Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Filariasis / Kaki Gajah


Hari / Tanggal : Senin / 9 Juni 2013
Tempat : Kampus STIKES HANGTUAH
Waktu Pelaksanaan : 10.00 WIB
Waktu Acara : 20 menit
Pembicara : Mahasiswa
Peserta / Sasaran : Mahasiswa STIKES HANGTUAH

1. TUJUAN

A. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan berupa Filariasis/Kaki Gajah diharapkan semua
kalangan masyarakat dapat mengerti apa itu Filariasis, penyebab filariasis dan akibat
yang ditimbulkannya.

B. Tujuan Khusus
a) Semua kalangan masyarakat dapat mengetahui bagaimana siklus penyakit
Filariasis/kaki gajah ?
b) Semua kalangan masyarakat dapat melakukan pencegahan terhadap penyakit
Filariasis/kaki gajah.
c) Semua kalangan masyarakat dapat memutuskan mata rantai penyebarab penyakit
Filariasis/kaki gajah.

2. SUB TOPIK
a) Pengertian Filariasis/kaki gajah.
b) Tanda dan gejala klinis Filariasis/kaki gajah.
c) Penyebab filariasis/kaki gajah.
d) Cara penularan filariasis/kaki gajah.
e) Tindakan pencegahan.
f) Penanganan dan filariasis/kaki gajah.

3. METODA PENYAMPAIAN
Ceramah tanya jawab(CTJ) / Diskusi

4. MEDIA
a) Laptop
b) LCD / Power Point atau leafflet
c) Handout/leafflett

5. MATRIKS KEGIATAN

No Jenis kegiatan Waktu Materi


1 Pembukaan 2 menit Perkenalan
2 Proses 15 menit Penjelasan Filariasis/kaki gajah
3 Evaluasi 5 menit Tanya jawab
4 Penutup 3 menit Kesimpulan,salam penutup
6. EVALUASI
Seluruh kalangan masyarakat dapat mengerti mengenai penyakit filariasis/kaki gajah serta
seluruh kalangan masyarakat dapat melakukan pencegahan dan memutuskan mata rantai
penularan penyakit filariasis/kaki gajah.

7. PENGORGANISASIAN KEGIATAN PENYULUHAN


a. Presenter : Leni Juanti
b. Moderator : Miftah Amalia Yasti
c. Notulis : Mona Silvia
d. fasilitator : Kiki Rahayu
Lola Asmi
Mutya Aldilla
SETTING TEMPAT PENYAJIAN

Infokus

Notulen

Meja Penyaji dan


moderator
Fasilitator

Bangku Sasaran Penyuluhan

Bangku Sasaran Penyuluhan

Bangku Sasaran Penyuluhan


MATERI

A. Pengertian Filariasis

Penyakit kaki gajah / filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filarial
yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan akan mengakibatkan
cacat menetap berupa pembesaran kaki,alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.

B. Tanda dan gejala klinis Filariasis/kaki gajah.

a. Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul
kembali setelah bekerja berat.
b. Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha
(lymphadenitis) yang tampak kemerahanKetiak (Lymphadenitis) yang tampak kemerahan,
panas dan sakit
c. Panas dan sakit radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang
menjalar dari pangkal kaki / pangkal lengan kearah ujung (Retrograde lymphangitis)
d. Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah
dan mengeluarkan nanah serta darah
e. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa
panas (early lymphodema)

C. Penyebab Filariasis/kaki gajah


Penyebab penyakit filariasis adalah cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Siklus hidup cacing filaria dapat terjadi dalam tubuh nyamuk apabila nyamuk tersebut menggit dan
menghisap darah orang yang terserang filariasis, sehingga mikro filaria yang terdapat ditubuh
penderita ikut terhisap kedalam tubuh nyamuk. Mikrofilaria tersebut masuk kedalam tubuh nyamuk,
kemudian menembus dinding lambung dan bersarang diantara otot – otot dada (Toraksi).

