Anda di halaman 1dari 3

Entah apa yang akan terjadi setelah kejadian perang dingin dengan sahabatnya tadi pagi.

Kini Bell
Kusuma atau akrab dipanggil Bella itu sedang duduk termenung dibangku yang tersedia di koridor depan
kelasnya. Bella tak menyangka kalau Andara sahabatnya itu merebut kekasihnya. Dan dia tak
menyangka jika kekasihnya itu dengan mudah melepasnya.

Bella menghembuskan nafasnya berat sebelum masuk kedalam kelas karena jam pelajaran segera
dimulai. Bella berjalan menuju bangku nya yang terletak di barisan kedua paling depan. Bella melirik
Andara yang mengambil tas nya lalu bertukar posisi duduk dengan Nita. Bella hanya tersenyum tipis
kearah Nita yang sudah duduk di bangku sebelah Bella. Bella mengeluarkan alat tulisnya karena guru
selanjutnya sudah masuk kedalam kelas.

Bella tak terlalu fokus dengan apa yang di sampaikan Pak Bambang, Bella terus menatap keluar jendela.
Menatap lorong kelas dengan pasangan kosong. Nita menyenggol lengan Bella pelan membuat Bella
refleks menengok ke arahnya. Nita hanya menunjuk kearah depan dengan dagu nya. Bella mengikuti
arah tunjuk Nita yang menunjukkan pak Bambang yang sedang bertolak pinggang Menatap nya galak.
"Bella kamu saya perhatikan dari tadi melamun terus! Kalo tidak berniat mengikuti jam pembelajaran
saya, silahkan keluar!" Ucap Pak Bambang sembari menunjuk pintu kelas. Bella menghela nafasnya kasar
lalu beranjak keluar kelas. Bella benar - benar merasakan mood nya saat ini sedang sangat buruk.
Setelah pertengkaran dengan Angga mantan kekasihnya tadi malam di tambah lagi fakta bahwa Andara
sahabatnya merebut dia darinya. Bella berjalan menuju ruang UKS melewati lorong koridor yang cukup
sepi mengingat jam pembelajaran baru saja di mulai. Bella harus melewati lapangan untuk samalah di
UKS. Bella terus berjalan dengan tatapan kosong sampai akhirnya Bella memengik cukup keras saat
kepala nya terkena ola Voli. Bella memegang telinga bagian kirinya yang terkena bola Voli itu, Bella
berjongkok di depan ruang F, Bella mendengar beberapa murid memanggilnya. Akhirnya Bella mencoba
bangkit tapi dengan tangan yang masih di kuping kirinya.
"Lo gak kenapa - napa kan?" Tanya seorang murid laki - laki diantar mereka sembari memegang bahu
Bella. Bella hanya mengangguk dan mencoba tersenyum agar semua tidak khawatir denganya.
"Gak kenapa - napa apanya?! Nih liat dari tadi dia pegang kuping nya cepet bawa UKS" Ucap salah satu
Siswi yang kini sedang merangkul Bella karena khawatir jika Bella pingsan.
"Lo sih Bin gak hati - hati! Tanggung jawab lo" lanjut siswi itu menunjuk sang pelaku.
"Iya gua bakal tanggung jawab. Ayo" Ucap si Pelaku dan menarik tangan kanan Bella agak kencang
membuat Bella hampir terjatuh karena tarikan itu.
Kini Bella sedang diperiksa oleh dokter jaga di ruang UKS. Bella diperiksa telinga kirinya dan dokter itu
terus mencoba test pendengaran terhadap Bella. Bella sesekali menekankan matanya saat suara
dengungan di indra pendengarannya membuat si Pelaku itu menatap Bella khawatir.
"Gendang telinga dia agak terganggu sedikit tapi tidak berakibat fatal hanya untuk beberapa bulan dia
akan sering merasa sedikit pusing karena suara dengungan di telinganya. Menurut saya sebaiknya dia di
bawa ke THT untuk diperiksa lebih lanjut" ucap Dokter jaga saat sudah memeriksa kondisi Bella. Si
pelaku hanya menganggukkan kepalanya lalu dokter itu kembali ke ruang jaga nya meninggal kan Bella
dengan si pelaku.
"Sorry gua gak sengaja" Ucap si Pelaku sembari menatap Bella yang sedang menatap ke arah lain.
"Iya gak papa kok" Balas Bella sembari tersenyum
"Oh iya gua Bintang anak kelas XII 3" Ucap si Pelaku sembari mengulurkan tangannya yang langsung di
sambut hangat oleh Bella.
"Bella XII 1"balas Bella dengan senyuman manisnya.
Setelah berdiam diri di UKS bersama Bintang lumayan lama akhirnya Bella dan Bintang keluar UKS untuk
menuju kantin karena bel istirahat surat bunyi sejak 10 menit yang lalu. Bella berjalan berdampingan
dengan Bintang yang masih menggunakan baju olah raga. Bella sesekali melirik Bintang yang berjalan
dengan angkuh nya. Beberpa siswi melihat nya dengan tatapan kagum. Bella mengedarkan
pandangannya mencari meja kosong untuknya dan Bintang. Setelah dapat Bella berjalan menuju bangku
itu dan duduk, diikuti oleh Bintang.
"Lo mau pesen apa biar sekalian?" Tanya Bella yang sudah berdiri siap untuk memesan makanan.
Bintang mendongkak menatap Bella yang sedang berdiri di hadapannya.
"Gak usah biar gua aja yang pesen! Lo duduk aja" Ucap Bintang lalu menarik Bella agar duduk kembali
dan tanpa menunggu jawaban dari Bella, Bintang langsung berjalan menuju salah satu kedai di kantin itu
tapi saat sudah sampai dahinya menyerit bingung karena dia tak tahu pesanan Bella. Bintang
membalikkan tubuhnya dan mencari Bella yang sudah tidak ada di tempat.
"Makannya dengerin dulu main nyolonong aja" Ucap bella yang sudah berdiri di depan Bintang
membuat Bintang refleks memutar tubuhnya mengahadap Bella yang sedang mengambil air mineral di
dalam Kulkas. Bintang hanya merutuki sikapnya yang membuat dirinya malu. Bella membeli satu botol
air mineral dan saru porsi nasi goreng sedangkan Bintang membeli es teh manis dan mie goreng. Setelah
memesan keduanya duduk kembali di meja yang tadi mereka duduki tapi sekarang sudah ada dua murid
yang sedang duduk di sana. Bella menatap orang itu dengan sorot mata kecewa lalu menatap Bintang
meminta agar pindah tempat tapi sayang nya Bintang tak mengerti soal itu.
"Maaf boleh gabung? Tempat udah penuh soalnya" Ucap Bintang membuat sepasang siswa itu menoleh
ke arahnya dan Bella. Bintang tersenyum saat salah satu diantaranya menganggukkan kepalanya dan itu
berarti mereka setuju. Bintang duduk di sebelah murid laki - laki itu sedangkan Bella duduk di sebelah
murid perempuan. Tak lama pesanan Bella dan Bintang datang, Bintang langsung melahap mie
gorengnya sedangkan Bella hanya menunduk tak menyentuh makanannya. Suasana di meja itu sangat
hening hanya suara sendok yang beradu dengan piring milik Bintang. Bintang meminum es teh nya
setelah mie nya sudah habis lalu menatap heran yang tak menyentuh makanannya.
"Loh Bell kok gak dimakan sih? Katanya laper" Ucap Bintang membuat Bella sadar dari lamunannya. Saat
Bella hendak menjawab telinganya berdengung cukup keras dan membuat kepalanya pusing. Bella
memegang kepala nya bahkan sedikit menjambak rambutnya untuk menghilangkan pusing itu. Bintang
yang melihat itu langsung berdiri dan mencoba menenangkan Bella. Bahkan kedua murid yang duduk
bersama mereka pun menatap Bella heran dan khawatir bersamaan.
"Bin sakit" ucap Bella yang kini sudah terisak. Bintang langsung membawa Bella menuju UKS dan
sebelum itu dia membayar makanan dan minuman mereka. Setelah sampai di UKS Bintang langsung
menidurkan Bella di atas bankar.
"Bu tolong" Teriak Bintang memanggil dokter jaga yang bernama Intan itu. Tak lama Intan datang dan
langsung memeriksa Bella. Sementara diluar ruang UKS dua murid yang tadi duduk bersama Bella
menunggu dengan Khawatir. Mereka adalah Andara dan Angga.
"Angga Bella kenapa?" Ucap Andara itu kepada Angga yang sedang merangkul pundakna
"Aku juga gak tau Dar. Kita balik kelas aja ya udah mau bel masuk" ajak Angga. Sembari melirik jam yang
melingkar ditangannya. Andara akhirnya mengangguk dan merekapun berjalan menuju kelas nya
dengan perasaan gundah.
Setelah di beri obat pereda nyeri kini Bella sedang tertidur pulas di ruang UKS. Bintang menatap Bella
khawatir karena ini salah dia, Bintang berjalan menghampiri Bella lalu mengusap keringat yang
membasahi wajah cantik Bella.
"Kamu mirip banget sama dia Bell" Ucap Bintang sembari menatap lekat wajah Bella yang sedang
tertidur. Bintang menghela nafas nya kasar lalu berjalan menuju salah satu bankar kosong di samping
bankar Bella. Bintang menatap Bella sebelum akhirnya diapun ikut terlelap.

