Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DI SUSUN OLEH :
B. METODE PERCOBAAN
Alat dan Bahan
Alat : Tabung reaksi dan rak tabung
Penjepit tabung
Lampu spiritus
Pipet tetes
Gelas erlenmeyer
Kaki tiga dan asbes
Batang pengaduk
Pipet berskala 10 mL
Bahan : Larutan glukosa 1%
Larutan fruktosa 1%
Larutan sukrosa
Larutan laktosa
Larutan amilum
Larutan maltosa
Larutan arabinosa
Larutan iodium 0.1 M dalam KI
Pereaksi Selliwanof
Tepung agar-agar
Tepung pati
Larutan H2SO4 (p)
Pereaksi Molisch
Pereaksi Benedict
Pereaksi Molisch :
Larutkan 25 gram α-Naftol dengan alkohol 95% dalam labu ukur hingga volume 500
mL
Cara Kerja :
1. Uji Molisch
a. Ke dalam 6 buah tabung reaksi masukkan berturut-turut 5 mL larutan glukosa,
fruktosa, sukrosa, laktosa, pati dan maltosa.
b. Tambahkan 4 tetes pereaksi Molisch ke dalam masing-masing tabung dan
aduk dengan baik.
c. Melalui dinding tabung tambahkan perlahan-lahan 3 mL asam sulfat,
perhatikan perubahan warna yang terjadi.
2. Uji Iodium
a. Ke dalam 2 buah tabung reaksi masukkan berturut-turut sedikit pati dan
tepung agar-agar.
b. Tambahkan 4 tetes larutan iodium.
c. Campurkan hingga merata, perhatikan warna yang terjadi.
d. Ke dalam tabung reaksi masukkan 2 mL amillum 2%. Kemudian tambahkan
5 tetes larutan iodium. Perhatikan perubahan warna yang terjadi.
e. Panaskan tabung reaksi beberapa menit, amati perubahan yang terjadi.
f. Kemudian dinginkan dan amati perubahan yang terjadi.
C. PEMBAHASAN
Uji Molisch
Uji pertama yang dilakukan adalah uji mollisch, pengamatan ini bertujuan
untuk menentukan kandungan karbohidrat secara umum. Sampel yang digunkan
adalah glukosa, sukrosa dan amilum. Sesuai dengan tabel hasil pengamatan, hasil yang
didapatkan pada uji molisch yaitu dimana 1 mL glukosa ditambahkan 3 tetes reagen
mollisch terjadi endapan putih ditambahkan 1 mL asam sulfat pekat membentuk cincin
violet pada pengamatan tersebut dihasilkan positif yaitu menghasilkan cincin warna
ungu. Hal ini dengan sesuai dengan literatur bahwa pereaksi mollisch terdiri atas
larutan α-naftol dengan alkohol. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan
glukosa,kemudian secara hati-hati ditambahkan asam sulfat pekat sehingga terjadidua
lapisan cair pada batas antara kedua lapisan itu terjadi reaksi kondensasi antara α-
naftol begitu pula dengan sukrosa (Poedjiadi, 2007). Hasil uji mollisch diperoleh pada
glukosa, sukrosa dan amilum yang terbentuk cincin ungu yang menandakan sampel
tersebut mengandung karbohidrat.
Uji Iodium
Uji kedua yang dilakukan adalah uji Iodium, uji ini bertujuan untuk
membedakan monosakarida dengan disakarida, serta polisakarida dengan yang
lainnya. Sampel yang digunakan adalah sampel tepung pati dan tepung agar-agar.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan, hasil yang didapatkan yaitu dimana setelah
penambahan Iodium pada agar-agar menghasilkan warna ungu kehitaman, setelah
penambahan amilum+iodium menghasilkan warna coklat kehitaman, setelah
pemanasan dihasilkan warna bening, dan setelah didinginkan kembali menjadi warna
biru yang berarti aga-agar menunjukkan hasil yang positif. Kemudian pada pati setelah
ditambahkan iodium berubah warna menjadi biru tua, setelah ditambah
amilum+iodium berubah menjadi ungu kehitaman, saat dipanaskan menjadi bening,
dan saat didinginkan kembali menjadi biru tua, yang berarti tepung pati menunjukkan
hasil positif. Hal ini sesuai dengan literatur yang mengatakan bahwa larutan amilum
setelah ditetesi iodium (sebelum dipanaskan) larutan berwarna putih bening. Namun, setelah
dipanaskan warna larutan tetap putih bening tetapi ada endapan ber warna ungu didasar
tabung reaksi. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hidrolisis pati pada saat pemanasan.
Adapun endapan yang muncul di dasar tabung ini disebabkan karena proses hidrolis is
pati yang tidak sempurna. Endapan ini merupakan sisa dari butir-butir amilum.