Chapter III - Revisi
Chapter III - Revisi
METODE PENELITIAN
apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dll., secara holistik, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
1. Latar Alamiah
3. Metode Kualitatif
6. Deskriptif
37
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2008), hal. 6
38
Ibid., hal. 8-13
41
42
b. Pengolahan
c. Penarikan kesimpulan.39
Sebenarnya cara kerja ini juga sama dengan cara kerja teknik
aplikasi dan langkah-langkah konkrit yang terjadi dilapangan. Secara umum cara
kerja pengolahan data kualitatif maupun kuantitatif tidak jauh berbeda, namun
yang menjadi persoalan adalah bahwa objek penelitian pendidikan tidak hanya
tertuju pada hal-hal yang bersifat konkrit, dan riil semata, tetapi juga objek atau
benda yang bersifat abstrak seperti ide, gagasan, atau pemikiran sseorang tentang
penelitian yang tertuju pada objek yang berbentuk abstrak dan imajinatif,
39
Jasa ungguh muliawan. Penelitian tindakan kelas (Classrooom Action Research).
(jogjakarta:gava media,2010),hal.12
40
Ibid, hal. 13
43
langkah dan cara kerja model kuantitatif. Termasuk dalam pengolahan data dan
informasi yang digunakan dalam argumen. Dalam pengolahan data dan informasi
kesimpulan.41
kelas. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1)
penelitian, (2) tindakan, dan (3) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi di dalam kelas secara
bersama.42
pembelajaran.43
41
Ibid, hal. 13
42
Suharsimi arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi aksara, 2008 ) hal.3
43
H. Hobri. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk guru dan praktisi. (Malang: Pena
Salsabila,2007)hal.1
44
dipaparkan oleh beberapa ahli dalam buku yang disusun oleh Hobri:
a. Elliot: suatu kajian tentang situasi soaial dengan maksud untuk meningkatkan
b. Cohan dan Manion: intervensi skala kecil terhadap tindakan dalam dunia
nyata dan pemeriksaan secara cermat terhadap efek dari intervensi tindakan
tersebut.
tindakan adalah suatu penyelidikan/ kajian secara sistematis dan terencana untuk
44
Ibid, hal. 1-2
45
mengembangkan lembaga dan kelas, serta artikulasi secara tepat dan justifikasi
1. Bersifat kolaboratif
3. Pengembangan profesional
45
Ibid, hal. 2-3
46
Jasa ungguh muliawan. Penelitian tindakan............., hal. 1-2
46
4. Struktur proyek
dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Tahapan satu siklus meliputi: 1.
dirasa cukup.48
sertakan dalam penelitian sebagai subyek yang melakukan tindakan, yang diamati,
47
H. Hobri. Penelitian Tindakan Kelas........,hal.2-4
48
Ibid . hal. 5
49
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: PT.
Rineka Cipta), hal. 93
47
percaya diri, dan makin berani mengambil resiko dalam mencobakan hal-hal yang
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc. Taggart
a. Lokasi Penelitian
Kabupaten Blitar tahun ajar 2013/2014. Pada saat ini MTs Darul Huda dipimpin
oleh Bapak Asyharul Muttaqin S.Pd.,M.Ag. yang juga salah satu dosen
50
Ibid., hal. 94
51
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan........, hal. 16
48
dikarenakan :
metakognitifnya.
2. Di MTs Darul Huda ini belum pernah diterapkan Model pembelajaran dengan
b. Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam hal ini adalah siswa kelas VII-B MTs Darul
Huda Wonodadi Blitar, dengan jumlah siswa 26 orang antara lain 12 laki-laki dan
didasarkan pada hasil observasi peneliti dan interview peneliti dengan guru mata
mata pelajaran matematika didapatkan beberapa karakteristik dari siswa kelas VII-
B antara lain :
3. Siswa kurang memahami materi pelajaran matematika, hal itu terlihat dari
VII-B MTs Darul Huda Blitar supaya siswa mampu memahami kemampuannya
C. Kehadiran Peneliti
instrumen utama. Peneliti sebagai instrumen utama yang dimaksud adalah peneliti
sekaligus sebagai pembuatan laporan hasil penelitian. Selain itu peneliti juga
mengajak satu teman sejawat dari kampus IAIN Tulungagung, dengan tujuan
peneliti.
1. Tes
pengetahuan yang telah ditentukan oleh para pendidik.53 Tes ini juga digunakan
matematika tertentu.
Tes ini dilaksanakan pada dua tahap yaitu tes awal (pre-test) yang
apakah sesuai dengan informasi yang diperoleh peneliti, dan tes akhir (post-test)
tindakan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum dan setelah
diberikan tindakan.
Kriteria penilaian dari hasil belajar tes ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1.
Kriteria Penilaian54
Huruf Angka Angka Angka Predikat
0-4 0-100 0-10
A 4 85-100 8,5-10 Sangat Baik
B 3 70-84 7,0-8,4 Baik
C 2 55-69 5,5-6,9 Cukup
D 1 40-54 4,0-5,4 Kurang
E 0 0-39 0,0-3,9 Sangat Kurang
52
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. (Jakarta: PT.
