Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN

“PELAYANAN DASAR DAN PELAYANAN PRAKONSELING,KEGIATAN


PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN”

DOSEN PENGAMPU : Drs.DEMMU KARO –KARO ,M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 9

1.MELI MARINTAN SINAMBELA (6212411012)

2.JUNI WENHARS AGAPE SEMBIRING (6212411013)

3.SALMAN ALFARIZI (6213111005)

4.SAHDIAMAN NAIBAHO (6212411010)

KELAS : PJKR II C 2022

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “PELAYANAN DASAR DAN PELAYANAN
PRAKONSELING,KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN" ” ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah profesi
pendidikan . Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat berguna bagi para pembaca.

MEDAN ,06 APRIL 2022

KELOMPOK 9
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

B. Rumusan masalah

C. Tujuan pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Pelayanan Dasar

2.2.Tujuan pelayanan dasar

2.3.Fokus pengembangan pelayanan dasar

2.4.strategi pelaksanaan pelayanan dasar

3.1 pelayananprakonseling…………………………………………………………………

4.1 kegiatan belajar yang menyenangkan………………………………………..................

BAB II PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.2Kritik

5.3Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan


proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Jelas sekali pentingnya membangun “suasana” dalam setiap proses pembelajaran. Suasana yang
menyenangkan dan bermakna agar anak tertarik untuk mempelajari suatu hal harus dibangun dengan
menyadari bahwa setiap anak adalah unik atau sebagai individu yang berbeda antara manusia yang satu
dengan yang lainnya. Atas dasar itulah kita sebagai tenaga pendidik harus mampu melayani setiap
individu yang berbeda-beda. Bukannya hanya mengajar dengan penuh kreativitas tetapi juga dapat
memunculkan kreativitas dari peserta didik. Untuk dapat memunculkan kreativitas yang harus disentuh
bukan saja nalar atau logika tetapi juga hati dan emosi.

B.     Permasalahan

Dilihat dari latar belakang penulisan makalah ini, penulis ingin menjelaskan tentang Pelayanan
Dasar, Pelayanan Pra-Konseling, dan Kegiatan Belajar yang Menyenangkan. Hal inilah yang jadi
permasalahan dalam makalah ini, yang mudah-mudahan dapat menjawab semua pertanyaan kita tentang
bagaimana seharusnya kita dalam implementasinya ketikan kita menjadi seorang guru nantinya dalam
menghadapi siswa yang berlatar belakang berbeda-beda.

C.     Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Pendidikan.

2.      Mampu menjelaskan tentang Pelayanan Dasar.

3.      Mampu menjelaskan tentang Pelayanan Pra-Konseling.

4.      Mampu menjelaskan tentang Kegiatan Belajar yang Menyenangkan.


D.    Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :

1.      Sebagai bahan pembelajaran bagi mata kuliah Profesi Pendidikan.

2.      Sebagai bahan untuk menambah wawasan mengenaiProfesi Pendidikan khususnya Pelayanan Dasar,
Pelayanan Pra-Konseling, dan kegiatan belajar yang menyenangkan.

BAB II

PEMABAHASAN

A.   Pelayanan Dasar
1. Pengertian

Pelayanan Dasar adalah salah satu komponen program Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Komprehensif, yang saat ini dikembangkan di Indonesia.  Pelayanan dasar diartikan sebagai proses
pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara
klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka
panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi
kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan
dalam menjalani kehidupannya.

Di Amerika Serikat sendiri, istilah pelayanan dasar ini lebih populer dengan sebutan kurikulum
bimbingan (guidance curriculum). Tidak jauh berbeda dengan pelayanan dasar, kurikulum bimbingan ini
diharapkan dapat memfasilitasi peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu dalam diri
siswa yang tepat dan sesuai dengan tahapan perkembangannya (Bowers & Hatch dalam Fathur Rahman)

Penggunaan instrumen asesmen perkembangan dan kegiatan tatap muka terjadwal di kelas sangat
diperlukan untuk mendukung implementasi komponen ini. Asesmen kebutuhan diperlukan untuk
dijadikan landasan pengembangan pengalaman terstruktur yang disebutkan.

2. Tujuan Pelayanan dasar

Pelayanan dasar bertujuan untuk membantu semua konseli agar memperoleh perkembangan yang
normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain
membantu konseli agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya.

Secara rinci tujuan pelayanan ini dapat dirumuskan sebagai upaya untuk membantu konseli agar

(1) memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial
budaya dan agama),

(2) mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat
tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya,
(3) mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya, dan

(4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.

