Manajemen sebuah perusahaan dapat dibagi menjadi 3 level, yaitu level atas, menengah
dan level bawah. Setiap level manajemen memerlukan informasi dan sistem informasi
yang berbeda. Jelaskan kegunaan sistem informasi di level menengah manajemen!
Jawab :
Sistem-sistem informasi di level menengah digunakan untuk pengendalian dan
pengambilan keputusan manajemen yang sifatnya setengah terstruktur (semi
structured). Sistem-sistem informasi ini adalah sistem pakar (SP) atau expert system
(ES), jaringan neural buatan (JNB) atau artificial neural network (ANN), sistem
penunjang keputusan (SPK) atau decision support system (DSS) atau group support
systems (GSS), serta sistem informasi geografis (SIG) atau geographic information
systems (GIS).
1) Sistem Pakar (SP)
Sistem Pakar (SP) atau expert system (ES) adalah sistem informasi yang berisi dengan
pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Sistem pakar ini
dapat berisi dengan pengetahuan (knowledge) dari satu atau lebih pakar. Pengetahuan
dari pakar dalam sistem ini digunakan sebagai dasar oleh sistem pakar untuk menjawab
pertanyaan (konsultasi). Sistem pakar mempunyai tiga komponen utama, yaitu : 1. User
Interface merupakan media yang digunakan oleh sistem pakar untuk berhubungan input
(menerima data dan pertanyaan konsultasi) dan output (menghasilkan jawaban) dengan
pemakainya. 2. Inference Engine adalah perangkat lunak di sistem pakar yang akan
mengevaluasi aturan-aturan (rules) yang disediakan oleh knowledge base dengan
urutan-urutan tertentu untuk memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pemakai
sistem dan alasan-alasan konsultasi dengan pemakai sistem. 3. Knowledge Base (basis
pengetahuan). Knowledge Base dibentuk dari aturan-aturan (rules) yang berkaitan satu
dengan yang lainnya. Pengetahuan yang disimpan di knowledge base ini diambil dari
kepandaian pakar.
2) Jaringan Neural Artifisial (JNA)
Jaringan Neural Artifisial (artificial neural network) merupakan jaringan neural buatan
yang mencoba meniru jaringan neural manusia. Perancangan dari neural artifisial
diilhami dengan struktur dari otak manusia. Jaringan neural artifisial amsih dalam tahap
pengembangan dan riset. Jaringan neural artifisial berbeda dengan sistem pakar dalam
beberapa hal. Jaringan neural artifisial mempunyai inteligensia yang dapat belajar dan
berpikir seperti layaknya otak manusia. Jaringan neural artifisial mulai banyak
diterapkan di aplikasi bisnis walaupun masih dalam tahap pengembangan. Beberapa
riset di bisnis menunjukkan bahwa memprediksi dengan menggunakan perangkat lunak
jaringan neural artifisial akan didapatkan hasil yang lebih tepat dibandingkan dengan
cara prediksi metode konvensional.
3) Sistem Penunjang Keputusan (SPK)
Suatu sistem penunjang keputusan (SPK) atau decision support systems (DSS)
didefinisikan sebagai suatu sistem informasi untuk membantu manajer level menengah
untuk proses pengambilan keputusan setengah tersruktur (semi structured) supaya lebih
efektif dengan menggunakan model-model analitis dan data yang tersedia.
Dari definisi di atas, dapat diketahui tujuan dari SPK (sistem penunjang keputusan)
sebagai berikut :
• Membantu manajer mengambil keputusan setengan terstruktur yang dihadapi
oleh manajer level menengah.
• Membantu atau mendukung manajemen mengambil keputusan bukan
menggantikannya.
• Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajemen bukan untuk
meningkatkan efisiensi. Walaupun waktu manajer penting (efisiensi),
efektivitas merupakan tujuan utama penggunaan SPK. Sistem penunjang
keputusan (SPK) mempunyai tiga komponen utama, yaitu 1. Dialog
Management, 2. Model Management, 3. Data Management.
4) Sistem Penunjang Keputusan Grup (SPKG)
Sistem penunjang keputusan grup (SPKG) atau group decision-support system (GDSS)
adalah SPK yang digunakan oleh beberapa pengambil keputusan bersama-sama secara
grup. SPK grup ini muncul karena perdebatan pada awal-awal tahun 1990-an bahwa
pengambilan keputusan secara grup akan lebih baik dari secara individual karena grup
dianggap dapat memberikan sinergi akibat kontak sosial antar mereka.
5) Sistem Informasi Geografis (GIS)
Perusahaan jaringan toko ritel Wal Mart mengumpulkan semua basis data di masing-
masing tokonya yang tersebar di Amerika Seriakt ke dalam data warehouse di kantor
pusat. Dengan menggunakan data mining, manajer di Wal Mart dapat menganalisis
perilaku konsumen secara nasional serentak. Wal Mart menampilkan informasi ini
dalam bentuk peta Wilayah Amerika Serikat dan dapat melihat pergerakan pola
perilaku konsumen antar waktu dan antar tempet di seluruh tokonya di Amerika Serikat.
