Anda di halaman 1dari 69

USULAN PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DENGAN


PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESEHATAN BALI DEWATA
DENPASAR

OLEH :

NI LUH PUTU ARYDANI SATYARINI

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

DENPASAR

2021
USULAN PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DENGAN


PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESEHATAN BALI DEWATA
DENPASAR

OLEH :

NI LUH PUTU ARYDANI SATYARINI

18C10011

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

DENPASAR

2021
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja


Putri Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMK Kesehatan
Bali Dewata Denpasar”, telah mendapatkan persetujuan pembimbing untuk diajukan
dalam ujian proposal penelitian.

Denpasar, Januari 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Ni Kadek Sutini ,S.Kep., M.Kes Kadek Maya Cyntia Dewi, S.S.,M.Pd

NIDN.0807057501 NIDN.0807068803

iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PELAKSANAAN PENELITIAN

Proposal penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja


Putri Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMK Kesehatan
Bali Dewata Denpasar”, telah mendapat persetujuan pembimbing dan Rektor
ITEKES Bali untuk dilaksanakan sesuai dengan rencana penelitian yang tertuang
dalam proposal penelitian.

Denpasar, Januari 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Ni Kadek Sutini ,S.Kep., M.Kes Kadek Maya Cyntia Dewi, S.S.,M.Pd

NIDN.0807057501 NIDN.0807068803

Menyetujui
Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali
Rektor

I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.D


NIDN. 0823067802

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat-
Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Proposal ini yang berjudul “ Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri
( SADARI)”.

Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapat bimbingan,


pengarahan dan bantuan dari semua pihak sehingga proposal ini bisa di selesaikan
tepat pada waktunya. Untuk ini penulis ingin menyapaikan ucupan terima kasih yang
sebesar –besarnya :

1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp.,M.Ng.,Ph.D selaku Rektor Institut


Teknologi Dan Kesehatan Bali yang telah memberikan ijin dan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan proposal ini.
2. Ibu Ns. Ni Luh Putu Dina Susanti, S.Kep.,M.Kep. selaku Wakil Rektor I
Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali dan penguji yang telah menguji dan
memberikan dukungan moral kepada penulis.
3. Bapak Ns. I Ketut Alit Adianta, S.Kep.,MNS. selaku Wakil Rektor II
InstitutTeknologi Dan Kesehatan Bali yang telah memberikan dukungan
moral kepada penulis.
4. Bapak Ns. I Kadek Nuryanto,S.Kep,.MNS selaku Dekan Falkutas Kesehatan
Institut Teknologi Kesehatan Bali yang memberikan dukungan moral kepada
penulis.
5. Ibu A.A.A. Yuliati Darmini,S.Kep.,,MNS selaku ketua program studi sarjana
keperawatan yang memberikan dukungan moral dan perhatian kepada
penulis.
6. Ibu Ns. Ni Kadek Sutini,S.Kep., M.Kes selaku pebimbing 1 yang telah
banyak memberikan bimbingan dan masukan dalam menyelesaikan proposal
ini.

v
7. Ibu Kadek Maya Cyntia Dewi, S.S.,M.Pd selaku pebimbing 2 yang telah
banyak memberikan bimbingan dan masukan dalam menyelesaikan proposal
ini.
8. Ibu Ni Made Sri Rahyanti,Ns.,Sp.Kep.An selaku wali kelas sarjana
keperawatan A tingkat IV yang tiada hentinya memberikan bimbingan dan
dukungan kepada penulis selama menempuh pendidikan di ITEKES Bali.
9. Keluarga , ibu, bapak, adik – adik dan sahabat Ni Kadek Diah Parameswari
Sinta Dewi yang telah membantu dan memberikan dukungan moral kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan proposal ini masih belum


sempurna untuk itu dengan hati terbuka, penulis menerima kritik dan saran
yang sifatnya kontruktif untuk kesempurnaan proposal ini.

Denpasar, 28 Desember 2021

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN...........................................................................i

HALAMAN SAMPUL DALAM..........................................................................ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PELAKSANAAN PENELITIAN...............iv

KATA PENGANTAR...........................................................................................v

DAFTAR ISI.........................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix

DAFTAR TABEL.................................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................6
C. Tujuan Penelitian...............................................................................6
D. Manfaat Penelitian............................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian..........................................................................................8
B. Sikap..................................................................................................10
C. Remaja...............................................................................................12
D. Perilaku.............................................................................................14
E. Kanker Payudara...............................................................................15
F. Pemeriksaan Payudara Sendiri..........................................................16
G. Penelitian Terkait..............................................................................17
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, VARIABEL PENELITIAN
A. Kerangka Konsep..............................................................................23

vii
B. Hipotesis............................................................................................26
C. Variabel Terkait.................................................................................26
D. Definisi Operasional.........................................................................27
BAB IV METODE PENELITIAN
A.Desain Penelitian................................................................................30
B. Tempat Dan Waktu Penelitian..........................................................30
C.Populasi , Sampel, Dan Sampling......................................................31
D.Alat Dan Tehnik Pengumpulan Data.................................................34
E.Tehnik Pengambilan Data..................................................................37
F. Analisa Data.......................................................................................39
G. Etika Penelitian.................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Gambaran kerangka konsep hubungan pengetahuan dan sikap


remaja putri dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI).....................................................................................................24

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi operasional hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri
dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)...............……….28

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian


Lampiran 2. Instrumen Penelitian
Lampiran 3. Instrumen Penelitian
Lampiran 4. Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 5. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker payudara adalah kanker yang paling sering terjadi pada wanita.
World Health Organization (WHO, 2018) melaporkan sejumlah 2,1 juta wanita
terdampak kanker setiap tahunnya dan menyebabkan jumlah terbesar kematian
terkait kanker di antara wanita. Pada tahun 2018, di perkirakan 627.000 wanita
meninggal karena kanker payudara yaitu sekitar 15% dari semua kematian akibat
kanker di kalangan wanita. Sementara itu tingkat kanker payudara dilaporkan
lebih tinggi pada wanita yang berada pada daerah yang lebih maju, peningkatan
hampir di setiap wilayah secara global (WHO, 2018).

Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Onkologi Indonesia Tahun 2017,


memperkirakan angka kejadian kanker payudara di Indonesia sejumlah 8.625
kasus dan ditemukan 82% diantaranya sudah berada pada tahap stadium lanjut.
Hal senada dilaporkan oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas,2018) mencatat
bahwa prevalensi kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 per 100.000
penduduk, dengan rata- rata kematian 17 per 100.000 penduduk yang diikuti
kanker leher rahim. Kanker payudara adalah kondisi yang paling di takuti oleh
perempuan salah satunya dikarenakan penyebab langsung kanker payudara
belum diketahui hingga saat ini dan tidak dapat disembuhkan, karena lebih sering
diketahui pada stadium lanjut (70%) sehingga angka kematian tinggi (Depkes
RI,2017). Provinsi Bali sendiri diperkirakan terdapat 141,1 juta kasus kanker
baru yang muncul. Pada tahun yang sama, terdapat 8,2 juta kematian karena
kanker. Angka penderita ini diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya dan
diperkirakan mencapai 23,6 juta kasus baru per tahun pada 2030. (GLOBOCAN,
2018). Salah satu upaya yang penting dilakukan untuk mengatasi permasalahan
kanker di Indonesia adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Sebanyak 43%

1
2

dari seluruh kasus kanker dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat
seperti makan sayur dan buah, menghindari rokok, hindari minuman beralkohol
dan sebagainya. Sedangkan 30% dari kasus dapat disembuhkan bila ditemukan
dan diobati pada keadaan dini. Pengendalian kanker di Indonesia bertujuan untuk
Meningkatkan deteksi  dini, penemuan dan tindak lanjut dini kanker.
Meningkatkan kualitas hidup penderita kanker dan Menurunkan angka kematian
akibat kanker. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kanker, adanya
keengganan masyarakat akan pemeriksaan secara dini dan ada rasa takut terhadap
penyakit kanker serta penyakit kanker yang tidak menampakkan gejala pada
stadium awal menyebabkan penderita kanker baru diketahui pada stadium lanjut
sehingga sulit disembuhkan dan penderita akan mengalami penderitaan yang
belum tertangani dengan semestinya sehingga pasien memiliki kualitas hidup
yang tidak baik. (Diskes, prov bali,2019).

Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran
kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Depkes
RI, 2009). Tanda dan gejala dari kanker payudara adalah adanya benjolan di
payudara yang dapat menimbulkan keluhan. Keluhan dari kanker payudara dapat
dibagi menjadi 2 seperti, keluhan pada payudara dan ketiak , benjolan, kecepatan
tumbuh rasa sakit,nipple dischange (keluarnya cairan dari puting susu berupa
cairan, darah atau pus), retraksi puting ( puting tertarik ke dalam), krusta pada
areola, kelainan kulit (Dumpling merupakan lekukan pada kulit payudara seperti
lesung pipi karena tarikan tumor ), (Peau de orange merupakan penampakan kulit
payudara berkerut seperti kulit jeruk karena adanya oedema subkutan ), ulserasi ,
venektasi, perubahan warna kulit ( kulit puting susu dan areola menekuk ke dalam
atau berkerut, perubahan bentuk dan besarnya payudara , adanya benjolan di
ketiak ,edema lengan, keluhan di tempat lain berhubungan dengan metastasis
seperti, rasa nyeri pada tulang vertebra atau femur, rasa penuh di ulu hati, batu,
sesak,dan sakit kepala hebat. Adanya komplikasi bila kanker payudara tidak
3

mendapatkan penanganan cepat. Komplikasi yang umum terjadi adalah


menyebarkan sel-sel abnormal ini ke anggota tubuh lain. Kondisi ini biasanya
terjadi ketika pengidapnya memasuki stadium yang lebih parah. bila organ lain
juga terserang, artinya kanker ini telah bermetastasis atau menyebar dengan
sangat cepat dan ganas. Kondisi ini pada akhirnya akan memengaruhi kesehatan
organ yang normal dan mengakibatkan penyakit baru. Pencegahan dari kanker
payudara adalah pencegahan sekunder melakukan skrining kanker dilakukan
untuk upaya pencagahan dini kanker payudara salah satunya adalah pemerikasaan
payudara sendiri (SADARI).

Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor 796/MENKES/ SK/


VII/2010 tentang pedoman teknis pengendalian kanker payudara dan kanker leher
rahim, peran tenaga kesehatan harus mampu memberikan edukasi terkait
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sehingga orang sadar untuk
melakukannya sehingga bentuk pencegahan kanker payudara. Maka dari itu
pemberian edukasi terkait pemeriksaan payudara sendiri (SADAR) penting
diberikan sebagai bentuk pengetahuan, karena pengetahuan merupakan domain
yang sangat dalam sikap dan perilaku yang akan mempengaruhi praktik
(Notoatmodjo 2007).

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan salah satu cara untuk


mengetahui ada tidaknya kelainan pada payudara. Pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) bertujuan untuk menemukan benjolan dan tanda-tanda lain pada
payudara sedini mungkin agar dapat dilakukan tindakan secepatnya. Pemeriksaan
ini direkomendasikan sejak wanita berusia 17 tahun dengan dilakukan sendiri di
rumah setiap bulannya. Bagi wanita yang masih haid, pemeriksaan dilakukan
setiap hari ke-7 sampai 10, dihitung mulai dari hari pertama haid atau setiap bulan
pada tanggal yang sama bagi yang sudah menopause.  Program pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) yang dianjurkan oleh pemerintah untuk mencegah
4

terjadinya kanker payudara banyak yang belum menerapkan pemeriksaan


payudara sendiri (SADARI) itu disekolah SMP/ SMA sebaiknya perlu dilakukan
tambahan program di UKS mengenai deteksi dini kanker payudara di SMP/ SMA
agar semua remaja putri mengetahui pentingnya melakukan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) dan dapat di terapkan secara mandiri. pengetahuan
merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan
suatu objek tertentu. Tetapi Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh dari
Pendidikan pengalaman sendiri ataupun orang lain, media massa maupun
lingkungan (Notoatmodjo, 2003) .
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mencari hubungan antara
pengetahuan dan sikap dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
pada remaja putri. Didapatkan hasil pengetahuan merupakan segala sesuatu yang
dapat secara langsung maupun tidak langsung yang mulanya tidak tahu menjadi
tahu setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pravelensi
pelaksaan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) meningkat apabila
pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) tinggi, dimana
pravelensi pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) yang tinggi akan lebih banyak yang melakukan deteksi dini, di
bandingkan dengan pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) kurang sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara
pengetahuan dengan pelaksaan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
(Suryono , 2009).
Sikap remaja putri terhadap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
menurut asumsi peneliti hasil penelitian menunjukkan sikap remaja putri ada
hubungan dengan pelaksanaan deteksi dini pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) di karenakan pada saat penelitian melakukan penilaian pada kuesioner
dengan hasil kuesioner masih banyak remaja putri bersikap negative di karenakan
kurang mengerti cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) padahal
5

pemeriksaan tersebut adalah salah satu cara yang cukup mudah untuk mendeteksi
secara dini adanya kanker payudara (Rizka Angrany, 2017).
Hasil penelitian dari Linda Juwita dan Ninda Ayu Prabasari (2018), di
dapatkan hasil tidak ada hubungan signifikan antara pengetahuan terhadap
perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada remaja putri. Menurut
Green dalam Notoatmodjo (2007) , menyatakan peningkatan pengetahuan tidak
selalu menyebabkan perubahan perilaku, namun hubungan positif antara kedua
variable ini telah perlihatkan dalam jumlah penelitian yang dilakukan sampai saat
ini.
Hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku remaja terhadap
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), Pravelensi pelaksanan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) meningkat apabila pengetahuan tentang pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) tinggi, dimana pravelensi pengetahuan remaja putri
tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang tinggi akan lebih banyak
yang melakukan deteksi dini , di bandingkan dengan pengetahuan remaja putri
tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) kurang sehingga terdapat
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pelaksanan pemeriksaan
payudara sendiri. Sikap remaja putri ada hubungan dengan pelaksanaan deteksi
dini pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di karenakan pada saat penelitian
melakukan penilaian pada kuesioner dengan hasil kuesioner masih banyak remaja
putri bersikap negative di karenakan kurang mengerti cara pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) padahal pemeriksaan tersebut adalah salah satu cara yang
cukup mudah untuk mendeteksi secara dini adanya kanker payudara. Perilaku
menyatakan peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan
perilaku, namun hubungan positif antara kedua variable ini telah perlihatkan
dalam jumlah penelitian yang dilakukan sampai saat ini.
Dari hasil uraian di atas yang di dapatkan menjelaskan bahwa adanya
hubungan antara sikap dengan pengetahuan. Dari study pendahulan yang saya
lakukan di SMK Kesehatan Bali Dewata Denpasar. Dari 10 responden 5 orang
6

sudah mengetahui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), 3 orang tidak


mengetahui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), dan 2 orang mengetahui
dan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas masalah yang diambil oleh


peneliti sebagai berikut: “ Bagaimanakah Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Remaja Putri Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)?”.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan


Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara
Sendiri (SADARI).

2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden dalam penelitian
b. Mengidentifikasi pengetahuan remaja putri tentang SADARI
c. Mengidentifikasi sikap remaja putri tentang SADARI
d. Mengidentifikasi perilaku remaja putri tentang SADARI
e. Menganalisa hubungan pengetahuan dengan perilaku remaja putri tentang
SADARI
f. Menganalisa hubungan sikap dengan perilaku remaja putri tentang
SADARI

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti mempunyai beberapa manfaat antara


lain:

1. Manfaat dari segi teoritis


7

a. Bagi Instansi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar yang akan


digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya
terkait dengan pemeriksaan kanker payudara.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambahkan pengalaman


peneliti dalam melakukan penelitian dan menambah wawasan tentang
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), yang nantinya akan
digunakan untuk berbagi dengan masyarakat.

2. Manfaat dari segi praktis


a. Bagi Komunitas
1. Bagi Remaja Putri
Penelitian ini diharapkan memotivasi remaja putri dalam
menerapkan SADARI di rumah , sehingga dapat menurunkan
angka kejadian kanker payudara pada remaja.
2. Bagi Orang Tua
Penelitian ini diharapkan orang tua lebih memperhatikan
remajanya dan menjadi tempat bagi remaja untuk mengeluhkan
kelaianan pada dirinya.
3. Bagi Puskesmas
Penelitian ini diharapkan Puskesmas dapat meningkatkan kinerja
dan melakukan penyuluhan yang lebih tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo dalam Yuliana (2017), pengetahuan adalah


hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui
indera yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Jadi
pengetahuan adalah berbagai macam hal yang diperoleh oleh seseorang
melalui panca indera.

2. Tingkat Pengetahuan

Menurut Kholid dan Notoadmodjo (2012) tedapat 6 tingkat


pengetahuan,
yaitu:

a. Tahu (Know) Rasa mengerti melihat atau mengamati sesuatu

b. Memahami (Comprehension) suatu kemampuan untuk menjelaskan


tentang
suatu objek yang diketahui dan diinterpretasikan secara benar sesuai fakta

c. Aplikasi (Aplication) Suatu kemampuan untuk mempraktekkan materi


yang sudah dipelajari pada kondisi nyata atau sebenarnya.

d. Analisa (analysis) kemampuan menjabarkan atau menjelaskan suatu objek


atau materi tetapi masih ada kaitannya satu dengan yang lainnya.

e. Sentesis (Synthesis) suatu kemampuan menghubungkan bagian-bagian di


dalam suatu bentuk keseluruhan penilaian.

8
9

3. Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Budiman dan Riyanto (2013) faktor yang mempengaruhi


pengetahuan:
a. Pendidikan, Proses perubahan sikap dan perilaku seseorang
atau kelompok dan merupakan usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan. Semakin tinggi pendidikan seseorang
maka semakin cepat menerima dan memahami suatu informasi
sehingga pengetahuan yang dimiliki juga semakin tinggi
(Sriningsih, 2011).
b. Informasi atau Media Massa, Suatu teknik untuk mengumpulkan,
menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan,
menganalisis dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu.
Informasi mempengaruhi pengetahuan seseorang jika sering
mendapatkan informasi tentang suatu pembelajaran maka akan
menambah pengetahuan dan wawasannya, sedangkan seseorang yang
tidak sering menerima informasi tidak akan menambah pengetahuan
dan wawasannya.
c. Sosial, Budaya dan Ekonomi. Tradisi atau budaya seseorang
yang dilakukan tanpa penalaran apakah yang dilakukan baik atau
buruk akan menambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan
Status ekonomi juga akan menentukan tersedianya fasilitas yang
dibutuhkan untuk kegiatan tertentu. Seseorang yang mempunyai sosial
budaya yang baik maka pengetahuannya akan baik tapi jika sosial
budayanya kurang baik maka pengetahuannya akan kurang baik.
Status ekonomi seseorang mempengaruhi tingkat pengetahuan
karena seseorang yang memiliki status ekonomi dibawah rata-rata
maka seseorang tersebut akan sulit untuk meningkatkan pengetahuan.
10

d. Lingkungan mempengaruhi proses masuknya pengetahuan kedalam


individu karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan
direspons sebagai pengetahuan oleh individu. Lingkungan yang baik
akan pengetahuan yang didapatkan akan baik tapi jika lingkungan
kurang baik maka pengetahuan yang didapat juga akan kurang baik.
Jika seseorang berada di sekitar orang yang berpendidikan
maka pengetahuan yang dimiliki seseorang akan berbeda dengan
orang yang berada di sekitar orang pengangguran dan tidak
berpendidikan.
e. Pengalaman. Bagaimana cara menyelesaikan permasalahan dari
pengalaman sebelumnya yang telah dialami sehingga pengalaman
yang didapat bisa dijadikan sebagai pengetahuan apabila medapatkan
masalah yang sama.
f. Usia, Semakin bertambahnya usia maka akan semakin berkembang
pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang
diperoleh juga akan semakin membaik dan bertambah
(Budiman dan Riyanto, 2013).

B. Sikap

1. Pengertian Sikap

Menurut Damiati, (2017), sikap merupakan suatu ekpressi perasaan


seseorang yang merefleksikan kesukaannya atau ketidaksukaannya
terhadap suatu objek. Sedangkan Menurut Kotler (2007), Sikap adalah
evaluasi, perasaan, dan kecendrungan seseorang yang secara konsisten
menyukai atau tidak menyukai suatu objek atau gagasan.

Menurut Sumarwan (2014), sikap merupakan ungkapan perasaan


konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga
11

menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan


manfaat dari objek tersebut. Menurut Umar Husein (2007), Sikap
adalah evaluasi, perasaan, dan cenderung seseorang yang relatif konsisten
terhadap suatu objek atau gagasan yang terdiri dari aspek keyakinan dan
evaluasi. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulakan bahwa
sikap merupakan tanggapan reaksi seseorang terhadap objek tertentu
yang bersifat positif atau negatif yang biasanya diwujudkan dalam bentuk
rasa suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek
tertentu.

2. Faktor – faktor Mempengaruhi Sikap

Faktor- faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap menurut Azwar dalam


Budiman dan Riyanto (2013) adalah:
a. Pengalaman Pribadi
Sesuatu yang telah dan sedang kita alami akan ikut
membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus
sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap.
b. Kebudayaan
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila kita hidup
dalam budaya yang mempunyai norma longgar bagi pergaulan
heteroseksual, sangat mungkin kita akan mempunyai sikap yang
mendukung terhadap masalah kebebasan pergaulan heteroseksual.
c. Orang Lain yang Dianggap Penting
Seseorang yang kita anggap penting, seseorang yang kita harapkan
persetujuannya bagi setiap gerak dan tingkah dan pendapat kita,
seseorang yang tidak ingin kita kecewakan atau seseorang yang berarti
khusus bagi kita, akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita
terhadap sesuatu. Diantara orang yang biasanya dianggap penting bagi
12

individu adalah orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi,
teman sebaya, teman dekat guru , tempat kerja, suami atau istri .
d. Media Massa
Media massa sebagai sarana komunikasi. Berbagai bentuk
media massa mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini
dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal
memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap
hal tersebut.
e. Institusi atau Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem
mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya
meletakkan dasar pengertian.
f. Faktor Emosi Dalam Diri Individu.
Bentuk sikap tidak semuanya ditentukan oleh situasi lingkungan dan
pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap
merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi
sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego.

C. REMAJA

1. Pengertian Remaja

Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19


tahun, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014,
remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja
adalah 10-24 tahun dan belum menikah.
13

2. Tahapan Perkembangan Remaja

Menurut Sarwono (2011) dan Hurlock (2011) ada tiga tahap perkembangan
remaja, yaitu :

a. Remaja Awal (early adolescence) usia 11-13 tahun

Seorang remaja pada tahap ini masih heran akan perubahan perubahan
yang terjadi pada tubuhnya. Remaja mengembangkan pikiran-pikiran
baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis.
Pada tahap ini remaja awal sulit untuk mengerti dan dimengerti oleh orang
dewasa. Remaja ingin bebas dan mulai berfikir abstrak.

b. Remaja Madya (middle adolescence) 14-16 tahun

Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan teman-teman. Remaja


merasa senang jika banyak teman yang menyukainya. Ada kecendrungan
“narcistic”, yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman
yang mempunyai sifat yang sama pada dirinya. Remaja cendrung berada
dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang
mana. Pada fase remaja madya ini mulai timbul keinginan untuk
berkencan dengan lawan jenis dan berkhayal tentang aktivitas seksual
sehingga remaja mulai mencoba aktivitas-aktivitas seksual yang mereka
inginkan.

c. Remaja Akhir (late adolesence) 17-20 tahun

Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa yang ditandai
dengan pencapaian 5 hal, yaitu:

1. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek


14

2. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang


dan dalam pengalaman-pengalaman yang baru.

3. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.

4. Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri.

5. Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private


self) dan publik.

D. PERILAKU

1. Pengertian Perilaku

Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam


berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak
sampai yang tidak tampak, dari yang dirasakan sampai paling yang tidak
dirasakan.(Okviana,2015).
Perilaku merupakan hasil dari pada segala macam pengalaman serta
interaksi manusia dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku merupakan respon/reaksi
seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari
dalam dirinya (Notoatmojo, 2010). Sedangkan menurut Wawan (2011)
Perilaku merupakan suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai
frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.Perilaku
adalah kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi.

2. Faktor – faktor Mempengaruhi Perilaku

a. Kebiasaan yang dilakukan oleh manusia tersebut.

b. Lingkungan di mana manusia tersebut hidup.

c. Pendidikan yang ditempuh.


15

d. Keyakinan yang dijadikan sebagai tolok ukur kebenaran dan kesalahan.

e. Tujuan hidup yang telah ditetapkan dalam hati.

f. Falsafah hidup yang telah terbentuk dari proses perjalanan kehidupan.

E. Kanker Payudara

1. Pengertian Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di


dunia, begitu juga di Indonesia. Kanker payudara menduduki tempat nomor
dua dari insiden semua tipe kanker di dunia. Berdasarkan survei yang telah
dilakukan WHO menyatakan bahwa 8-9 persen wanita mengalami kanker
payudara. Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian, sebanyak
8,2 juta orang meninggal akibat kanker (Kemenkes RI, 2015; WHO, 2014).

2. Faktor Penyebab Kanker Payudara

Bertambahnya usia, terpapar radiasi dari radioterapi , memiliki berat badan


berlebih, melahirkan di atas usia 30 tahun, belum pernah hamil, belum
menopause hingga usia 55 tahun, menstruasi terlalu muda (usia 12 tahun ke
bawah), menjalani terapi pengganti hormon estrogen dan progesterone, pernah
menderita kanker payudara sebelumnya, memiliki riwayat kanker payudara
pada keluarga, memiliki kebiasaan mengonsumsi, minuman beralkohol dan
Memiliki kebiasaan merokok.

3. Gejala Kanker Payudara

Terdapat benjolan pada payudara, perubahan pada kulit payudara,


keluarnya cairan berwarna dari puting, kelenjar getah bening
membengkak, payudara besar sebelah, dan puting melesak atau tertarik
ke dalam.
16

4. Cara Pencegahan Kanker Payudara

Menjaga berat badan tetap ideal, mengonsumsi makanan sehat,


rajin berolahraga, berhenti merokok,Membatasi minuman beralkohol,
menyusui bayi secara teratur, membatasi terapi hormone, menghindari
paparan radiasi. Dan cara untuk mendektesi dini kanker payudara adalah
melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan Sadanis atau periksa
payudara klinis adalah pemeriksaan pada payudara oleh tenaga
kesehatan (Nakes) terlatih cara mudah yang bisa kita lakuakan sendiri di
rumah adalah dengan melakukan sadari.

F. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

1. Pengertian Pemeriksaan Payudara Sendiri ( SADARI)

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) merupakan usaha untuk


mendapatkan kanker payudara pada stadium yang lebih dini (down staging).
Diperlukan pelatihan yang baik dan evaluasi yang reguler. SADARI
direkomendasikan dilakukan setiap bulan, 7 hari setelah menstruasi bersih
(Manuaba, 2010).

2. Cara Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Berikut langkah-langkah dari Yayasan Kanker Indonesia yang bisa Anda ikuti
saat melakukan SADARI 7-10 hari setelah menstruasi:

a. Langkah pertama : Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada


bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan/atau
perubahan pada puting. Bentuk payudara kanan dan kiri tidak
simetris.
17

b. Langkah kedua: Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan


posisikan tangan di belakang kepala. dorong siku ke depan dan
cermati payudara; dan dorong siku ke belakang dan cermati bentuk
maupun ukuran payudara.

c. Langkah ketiga :Posisikan kedua tangan pada pinggang,


condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan
dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot
dada Anda.

d. Langkah 4 : Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga


tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan
menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area
payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke
area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan
gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya.
Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan Anda.

e. Langkah 5 : Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang


keluar dari puting. Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu
terjadi.

f. Langkah 6 : Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak


kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan
lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan
menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara
hingga ke sekitar ketiak.

G. Penelitian Terkait
18

Penelitian terkait ini menjadi salah satu acuan dalam melakukan penelitian
sehingga peneliti dapat memperbanyak teori yang digunakan dalam penelitian ini.
Selain itu, penelitian terkait dapat dijadikan perbandingan terhadap penelitian yang
akan peneliti lakukan. Berikut adalah penelitian terkait dengan penelitian yang
akan peneliti lakukan :

1. Penelitian ini diteliti oleh Linda Juwita, Ninda Ayu Prabasari, 2018.
Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis Pengetahuan wanita tentang
resiko dan manfaat deteksi dini kanker payudara mempengaruhi keyakinan
positif tentang kesehatan, sikap, dan perilaku. Metode penelitian Design
Penelitian :Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan
pendekatan cross sectional.Tempat dan waktu pengumpulan data Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS),
2018. Populasi : Populasinya adalah seluruh mahasiswi Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
(UKWMS).Sampel dari penelitian ini sebanyak 134 orang. Sample Besar
sample : mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Katolik Widya
Mandala Surabaya (UKWMS). Mahasiswa umur (18-22).Sampel dari
penelitian ini sebanyak 134 orang. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan
data :Pengumpulan data dari responden dilakukan dengan (pengisian
kuesioner).Instrument yang digunakan: Pengisian kuesioner. Jenis analisa
data/ metode statistic yang digunakan: Uji statistik Spearman Correlation.
Hasil utama peneltian sesuai tujuan penelitian ini :untuk menganalisis
pengetahuan wanita tentang resiko dan manfaat deteksi dini kanker payudara
mempengaruhi keyakinan positif tentang kesehatan sikap , dan perilaku.Hasil
– hasil terkait dengan masalah yang di teliti,Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap
BSE dengan nilai signficance p = 0,009, sedangkan antara pengetahuan dan
19

tindakan BSE nilai signficance p = 0,607. Ada korelasi signifikan yang lemah
antara pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan sikap
terhadap BSE.Tidak ada hubungan antara pengetahuan dan tindakan BSE.
Sikap terhadap BSE akan dipengaruhi pendidikan, lingkungan dan
pengalaman. aksi BSE dipengaruhi oleh proses untuk membentuk perilaku
Rekomendasi dari penelitian: Bagi Peneliti Selanjutnya diharapkan data
dilakukan peneltian lanjutan dapat memperluas populasi dan menganalisis
hubungan sikap dan perilaku (SADARI). Kritik Berdasarkan CASP penelitian
ini tidak ada tindakan yang dilakukan untuk menangani dan mengkategorikan
bukan-responden . Dilihat dari keterbatasan penelitian : di harapkan perlu
dilakukan peneliti lebih lanjut mengenai pengetahuan pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) terhadap sikap dan perilaku pada remaja putri.

2. Penelitian ini diteliti oleh Rizka Angrainy,2016. Tujuan penelitian untuk


mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang (SADARI) dalam
mendeteksi dini kanker payudara pada remaja putri di SMK N 1 Teluk
Kuantan tahun 2016. Metode penelitian Design Penelitian : Metode analitik
kuantitatif dengan desain cross sectional. Tempat dan waktu pengumpulan
data SMK N 1 Teluk Kuantan tahun 2016. Populasi : penelitian ini berjumlah
588 orang dan sampel yang di gunakan adalah 50 orang. Sample: Besar
sample penelitian ini berjumlah 588 orang dan sampel yang di gunakan
adalah 50 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive
sampling dengan menggunakan kuisioner. Metode pengumpulan data :
penelitian ini menggunakan kuesioner. Instrument yang digunakan:
Pengisian kuesioner. Jenis analisa data/ metode statistic yang digunakan:
analisa uji chi square. Hasil utama peneltian sesuai tujuan penelitian ini
untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang (SADARI)
dalam mendeteksi dini kanker payudara pada remaja putri di SMK N 1 Teluk
Kuantan tahun 2016 Hasil – hasil terkait dengan masalah yang di teliti :
20

penelitian dari 50 siswi menunjukkan mayoritas siswi berpengetahuan


kurang sebanyak 31 (62%) responden, berperilaku negatif sebanyak 32
(64%) responden dan yang tidak melakukan (SADARI) sebanyak 41orang
(82%). Berdasarkan analisa uji chi square terdapat hubungan antara
pengetahuan dengan SADARI dengan p value 0,007 dan terdapat hubungan
antara sikap dengan SADARI dengan p value 0,001 rekomendasi dari
penelitian: Diharapkan dapat lebih banyak memberikan bahan masukan dan
materi selanjutnya untuk dikembangkan bagi mahasiswa lain terutama
tentang hubungan pengetahuan dan sikap tentang SADARI dalam
mendeteksi dini kanker payudara pada remaja putrid. Kritik Berdasarkan
CASP penelitian ini tidak ada tindakan yang dilakukan untuk menangani dan
mengkategorikan bukan-responden. Dilihat dari keterbatasan penelitian : di
harapkan perlu dilakukan peneliti lebih lanjut mengenai hubungan
pengetahuan dan sikap tentang SADARI dalam mendeteksi dini kanker
payudara pada remaja putri.

3. Penelitian ini diteliti oleh Sri Handayani, Sari Sudarmiati. 2012. Tujuan
penelitan ini untuk mengetahui pengetahuan remaja putri di Desa Bakalan
tentang cara melakukan SADARI (prosedur, waktu dan hasil SADARI).
Metode penelitian Design Penelitian : proportionate stratified random
sampling. Tempat dan waktu pengumpulan data :Desa Bakalan (2012)
Populasi : melibatkan 202 responden remaja putri berusia 12-22 tahun.
Sample: pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random
sampling yang melibatkan 202 responden remaja putri berusia 12-22 tahun.
Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis
menggunakan analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan
prosentase dari karakteristik dan pengetahuan responden. Metode
pengumpulan data : penelitian ini menggunakan kuesioner. Instrument yang
digunakan:Pengisian kuesioner. Jenis analisa data/ metode statistic yang
21

digunakan: univariat. Kritik Berdasarkan CASP penelitian ini tidak ada


tindakan yang dilakukan untuk menangani dan mengkategorikan bukan-
responden. Dilihat dari keterbatasan penelitian : di harapkan perlu dilakukan
peneliti lebih lanjut mengenai Pengetahuan Remaja Putri tentang Cara
Melakukan Sadari

4. Penelitian ini diteliti oleh Utama Ladunni Lubis , 2017. Tujuan penelitian
Untuk pencegahan kanker payudara melalui deteksi dini yang di kenal dengan
metode SADARI ( Pemeriksaan Payudara Sendiri). Metode penelitian Design
Penelitian :Metode analitik cross sectional. Tempat dan waktu pengumpulan
data :kelas XI MA Al-Fatah Natar (2017). Populasi : seluruh siswi kelas XI
MA Al-Fatah Natar, sampel diambil sebanyak 70 responden. Sample: sampel
diambil sebanyak 70 responden . Metode pengumpulan data : penelitian ini
menggunakan kuesioner. Instrument yang digunakan:Pengisian kuesioner.
Jenis analisa data/ metode statistic yang digunakan: uji chi –square. Hasil
utama penelitian sesuai tujuan penelitian ini. Untuk pencegahan kanker
payudara melalui deteksi dini yang di kenal dengan metode SADARI
( Pemriksaan Payudara Sendiri). Hasil – hasil terkait dengan masalah yang di
teliti : menunjukkan terdapat 36 responden (51, 4%) pengetahuan cukup dan
56 responden (80%) siswi kelas XI belum pernah melakukan SADARI. Uji
statistik chi square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan
perilaku SADARI p value 0,016. Tenaga kesehatan diharapkan dapat
memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi khususnya deteksi dini
kanker payudara secara kontinyu. rekomendasi dari penelitian: Peneliti
selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel lain yang berkaitan dengan
perilaku SADARI dan menggunakan Uji Statistik yang lain. Kritik
Berdasarkan CASP penelitian ini tidak ada tindakan yang dilakukan untuk
menangani dan mengkategorikan bukan-responden. Dilihat dari keterbatasan
22

penelitian : Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel lain yang


berkaitan dengan perilaku SADARI dan menggunakan Uji Statistik yang lain.

5. Penelitian ini diteliti oleh SELVITA BR BARUS Yufdel,S.Kep, Ns, M.Kes,


2019. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan dan
sikap remaja dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada
remaja putri kelas x di SMA RK DELIMURNI Bandar Baru. Design
Penelitian :Metode analitik cross sectional. Tempat dan waktu pengumpulan
data : kelas x di SMA RK DELIMURNI Bandar Baru (2019). Populasi :
penelitian ini berjumlah 52 remaja putri. Metode penggambilan sampel
menggunakan total sampling dan didapatkan sampel sebanyak 52 responden.
Sample: sebanyak 52 responden. Metode pengumpulan data : Metode
pengumpulan data primer yaitu dengan wawancara langsung kepada
responden yang bersedia diwawancarai dengan menggunakan kuesioner.
Instrument yang digunakan:Pengisian kuesioner dan wawancara . Jenis analisa
data/ metode statistic yang digunakan: uji statistik spearman rank. Hasil
utama peneltian sesuai tujuan penelitian ini. untuk mengetahui adanya
hubungan pengetahuan dan sikap remaja dengan perilaku pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) pada remaja putri kelas x di SMA RK
DELIMURNI Bandar Baru. Hasil – hasil terkait dengan masalah yang di
teliti : nilai p value pada pengetahuan dengan perilaku SADARI diperoleh
0,007 (p<0,05) artinya ada hubungan pengetahuan dengan perilaku SADARI
dan p value pada sikap dengan perilaku SADARI diperoleh 0,031 (p<0,05)
artinya ada hubungan sikap dengan perilaku SADARI dengan tingkat
kepercayaan 95%. . rekomendasi dari penelitian: agar penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan masukan dan informasi untuk menambah
pengetahuan tentang SADARI dan pencegahan kanker payudara. Kritik
Berdasarkan CASP penelitian ini tidak ada tindakan yang dilakukan untuk
menangani dan mengkategorikan bukan-responden. Dilihat dari keterbatasan
23

penelitian : agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan
informasi untuk menambah pengetahuan tentang SADARI dan pencegahan
kanker payudara.
BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, VARIABEL PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan tentang kerangka konsep penelitian, hipotesis


dan variable penelitian. Pada bab ini juga menjelaskan tentang definisi
operasional penelitian. Semua bagian babakan dijelaskan lebih detail sebagai
berikut :

A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep (Conceptual Farmwork) adalah model pendahuluan
dari sebuah masalah penelitian dan merupakan refleksi dari hubungan variabel
– variabel yang di teliti (swarjana, 2015).
Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :

24
25

Faktor – faktor yang mempengaruhi Faktor – faktor yang mempengaruhi Sikap :


pengetahuan :
1. Pengalaman Pribadi.
1. Pendidikan 2. Kebudayaan.
3. Orang Lain yang Dianggap
2. Informasi atau Media Massa Penting.
3. Sosial, Budaya dan Ekonomi 4. Media massa.
5. Institusi atau Lembaga
4. Lingkungan Pendidikan
dan Lembaga Agama.
5. Pengalaman.
6. Usia

Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku :


1. Kebiasaan yang dilakukan oleh manusia tersebut.
2. Lingkungan di mana manusia tersebut hidup.
3. Pendidikan yang ditempuh.
4. Keyakinan yang dijadikan sebagai tolok ukur kebenaran dan kesalahan.

5. Tujuan hidup yang telah ditetapkan dalam hati.

6. Falsafah hidup yang telah terbentuk dari proses perjalanan kehidupan.

Sikap remaja putri tentang


pemeriksaan payudara sendiri
Pengetahuan dan perilaku remaja putri
(SADARI) :
tentang pemeriksaan payudara sendiri
( SADARI): 1. Baik
2. Cukup
1. Baik
3. kurang
2. Cukup
3. kurang

Keterangan :
: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti


: variabel penghubung
Gambar 3.1 Gambaran kerangka konsep hubungan pengetahuan dan sikap
remaja putri dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri ( SADARI).
26

Berdasarkan kerangka konsep diatas peneliti bermaksud untuk meneliti


hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan perilaku pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) dengan cara mendeteksi dini kankar payudara dilakukan dengan
melakukan pemeriksaan payudara sendiri ( SADARI). Faktor – faktor yang
mempengaruhi pengetahuan yaitu ,pendidikan, informasi atau media massa, sosial,
budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman,usia. Faktor – faktor yang
mempengaruhi sikap, pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap
penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, faktor
emosi dalam diri individu. Dan faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku,
kebiasaan yang dilakukan oleh manusia tersebut, lingkungan di mana manusia
tersebut hidup, pendidikan yang ditempuh, keyakinan yang dijadikan sebagai tolok
ukur kebenaran dan kesalahan, tujuan hidup yang telah ditetapkan dalam hati ,
falsafah hidup yang telah terbentuk dari proses perjalanan kehidupan.

A. HIPOTESIS
Menurut Swarjana (2015) mengatakan bahwa hipotesis adalah jawaban
sementara dari rumusan masalah yang sebenarnya dan masih perlu diuji melalui
hipotesis atau uji statistic. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu hipotesis Alternative
Hypothesis (Ha) yaitu : ada hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan
perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah salah satu bagian penting dalam sebuah
penelitian. Variabel adalah sebuah konsep yang dioperasionalkan (Swarjana,
2015) variabel yang terlibat dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Variabel Independen (Bebas)
Variabel yang menyebabkan adanya suatu perubahan terhadap variabel
lain (Swarjana, 2015). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan perilaku
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
27

2. Variabel Dependen (Terikat)


Variabel yang dikenal sebagai variabel terikat, variabel dependen
yang mengalami perubahan sebagai efek dari variabel independent
(Swarjana, 2015). Variabel terikat penelitian ini adalah perilaku
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
C. Definisi Operasional
Menurut Swarjana (2013), Definisi operasional adalah definisi terhadap
variabel berdasarkan konsep teori namun bersifat operasional , agar variabel
tersebut dapat diukur atau bahkan dapat diuji baik oleh peneliti maupun
peneliti lain. Pada umumnya, definisi dibuat secara naratif, namun ada juga
yang membuatnya dalam bentuk table yang terdiri dari beberapa kolom.
Definisi operasional dirumuskan untuk kepentingan akurasi,
komunikasi dan replikasi (Nursalam, 2014). Adapun rumusan variabel dari
definisi operasional penelitian ini diuraikan pada table dibawah ini :
Tabel 3.1 Definisi operasional hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan
perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

Definisi
Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Pengetahuan Segala sesuatu Pengumpulan data Hasil ukur dikategorikan mejadi Ordinal
diketahui oleh dilakukan dengan semakin tinggi skor menunjukkan
remaja putri alat ukur berupa semakin baik pengetahuan dan
tentang apa lembar kuesioner semakin rendah skor maka semakin
yang dimaksud yang disusun kurang pengetahuan remaja putri
dengan berdasarkan tentang pemeriksaan payudara sendiri
pemeriksaan indikator yaitu : (SADARI). Untuk keperluan
payudara dukungan informasi, deskriptif, pengetahuan dikategorikan
sendiri dukungan menjadi :
(SADARI), dan emosional, Menurut Arikunto (2006)
bagaimana cara dukungan dikutip di Budiman dan
melakukan instrunebtal dan Rianto (2013).
pemeriksaan dukungan penilaian 1. Baik, apabila skor ≥ 75
28

payudara yang berjumlah 10 % seluruh pertanyaan.


sendiri. pertanyaan tertutup, 2. Cukup, apabila skor
10 pertanyaan 56% - 74% seluruh
mendukung pertanyaan
(Favorable) dan 10 3. Kurang, apabila skor
pertanyaan tidak <55% seluruh
mendukung pertanyaan.
(unfavorable). Pada
item favorable
Jawaban : Ya = 2,
Tidak = 1
Item jawaban
unfavorable jawaban
: Ya = 1, Tidak = 2
Sikap Evaluasi atau Pengumpulan data Sikap pemeriksaan payudara sendiri Ordinal
reaksi perasaan dilakukan dengan (SADARI). dikategorikan menjadi :
remaja putri alat ukur berupa 1. Baik, apabila skor ≥ 75
mengenai lembar kuesioner % seluruh pertanyaan.
pemeriksaan yang disusun 2. Cukup, apabila skor
payudara berdasarkan 56% - 74% seluruh
sendiri indikator yaitu : pertanyaan
(SADARI). dukungan informasi, 3. Kurang, apabila skor
dukungan <55% seluruh
emosional, pertanyaan.
dukungan Menurut Arikunto
instrunebtal dan (2006), dikutip di
dukungan penilaian Budiman dan Rianto
yang berjumlah 10 (2013).
pertanyaan tertutup,
10 pertanyaan
mendukung
(Favorable) dan 10
pertanyaan tidak
mendukung
(unfavorable). Pada
item favorable
Jawaban : Setuju= 2,
Tidak Setuju = 1
Item jawaban
unfavorable jawaban
: Pernah = 1,Tidak
pernah = 2
29

Perilaku Perilaku remaja Pengumpulan data Sikap pemeriksaan payudara sendiri Nominal
putri menggunakan (SADARI). dikategorikan menjadi :
melakukan kuesioner dengan. 1. Baik, apabila skor ≥
pemeriksaan Pertanyaan yang 75 % seluruh
payudara berisi penggolongan pertanyaan.
sendiri penanganan ke 2. Cukup, apabila skor
(SADARI). dalam 4 kategori 56% - 74% seluruh
yaitu : pertanyaan
1. Selalu 3. Kurang, apabila skor
pemeriksaaan <55% seluruh
payudara pertanyaan.
sendiri Menurut Arikunto (2006),
(SADARI). dikutip di Budiman dan
2. Sering Rianto (2013).
pemeriksaan
payudara
sendiri
(SADARI).
3. Kadang
pemeriksaan
payudara
sendiri
(SADARI).
4. Tidak
pernah
pemeriksaan
payudara
sendiri
(SADARI).
BAB IV

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan menguraikan beberapa hal mengenai metode


penelitian yaitu desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi,
sampel dan sampling, alat dan teknik pengumpulan data, teknik Analisa
data, serta etika dalam penelitian.

A. Desain penelitian
Desain penelitian analitik korelatif adalah penelitian yang
menghubungkan variabel yang satu dengan variabel yang lainya,
kemudian diuji secara statistic (uji hipotesis) atau dikenal dengan uji
korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi (Swarjana, 2015).
Pendekatan cross-sectional pada penelitian ini digunakan untuk
menganalisa hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan
perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di SMK Kesehatan
Bali Dewata Denpasar
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah sekolah SMK Kesehatan Bali
Dewata Denpasar, alasan pemilihan karena dari study pendahuluan
yang saya lakukan dari 10 siswa di dapatkan 5 siswa kurang
pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan 5
siswa mengetahui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) tetapi
tidak mau melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
2.Waktu Penelitian
Pembuatan proposal ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai
dengan Desember 2021. Pengumpulan data akan dilakukan pada bulan
Januari 2022. Pengolahan data, Analisa data serta penyusunan hasil

30
31

akan dilakukan pada bulan Januari sampai dengan dengan bulan Maret
2022.
C. Populasi, Sampel, dan Sampling
1) Populasi
Populasi adalah kumpulan individu, objek atau fenomena yang
secara potensial dapat di ukur sebagai bagian dari penelitian
(Mazhindu dan scott, 2005 dalam Swarjana, 2015). Populasi
penelitian ini adalah Semua siswi di SMK Kesehatan Bali Dewata
Denpasar yang berjumlah dalam rentang 16 – 18 tahun sekitar 254
siswi.
2) Sampel
Dalam penelitian , sample yang diambil hendaknya
sampel yang dapat mewakili populasi (Mazhindu and Scott
dalam Swarjana, 2005). Besar sampel yang akan digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 254 responden yaitu seluruh
siswi perempuan kelas X dan XI SMK Kesehatan Bali Dewata
Denpasar.

a. Besar Sample

Perhitungan jumlah besar sample dalam penelitian ini


menggunakan rumus slovin sebagai berikut :

Keterangan :

n = Ukuran sampel atau jumlah responden


N = Ukuran populasi
e = Presentase kelonggaran ketelitian dan kesalahan
pengambilan sampel yang masih bias ditolerir : e = 0,1
32

254
n= 1+ 254(0,1)²
254
n= 1+254 (0,01)
n = 254
2,55
n = 99,7 jadi di bulatkan menjadi 100
Berdasarkan perhitungan rumus diatas, maka jumlah besar
sampel diteliti sebanyak 100 responden. Untuk mengantisipasi droup
out sampel maka sampel minimal akan ditambah sejumlah 10%
sehingga sampel yang akan digunakan adalah 110 orang.
b. Kriteria Sampel

Kriteria sampel digunakan untuk menentukan layak atau


tidaknya sampel sesuai dengan penelitian. Kriteria sampel
terdiri dari kriteria inklusi dan kriteria eksklusi . sampel
penelitian yang diambil dan memenuhi kriteria inklusi dan
kriteria eksklusi selanjutnya sebagai responden penelitian.
1) Kriteria inkulusi
Kriteria inkulusi merupakan karakteristik umum subjek
penelitian. Kriteria dalam peneitian ini sebagai berikut:
a. Remaja putri SMK Kesehatan Bali Dewata
Denpasar yang bersedia menjadi responden
b. Remaja putri SMK Kesehatan Bali Dewata
Denpasar yang usia 16-18 tahun
c. Remaja putri SMK Kesehatan Bali Dewata
Denpasar yang dalam kondisi sehat.
33

d. Memiliki alat komunikasi handphone yang


memiliki aplikasi Whatsapp (WA) dan mampu
mengunakannya
2) Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan subjek yang
menjadi kriteria eksklusi karena berbagai sebab. Kriteria
eksklusi pada penelitian ini yaitu:
a. Remaja Putri SMK Kesehatan Bali Dewata Denpasar
yang sedang di diagnosa ada dikelainan kanker
payudara.
b. Siswi mengalami gangguan sinyal saat akan
mengakses link google form saat penyebaran
kuesioner.
3) Sampling
Sampling merupakan cara yang dilakukan dalam
pengambilan sampel, sehingga memperoleh sampel yang benar
– benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian
(Nursalam, 2014). Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah probability sampling yaitu proportional
random sampling yang dapat peneliti uraikan sebagai berikut :
Proportional random sampling yaitu cara pengambilan
sampel dari anggota populasi dengan menggunakan cara acak
tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.Jumlah
anggota sampel ditentukan dengan pengambilan sampel secara
proportional random sampling yaitu menggunakan rumus
alokasi proportional :
34

Keterangan :
Ni = Jumlah populasi menurut startum
N = Jumlah populasi
n = Jumlah sampel seluruhnya
ni = jumlah sampel menurut startum
Maka jumlah sampel bertingkat adalah sebagai berikut :
1. Siswi kelas X.Keperawatan
ni = 28 ×110
254
ni =12,12 (13 orang).
2. Siswi kelas XI.Keperawatan
ni = 32 ×110
254
ni =13,85 (14 orang).
3. Siswi kelas XII.Keperawatan 1
ni = 27 ×110
254
ni =11,69 (12 orang).
4. Siswi kelas XII.Keperawatan 2
ni = 26 ×110
254
ni =11,25 (12 orang).
5. Siswi kelas X Farmasi 1
ni = 24 ×110
254
ni =10,39 (11 orang).
6. Siswi kelas X Farmasi 2
ni = 25 ×110
254
35

ni =10,82 (11 orang).


7. Siswi kelas XI Farmasi 1
ni = 28 ×110
254
ni =12,12 (13 orang).
8. Siswi kelas XI Farmasi 2
ni = 27 ×110
254
ni =11,69 (12 orang).
9. Siswi kelas XII Farmasi
ni = 37 ×110
254
ni =16,02 (17 orang).

D. Alat dan teknik Pengumpulan Data

1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini


menggunakan kusioner (questionnaires). Kuesioner merupakan sebuah form/
lembar yang berisikan pertanyaan – pertanyaan yang telah ditentukan
sehingga dapat digunakan untuk mengumpulka informasi atau data diri
seseorang sebagai bagian dari sebuah survey (Swarjana,2015). Kuesioner
dalam penelitian ini akan dibuat dengan media google form dan di bagikan
kepada responden melalui aplikasi WhatsApp Group

2. Alat Pengumpulan Data

a. Data Demografi Responden

Kuesioner berisikan tentang identitas responden, yaitu identitas seperti


nama insial,umur,dan kelas
36

b. Kuesioner (questionnaires)

1).Kuesioner pengetahuan dan sikap peneliti ini menggunakan kuesioner


dari peneliti Sarah Mutia Hutagaol (2020). terdapat 20 pertanyaan, 10
pertanyaan mendukung (favorable) dan 10 pertanyaan tidak mendukung
(unfavorable). Pada item pertanyaa mendukung jawaban Benar = 2,
Salah = 1. Sedangkan item pertanyaan tidak mendukung

jawaban Salah = 1, Benar = 2. Dari hasil jawaban yang diisi oleh


responden kemudian skor yang didapat dijumlahkan dan dicari nilai
rata – ratanya, selanjutnya hasil digolongkan dalam kategori yang
sudah ditentukan yang mana semakin rendah skor yang di dapat oleh
responden maka pengetahuan dan sikap semakin rendah dan sebaliknya
apabila responden mendapatkan skor semakin tinggi, maka
pengetahuan dan sikap semakin baik. Hasil ukur yang di peroleh dari
alat ukur kuesioner tersebut adalah sebagai berikut (Swarjana, 2015).

2).Kuesioner perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada


siswi remaja putri menggunakan kuesioner dari peneliti Sarah Mutia
Hutagaol (2020). pertanyaan yang digolongkan ke dalam 4 kategori
yaitu:

a) Selalu melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

b) Sering melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

c) Kadang melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

d) Tidak pernah melakukan pemeriksaan payudara sendiri


(SADARI).
37

2. Uji validasi

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini


adalah kuesioner. Instrument penelitian yang dapat diterima sesuai
standar adalah instrument yang telah melalui uji validitas dan
reabilitas. Sebelum kuesioner digunakan dalam penelitian, terlebih
dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas pada kedua skala
menggunakan program statistik yaitu SPSS.
Validitas adalah ketepatan atau kesesuaian suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu aitem dapat dikatakan
valid jika memiliki koefisien korelasi > 0.30, apabila aitem yang
lolos masih belum mencukupi jumlah yang diinginkan maka
koefisien korelasi dapat diturunkan menjadi 0.25 ( Azwar, 2012).

Reabilitas adalah kepercayaan atau konsistensi hasil ukur yang


mengandung makna seberapa tinggi kecepatan dalam pengukuran (
Azwar, 2012). Reabilitas suatu alat ukur memiliki nilai koefisien
mendekat 1.0 atau minimal 0.70. Uji reabilitas terdapat kedua
skala pada penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha dengan
menggunakan program SPSS.
38

E. Tehnik Pengambilan Data


a. Tahap Persiapan

Hal – hal yang dipersiapkan dalam tahap ini, antara lain :

1). Peneliti Menyusun proposal penelitian yang telah disetujui oleh kedua
pembimbing

2). Peneliti selanjutnya mengajukan surat izin pelaksanaan penelitian yang


ditanda tangani oleh Rektor Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
yang kemudian diserahkan kepada Badan Penanaman Modal dan
Perizinan Provinsi Bali

3). Peneliti mengurus surat izin penelitian ke Badan Penanaman Modal


Provinsi Bali

4). Setelah surat dari Badan Penanaman Modal Provinsi Bali keluar, surat
tembusan akan diberikan kepada Badan Kesbang Politik Kota
Denpasar.

5).Surat izin dari Badan Kesbang Politik Kota Denpasar Keluar,


Kemudian surat Tembusan diberikan kepada Dinas Kesehatan Kota
Denpasar.

6). Selanjutnya surat izin dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar akan
diserahkan kepada Puskesmas I Denpasar Utara dan diteruskan ke
Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Kurikulum di SMK Kesehatan Bali
Dewata Denpasar.

7). Setelah surat rekomendasi diserahkan, peneliti akan menjelaskan


maksud dan tujuan penelitian kepada Kepala Sekolah dan Wakil
Kepala Kurikulum di SMK Kesehatan Bali Dewata Denpasar.
39

8). Peneliti telah mempersiapkan link kuesioner yang akan disebarkan


kepada responden.

b. Tahap Pelaksanaan

Setelah izin penelitian diperoleh, dilanjutkan ke tahap pelaksanaan


pengumpulan data yang dilakukan secara online, yaitu :

1). Peneliti datang ke SMK Kesehatan Bali Dewata Denpasar pada


Bulan Januari – Maret 2012 untuk memberikan surat tembusan izin
melakukan penelitian.

2). Setelah itu peneliti datang menemui Wakil Kepala Kurikulum SMK
Kesehatan Bali Dewata Denpasar untuk berkoordinasi dan meminta
bantuan mengumpulkan wali kelas.

3). Peneliti berkoordinasi melalui wali kelas untuk meneruskan


informasi penelitian terhadap siswi – siswinya dan meminta bantuan
dalam mengumpulkan responden sesuai kriteria yang ditetapkan, dan
sesuai jumlah sampel pada masing – masing kelas.

4). Apabila calon responden bersedia menjadi responden selanjutnya


peneliti meminta izin kepada responden melalui wali kelas untuk
mengirimkan data (nama, tanggal lahir, alamat dan nomer handphone
atau nomer whatsapp) responden.

5). Peneliti selajutnya mengundang responden ke Whatsapp Group.

6). Peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan manfaat dan tujuan


penelitian serta alur penelitian yang akan dilakukan melalui pesan
Whatsaap Group

7). Apabila bersedia menjadi responden, peneliti akan mengirimkan


link kuesioner online melalui aplikasi Whatsapp Group yang berisikan
40

lembar persetujuan menjadi responden (informed Consent). Kemudian


calon responden wajib mengisi lembar persetujuan tersebu, peneliti
juga akan menjelaskan bahwa data dari responden akan dirahasiakan.

8). Selanjutnya responden diminta untuk menjawab pertanyaan yang


terdapat pada kuesioner, peneliti menyarankan pedoman atau
penjelasan mengenai cara pengisian kuesioner yang telah disiapkan
oleh peneliti sebelumnya. Jika dalam proses pengisian atau belum
memahami setiap butir pertanyaan pada kuesioner maka responden
dipersilahkan untuk bertanya kepada peneliti melalui pesan whatsapp
atau panggilan telepon

9). Selanjutnya peneliti memeriksa kelengkapan data yang diperoleh


setelah responden mengisi kuesinoner.

10). Peneliti mengucapkan terima kasih karena telah bersedia menjadi


responden dan meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner.

11). Dari data yang sudah terkumpul selanjutnya peneliti melakukan


pengolahan data dan Analisa data.

F. Analisa Data

1. Teknik Pengolahan Data

Analisa data penelitian adalah suatu tahap yang sangat penting


yang harus dikerjakan dan dilalui oleh seorang peneliti. Keakuratan
data dalam penelitian belum dapat menjamin keakuratan hasil
penelitian (Swarjana, 2016). Dalam proses pengolahan data terdapa
langkah – langkah yang ditempuh (Swarjana, 2016), yaitu :
41

a. Editing

Editing merupakan proses melengkapi data yang kurang dan


mengoreksi data yang sebelumnya belum jelas. Peneliti melakukan
pemeriksaan isian kuesioner yang telah disediakan di google form
yang sudah diisi oleh responden. Pada kuesioner yang telah dijawab
oleh responden, peneliti memeriksa lembar inform consent
responden. Pada lembar inform consent, semua responden sudah
mengisi yang berarti bersedia menjadi responden dalam penelitian.
selanjutna peneliti memeriksa kejelasan jawaban, kesesuaian
jawaban responden dengan kunci jawaban, dan kelengkapan
jawaban.

b. Coding

Coding merupakan pemberian kode angka pada data yang terdiri


dari beberapa kategori. Pemberian kode ini bertujuan untuk
mempermudah tahap tabulasi data. Dalam penelitian ini peneliti
mengubah data yang berbentuk huruf menjadi data angka. Coding
dilakukan sesuai dengan karakteristik responden dalam kuisioner
untuk memudahkan proses pengolahan data. Setiap variabel diberi
kode sebagai berikut:

1) Umur siswi rentang 16-18 tahun diberi kode 1.

2) Kelas siswi diberi kode X Keperawatan = 1,XI Keperawatan


=2, XII Keperawatan 1= 3, XII Keperawatan 2 = 4, X
Farmasi 1= 5, X Farmasi 2=6, XI Farmasi 1=7, XI Farmasi
2=8, XII Farmasi =9 Pengetahuan dan Sikap siswi terhadap
dibagi menjadi 2 kategori yaitu Baik diberi kode 2 dan
Buruk diberi kode 1.
42

3) Perilaku yang dilakukan di rumah terhadap pemeriksaan


payudara sendiri (SADARI) dibagi menjadi 2 kategori yaitu
melakukan diberi kode 2 dan tidak melakukan diberi kode 1

c. Entry Data

Entry data merupakan kegiatan memasukan data yang telah


dikumpulkan ke dalam tabel atau database komputer, kemudian
membuat distribusi sederhana. Peneliti memasukan data yang telah
lengkap ke dalam suatu tabel dengan bantuan Microsoft Excel
secara manual, kemudian data dapat dianalisis dengan bantuan
program Statistical Program for Social Science (SPSS). Peneliti
akan memastikan jika tidak ada data yang tertinggal saat dilakukan
entry data.

d. Tabulating

Tabulating adalah pembuatan tabel data sesuai dengan tujuan


penelitian dan data yang dimasukan akan dicocokan serta diperiksa
kembali.

e. Cleaning
Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah
dimasukan, apakah ada kesalahan sebelum dilakukan pengolahan
data. Sebelum melakukan pengolahan data, peneliti memeriksa
kembali data yang telah di entry, apakah ada data yang tidak tepat
masuk dalam program komputer. Cleaning juga betujuan untuk
menghindari missing data agar dapat dilakukan dengan akurat. Jika
tidak ada missing data maka akan dilanjutkan dengan analisa data.
Setelah dilakukannya cleaning, dan tidak ditemukannya missing
data, peneliti melanjutkan dengan analisis data.
43

2. Teknik Analisa Data

Analisa data penelitian merupakan salah satu tahapan penelitian yang sangat
penting yang harus dikerjakan dan dilalui oleh seorang peneliti (Swarjana, 2015),
yaitu :

a. Analisa Univariat

Analisa univariat meerupakan Analisa data yang terkait dengan


pengukuran satu variabel pada waktu tertentu (Swarjana, 2015).
Analisa data yang digunakan adalah descriptive statistic yang
bertujuan untuk mencari distribusi frekuensi dan proporsi. Beberapa
perhitungan descriptive statistic meliputi nilai tersebar (maksimum),
nilai terkecil (minimum), range (perbedaan nilai terbesar dan nilai
terkecil dari frekuensi distribusi), dan central tendency yang mencakup
tiga perhitungan yaitu mena (nilai rata – rata), median (nilai tengah),
modus (nilai yang paling sering muncul) (Swarjana, 2015). Variabel
pada peneliti ini yaitu :

1). Pengetahuan dan sikap remaja putri dengan pemeriksaan payudara


sendiri (SADARI). Data variabel tingkat pengetahuan remaja putri
terhadap disminore 20 pertanyaan, 10 pertanyaan yang mendukung
(favorable) dan 10 pertanyaan tidak mendukung (unfavorable). Pada
item favorable jawaban Benar = 2, Salah = 1. Sedangkan item
unfavorable jawaban Benar = 1, Salah 2. Dari hasil jawaban yang diisi
oleh responden kemudian skor yang didapat dijumlahkan dan dicari
nilai rata – ratanya, selanjutnya hasil digolongkan dalam kategori yang
sudah ditentukan yang mana semakin rendah skor yang didapat oleh
responden maka pengetahuan semakin rendah dan sebaliknya apabila
responden mendapat skor semakin tinggi, maka pengetahuan dan sikap
semakin baik. Skor pada setiap responden akan dikategorikan yaitu,
44

rentang skor tingkat pengetahuan yaitu benar apabila skor ≥ mean dan
kurang apabila skor < mean.Sedangkan sikap setuju melakukan
semakin baik sikap jika tidak setuju melakukan berarti semakin buruk
sikap.

2).Perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).Pada data


perilaku penanganan dengan pilihan Selalu pemeriksaaan payudara
sendiri (SADARI). Sering pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI),kadang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), tidak
pernah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).yang dikategorikan
menjadi Baik, apabila skor ≥ 75 % seluruh pertanyaan,Cukup apabila
skor 56% - 74% seluruh pertanyaan,Kurang apabila skor <55%
seluruh pertanyaan

b.Analisa Brivariat

Analisa bivariat merupakan Analisa data yang terkait dengan


pengukuran dua variabel pada waktu tertentu (Swarjana, 2015).
Analisa bivarat dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara variabel independent dengan variabel dependen.
Variabel independent dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan
sikap dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku
pemeriksaan payudara sendiri. Penelitian ini menggunakan Analisa
bivariat, data yang dianalisa adalah hubungan antara tingkat
pengetahuan dan sikap remaja putri dengan perilaku yang
dilakukannya. Pada penelitian ini hasil ukur berupa kategori maka
akan dianalisa menggunakan uji spearmen rho.Dengan demikian
hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku pemeriksaan
payudara sendiri yang dilakukan oleh remaja putri dapat diketahui
adanya keterkaitan. Data selanjutnya diolah menggunakan program
45

Microsoft Excel dan dianalisa dengan Program SPSS for windows


versi 25.

1) Nilai Signifikansi Hipotesis


Nilai signifikansi hipotesis menurut (Swarjana, 2016), yaitu :
a) Nilai signifikasi (sig) <α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima
merupakan hipotesisi yang menyatakan adanya perbedaan atau
hubungan diantara dua variabel.
b) Njika nilai signifikansi (sig) >α (0,05), maka Ho diterima dan Ha
ditolak merupakan hipotesis yang menyatakan tidak adanya
hubungan antara perbedaan atau hubungan diantara dua variabel.
2). Arah Korelasi
a) Sifat hubungan positif (+) berarti jika variabel X mengalami
kenaikan maka variabel Y juga akan mengalami kenaikan atau
sebaliknya jika variabel Y mengalami kenaikan maka variabel X
juga akan mengalami kenaikan.
b) Sifat hubungan negative (-) berarti jika variabel X mengalami
kenaikan maka variabel Y akan mengalami penurunan atau
sebaliknya jika variabel Y mengalami kenaikan maka variabel X
akan mengalami penurunan.
3). Kekuatan Korelasi
Kekuatan korelasi menurut Sugiyono (2018) yaitu :
a) 0,00 – 0,199 : korelasi memiliki hubungan sangat rendah.
b) 0,20 – 0,399 : korelasi memiliki keeratan rendah.
c) 0,40 – 0,599 : korelasi memiliki keeratan sedang.
d) 0,60 – 0,799 : korelasi memiliki keeratan kuat.
e) 0,80 – 1,000 : korelasi memiliki keeratan sangat kuat.
46

G. Etika Penelitian
Dalam sebuah penelitian terdapat etika yang harus dicantumkan untuk
menjamin semua hal tentang responden (Swarjana, 2015). Masalah etika yang
harus diperhatikan anatara lain sebagai berikut :
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Lembar persetujuan merupakan lembar yang berisikan pernyataan kesediaan
dari subyek penelitian untuk berpartisipasi sebagai responden dalam kegiatan
penelitian. Informed Consent berisi penjelasan mengenai penelitian yang
dilakukan, tujuan penelitian, dan manfaat yang diperoleh responden serta
resiko yang mungkin terjadi. Apabila responden menerima dan setuju dalam
partisipasi penelitian, maka responden dimihon untuk menandatangani lembar
persetujuan. Apabila saat penelitian ada calon responden yang tidak bersedia
menjadi responden penelitian, maka peneliti tidak dapat memaksa dan tetap
menghormati keputusan responden.
2. Tanpa Nama (Anonimity)
Anonymity merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan
tidak mencantumkan nama responden dalam alat ukur atau hanya
mencantumkan kode pada lembar kuesioner dengan tujuan data responden
akan tetap terjaga kerahasiannya.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasiaan merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil peneliti. Peneliti menjelaskan kepada responden bahwa
peneliti tidak akan membocorkan data yang didapat dari responden dan
memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun
masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti.
4. Manfaat (Beneficience)
Beneficience merupakan suatu prinsip etika yang bertujuan untuk memberikan
manfaat dan tidak membahayakan atau merugikan pastisipan penelitian.
47

