Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PAPER

“REAKSI IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT”

DI SUSUN OLEH :

1. Nama : Nia Asmarani


2. Nim : 4203351008
3. Kelas : PIPA B 20
4. Prodi : S1 Pendidikan IPA
5. Mata Kuliah : Praktikum Biokimia
6. Asisten Laboratorium : Vini Qonita P. Haryati

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KARBOHIDRAT
A. TEORI SINGKAT
Karbohidrat merupakan molekul berbasis karbon yang kaya akan gugus
hidroksil (C-OH) aldehida atau keton. Nama karbohidrat berasal dari ‘hydrate of
carbon’ yang merujuk ke rumus empirisnya (CH2O)n dimana n adalah 3 atau lebih
besar (n biasanya 5 atau 6 tetapi dapat sampai 9) (Azhar & Minda, 2016). Karbohidrat
merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia yang befungsi untuk
menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan
nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbedabeda,
meski terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya.
Karbohidrat mencakup gula sekaligus polimer-polimer gula. Karbohidrat yang
paling sederhana disebut sebagai gula sederhana. Disakarida adalah gula ganda yang
terdiri dari dua molekul monosakarida yang tergabung melalui reaksi dehidrasi.
Polisakarida sendiri merupakan polimer yang tersusun atas blok pembangun gula
(Campbell, dkk, 2008).
Karbohidrat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yaitu :
a. Monosakarida
Ada tiga jenis monosakarida yang mempunyai arti gizi yaitu glukosa,
fruktosa dan galaktosa. Molekul yang hanya memiliki satu gugus gula potens ial
serta tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut menjadi unit yang lebih kecil. Berperan
sebagai molekul bahan bakar dan sebagai unsur dasar sistem kehidupan, misalnya
gula pentosa yang terdapat pada DNA.
b. Disakarida
Gabungan dua molekul monosakarida melalui pengeluaran molekul air yang
dihubungkan oleh ikatan glikosidik. Ada tiga jenis yang mempunyai arti gizi yaitu
sukrosa, maltosa dan laktosa. Sukrosa, dinamakan juga gula tebu atau gula bit.
(Siregar 2014) .
c. Poliskarida
Karbohidrat yang mengandung lebih dari 10 unit molekul monosakarida, terdiri
dari monosakarida sejenis disebut homopolisakarida, contoh pati, glikogen,
selulosa, kitin, inulin dan dekstran.
Karbohidrat juga memiliki ciri-ciri lain seperti Penomoran karbon dimulai dari
ujung yang mengandung gugus fungsi aldehida atau keton, diklasifikasikan ke dalam
kelompok D atau L berdasarkan konfigurasi di sekitar pusat asimetris bernomor
tertinggi, dan hampir semua karbohidrat dalam tubuh memiliki konfigurasi D (Baynes,
2018). Karbohidrat memiliki fungsi utama sebagai sumber utama dalam tubuh. Selain
itu, karbohdirat juga berfungsi sebagai penyimpanan energi dalam tubuh dalam bentuk
pati dan glikogen.

Dalam mengidentifikasi karbohidrat, dilakukan beberapa uji, yaitu :


a. Uji Molisch
Uji Molish adalah uji yang didasari oleh reaksi karbohidrat oleh asam
sulfat dan membentuk cincin furfural atau hidroksi metal furfural yang berwarna
ungu. Uji Molish juga merupakan uji umum untuk karbohidrat, akan tetapi uji ini
bukan yang spesifik/sensitif. Warna merah ungu pada bidang batas dua larutan
(cincin merah-ungu), menunjukan adanya karbohidrat.
b. Uji Iodium
Uji Iodium adalah uji yang digunakan untuk membedakan polisakarida
terhadap monosakarida dan disakarida. Uji iodium didasari atas polisakarida
dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks adsorpsi berwarna yang
spesifik. Amilum atau pati dengan iodium menghasilkan warna biru, dekstrin
menghasilkan merah anggur, sedangkan glikogen dan sebagian pati yang
terhidrolisis bereaksi dengan iodin membentuk warna merah coklat.

B. METODE PERCOBAAN
Alat dan Bahan
Alat : Tabung reaksi dan rak tabung
Penjepit tabung
Lampu spiritus
Pipet tetes
Gelas erlenmeyer
Kaki tiga dan asbes
Batang pengaduk
Pipet berskala 10 mL
Bahan : Larutan glukosa 1%
Larutan fruktosa 1%
Larutan sukrosa
Larutan laktosa
Larutan amilum
Larutan maltosa
Larutan arabinosa
Larutan iodium 0.1 M dalam KI
Pereaksi Selliwanof
Tepung agar-agar
Tepung pati
Larutan H2SO4 (p)
Pereaksi Molisch
Pereaksi Benedict
Pereaksi Molisch :
Larutkan 25 gram α-Naftol dengan alkohol 95% dalam labu ukur hingga volume 500
mL
Cara Kerja :
1. Uji Molisch
a. Ke dalam 6 buah tabung reaksi masukkan berturut-turut 5 mL larutan glukosa,
fruktosa, sukrosa, laktosa, pati dan maltosa.
b. Tambahkan 4 tetes pereaksi Molisch ke dalam masing-masing tabung dan
aduk dengan baik.
c. Melalui dinding tabung tambahkan perlahan-lahan 3 mL asam sulfat,
perhatikan perubahan warna yang terjadi.
2. Uji Iodium
a. Ke dalam 2 buah tabung reaksi masukkan berturut-turut sedikit pati dan
tepung agar-agar.
b. Tambahkan 4 tetes larutan iodium.
c. Campurkan hingga merata, perhatikan warna yang terjadi.
d. Ke dalam tabung reaksi masukkan 2 mL amillum 2%. Kemudian tambahkan
5 tetes larutan iodium. Perhatikan perubahan warna yang terjadi.
e. Panaskan tabung reaksi beberapa menit, amati perubahan yang terjadi.
f. Kemudian dinginkan dan amati perubahan yang terjadi.

C. PEMBAHASAN
Uji Molisch
Uji pertama yang dilakukan adalah uji mollisch, pengamatan ini bertujuan
untuk menentukan kandungan karbohidrat secara umum. Sampel yang digunkan
adalah glukosa, sukrosa dan amilum. Sesuai dengan tabel hasil pengamatan, hasil yang
didapatkan pada uji molisch yaitu dimana 1 mL glukosa ditambahkan 3 tetes reagen
mollisch terjadi endapan putih ditambahkan 1 mL asam sulfat pekat membentuk cincin
violet pada pengamatan tersebut dihasilkan positif yaitu menghasilkan cincin warna
ungu. Hal ini dengan sesuai dengan literatur bahwa pereaksi mollisch terdiri atas
larutan α-naftol dengan alkohol. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan
glukosa,kemudian secara hati-hati ditambahkan asam sulfat pekat sehingga terjadidua
lapisan cair pada batas antara kedua lapisan itu terjadi reaksi kondensasi antara α-
naftol begitu pula dengan sukrosa (Poedjiadi, 2007). Hasil uji mollisch diperoleh pada
glukosa, sukrosa dan amilum yang terbentuk cincin ungu yang menandakan sampel
tersebut mengandung karbohidrat.

Gambar 1. Hasil Uji Molisch

Uji Iodium
Uji kedua yang dilakukan adalah uji Iodium, uji ini bertujuan untuk
membedakan monosakarida dengan disakarida, serta polisakarida dengan yang
lainnya. Sampel yang digunakan adalah sampel tepung pati dan tepung agar-agar.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan, hasil yang didapatkan yaitu dimana setelah
penambahan Iodium pada agar-agar menghasilkan warna ungu kehitaman, setelah
penambahan amilum+iodium menghasilkan warna coklat kehitaman, setelah
pemanasan dihasilkan warna bening, dan setelah didinginkan kembali menjadi warna
biru yang berarti aga-agar menunjukkan hasil yang positif. Kemudian pada pati setelah
ditambahkan iodium berubah warna menjadi biru tua, setelah ditambah
amilum+iodium berubah menjadi ungu kehitaman, saat dipanaskan menjadi bening,
dan saat didinginkan kembali menjadi biru tua, yang berarti tepung pati menunjukkan
hasil positif. Hal ini sesuai dengan literatur yang mengatakan bahwa larutan amilum
setelah ditetesi iodium (sebelum dipanaskan) larutan berwarna putih bening. Namun, setelah
dipanaskan warna larutan tetap putih bening tetapi ada endapan ber warna ungu didasar
tabung reaksi. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hidrolisis pati pada saat pemanasan.
Adapun endapan yang muncul di dasar tabung ini disebabkan karena proses hidrolis is
pati yang tidak sempurna. Endapan ini merupakan sisa dari butir-butir amilum.

Gambar 2. Hasil Uji Iodium

Anda mungkin juga menyukai