Dari tampilan ini, dapat dilihat pergeseran-pergeseran penjualan yang terjadi dan
perilaku konsumen dapat dipelajari sehingga alokasi promosi dan produk dapat
dioptimalkan. Oleh karena sistem ini menggunakan bentuk peta secara geografis,
sistem ini juga dikenal dengan nama geographic information systems atau sistem
informasi geografis.
2. Siklus hidup pengembangan sistem terdiri dari beberapa metode yang berbeda. Salah
satu siklus tersebut adalah System Development Life Cycle (SDLC). Jelaskan tahapan-
tahapan SDLC secara lengkap dari awal hingga akhir!
Jawab :
Metode siklus hidup pengembangan sistem atau system development life cycle (SLDC)
mempunyai beberapa tahapan. Sesudai dengan namanya, SLDC dimulai dari suatu
tahapan sampai tahapan terakhir dan kembali lagi ke tahapan awal untuk membentuk
suatu siklus atau daur hidup. Tahapan-tahapan dalam metode SLDC sebagai berikut :
1) Analisis Sistem
Tahap awal dari SLDC adalah analisis sistem (system analysis). Tahap ini
dilakukan oleh analis sistem (system analyst). Analis sistem (system analis) adalah
orang yang dididik khusus untuk mengembangkan sistem secara profesional.
Penggunaan analis sistem di metode SLDC beralasan bahwa metode ini digunakan
untuk mengembangkan sistem teknologi informasi yang kompleks. STI yang
kompleks perlu dianalisis oleh orang yang ahli di bidangnya sehingga permasalahan
dapat dipecahkan dan kebutuhan pemakai sistem dapat diidentifikasi dengan benar.
Tahap di analisis sistem terdiri dari atas kegiatan-kegiatan berikut.
a) Studi Pendahuluan
Kegiatan awal dari analisis sistem adalah studi awal atau studi pendahuluan
tentang jenis, ruang lingkup dan pemahaman awal dari proyek pengembengan
STI ini. Dari studi pendahuluan ini, dapat diperoleh hasil pemahaman sistem
secara awal, perkiraan biaya yang dibutuhkan dan waktu yang diperlukan untuk
pengembangan STI ini.
b) Studi Kelayakan
Setelah studi pendahuluan dilakukan, langkah berikutnya yang diperlukan oleh
analisis sistem adalah melakukan studi kelayakan (feasibility study). Studi
kelayakan (feasibility study) terdiri atas lma macam kelayakan yang disebut
TELOS, yaitu studi kelayakan teknologi, studi kelayakan ekonomis, studi
kelayakan legal, studi kelayakan operasi dan studi kelayakan sosial. Studi
kelayakan ini dimaksudkan bahwa secara teknologi, ekonomi, legal, operasi dan
sosial, pengembangan STI dapat dilakukan dan layak.
c) Mengidentifikasi Permasalahan dan Kebutuhan Informasi Pemakai
Langkah selanjutnya jika STI layak dikembangkan adalah mengidentifikasi
masalah di sistem lama supaya dapat diperbaiki di sistem yang baru.
Mengidentifikasi masalah dilakukan dengan mengedintifikasi penyebab
masalahnya. Penyebab masalah merupakan sumber dari permasalahan yang
harus diperbaiki.
d) Menganalisis Hasil Penelitian
Setelah penelitian dilakukan dan hasil penelitian dikumpulakan, langkah
selanjutnya adalah menganalisis hasil penelitian ini. Menganalisis hasil
penelitian terdiri atas menganalisis kelemahan sistem yang lama dan
menganalisis skebutuhan informasi pemakai.
2) Perancangan Sistem
Tahap berikutnya dari SLDC setelah tahap analisis sistem adalah tahap perancangan
sistem (system design). Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama
sebagai berikut :
a. Memberikan gambaran secara umum tentang kebutuhan informasi kepada
pemakai sistem secara logika.
b. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada
pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya.
Tujuan perancangan sistem yang pertama lebih dikenal dengan istilah perancangan
sistem secara logika (logical system design) atau perancangan sistem secara umum
(general system design). Tujuan perancangan sistem yang kedua lebih dikenal
dengan istilah perancangan sistem secara terperinci (detail system design).
a. Perancangan Sistem Secara Umum
Tujuan dari perancangan sistem secara umum atau perancangan sistem secara
logika atau perancangan sistem secara konsep adalah memberikan gambaran
secara umum kepada pemakai sistem tentang sistem teknologi informasi yang
baru.
b. Perancangan Sistem Terperinci
Jika perancangan sistem secara umum untuk menjawab pertanyaan apa yang
dibutuhkan dari komponen-komponen sistem teknologi informasi, perancangan
sistem secara terperinci menjawab pertanyaan bagaimana dan seperti apa
bentuk dari komponen-komponennya. Perancangan sistem secara terperinici
atau perancangan sistem fisik dimaksudkan untuk menggambarkan bentuk
secara fisik dari komponen-komponen STI yang akan dibangun oleh
pemrogram dan ahli teknik liannya.
3) Implementasi Sistem
Tahap berikutnya setelah sistem selesai dirancang dan dibangun adalah tahap
implementasi sistem. Implementasi sistem adalah tahap meletakkan sistem supaya
siap dioperasikan.Tahap implementasi sistem terdiri atas beberapa kegiatan sebagai
berikut :
a. Mempersiapkan rencana implementasi.
b. Melakukan kegiatan implementasi:
1. Memilih dan melatih personel;
2. Memilih dan mempersiapkan tempat dan lokasi sistem;
3. Mengetes sistem;
4. Melakukan konversi sistem.
c. Menindaklanjuti implementasi.
Implementasi sistem juga merupakan proses mengganti atau meninggalkan sistem
yang lama dengan sistem yang baru. Untuk mengganti sistem yang lama dengan
sistem yang baru, diperlukan suatu pendekatan atau strategi agar berhasil.
Pendekatan atau strategi konversi yang ada sebagai berikut :
a. Konversi Pararel
Pendekatan atau srategi konvensi paralel dilakukan dengan mengoperasikan
sistem yang baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama satu periode
waktu tertentu.
b. Konversi Pilot
Pendekatan atau strategi konversi pilot atau pendekatan konversi lokasi
dilakukan bertahap pada suatu lokasi sebagai suatu percontohan dan jikan
berhasil dilanjutkan ke lokasi yang lainnya.
c. Konversi Bertahap
Pendekatan atau strategi konversi bertahap dilakukan dengan menerapkan
masing-masing modul dari sistem secara bertahap dan urut.
d. Konversi Langsung
Pendekatan atau strategi konversi langsung dilakukan dengan mengganti sistem
yang lama langsung dengan sistem yang baru.
4) Operasi dan Perawatan Sistem
Setelah sistem diimplementasikan dengan berhasil, sistem akan dioperasikan dan
dirawat. Tahap ini disebut dengan operasi dan perawatan sistem. Sistem perlu
dirawat karena beberapa hal berikut:
a. Sistem mengandung kesalahan yang dulunya belum terdeteksi sehingga
kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki.
b. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan barud ari pemakai
sistem.
c. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar.
d. Sistem perlu ditingkatkan.
3. Komputer sebagai suatu sistem terdiri dari subsistem alat masukan, pemrosesan, keluaran,
dan alat penyimpanan. Alat masukan terdiri dari berbagai golongan. Jelaskan penggolongan
alat masukan yang Anda ketahui!
Jawab :
Alat masukan adalah alat yang digunakan untuk menerima masukan yang dapat berupa
masukan data ataupun masukan program. Beberapa alat masukan mempunyai fungsi ganda,
yaitu sebagai alat masukan sekaligus alat keluaran untuk menampilkan hasil. Alat input/output
(I/0) demikian ini disebut dengan terminal.
Alat masukan dapat digolongkan dalam beberapa golongan, yaitu, keyboard, pointing device,
scanner, censor dan voice recognizer.
1. Keyboard
Keyboard adalah alat input yang paling umum dan banyak digunakan. Input dimasukkan ke
alat proses dengan cara mengetikkan lewat penekanan tombol yang ada di keyboard. Keyboard
sebagai alat input biasanya didampingi dengan suatu tampilan (display) yang akan
menampilkan apa yang ditekan di keyboard.
2. Pointing Device
Untuk keperluan tertentu, misalnya pembuatan grafik, gambar, atau pemilihan suatu icon di
layar, penggunaan keyboard kurang memuaskna. Alat input yang berupa pointing device akan
lebih tepat digunakan. Yang termasuk dalam kategori ini adalah mouse, touchscreen, lightpen
dan digitizergraphic tablet.
3. Scanner
Alat masukan scanner bekerja dengan cara meraba secara elektronik input yang akan dibaca.
Alat peraba banyak digunakan karena akan membuat proses pemasukan data lebih cepat dan
akurat dibandingkan jika harus dimasukkan lewat keyboard. Alat masukan scanner dapat
berupa magnetic ink character recognition (MICR) reader dan optical data reader.
4. Censor
Censor merupakan alat yang mampu secara langsung menangkap data kejadian fisik. Data
analog dikumpulkan oleh alat sensor dan dimasukkan ke pengubah analog-to-digitalconverter
yang berikutnya akan diproses oleh komputer.
5. Voice Recognizer
Voice Recognizer atau speech recognizer membuat komputer mengerti omongan manusia.
Voice recognizer menggunakan microphonr untuk menangkap suara input. Digital camera,
camcorder dan voice recognizer termasuk dalam perlengkapan dasar multimedia dan mulai
banyak digunakan untuk teleconference.