Bentuk mikrofilaria menyerupai sosis yang disebut larva stadium I. Dalam waktu kurang
lebih satu minggu larva ini berganti kulit, tumbuh menjadi lebih gemuk dan panjang yang yang
disebut larva stadiun II. Pada hari kesepuluh dan seterusnya larva berganti kulit untuk kedua kalinya,
sehingga menjadi lebih panjang dan kurus, ini adalah larva stadium III. Gerak larva stadium III ini
sangat aktif, sehingga larva mulai bermigrasi mula – mula ke rongga perut (Abdomen) kemudian
pindah ke kepala dan alat tusuk nyamuk.

Apabila nyamuk mikrofilaria ini menggigit manuisa maka mikrofilaria yang sudah
berbentuk larva infektif (Larva stadium III) secara aktif ikut masuk kedalam tubuh manusia
(Hospes),bersama – sama dengan aliran darah dalam tubuh manusia.Larva keluar dari pembuluh
darah dan masuk ke pembuluh limfe. Didalam pembuluh limfe larva mengalami dua kali pergantian
kulit dan tumbuh menjadi dewasa yang sering disebut larva stadium IV dan larva stadium V. Cacing
filaria yang sudah dewasa bertempat di pembuluh limfe, sehingga akan menyumbat pembuluh limfe
dan akan terjadi pembengkakan. Cacing filaria sendiri memiliki ciri sebagai berikut :

1. Cacing dewasa (makrofilaria) berbentuk seperti benang berwarna putih kekuningan.


Sedangkan larva cacing filaria (kirofilaria berbentuk seperti benang berwarna putih susu..
2. Makrofilaria yang betina memiliki panjang kurang lebih 65-100mm dan ekornya lurus
berujung tumpul. Untuk makro filaria yang jantan memiliki panjang kurang lebih 40mm dan
ekor melingkar.Sedangkan mikrofilaria memilki panjang kurang labih 250 mikron, bersarung
pucat
3. Tempat hidup makrofilaria jantan dan betina di saluran limfe. Tetapi pada malam hari
mikrofilaria terdapat didalam darah tepi sedangkan pada siang hari mikrofilaria terdapat di
kapiler alat- alat dalam seperti paru- paru, jantung, dan hati.

D. Cara penularan filariasis/kaki gajah.

Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular
sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat
nyamuk yang terinfeksi menggigit dan menghipas darah orang tersebut. Tidak seperti Malaria dan
Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex,
Mansonia, Aedes & Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.
Penyakit kaki gajah / filariasis ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah
seseorang yang telah tertular sebelumnya.Darah yang terinfeksi yang mengandung larva dan di
tularkan ke orang lain. pada nyamuk yang terinfeksi, kemudian menggigit / menghisap darah orang
tersebut.

E. Tindakan Pencegahan
Pencegahan terhadap penyakit filariasis / kaki gajah dapat dilakukan dengan jalan :
a. Berusaha menghindari diri dari gigitan nyamuk.
a. Membersihkan air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk
b. Mengeringkan / genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk.
c. Membakar sisa-sisa sampah (berupa kertas dan plastik).
d. Minimal melakukan penyemprotan sebulan sekali.

F. Penanganan dan pencegahan penyakit filariasis/kaki gajah.

Pada kasus yang masih bersifat subklinis (hematuria, proteinuria, serta abnormalitas
limfosintigrafi) sebaiknya diberikan antibiotik profilaksis dengan terapi suportif misalnya
dengan antipiretik dan analgesik. Sedangkan jika sudah mikrofilaremia negatif, yakni ketika
manifestasi cacing dewasa sudah terlihat, barulah DEC menjadi acuan obat utama.
Yang penting selain pengobatan klinis filariasis ialah edukasi dan promosi pada
masyarakat sekitar untuk memberantas nyamuk dengan gerakan 3M, sama seperti
pemberantasan demam berdarah. Selain itu, di beberapa tempat perlu juga dilakukan
pemberian DEC profilaksis yang ditambahkan ke dalam garam dapur khusus untuk
masyarakat di daerah tersebut. Namun yang belakangan tidak terlalu populer di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH. 2009. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai