura yang mencapai USD 67,93 miliar,
disusul oleh Jepang sebesar USD 29,03 miliar dan Tiongkok USD 20,03 miliar. Selain ketiga negara
itu, Indonesia juga memiliki pinjaman dari Amerika, Australia, Austria, Hongkong, Korea Selatan,
Inggris, Swiss, dan berbagai negara lainnya.

Lalu di era presiden mana Indonesia meangalami dampak perdagangan luar negeri yang terbaik?

Jadi jika berdasarkan rasio utang terkecil, Indonesia mengalami perekonomian paling baik pada era
pemerintahan Jokowi.

Dampak perdagangan luar negeri pada era Jokowi adalah kita dapat dengan mudah melakukan
pembelian produk luar negeri, banyak tenaga kerja mendapatkan pekerjaan dengan menjadi tki di
luar negeri, Industri di Indonesia semakin membaik karena banyak investasi luar negeri yang
menanamkan modalnya di Indonesia, namun disisi lain juga harga minyak sawit yang melambung
tinggi dikarenakan produsen lebih memilih menjual minyak ke luar negeri ketimbang memenuhi
kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu dikarenakan harga minyak yg di ekspor relative lebih tinggi
dari harga pasaran dalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai