Pasal 25
Anggota kelompok E :
● Juniar Rahma Santoso 205030200111037
● Daniel Setyawan 205030200111084
● Wisnu Danuarta Putratiarso 205030200111107
● Vadia Stevani 205030200111120
● Khurotunnisa 205030201111082
TABLE OF CONTENTS
● SPT Pajak Penghasilan tahun pajak yang lalu disampaikan setelah lewat batas
waktu yang ditentukan,
PPh Pasal 25 ayat (1) : Besarnya angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan yang harus
dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan adalah sebesar Pajak Penghasilan
yang terutang menurut SPT Pajak Penghasilan tahun pajak yang lalu dikurangi dengan:
b. Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh
dikreditkan (Pasal 24),
Kemudian, dibagi 12 (dua belas) atau banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak.
Besarnya Angsuran PPh Pasal 25 Tahun berjalan Menurut
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.03/2009
Wajib Pajak Angsurannya adalah sebesar PPh yang dihitung berdasarkan penerapan tarif
umum atas penghasilan neto sebulan yang disetahunkan, lalu dibagi 12.
Baru
Wajib Pajak Bank dan sewa guna usaha dengan hak opsi : PPh dihitung berdasarkan
penerapan tarif umum atas laba-rugi fiskal menurut laporan keuangan triwulan
terakhir yang disetahunkan dikurangi PPh 24 yang dibayar atau terutang di luar
Bank, BUMN, negeri untuk tahun pajak yang lalu, dibagi 12.
BUMD, WP
Wajib Pajak BUMN dan BUMD : PPh dihitung berdasarkan penerapan tarif umum atas
masuk bursa laba-rugi fiskal menurut Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan (RKAP) tahun pajak
yang bersangkutan yang telah disahkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
dikurangi dengan pemotongan dan pemungutan PPh Pasal 22 dan Pasal 23, serta PPh
Pasal 24 yang dibayar atau terutang di luar negeri tahun pajak yang lalu, dibagi 12.
Besarnya Angsuran PPh Pasal 25 Tahun berjalan Menurut
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.03/2009
Wajib Pajak orang Yaitu Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha sebagai
pribadi pengusaha Pedagang Pengecer yang mempunyai 1 (satu) atau lebih tempat usaha. Besar
angsuran PPh pasal 25 nya adalah sebesar 0,75% (nol koma tujuh puluh lima
tertentu
persen) dari jumlah peredaran bruto setiap bulan dari masing-masing tempat
usaha tersebut
Wajib Pajak
lainnya PPh dihitung berdasarkan penerapan tarif umum atas laba-rugi fiskal menurut
(yang berdasarkan laporan keuangan berkala terakhir yang disetahunkan dikurangi dengan
ketentuan peraturan pemotongan dan pemungutan PPh 22, 23, serta Pasal 24 yang dibayar atau
perundang - undangan terutang di luar negeri untuk tahun pajak yang lalu, dibagi 12.
harus membuat laporan
keuangan berkala)
*Laba-rugi fiskal : Laba kena pajak/Laba Rugi yang akan digunakan untuk menghitung
besarnya Pajak Penghasilan (PPh) Yang Terutang
04. Kasus Perhitungan
PPh Pasal 25
Berdasarkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Penyelesaian :
Tahun 2018, Tuan Bintang memiliki jumlah pajak
penghasilan terutang sebesar Rp55.000.000. Pajak Terutang = 55.000.000
Adapun jumlah kredit pajak Tuan Bintang
selama tahun 2018 adalah Rp31.000.000 dengan Dikurangi dengan :
rincian sebagai berikut: Kredit PPh 21 = (15.000.000)