Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN DHF

1. Definisi
Dengue hemoragic fever (DHF) merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh
virus dengue yang termasuk golongan arbovirus (Arthropadborn Virus) dan ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aides (Aides albopictus dan Aedes Aegepty). Penyakit ini
terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang
disertai leukopenia, dengan atau tanpa ruam (rash) dan limfadenopati, serta
Trombocytopenia ringan dan bintik-bintik perdarahan. Jadi demam berdarah dengue
adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan menifestasi
klinis demam disertai gejala perdarahan dan bila timbul renjatan dapat menyebabkan
kematian.
2. Etiologi
1. Sakit kepala
2. Nyeri retro-orbital
3. Mialgia
4. Artarglia
5. Ruam
6. Perdarahan
7. Leukopenia
8. Demam berlangsung 2-7 hari
9. Trombositopenia (100.000 sel per mm3)
10. Jika terjadi syok: nadi lemah dan cepat, tekanan nadi menyempit, kulit dingin dan
lembab, serta gelisah
11. Nafsu makan berkurang mual muntah
3. Menifestasi klinis
Demam berdarah menurut (WHO, 2015) adalah penyakit seperti flu berat yang
mempengaruhi bayi, anak-anak dan orang dewasa, tapi jarang menyebabkan kematian.
Dengue harus dicurigai bila demam tinggi (40°C/104°F) disertai dengan 2 dari gejala
berikut : sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, mual, muntah,
pembengkakan kelenjar atau ruam. Gejala biasanya berlangsung selama 2-7 hari setelah
masa inkubasi 4-10 hari setelah gigitan dari nyamuk yang terinfeksi. Dengue yang parah
adalah komplikasi yang berpotensi mematikan karena plasma bocor, akumulasi cairan,
gangguan pernapasan, pendarahan parah, atau gangguan organ. Tandatanda peringatan
terjadi 3-7 hari setelah gejala pertama dalam hubungannya dengan penurunan suhu (di
bawah 38°C/100°F) dengan tanda gejala : sakit parah perut, muntah terus menerus, napas
cepat, gusi berdarah, kelelahan, kegelisahan dan keluar darah saat muntah. berikutnya dari
tahap kritis dapat mematikan perawatan medis yang tepat diperlukan untuk menghindari
komplikasi dan risiko kematian.

Menurut WHO Tahun 2015 DHF dibagi dalam 4 derajat yaitu:


1. Derajat I Demam disertai gejala klinik khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan
dalam uji tourniquet positif, trombositopenia, himokonsentrasi.
2. Derajat II Derajat I disertai dengan perdarahan spontan pada kulit atau tempat lain.
3. Derajat III Ditemukannya kegagalan sirkulasi, ditandai oleh nadi cepat dan lemah,
tekanan darah turun (20 MmHg) atau hipotensi disertai dengan kulit dingin dan
gelisah.
4. Derajat IV Kegagalan sirkulasi, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak Terukur.