3. Fokus Pengembangan Pelayanan dasar

Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus perilaku yang dikembangkan menyangkut aspek-aspek
pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan upaya membantu konseli dalam
mencapai tugas-tugas perkembangannya (sebagai standar kompetensi kemandirian). Materi pelayanan
dasar dirumuskan dan dikemas atas dasar standar kompetensi kemandirian antara lain mencakup
pengembangan:

1.      self-esteem

2.      motivasi berprestasi

3.      keterampilan pengambilan keputusan

4.      keterampilan pemecahan masalah

5.      keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi

6.      penyadaran keragaman budaya, dan

7.      perilaku bertanggung jawab.

4. Strategi Pelaksanaan Pelayanan dasar

Bimbingan Kelas;

Program yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para
peserta didik di kelas. Secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta
didik. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain storming (curah pendapat).

Pelayanan Orientasi;

Pelayanan ini merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik dapat memahami dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama lingkungan Sekolah/Madrasah, untuk
mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru tersebut. Pelayanan orientasi
ini biasanya dilaksanakan pada awal program pelajaran baru. Materi pelayanan orientasi di
Sekolah/Madrasah biasanya mencakup organisasi Sekolah/Madrasah, staf dan guru-guru, kurikulum,
program bimbingan dan konseling, program ekstrakurikuler, fasilitas atau sarana prasarana, dan tata tertib
Sekolah/Madrasah.

Pelayanan Informasi;
Yaitu pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik.
melalui komunikasi langsung, maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun elektronik, seperti :
buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet).

Bimbingan Kelompok;

Konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada peserta didik melalui kelompok-kelompok


kecil (5 s.d. 10 orang). Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik.
Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum (common
problem) dan tidak rahasia, seperti : cara-cara belajar yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian, dan
mengelola stress.

Pelayanan Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi); Merupakan kegiatan untuk


mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi peserta didik, dan lingkungan peserta didik.
Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.

B.   Pelayanan Pra-Konseling
Prakonseling adalah teknik yang digunakan oleh konselor untuk mempersiapkan segala sesuatu
yang berhubungan dengan kegiatan konseling, sebelum kegiatan konseling itu sendiri dilaksanakan.
Persiapan ini hendaknya mencakup persiapan untuk konseli, persiapan yang berhubungan dengan
konselor selaku helper, dan persiapan fisik serta lingkungan di mana konseling akan dilaksanakan.

Prakonseling termasuk teknik dasar yang harus dilakukan oleh konselor, karena dengan adanya
persiapan yang matang baik dari segi konselor, konseli, maupun lingkungan, akan mendorong terjadinya
proses konseling yang kondusif, dan mempermudah tercapainya tujuan konseling.

C.   Kegiatan Belajar yang Menyenangkan


Salah satu hal yang harus dikedepankan dalam menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan adalah menyertakan partisipasi siswa di dalam kelas. Selain untuk membangun
komunikasi dengan siswa, pengajar juga dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan bagi
para siswa. Jika situasi ini tak terbangun, bisa jadi siswa akan merasa canggung berbicara dengan
guru dan komunikasi tidak akan berjalan baik. Akibatnya, pengajar juga akan mengalami
kesulitan untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan siswa. Beberapa tips yang dapat
menjadi panduan dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan:

1.      Ciptakan iklim yang nyaman buat anak didik Anda


Iklim yang nyaman akan menghilangkan kecanggungan siswa, baik sesama guru maupun
antar siswa sendiri. Hal ini juga bisa mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, sehingga
komunikasi antara pendidik dan anak didik dapat terbangun. Sebagai pengajar, Anda dapat
menjelaskan kepada siswa bahwa tidak akan ada siswa lain yang akan mengejek ketika ia
bertanya. Beri motivasi kepada siswa bahwa dengan bertanya, akan memudahkannya untuk lebih
mengetahui tentang sesuatu hal daripada hanya diam mendengarkan.

2.      Dengarkan dengan serius setiap komentar atau pertanyaan yang diajukan oleh siswa
Anda.

Jika siswa Anda mengajukan pertanyaan, sebisa mungkin fokus dan memperhatikannya.
Meski sederhana, hal ini akan menumbuhkan kepercayaan diri siswa karena ia merasa
diperhatikan. Seringkali siswa merasa kurang percaya diri sehingga enggan untuk memberikan
kontribusi di dalam kelas. Nah, tugas Anda sebagai pengajar, membangun kepercayaan diri
siswa dengan menunjukkan perhatian-perhatian saat siswa merasa sedang ingin didengarkan.

3.      Jangan ragu memberikan pujian kepada siswa

Anda juga bisa mencoba dengan memuji setiap komentar yang diajukan oleh anak didik
Anda. Misalnya, "Oh, itu ide yang sangat bagus" ,atau "Pertanyaan kamu bagus, itu tidak
pernah saya pikirkan sebelumnya”.

4.      Beri pertanyaan yang mudah dijawab

Jika hal di atas belum juga berhasil untuk mengajak siswa memberikan komentar atau
pertanyaan, giliran Anda untuk mengajukan pertanyaan memancing yang bisa membuat anak
didik Anda tidak lagi bungkam di dalam kelas. Pastikan pertanyaan Anda mampu dijawab oleh
siswa, sehingga saat menjawab secara tidak langsung melatih siswa untuk berbicara.

Saat siswa sudah mulai merespon, beri senyum kepada siswa yang sudah berkomentar. Hal ini
akan mengurangi rasa canggung yang biasa ia perlihatkan.

5.      Biarkan siswa mengetahui pelajaran sebelum kelas dimulai

Minta agar para siswa mempelajari bahan yang nantinya akan Anda tanyakan. Sehingga,
ia akan mempersiapkannya terlebih dulu. Jika saat anda bertanya dan para siswa tidak merespon,
ubah format pertanyaan anda yang hanya membutuhkan jawaban "ya" atau "tidak".

6.      Controlling

Kontrol para siswa dengan alat kontrol yang Anda miiliki. Gunanya adalah untuk
mengetahui seberapa banyak siswa yang biasanya berpartisipasi dalam kelas. Jika Anda
menemukan beberapa siswa yang tingkat partisipasinya dalam kelas sangat kurang, maka ajak ia
berkomunikasi secaraa pribadi. Mungkin dengan begitu ia akan merasa percaya diri. Selain itu,
jika yang Anda temukan hanyalah permasalahan kurang percaya yang menjadikannya diam
selama kelas berlangsung, maka tugas Anda selanjutnya adalah memberi ia tugas yang bisa
membantunya untuk berkomunikasi. Misalnya, tugas berpidato dalam kelas.

7.      Pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM.

Sebagai seorang kreator proses belajar mengajar, seharusnya guru mengembangkan


suasana bebas bagi siswa untuk mengkaji apa yang menarik minat, bakat, serta mengekspresikan
ide-ide dan kreatifitasnya. Tapi pada kenyataanya masih banyak pembelajaran yang cenderung
bersifat teoritis dan tidak terkait dengan lingkungan siswa berada.

Kondisi seperti ini menyebabkan peserta didik ( siswa ) jenuh dan tidak betah di kelas.
Agar tugas guru dalam KBM menjadi maksimal. Siswa merasa nyaman dan senang ketika
pembelajaran berlangsung, maka guru harus pandai meramu KBM tersebut.

PAIKEM merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang bisa membuat suasana di kelas
menjadi asyik dan efektif. PAIKEM singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
dan menyenangkan.

·         Aktif
dimaksudkan dalam pembelajaran guru garus menciptakan suasana yanga membuat
siswa aktif bertanya serta mengemukakan pendapat.

Peran aktif siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi kretif yang mampu
menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.

·         Inovatif,
guru harus mampu membuat perubahan dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan berbagai metode, sehingga siswa merasa enjoy belajar.

·         Kreatif,
juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga
memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.

·         Menyenangkan tentu saja suasana belajar mengajar yang menyenangkan.

Dengan pendekatan PAIKEM diharapkan siswa dapat memusatkan perhatian secara penuh pada
waktu belajar. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Secara garis besar PAIKEM bisa
digambarkan sebagai berikut, Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan untuk mengembangkan
pemahaman dan kemampuan dengan penekanan pada belajar melalui berbuat. Guru
menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkit semangat, termasuk
menggunakan lingkungan sebagi sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik,
menyenangkan dan cocok bagi siswa.

8.       Mengajar menggunakan bahasa cinta

Untuk membuat suasana belajar dikelas menyenangkan dan menarik minat siswa untuk
belajar lebih giat, maka guru harus dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan siswa.
Karena siswa itu sendiri sebagai manusia yang memiliki rasa cinta jangan sampai membuat
julukan negatif pada seorang guru gara-gara selalu marah dan berteriak

Bahasa cinta merupakan salah satu kunci sukses bagi semua guru untuk membangun
sebuah hubungan yang indah dengan siswa agar tercipta suasana menyenangkan. Seorang guru
dapat membangun hubungan yang indah dengan siswa jika mau berbuat.

1. Mengakui kesalahan yang pernah dilakukan

Guru adalah sosok yang di kagumi, dihormati, sehingga akan menjadi sangat memalukan
baginya untuk mengakui kesalahan yang mungkin telah di perbuat kepada para siswanya.
Kewibawaan seorang guru akan terlihat dari apa yang telah ia lakukan. Sikap mengakui
kesalahan dan mau minta maaf menunjukkan kebersihan hati seseorang .

2. Pujian untuk meningkatkan motivasi belajar

Jangan pelit memberi pujian kepada siswa atas keberhasilan yang di capai. Setiap usaha
yang telah dia lakukan dalam pembelajaran tenyata mampu meningkatkan motivasi belajar
dengan memberi pujian berarti seorang guru sedang menumbuhkan kepercayaan diri pada
siswanya.

3. Memberi kesempatan berfikir kreatif

Menanyakan dan memberikan pilihan kepada siswa dalam proses pembelajaran akan
membuat siswa berlatih mengambil keputusam sendiri tanpa ada paksaan. Siswa akan terdidik
untuk berpikir kreatif dalam mencari pemecahan suatu masalah.

4. Mau menghargai orang lain

Kata terimah kasih merupakan ungkapan yang bermakna luas, ketika seorang siswa
mampu mengatakan terimah kasih baik kepada teman atau gurunya berarti dia memiliki
kepekaan bahwa apa apa yang telah berhasil ia dapatkan bukan semata-mata kehebatanya sendiri
melainkan ada orang lain yang turut membantu. Dari sinilah siswa dapat belajar untuk menyadari
bahwa bekerja sama merupakan hal yang sangat baik untuk di lakukan.

Dengan bahasa cinta, hubungan yang kaku antara guru dan murid sudah saatnya di ubah
menjadi hubungan yang harmonis penuh kasih sayang. Dengan demikian akan mencetak calon-
calon generasi yang unggul di masa mendatang.

Selain itu, keakraban antara guru dan siswa sangat menentukan keberhasilan belajar bagi
siswa. Jika hal ini terjalin suasana belajar akan lebih santai dan siswa akan lebih mudah
menangkap pelajaran. Siswa tidak akan merasa sungkan bertanya jika mereka tidak mengerti
karena salah satu jalan membuat siswa cepat mengerti adalah dengan cara bertanya. Mengajar
kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan
guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih
akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik yang
lain. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan
kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima oleh
peserta didik. Penguasaan terhadap semua ketrampilan mengajar di atas harus utuh dan
terintegrasi, sehingga diperlukan latihan yang sistematis, misalnya melalui pembelajaran mikro.

Seluruh sekolah yang bertaraf nasional dan internasional, jumlah siswa dibatasi dalam
setiap kelas maksimal 32 siswa. Hal ini ditetapkan agar guru bisa lebih mudah memberikan
pelajaran dengan baik dan siswa juga akan mudah menangkap yang nantinya akan mendapatkan
hasil yang baik pula. Selain itu juga bagian sarana dan prasarana disekolah akan lebih mudah
menyediakan alat praktikum sesuai dengan jumlah siswa seperti komputer, alat praktik IPA,
peralatan olahraga, labor bahasa dan lain-lain. Dan juga guru menyampaikan materi
pembelajaran dikelas dengan menggunakan alat multimedia. Bagi guru yang kreatif mereka
membuat animasi karikatur dalam pembelajaran sehingga siswa tidak merasa jenuh. Bagian
kurikulum juga harus memikirkan bagaimana agar siswa  juga dapat menerima pembelajaran
dengan baik dengan cara menyusun jadwal pelajaran dengan rapi. Dalam satu hari siswa jangan
diberikan pelajaran yang berumus, harus diselingi dengan mata pelajaran yang lainnya.

D.    Peran Guru dan Orang Tua dalam Menciptakan suasana Belajar yang Menyenangkan

Rasa senang dalam belajar adalah masalah suasana hati. Ini diperoleh melalui perlakukan
guru dan orang tua melalui dorongan dan motivasi mereka. Sebenarnya yang diperlukan oleh
siswa dalam belajar adalah rasa percaya diri. Maka tugas orang tua dan guru tentu saja
menumbuhkan rasa percaya diri mereka.. Dari pengalaman hidup, kita sering menemukan begitu
banyak anak yang ragu-ragu atas apa yang mereka pelajari, sehingga mereka perlu didorong dan
diberi semangat lewat kata – kata dan perlakuan.