Bumi Aksara), hal. 138
53
Ibid., hal. 139
54
Oemar Hamalik, Teknik Pengukur Dan Evalusi Pendidikan, (Bandung: Mandar maju,
1989), hal. 122
51
Untuk menghitung hasil tes, baik tes awal maupun tes akhir pada proses
R
S= X 100
N
Keterangan :
2. Rubrik
kemampuan pemahaman siswa. Jenis rubrik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah rubrik holistik dengan skala 4 yang secara umum dijelaskan sebagai
berikut :56
55
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2004), hal 112
56
Puji Iryanti, Penilaian Unjuk Kerja, (Yogyakarta : PPPGM)
52
Tabel 3.2
Rubrik Pemahaman Matematika Siswa
Superior 4
Tidak memuaskan 1
53
3. Wawancara
data dengan mengadakan tatap muka secara langsung antara orang yang bertugas
mengumpulkan data dengan orang yang menjadi sumber data atau obyek
sering pula disebut tak berstruktur, yaitu wawancara dimana peneliti dalam
Dalam hal ini siswa secara bebas menjawab pertanyaan tersebut. Pertanyaan
semacam ini tidak memberi struktur jawaban kepada siswa karena jawaban dari
Wawancara ini dilaksanakan pada setiap akhir siklus tindakan. Selain itu,
wawancara juga digunakan untuk memperoleh gambaran yang lebih tajam dari
4. Observasi
sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam
57
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ........................................, hal.186
58
Ahmad Tanzeh dan Suyitno, Dasar-Dasar Penelitian. (Surabaya: Elkaf), hal 32
59
Ibid., hal. 96
60
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan........, hal. 80
61
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran. (Bandung: PT. Rosda Karya, 2009), hal. 158
54
situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan
tertentu.
langsung yaitu observasi yang dilakukan secara langsung terhadap objek yang
pada saat proses pembelajaran berlangsung yang terlibat aktif adalah guru dan
jumlah skor
Prosentase keberhasilan tindakan = 100%
skor maksimal
62
Ibid., hal. 154
63
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2004), hal.103
55
5. Dokumentasi
sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, di mana
6. Catatan Lapangan
digunakan untuk melengkapi data. Pada catatan lapangan tidak ada pedoman
secara khusus, yang jelas berisi tentang catatan peniti selama observasi.
pengetahuan atau teori harus didukung oleh ingatan. Pengajuan hipotesis kerja,
64
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. (Jakarta: Bumi
Aksara, 2011), hal. 81
56
rangka keabsahan data, semuanya harus didasarkan atas data yang terdapat dalam
catatan lapangan.65
deskriptif yang digunakan untuk menghasilkan data deskriptif: yang ditulis atau
Neuman yang dikutip oleh Rulam Ahmadi, mengemukakan bahwa analisis data
merupakan suatu pencarian (search) pola-pola dalam data, perilaku yang muncul,
dilakukan dalam 2 tahapan, yaitu selama proses pengumpulan data dan pada akhir
pengumpulan data.67
a. Reduksi data
catatan yang tertulis di lapangan. Pada tahap ini, peneliti memusatkan perhatian
pada data lapangan yang telah terkumpul. Data lapangan tersebut selanjutnya
65
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian........., hal. 209
66
Rulam Ahmadi, Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif. (Malang: UM PRESS,
2005), hal. 147
67
Ibid., hal. 148
57
atas dasar tema-tema: memadukan data yang tersebar, menelusuri tema untuk
kasar tersebut menjadi uraian singkat atau ringkasan.68 Hal ini dilakukan untuk
b. Penyajian Data
dengan cara menyusun secara narasi kumpulan informasi yang telah diperoleh
bermakna, baik dalam bentuk narasi, grafik maupun bagan. Data yang telah
c. Penarikan Kesimpulan
terhadap hasil penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini mencakup pencarian makna
berikut:
68
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
2001), hal. 297
58
3. Menyusun hasil tersebut dalam tabel dan memeriksa banyak siswa yang telah
F. Indikator Keberhasilan
dengan kriteria 75% dari total siswa dalam kelas, tuntas minimal pada tingkat
G. Tahap-Tahap Penelitian
pendahuluan terlebih dahulu tentang kondisi sekolah yang akan diteliti. Pada
kegiatan pra tindakan ini peneliti juga melaksanakan beberapa kegiatan lain,
diantaranya:
1) Perencanaan (planning)
3) Observasi (observation)
60
4) Refleksi (reflection)
sebagai berikut:
a. Perencanaan
pembelajaran metakognitif.
pembelajaran.
b. Pelaksanaan tindakan
(RPP).
c. Observasi
adalah: 1) lembar pengamatan kemampuan siswa, (2) lembar observasi siswa dan
peneliti. Hasil observasi dan hasil tes akhir tindakan ini akan ditindak lanjuti dan
d. Refleksi
rancangan tindakan.69 Pada tahap ini hasil yang didapatkan dalam tindakan serta
69
Suharsimi Arikunto,et.all, Penelitian Tindakan Kelas…...., hal 19
62
tindakan yang telah dilakukan, adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
adalah:
a. Guru melakukan refleksi diri dengan melihat data observasi siswa dan guru.
b. Guru melakukan analisa data terhadap hasil tes akhir (post-test) siswa yang
apakah kriteria yang ditetapkan sudah tercapai atau belum. Sesuai kriteria yang
ditentukan, ada 3 kriteria keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu
siswa yaitu 70% siswa mendapat nilai minimal 70, dan kriteria keberhasilan
peningkatan pemahaman matematika siswa yaitu 75% siswa tuntas minimal pada
berhenti. Akan tetapi apabila indikator tersebut belum tercapai pada siklus