Menurut (Vyas et. Al 2014), gejala awal pada penyakit DHF (dengue hemoragic fiver)
setelah beberapa hari orang yang terinfeksi menjadi mudah marah, gelisah, dan
berkeringat. Terjadi perdarahan dan muncul bintik-bintik kecil seperti darah pada kulit
dan patch lebih besar dari darah di bawah kulit. Luka ringan dapat menyebabkan
perdarahan. Syok dapat menyebabkan kematian. Jika orang tersebut bertahan,
pemulihan dimulai setelah masa krisis 1- hari.
1. Gejala awal termasuk :
a. Nafsu makan menurun
b. Demam
c. Sakit kepala
d. Nyeri sendi atau otot
e. Perasaan sakit umum
f. Muntah
2. Gejala fase akut termasuk kegelisahan diikuti oleh :
a. Bercak darah di bawah kulit
b. Bintik-bintik kecil darah di kulit 10
c. Ruam Generalized
d. Memburuknya gejala awal
3. Fase akut termasuk seperti shock ditandai dengan :
a. Dingin, lengan dan kaki berkeringat
b. Berkeringa
4. Patofisiologi
Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan dan
gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal seluruh tubuh,
hyperemia di tenggorokan, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin terjadi pada
system retikolo endhothelial seperti pembesaran kelenjar - kelenjar getah bening, hati dan
limpa. Reaksi yang berbeda nampak bila seseorang mendapatkan infeksi berulang dengan
tipe virus yang berlainan. Berdasarkan hal tersebut akan timbul the secondary
heterologous infection atau the sequential infection of hypothesis. Re-infeksi akan
menyebabkan suatu reaksi anamnetik antibody sehingga menimbulkan konsentrasi
kompleks antigen antibody (kompleks virus antibody) yang tinggi. Terdapatnya kompleks
virus antibody dalam sirkulasi darah mengakibatkan hal sebagai berikut :
1. Kompleks virus antibody akan mengaktivasi system komplemen yang
diakibatkan lepasnya anafilatoksin C3a dan C3a. C3a menyebabkan
meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangnya 11
plasma melalui endotel dinding tersebut, suatu keadaan yang sangat berperan
terjadinya renjatan.
2. Timbulnya agregasi trombosit yang melepas ADP akan mengalami
metamorphosis. Trombosit yang mengalami kerusakan metamorphosis akan
dimusnahkan oleh system retikuloendotelial dengan akibat trombositopenia
hebat dan perdarahan. Pada keadaan agregasi, trombosit akan melepaskan
vasoaktif (histmin dan serotonini) yang bersifat meningkatkan permeabilitas
kapiler dan melepaskan trombosit faktor III yang merangsang koagulasi
intravascular.
3. Terjadinya aktivasi faktor Hageman (faktor III) yang mengakibatkan
pembekuan intravaskular yang meluas. Dalam proses aktivasi plasminogen
akan menjadi plasmin yang berperan dalam pembentukan anafilatoksin dan
penghancuran fibrin menjadi fibrinogen degradation product. Disamping itu
aktivas akan merangsang sistim klinin yang berperan dalam proses
meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah.
Pathway

Virus Dengue

Viremia

Hipertermi Hepatomegali Depresi Sumsum Tulang kapiler meningkat


Permebilitas

Anokresia, Manifestasi Pendarahan Pemerbilitas Meningkat


Muntah
Kehilangan

Perubahan Nutrisi Resiko


Kurang dari Hipovolemia Efusi Pleura
Pendarahan ascites
Kebutuhan
hemokonstrasi

Resiko syok Hipovolemia


Hipertermi
berdasarkan proses
penyakit
Syok perubahan perpusi jaringan

Resiko Tinggi kekurangan volume cairan


Kematian
Nama Mahasiswa :

FORMAT PENGKAJIAN
RUANG PERAWATAN ANAK

I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An. D
2. Tempat tgl lahir/usia : Tangerang, 1 Juni 2012
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SD
7. Alamat :
8. Tgl masuk : 18 Maret 2022
9. Tgl pengkajian : 21 Maret 2022
10. Diagnosa medik : DHF
11. Rencana terapi :

B. Identitas Orang tua


1. Ayah
a. N a m a : Tn. R
b. U s i a : 40 Tahun
c. Pendidikan : SMA
d.Pekerjaan/sumber penghasilan : Wiraswasta
e. A g a m a : Islam
f. Alamat :
2. Ibu
a. N a m a : Ny. T
b. U s i a : 38 Tahun
c. Pendidikan : SMA
d.Pekerjaan/Sumber penghasilan: IRT
e. Agama : Islam
f. Alamat :

C. Identitas Saudara Kandung


No NAMA USIA HUBUNGAN STATUS KESEHATAN
1. An. D 8 Tahun Anak DHF

II. Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit

Ibu pasien mengatakan anaknya demam sejak hari kamis sore,demam ↑↓,pasien mengatakan

pusing, lemas, badan linu pasien juga mengatakan mual, nyeri ulu hati, tidak nafsu makan,

terkadang terasa ingin muntah, batuk tidak ada, pilek tidak ada

III. Riwayat Kesehatan


A. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Ibu pasien mengatakan anaknya demam sejak hari kamis sore,demam ↑↓,pasien mengatakan

pusing, lemas, badan linu pasien juga mengatakan mual, nyeri ulu hati, tidak nafsu makan,

terkadang terasa ingin muntah, batuk tidak ada, pilek tidak ada, terdapat petekie di seluruh badan

B. Riwayat Kesehatan Lalu


Ibu pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit

KESIMPULAN :

