Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERTEMUAN 1

MATA KULIAH: EVALUASI PEMBELAJARAN

(DEBY MASTIUR)
(857143987)
PGSD BI KELAS 1A NO ABSEN.27

UPBJJ JAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
JENIS DAN FUNGSI PENILAIAN

Tes seleksi dan fungsinya

Tes seleksi merupakan tes yang di gunakan untuk menyeleksi calon peserta yang
memenuhi syarat untuk mengikuti suatu program.

Contohnya di sebuah perguruan tinggi diadakan penerimaan mahasiswa baru dari kuota
sebanyak 200 mahasiswa ternyata yang daftar ada 300 mahasiswa, maka dilakukanlah
tes seleksi untuk menentukan calon mahasiswa yang diterima.

Contoh lainnya, di sebuah perusahaan membutuhkan seorang manajer. Dari lamaran


yang masuk ada 10 orang yang memenuhi kualifikasi secara administratif. Maka Untuk
menentukan siapa yang layak menjadi manajer dilakukanlah tes seleksi.

Pada dasarnya interpretasi hasil tes yang digunakan dalam tes seleksi adalah penilaian
acuan kriteria (PAK). Jadi keberhasilan calon dapat dinyatakan diterima atau tidak
didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan. Tinggi rendahnya batas kriteria
kelulusan ditentukan oleh instansi masing-masing. Jika dari hasil tes tertulis ternyata jumlah
calon yang lulus lebih banyak dari formasi yang tersedia maka seleksi berikutnya
dilakukan dengan menggunakan pendekatan acuan norma (PAN) atau dengan kata lain
dilakukan perangkingan.

Tes penempatan dan fungsinya

Tes penempatan merupakan suatu jenis tes yang bertujuan menempatkan calon siswa
sesuai dengan kemampuannya. Hal ini didasari pemikiran bahwa setiap siswa tidak
memiliki kecepatan belajar yang sama. Jika mereka disatukan dalam satu kelas maka
akan terjadi kesulitan dalam mengajar mereka.

Contoh pelaksanaan tes penempatan ini misalnya dalam kursus bahasa Inggris, siswa
yang sangat kurang kemampuan bahasa Inggrisnya akan ditempatkan di level paling
dasar atau basic level. Yang kemampuan bahasa Inggrisnya tingkat menengah akan
ditempatkan di kelas intermediate level. Dan yang kemampuan bahasa Inggrisnya sudah
bagus akan ditempatkan di kelas Advance level.
Pretest- posttest dan fungsinya

Pre test merupakan tes yang dilaksanakan sebelum proses pembelajaran dimulai. Materi
yang diambil untuk pelaksanaan pretest adalah dari seluruh materi yang akan
disampaikan dalam proses pembelajaran. Butir soal untuk pre test dikembangkan untuk
mengukur semua tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rencana
pembelajaran. Mungkin kesimpulan sementara yang muncul adalah hasil tes pasti jelek
sebab siswa diberi pertanyaan tentang materi yang belum pernah diajarkan. Namun
pada saat ini informasi tentang apapun dapat diterima anak melalui berbagai jenis
media baik cetak maupun elektronik. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan
sebagian bahan yang akan anda ajarkan di sekolah telah dikuasai dengan baik oleh
siswa. Jika itu yang terjadi maka anda tidak perlu mengulang lagi mengajarkan materi
yang sudah dikuasai oleh siswa Tetapi lebih baik anda memulai proses pembelajaran
dengan materi yang memang belum dipahami oleh siswa.

Untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran yang telah anda lakukan maka
pada akhir proses pembelajaran Anda dapat melakukan postest. Agar anda dapat
mengetahui apakah pembelajaran yang anda lakukan berhasil atau tidak maka tes yang
Anda gunakan pada saat pretest dan posttest harus mengukur tujuan yang sama. Tes
yang digunakan pada saat pre-test dan post-test sebaiknya bukan tes yang sama tetapi
tes yang mengukur tujuan pembelajaran yang sama. Artinya, soalnya berbeda tetapi
tujuan yang diukur sama.