Bella membuka perlahan matanya mencoba membiaskan cahaya yang masuk melalui ventilasi ruang
UKS. Bella mencoba untuk duduk walau kepalanya sedikit sakit. Bella menatap Bintang yang masih
tertidur di hadapannya. Bella terkekeh saat melihat ekspresi Bintang yang tertidur dengan mulut sedikit
membuka tapi air liurnya tak keluar dan dengkuran halus lah yang keluar. Bella langsung turun dari atas
bankar dan berjalan menghampiri Bintang.
"Bin bangun udah sore" Ucap Bella sembari menggoyangkan tubuh Bintang. Bukannya bangun Bintang
malah menarik lengan Bella dan Bella langsung tertarik hingga memeluk Bintang. Bella membulatkan
matanya kaget. Dan langsung memukul lengan Bintang cukup keras membuat sang empu terbangun
kaget.
"Buset apaan sih kok dipukul" Ucap Bintang sembari mengelus tangannya.
"Lo tuh lancang banget meluk - meluk gua. Modus kan lo?" Ucap Bella sembari bertolak pinggang.
"Suudzon mulu lo sama gua. Orang gua kira itu guling" Ucap Bintang dan membuat Bella menurunkan
tangannya dan langsung menarik tangan Bintang yang dia pukul dan Bella mengusap tangan itu lembut.
"Maaf deh kirain gua lo mau melecehkan gua" ucap Bella sembari terus mengelus lembut lengan
Bintang. Bintang tak menjawab dia hanya menatap Bella dalam jarak yang cukup dekat ini. Bella
menghentikan usapannya dan langsung mentap Bintang untuk sesaat tatapan itu beradu dan dalam
detik berikutnya Bella langsung memutuskan tatapan itu.
"Udah ah mau balik. Bye maksimal" Ucap Bella lalu melangkah keluar ruang UKS

Anda mungkin juga menyukai