C. Riwayat Kesehatan Keluarga


TIDAK ADA TIDAK ADA
¤ Penyakit anggota keluarga : alergi TIDAK ADA , asma , TBC
TIDAK ADA
hipertensi , penyakit jantung TIDAK ADA , stroke TIDAK ADA

anemia TIDAK ADA , hemofilia TIDAK ADA , artritis TIDAK ADA , migrain TIDAK ADA

DM TIDAK ADA , kanker TIDAK ADA , jiwa TIDAK ADA

KESIMPULAN : Tidak ada riwayat penyakit yang dimiliki keluarga

¤ Genogram

Keterangan : : Laki-laki : Perempuan

: Klien : Tinggal Serumah

KESIMPULAN :Ny. T dan Tn. R hanya mempunyai dua orang anak

IV. Riwayat Immunisasi


NO Jenis immunisasi Waktu pemberian Reaksi setelah pemberian
1. BCG 3 bulan
2. DPT (I,II,III) 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan
3. Polio (I,II,III,IV) Tidak ingat
4. Campak Tidak ingat
5. Hepatitis Tidak ingat

KESIMPULAN :

V. Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 34 Kg
2. Tinggi badan :
3. Waktu tumbuh gigi 6 bulan
KESIMPULAN :
B. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat
1. Berguling : 5 Bulan
2. Duduk : 8 Bulan
3. Merangkak : 10 Buan
4. Berdiri : 12 Bulan
5. Berjalan : 15 Bulan
6. Senyum kepada orang lain pertama kali :
7. bicara pertama kali :
8. Berpakaian tanpa bantuan: 6 Tahun
KESIMPULAN :
VI. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui : sejak lahir
2. Cara pemberian : Setiap kali menangis , terjadwal √
3. Lama pemberian 2 tahun
B. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian : ASI sedikit
2. Jumlah pemberian :
3. Cara pemberian : dengan dot √ , sendok
C. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1. 0 – 4 Bulan ASI
2. 4 – 12 Bulan ASI MPASI
3. Saat ini Nasi, ikan, sayuran

KESIMPULAN : Ny. T memberikan ASI dan MPASI

VII. Riwayat Psikososial


¤ Apakah anak tinggal di : apartemen , rumah sendiri √ , kontrak
¤ Lingkungan berada di : kota , setengah kota , desa √
¤ Apakah rumah dekat : sekolah √ , ada tempat bermain , punya kamar tidur
sendiri
¤ Apakah ada tangga yang bisa berbahaya ,Apakah anak punya ruang bermain
¤ Hubungan antar anggota keluarga ; harmonis √ , berjauhan
¤ Pengasuh anak : Orang tua √ , Baby sister , pembantu , nenek/kakek

KESIMPULAN : Keuarga Tn. R Tinggal dirumah sendiri, ligkungan rumah Tn. R berada di desa,
dan rumah dekat dengan sekolah.Hubungan keluargaTN.R harmonis, An. D diasuh oleh Tn. R
dan Ny. T, di rumah Tn. R tidal Ada tangga yang berbahaya.
VIII. Riwayat Spiritual
¤ Support sistem dalam keluarga :baik
¤ Kegiatan keagamaan :baik

KESIMPULAN :

IX. Reaksi Hospitalisasi


A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
- Mengapa ibu membawa anaknya ke RS : Untuk mendapatkan penangan yang tepat
- Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : Ya √ , tidak
- Bagaimana perasaan orang tua saat ini : Cemas ,√ takut ,Khawatir √
, biasa
- Apakah orang tua akan selalu berkunjung : Ya √, kadang-kadang , tidak
- Siapa yang akan tinggal dengan anak : Ayah , Ibu , Kakak , Lain-lain

KESIMPULAN:
Ny. T Membawa An. A ke RS untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut, Ny. T saat ini
khawatir dengan An. A karena demamnya masih ↑↓

B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap


- Mengapa keluarga/orang tua membawa kamu ke RS ?supaya di obtain
- Menurutmu apa penyebab kamu sakit ?
- Apakah dokter menceritakan keadaanmu ?Ya
- Bagaimana rasanya dirawat di RS : bosan , Takut √ , Senang , Lain-
lain