Tes diagnostik dan fungsinya

Tes diagnostik merupakan tes yang dilaksanakan untuk mengetahui penyebab kesulitan
belajar yang dialami siswa. Materi tes diagnostik dikembangkan dari konsep-konsep
yang sulit dipahami siswa. Dari hasil tes diagnostik maka guru akan dapat menemukan
kesulitan belajar yang dialami siswa. Selanjutnya guru harus berupaya untuk mencari
penyebab kesulitan belajar tersebut dan sekaligus berupaya untuk mencari cara
menghilangkan penyebab kesulitan belajar itu sehingga siswa dapat berhasil
menyelesaikan semua program pembelajaran yang telah anda rancang.

Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dalam mempelajari suatu konsep atau suatu
mata pelajaran akan berbeda antara siswa satu dengan siswa yang lain. Jadi walaupun
tes diagnostik dilakukan secara klasikal (di dalam kelas) tetapi terapi atau tindak lanjut
dari setiap kesulitan tersebut harus tetap dilakukan secara Individual.
Jika dari hasil tes diagnostik ditemukan ada siswa yang mengalami kesulitan dalam
mempelajari suatu mata pelajaran atau suatu konsep maka guru harus melacak apa yang
menjadi penyebab kesulitan belajar tersebut, apakah kesulitan tersebut bersumber dari
dalam diri siswa atau bersumber dari luar diri siswa.

Tes formatif dan fungsinya

Tes formatif merupakan salah satu jenis tes yang diberikan kepada siswa setelah siswa
menyelesaikan satu bab atau satu unit pembelajaran. Tes formatif tidak dimaksudkan
untuk memberi nilai kepada siswa tetapi hasil tes formatif akan dimanfaatkan untuk
memonitor apakah proses pembelajaran yang baru saja dilaksanakan telah dapat
mencapai tujuan pembelajaran atau belum.

Jika dari hasil tes formatif ternyata terdapat sejumlah tujuan pembelajaran yang belum
dapat dikuasai siswa maka guru harus mencari penyebab. Apakah penyebab tersebut
karena adanya masalah pada diri siswa atau karena proses pembelajaran yang
membosankan.

Setelah dapat menentukan penyebabnya maka guru harus mengulang kembali proses
pembelajaran tersebut baik itu secara individual atau secara klasikal sampai siswa dapat
mencapai tujuan pembelajaran. Yang menjadi fokus dalam pelaksanaan tes formatif
adalah ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Tes formatif tidak dimaksudkan untuk mencari penyebab kesulitan belajar siswa. Karena
tes untuk mencari penyebab kesulitan belajar siswa adalah tes diagnostik.

Tes sumatif dan fungsinya

Tes sumatif adalah jenis Tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran dan dimaksudkan
untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menguasai keseluruhan tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Butir soal yang dikembangkan pada tes sumatif harus dapat
mengukur ketercapaian seluruh tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Tujuan pembelajaran pada setiap mata pembelajaran pasti berbeda. Misalnya tujuan
pembelajaran matematika tentunya akan berbeda dengan tujuan pembelajaran PKN.
Demikian juga tujuan pembelajaran IPA akan berbeda dengan tujuan pembelajaran.
Berikut ini adalah manfaat dari tes sumatif:

Bagi siswa: Tes sumatif bagi siswa akan dapat mendorong siswa tersebut untuk
meningkatkan prestasi nya. Dengan demikian ia akan berusaha untuk belajar lebih keras
agar pada semester berikutnya prestasinya akan lebih baik dari sekarang.

Bagi guru: Hasil tes sumatif akan menjadi dasar bagi guru untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang akan datang.

Bagi orang tua: Orang tua akan memperoleh gambaran tentang prestasi anaknya di
sekolah lewat tes sumatif. Untuk itu maka para guru hendaknya selalu membagikan hasil
tes sumatif kepada siswa agar hasil tersebut dapat disampaikan kepada orang tuanya.

Kepala sekolah: Hasil tes sumatif akan dapat dimanfaatkan oleh kepala sekolah untuk
mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran yang ditetapkan dalam
kurikulum.

Selain itu hasil tes sumatif juga dapat digunakan sebagai pembanding dengan hasil
serupa yang dicapai oleh sekolah lain.

Anda mungkin juga menyukai