Jika anak merasa kurang percaya diri, maka anak perlu dibantu. Coba menemukan hal hal
positif pada dirinya dan pujilah dia agar rasa percaya dirinya bisa datang. Komentar -komentar
positif dapat membangkitkan percaya diri mereka. Orang belajar memang tergantung pada faktor
fisik (suasana lingkungan), faktor emosional (suasana hati) dan faktor sosiologi atau lingkungan
teman, guru, orang tua dan budaya sekitar. Rasa senang dalam belajar dapat tercipta jika terjalin
keakraban antara guru dan siswa. Keakraban antara guru dan siswa sangat menentukan
keberhasilan belajar bagi siswa. Jika hal ini terjalin suasana belajar akan lebih santai, lebih bisa
mengungkapkan idenya sehingga lebih kreatif, anak akan lebih termotivasi ikut belajar sehingga
siswa akan lebih mudah menangkap pelajaran. Anak tidak akan merasa sungkan bertanya jika
mereka tidak mengerti karena salah satu jalan membuat siswa cepat mengerti adalah dengan cara
bertanya.

Menciptakan suasana akrab dengan siswa bukanlah hal yang sulit. Guru perlu
menciptakan suasana bahwa pada saat belajar, guru dan siswa sedang belajar. Bahwa pada saat
itu mereka juga didengar ide, pendapat dan kreatifitasnya, guru akan menjadi pengarah dan
fasilitator mereka dalam belajar. Dan guru perlu bersikap adil terhadap siapapun, artinya siswa
perlu diperhatikan sesuai porsinya. Misalnya anak yang pintar perlu diarahkan untuk lebih
memperhatikan temannya yang kurang pintar. Anak yang nakal perlu diaktifkan untuk lebih
berperan dalam proses belajar misalnya dengan menunjuk anak tersebut untuk membantu
menertibkan teman – temannya. Guru menegur dan marah juga harus pada tempatnya dan ada
alasannya. Dan salah satu cara untuk menciptakan suasana akrab dengan anak adalah berusaha
untuk mengenal mereka satu persatu.

Senyum guru juga merupakan salah satu penyemangat belajar bagi siswa. Cukup banyak ruang
kelas  proses belajar mengajarnya kurang dihiasi oleh senyum tulus guru. Kecuali senyum
jengkel yang akan membuat kelas dan sekolah kehilangan rasa senang. Apa lagi kalau sekolah/
kelas juga selalu diguyur oleh tindakan  menekan, tindakan  mengancam dan tindakan
meremehkan pribadi siswa, dimana pada akhirnya siswa menjadi malas, masa bodoh dan tidak
punya kreativitas sama sekali. Guru yang cuma mengejar target kurikulum, sekedar tugas
mengajar, dan mengabaikan perasaan anak didik akan membuat guru tersebut (juga mata
pelajarannya) menjadi sangat tidak menarik, kreatifitas anak didik akan tidak berkembang.

Lingkungan belajar melibatkan orang-orang, perilaku, gagasan, dan suasana hati. Untuk
memaksimalkan dorongan alamiah dalam diri anak, lingkungan belajarnya harus memenuhi
beberapa persyaratan. Anak membutuhkan lingkungan yang menanggapi perilakunya. Lebih
cepat dan lebih konsisten tanggapan yang diberikan kepadanya, maka lebih cepat ia akan belajar.
Persyaratan utama yang lain adalah kebebasan. Anak merasa tidak aman bila tidak ada
batasannya. Dengan memberikan batasan tertentu, anak cukup leluasa untuk menyelidiki. Untuk
menumbuhkan semangat kemandirian pada anak anda dan kemampuan untuk mengambil
inisiatif, berikan dia kesempatan untuk memilih apa yang anda berdua ingin lakukan atau
pelajari.
BAB III

PENUTUP
A.    Kesimpulan

Jadi kita sebagai seorang guru yang kreatif harus memahami dan mengerti akan latar
belakang siswa yang berbeda-beda. Oleh karena itu sangat perlu bagi kita untuk mengerti dan
memahami tentang pelayanan dasar dan prakonseling. Agar dalam pelaksanaan dan proses
belajar mengajar berjalan dengan lancar karena kita telah memahami karakter masing-masing
siswa kita, sehingga dengan demikian suasana belajar yang menyenangkan juga dapat kita
ciptakan. Dengan berlandaskan kita mengerti dan memahami karakter anak masing-masing yang
hakikatnya belajar itu tidak bias dipaksakan. Tetapi setidaknya kita dapat memberikan motivasi
dan dorongan kepada peserta didik, agar minatnya dalam belajar baik dan dapat berkembang.

B.     Saran

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan  penulis atas partisipasi


para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang sehat dan bersifat
membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa penulis adalah manusia
biasa yang pastinya memiliki kesalahan. Oleh karena itu, dengan adanya kritik dan saran dari
pembaca,  penulis bisa mengkoreksi diri dan menjadikan makalah ke depan menjadi makalah
yang lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua

Anda mungkin juga menyukai