KESIMPULAN :
X. Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan YA TIDAK NAFSU MAKAN
2. Menu makan Nasi, ikan, sayur Nasi, Ikan dan sayur
3. Frekuensi makan 1 Porsi ½ porsi
4. Makanan pantangan Tidak ada Makanan yang lembek tidak
5. Pembatasan pola Tidak ada pedas
makan
6. Cara makan
7. Ritual saat makan Tidak ada Tidak ada

B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Air putih, es Air putih
2. Frekuensi minum Jarang
3. Kebutuhan cairan
4. Car pemenuhan

C. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
BAB (Buang Air Besar ) :
1. Tempat pembuangan WC WC
2. Frekuensi (waktu)
3. Konsistensi Lembek
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada
BAK (Buang Air Kecil) :
1. Tempat pembuangan WC WC
2. Frekwensi
3. Warna dan Bau Kuning jernih Kuning
4. Volume
5. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
KESIMPPULAN :

D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur 9 Jam 7 Jam
- Siang
- Malam Jam 9 Malam Jam 9 Malam
2. Pola tidur
3. Kebiasaan sebelum Tidak ada Tidak ada
tidur
4. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
KESIMPULAN :

E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olah raga Tidak pernah Tidak pernah
2. Jenis dan frekuensi Tidak pernah Tidak pernah
3. Kondisi setelah olah Tidak pernah Tidak pernah
raga
KESIMPULAN :

F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
- Cara Mandi dikamar mandi Dilap saja
- Frekuensi 2x sehari 2 x sehari
- Alat mandi Sabun, sikat gigi Waslap dan sabun
2. Cuci rambut
- Frekuensi 1 minggu sekali Tidak
- Cara
3. Gunting kuku Di gunting menggunakan Tidak
- Frekuensi gunting kuku
- Cara
4. Gosok gigi
- Frekuensi 2 x sehari Tidak
- Cara

KESIMPULAN :

G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Sekloah Tiduran

2. Pengaturan jadwal harian


3. Penggunaan alat Bantu Tidak ada Tidak ada
aktifitas
4. Kesulitan pergerakan Tidak ada Tidak ada
tubuh

KESIMPULAN :

H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah Senang
2. Waktu luang Main
3. Perasaan setelah Senang
rekreasi
4. Waktu senggang klg Menonton Tv
5. Kegiatan hari libur

KESIMPULAN :
XI. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum klien
Baik √ , Lemah , Sakit berat

B. Tanda-tanda vital
=Suhu : 38,6oc
=Nadi : 102x / menit
= Respirasi : 22 x / menit
= Tekanan darah : 99/65mmHg
KESIMPULAN :

C. Antropometri
= Tinggi Badan :115 cm
= Berat Badan : 34 Kg

D. Sistem pernapasan
= Hidung : simetris , pernapasan cuping hidung
√ √ secret , polip
epistaksis
= Leher : pembesaran kelenjar , tumor
= Dada
¤ Bentuk dada normal √ , barrel , pigeon chest
¤ Perbandingan ukuran AP dengan transversal………………
¤ Gerakan dada : simetris √ , terdapat retraksi , otot Bantu pernapasan
¤ Suara napas : VF , Ronchi , Wheezing , Stridor , Rales
= Apakah ada Clubbing finger

KESIMPULAN :

E. Sistem Cardio Vaskuler


= Conjunctiva anemia/tidak, bibir pucat/cyanosis , arteri carotis : kuat/lemah
Tekanan vena jugularis : meninggi/tidak
= Ukuran jantung : Normal √ , membesar , IC/apex
= Suara jantung : S1 √ , S2 √ , Bising aorta , Murmur , gallop
= Capillary Refilling Time ≤ 2 detik

F. Sistem Pencernaan
= Sklera : Ikterus/tidak, bibir : lembab , kering , pecah-pecah , labio
skizis
= Mulut : Stomatitis , palato skizis Jml gigi , Kemampuan menelan :
baik /sulit
=Gaster : kembung , nyeri √ ,gerakan peristaltic
= Abdomen : Hati : teraba , lien , ginjal , faeces
=Anus : lecet , haemoroid

KESIMPULAN :

G. Sistem indra
1. Mata
- Kelopak mata , bulu mata , alis
- Visus (gunakan Snellen chard)
- Lapang pandang…………….
2. Hidung
- Penciuman , perih dihidung , trauma , mimisan
- Sekret yang menghalangi penciuman
3. Telinga
- Keadaan daun telinga , kanal auditoris : bersih , serumen
- Fungsi pendengaran :…………………….