5. Menghormati Martabat Manusia (Respect for Human Dignity)


Terdapat dua macam prinsip etika ini meliputi :
a. The right to self – determination
Prinsip ini adalah prospective participant yang memiliki hak untuk
menentukan secara sukarela apakah ingin berpartisipasi dalam penelitian
ataupun menolaknya.
b. The right to full disclosure
Full disclosure berarti peneliti sudah menjelaskan secara detail tentang
sifat dari penelitian.
6. Keadilan (Justice)
Reponden berhak diperlakukan secara adil selama berpartisipasi dalam
penelitian dan tidak melakukan diskriminasi pada saat memilih responden.
48

DAFTAR PUSTAKA

Angrainy,R.(2017). Hubungan Pengetahuan, Sikap Tentang Sadari Dalam


Mendeteksi Dini Kanker. 232-238.
Budiman, Riyanto.(2013). Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan. Diakses pada
tanggal 9 November 2021
Dinkes Provinsi Bali. 2019. Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2019. Denpasar :
Dinkes Provinsi Bali. Diakses pada tanggal 9 November 2021.
Globocan (2018). Cancer today. International Agency for Research on Cancer.
Kemenkes RI. 2010. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
796/MENKES/SK/VII/2010 Tentang Pengendalian Kanker Payudara
dan Kanker Leher Rahim. Jakarta: Kemenkes RI. Diakses pada
tanggal 9 Novemver 2021.
Kemenkes RI.(2015). Kanker Payudara. Diakses pada tanggal 9 November 2021.
Kholid, Notoadmojo.(2012). Tingkat Pengetahuan.Diakses pada tanggal 9 November
2021.
Linda Juwita, N. A. (2018). Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari)
Terhadap Sikap Dan Perilaku Remaja Putri.
Lubis, U. L. (2017). Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara
Sendiri (Sadari) Dengan Perilaku Sadari. 81-86.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2007). Pengetahuan. Diakses pada tanggal 9 November 2021.
Nursalam. (2015). Metodelogi penelitian ilmu kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Okviana.(2015). Pengertian Perilaku. Diakses pada tanggal 9 November 2021.
Sarah Mutia Hutagaol. (2020). Tingkat Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Mahasiswi
Tentang Pemeriksaan Payudara .Diakses pada tanggal 8 januari
2022.

Sarwono,Hurlock. (2011). Tahapan Perkembangan Remaja. Diakses pada tanggal 9


November 2021
49

Sri Handayani, S. S. (2012). Pengetahuan Remaja Putri tentang Cara Melakukan


Sadari. 1, 93-100.

Swarjana, I. K. (2015). Metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.


Swarjana, K. (2016). Statistik kesehatan. Yogyakarta: Andi.
Rizky Angrany.(2017). Sikap Remaja Putri Terhadap SADARI. Diakses pada tanggal
9 November 2021
World Health Organization (WHO). (2018). Diakses pada tanggal 9 November 2021.
Lampiran 1

JADWAL PENELITIAN

BULAN
N
KEGIATAN Oktober Nopember Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
O
IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IVI II III IVI II III IV I II III IV

1 Penyusunan Proposal

2 ACC Proposal

3 Penyebaran Proposal

4 Ujian Proposal

5 UjianUlang Proposal

6 Pengumpulan Data

7 Penyusunan Hasil
Penelitian

8 Penyebaran
Skripsi

9 UjianSkripsi
10 UjianUlangSkripsi

11 Perbaikan dan
Pengumpulan
Lampiran 2
KUESIONER
“HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DENGAN
PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMK
KESEHATAN PGRI DENPASAR”

Kode responden :
Tanggal pengisian :
- -

A. Petunjuk

1. Bacalah pernyataan dengan teliti sebelum saudara menjawab.


2. Mohon lengkapi data identitas dengan member tanda (√) pada salah satu
pilihan yang tersedia sesuai format.
3. Beri tanda (√) pada jawaban yang anda anggap benar atau salah.
4. Bacalah petunjuk pengisian dengan baik sebelum menjawab pernyataan.
5. Pengisian kuesioner ini tidak akan berpengaruh negative terhadap anda. Atas
kesediaan dan kerelaan untuk mengisi kuesioner ini peneliti mengucapkan
terimakasih
B. Data Umum
1.Umur :...........tahun
2. Kelas : ...........

I. Pengetahuan
No Pernyataan Benar Salah
1. SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
2. SADARI biasanya dilakukan selama 5 menit.
3. Tujuan dilaksananakan SADARI adalah untuk mengetahui
adanya
kelainan pada payudara seperti adanya benjolan pada
payudara.
4. Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat melihat
payudara didepan cermin adalah bentuk, ukuran dan warna
payudara.
5. SADARI sebaiknya dilakukan pada 7-10 hari setelah haid.
6. Pada wanita yang telah menopause (berhenti masa haid)
tidak dapat dilakukan SADARI lagi.
7. Langkah pemeriksaan SADARI yaitu dengan berdiri di
depan cermin untuk melihat keindahan payudara.
8. Memijit puting payudara berguna untuk mengetahui
adanya cairanyang keluar atau tidak.
9. Pada saat melaksanakan SADARI dengan posisi berbaring,
satu tangan ditekuk dibelakang kepala dan sebuah bantal
berada dibawah bahu yang akan diperiksa dan tangan yang
satunya melakukan pemeriksaan.
10. SADARI dapat dilakukan dengan menggerakkan 3 jari
(jari telunjuk, jari tengah, jari manis) dengan tekanan
ringan secara melingkar searah jarum jam yang dimulai
dari tepi luar payudara sampai puting susu.
II. Sikap
Petunjuk : Berilah tanda checklist ( √ ) pada pernyataan dibawah ini yang sesuai
sikap anda.Jika pernyataan positif maka :

1. SS : Sangat setuju 3. TS : Tidak setuju

2. S : setuju 4. STS : Sangat tidak setuju

NO PERTANYAAN SS
S TS STS
1. SADARI hanya dapat dilakukan pada
wanita usia > 35tahun.

2. SADARI harus rutin dilakukan sebulan


sekali.

3. SADARI bertujuan untuk mendeteksi


kanker payudara secara dini.

4. Dengan SADARI, saya tidak perlu lagi


konsultasi ke dokter jika menemukan
kelainan pada payudara

5. Perubahan mencurigakan yang terjadi pada


payudara harus dikonsultasikan pada
dokter meskipun tidak menimbulkan rasa
sakit.

6. Hanya wanita yang memiliki keluarga


penderita kanker payudara yang perlu
melakukan SADARI.

7. SADARI tidak perlu dilakukan selama


tidak memiliki keluhan pada payudara.

8. SADARI dilakukan oleh tenaga kesehatan.

9. SADARI adalah cara termudah untuk


deteksi dini kanker payudara.

10. SADARI hanya dilakukan saat payudara


terasa sakit.

III. Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).

Petunjuk : Berikut ini pertanyaan mengenai kebiasaan yang anda lakukan


sehubungan dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Berikan tanda silang
(X) pada jawaban yang sesuai dengan kondisi anda!

1. Apakah anda melakukan pemeriksaan pada payudara anda sendiri?


a. Selalu b. Sering c. Kadang d. Tidak pernah
2. Apakah anda merasa malas untuk memeriksa payudara anda sendiri?
a. Selalu b. Sering c. Kadang d. Tidak pernah
3. Apakah anda merasa malu untuk memeriksa payudara anda sendiri?
a. Selalu b. Sering c. Kadang d. Tidak pernah
4. Apakah anda melakukan SADARI untuk deteksi dini kanker payudara?
a. Selalu b. Sering c. Kadang d. Tidak pernah
5. Apakah anda melakukan SADARI minimal sekali dalam satu bulan secara teratur?
a. Selalu b. Sering c. Kadang d. Tidak pernah
6. Apakah anda melakukan SADARI pada waktu sekitar satu minggu setelah haid?
a. Selalu b. Sering c. Kadang d. Tidak pernah
7. Apakah anda melakukan SADARI di depan cermin?
a. Selalu b. Sering c. Kadang d. Tidak pernah
8. Apakah anda mengangkat tangan anda ketika melakukan SADARI?
a. Selalu b. Sering c. Kadang d. Tidak pernah
9. Apakah anda melihat bentuk payudara anda ketika melakukan SADARI?
a. Selalu b. Sering c. Kadang d.Tidak pernah
10. Apakah anda menilai ukuran payudara anda ketika melakukan SADARI?
a. Selalu b. Sering c. Kadang d. Tidak pernah
Lampiran 3

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


Kepada:
Yth. Siswi Kelas X dan XI
SMK Kesehatan PGRI Denpasar
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ni Luh Putu Arydani Satyarini
NIM : 18C10011
Pekerjaan :Mahasiswa semester VII Program Studi Sarjana
Keperawatan, ITEKES Bali
Alamat : Jalan Gelogor Carik No.126, Denpasar Selatan
Bersama ini saya mengajukan permohonan kepada Siswi untuk bersedia
menjadi responden dalam penelitian saya yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Dan
Sikap Remaja Putri Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri ( SADARI) Di
SMK Kesehatan PGRI Denpasar” yang pengumpulan datanya akan dilaksanakan
pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2022. Adapun tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan
perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di SMK Kesehatan PGRI
Denpasar. Saya akan tetap menjaga segala kerahasiaan data maupun informasi yang
diberikan.
Demikian surat permohonan ini disampaikan, atas perhatian, kerjasama dari
kesediaannya saya mengucapkan terimakasih.

Denpasar,………………2022
Peneliti

Ni Luh Putu Arydani Satyarini


NIM : 18C10011
Lampiran 4

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertandatangan di bawahini:

Nama : …………………………………………………………

Jenis Kelamin : …………………………………………………………

Pekerjaan : ………………………………………………………....

Alamat : …………………………………………………………

Setelah membaca Lembar Permohonan Menjadi Responden yang diajukan


oleh Saudari Ni Luh Putu Arydani Satyarini, Mahasiswa semester VII Program Studi
Sarjana Keperawatan-ITEKES Bali, yang penelitiannya berjudul “Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI)”, maka dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam
penelitian tersebut, secara sukarela dan tanpa ada unsure paksaan dari siapapun.

Demikian persetujuan ini saya berikan agar dapat digunakan sebagaimana


mestinya.

…………………………
Responden

Responden

Anda mungkin juga menyukai