Anda di halaman 1dari 3

Trakeostomi Emergensi

Trakeostomi emergensi relatif jarang dilakukan, dan indikasi yang sering adalah

obstruksi jalan nafas atas yang tidak bisa diintubasi. Anoksia pada obstruksi jalan nafas akan

meyebabkan kematian dalam waktu 4-5 menit dan tindakan trakeostomi harus dilakukan

dalam 2-3 menit. Teknik insisi yang paling baik pada trakeostomi emergensi adalah insisi

kulit vertikal dan insisi vertikal pada cincin trakea kedua dan ketiga. insisi vertikal ini lebih

baik karena lebih mudah dilakukan dan lebih cepat, dimana insisi kulit vertikal dapat

langsung diteruskan dengan cepat menuju jaringan lemak subkutan, fasia servikal dalam pada

garis tengah yang relatif avaskuler

Insisi ini merupakan insisi standar yang paling banyak digunakan. Teknik ini

digunakan bila tindakan trakeostomi hanya dipertahankan selama beberapa minggu. Insisi

vertikal, dimulai pada level kartilago krikoid, lanjutkan ke inferior sekitar 2,5 – 3,75 cm.

Gunakan tangan kiri untuk menstabilkan laring dan mengekstensi leher bila tidak ada

kontraindikasi (seperti cedera servikal). Sementara tangan kanan digunakan untuk membuat

insisi. Jari telunjuk tangan kiri dapat digunakan untuk mendorong ismus tiroid ke inferior dan

mempalpasi trakea. Insisi kulit secara vertikal ini sangat krusial dalam keadaan darurat,
karena tindakan dapat dilakukan lebih cepat dan kurangnya resiko trauma terhadap struktur

leher yang lain. 1

Komplikasi trakeostomi emergensi meliputi trauma arteria inominata, pembuluh

darah tiroidea inferior, esofagus, nerfus laringeus rekuren dan pleura. Tindakan tersebut

dapat menyebabkan perdarahan. Pneumomediatinitis dan pneumotoraks. Obstruksi saluran

pernafasan pada awal fase paska bedah bisa timbul akibat tersumbatnya pipa secara tidak

disengaja. Intubasi endotrakea tidak bebas dari komplikasi obtruksi ekstubasi atau

pneumotoraks. Pneumotoraks dapat terjadi akibat batuk untuk mengatasi obstruksi pipa

endotrakea oleh sekresi. Mungkin terjadi ekstubasi secara tidak disengaja. Problema utama

pemasangan pipa endotrakea jangka lama adalah trauma pada laring.1

Untuk sementara trakeostomi menyebabkan pasien sulit berbicara, tetapi bila saluran

pernafasan diatas trakeostomi masih mempunyai sisa patensi, pasien dapat berbicara dengan

menutup pipa dengan jarinya sewaktu ekspirasi. 2


PENDAHULUAN

Trakeostomi emergensi relatif jarang dilakukan. Anoksia pada obstruksi jalan nafas

akan meyebabkan kematian dalam waktu 4-5 menit dan tindakan trakeostomi harus dilakukan

dalam 2-3 menit. Teknik insisi yang paling baik pada trakeostomi emergensi adalah insisi

vertikal. insisi vertikal ini lebih baik karena lebih mudah dilakukan dan lebih cepat, dimana

insisi kulit vertikal dapat langsung diteruskan dengan cepat menuju jaringan lemak subkutan,

fasia servikal dalam pada garis tengah yang relatif avaskuler.

KESIMPULAN

Teknik insisi yang paling baik pada trakeostomi emergensi adalah insisi vertikal.

insisi vertikal ini lebih baik karena lebih mudah dilakukan dan lebih cepat, dimana insisi kulit

vertikal dapat langsung diteruskan dengan cepat menuju jaringan lemak subkutan, fasia

servikal dalam pada garis tengah yang relatif avaskuler.

DAFTAR PUSTAKA

1. Paparella, Michael., Shumrick, Donald. Otolaryngology- Head and Neck. Philadelphia :


WB Saunders Company
2. Byron. Otolaryngology – Head and Neck Surgery, 3rd edition. North Carolina : Byron.
p66.

Anda mungkin juga menyukai