KESIMPULAN :
Mata simetris, hidung normal, penciuman normal, telinga simetris, pendegaran normal

H. Sistem saraf
1. Fungsi cerebral
a. Status mental : Oreintasi…………, daya ingat……, perhatian & perhitungan….......
Bahasa…………………..
b. Kesadaran : Eyes 5, Motorik 6, Verbal 4 , dengan GCS 15
c. Bicara ekspresif…………….. , Resiptive……………
2. Fungsi cranial
a. N I Normal
b. N II : VisusNormal, lapang pandangNormal
c. N III, IV, VI : Gerakan bola mataNormal., pupil : isoskor
d. N V : SensorikNormal, Motorik Normal
e. N VII : SensorikNormal , otonomNormal, motorikNormal
f. N VIII : PendengaranNormal, keseimbanganNormal
g. N IX :Normal
h. N X : Gerakan uvulaNormal, rangsang muntah/menelanNormal
i. N XI : Sternocledomastoideus Normal
j. N XII : Gerakan lidahNormal
4. Fungsi sensorik : SuhuNormal Nyeri tidak ada
6. Refleks : BisepNormal, trisep Normal , patellaNormal
7. Iritasi meningen : Kaku kuduk tidak ada
KESIMPULAN :

I. Sistem Muskulo Skeletal


1. Kepala : Bentuk kepala Bulat, gerakan Normal
2. Vertebrae : Scoliosis , Lordosis , kyposis , gerakan , ROM ,
Fungsi gerak
3. Pelvis : Gaya jalan Normal , gerakanNormal , ROM Normal ,
4. Lutut : Bengkak tidak ada, kaku tidak ada , gerakan Normal \
5. Kaki : bengkaktidak ada,
6. Tangan : bengkak Tidak ada, gerakan Normal

J. Sistem Integumen
= Rambut : Warna Hitam , Mudah dicabut Tidak
= Kulit : Warna sawo matang , temperatur norma , lembab , bulu kulit
tai lalat tidak ada , ruam tidak ada
= Kuku : Warna putih , mudah patah tidak , bersih

K. Sistem Endokrin
= Kelenjar thyroid :tidak ada
= Ekskresi urine berlebihan tidak ada , poldipsit tidak ada , poliphagi
tidak ada

L. Sistem Perkemihan
= Oedema palpebra tidak ada , moon face tidak ada , oedema anasarka
tidak ada

XII. SKRINING GIZI ANAK (Berdasarkan metode strong kids )


( lingkari skor sesuai denganjawaban , total skor adalah jumlah skoryang dilingkari )
N
Parameter Skor
O
1 Apakah pasien tampak kurus ?
a Tidak 0
b Ya 1
Apakah terdapat penyakit atau keadaan berikut yang mengakibatkan pasien beresikomengalami malnutrisi ?
 Diare kronik (lebih dari 2 minggu)  Kelainan anatomi daerah mulut yang menyebabkan
 Penyakit jantung bawaan kesulitan makan (missal : bibirsumbing )
 Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)  Trauma
 Kanker  Kelainan metabolic bawaan
 Penyakit hati kronik  Retardasi mental
 Penyakit ginjal kronik  Keterlambatan perkembangan
2  TB Paru  Rencana / paska operasi mayor (missal : laparotomi,
 Luka bakar l uas Torakotomi)
 Lain – lain (berdasarkan pertimbangan dokter )  Terpasang Stoma

a. Tidak 0
b. Ya 2
Apakah terdapat salah satu dari kondisi berikut ?
 Diaree z 5 kali / hari dan atau muntah > 3kali/hari dalam seminggu terakhir
3
 Asupan makanan berkurangselama1 mingguterakhir
a Tidak
b Ya
Apakah terdapat penurunan berat badan atau tidak ada penambahanberat badan ( bayi <1tahun) selamaeberapa
4 minggu/bulan
a Tidak 0
b Ya 1

Total skor
Hasil total Skor
:berisiko rendah, ulangi skrining setiap7 hari
1-3 : berisiko menengah, dirujuk ke tim Terapi Gizi, Monitor asupan makanansetiap 3 hari
4-5 : berisiko tinggi, dirujuk ke tim terapi Gizi ,Monitor asupan makanan setiap hari
Sudah dilaporkan ke Tim Terapi Gizi : Tidak Ya, tanggal & jam

KESIMPULAN:

XIII. Test Diagnostik


= Laboratorium

= Foto Rotgen

= CT Scan

= MRI, USG, EEG, ECG dll

IV. Terapi saat ini (ditulis dengan rinci)


ANALISA DATA
Inisialklien : An. D
Umur : 8 Tahun
MASALAH/ DIAGNOSA
DATA (DS & DO)
KEPRAWATAN
Ds: Kategori : Lingkungan
 IbuPasienmengatakananaknyademam ↑↓ Subkategori : KeamanandanProteksi
HipertermiD.0130
Do:
 Anaktampaklemas, akralhangat,
 Suhu : 38,6oc
 Respirasi : 22 x/ menit
 Ndi : 102x / menit

Ds : Kategori : Psikologi
 Ibupasienmengatakananaknyamuntah 1x Subkategori : NyeridanKenyamanan
dan tidak mau makan Nausea D.0076
 An. A Mengatakannyeriuluhati
 An. A Mengatakanmual

Do :
 Pasientampaklemas

PRIORITAS MASALAH/DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kategori : Lingkungan
Subkategori :KeamanandanProteksi
Hipertermi D.0130
2. Kategori : Psikologi
Subkategori :NyeridanKenyamanan
Nausea D.0076
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

InisialKlien : An. D
Diagnose Medis : DHF

Diagnosakeperawatan&
data penunjang (DO & SLKI SIKI
DS)
Kategori : Lingkungan Setelah dilakukan Kompres Dingin l.08234
Subkategori : intervensi Observasi :
KeamanandanProteksi keperawatan  Identifikasi kontraindikasi kompres
Hipertermi D.0130 selama 30 menit dingin mis: penurunan sensasi, penurunan
maka hipertermi sirkulasi
membaik  Identifikasi kondisi kulit yang akan
Dengan kriteria dilakukan kompres dingin
hasil :  Periksa alat kompres
 Suhu  Monitor iritasi kulit atau kerusakan
tubuh jaringan selama 5 menit pertama
cukup
Terapeutik :
membaik
 Pilih metode kompres yang aman dan
 Suhu kulit
mudah didapat ( mis: kantong plastik
cukup
tahan air, kemasan gel beku kain atau
membaik
handuk)
 Pilih lokasi kompres
Termoregulasi  Balut alat kompres dingin dengan
L.14134 kainpelindung jika perlu
 Lakukan kompres dingin
 Hindari kompres oada daerah jaringan
yang terpapar radiasi

Edukasi :
 Jelaskan prosedur penggunaan kompres
dingin
 Anjurkan tidak menyesuaikan pengaturan
suhu mandiri tanpa pemberitahuan
sebelumnya
 Anjurkan cara menghindari kerusakan
jaringan akibat dingin

Kategori : Psikologi Setelah dilskukan l.03117 Manajemen Mual


Subkategori : intervensi Observasi :
NyeridanKenyamanan keperawatan  Identifikasi pengalaman mual
Nausea D.0076 selama 30 menit  Identifikasi isyarat
maka nausea nonverbalketidaknyamanan

menurun  Identifikasi dampak mual terhadap kualitas

Dengan kriteria hidup (mis: nafsu makan, aktifitas, kinerja,


tanggung jawab peran dan tidur )
hasil :
 Identifikasi penyebab mual
 Keluhan
 Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual
mual
(kecuali mual pada kehamilan)
cukup
 Monitor Mual
menurun
 Monitor asupan nutrisi dan kalori
 Perasaan
ingin Terapeutik :

muntah  Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual

cukup  Kurangi keadaan penyebab mual

menurun  Berikan makanan dalam jumlah kecil dan


menarik
Tingkat Nausea  Berikan makanan dingin, cairan bening tidak
L.12111 berbau dan tidak berwarna jika perlu

Edukasi :
 Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
 Anjurkan sering membersihkan mulut
kecuali jika merangsang mual
 Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan
rendah lemak
 Ajarkan tekhnik nonfarmakologi untuk
mengatasi mual (mis: Biofeedback,hipnosis,
relaksasi,terapi musik,akupreseur)

Kolaborasi:
 Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai