Anda di halaman 1dari 13

PRODUKSI PENISILIN OLEH PENICILLIUM

CHRYSOGENUM L112 DENGAN VARIASI


KECEPATAN AGITASI PADA FERMENTOR 1 L

BIOTEKNOLOGI

GROUP 16
Anggota Kelompok

Risti Nur Amalia 1900023253

Dian Sekar Larasat 1900023254

Galuh Saras Sukmaningrum 1900023255

Fabian Mahendra Sakti 1900023256


PENISILIN
Merupakan golongan antibiotika β-
laktam yang memiliki nilai komersial tinggi
karena digunakan secara luas untuk
memproduksi antibiotik semisintetik lain
(amoksilin, ampisilin) serta mempunyai
kemampuan mengatasi infeksi yang
disebabkan oleh bakteri.

INTRODUCTION
ANTIBIOTIKA
Produk akhir dari fermentasi yang dilakukan ditujukan untuk
pembuatan antibiotika.

FASE PERTUMBUHAN

Fase Lag

Fase Eksponensial

Fase Stationer

Fase Kematian
METHODOLOGY
PEMILIHAN MIKROBA DAN
MEDIA
MIKROBA:
untuk memproduksi penisilin G
digunakan Penicillium chrysogenum

MEDIA FERMENTASI :
mengandung 11% b/v susu skim, 5% b/v
glukosa, 1% b/v ekstrak ragi, 1% b/v
bakto pepton, 1 mg/L antifoam, dan 1
mg/L asam fenil asetat),
FERMENTOR

Fermentasi dilakukan dengan


menggunakan fermentor skala
1L
PROSES DAN KONTROL FERMENTASI
Regenerasi Regenerasi bakteri
P.chrsogenum L112 uji.
biakan bakteri diambil dan
P. chrysogenum L112 dipindahkan dipindahkan ke media agar miring
ke media agar miring steril (2% steril (2,3% nutrien agar) lalu
PDA). Selanjutnya diinkubasi diinkubasi,

Fermentasi
Aktivasi Hasil aktivasi diinokulasikan (inokulum
Biakan P. chrysogenum L112 yang yang ditambahkan 10% dari volume
telah diregenerasi disuspensikan media fermentasi) ke dalam media
fermentasi (mengandung 11% b/v
dengan air suling steril. Suspensi susu skim, 5% b/v glukosa, 1% b/v
jamur (2% v/v dari media vegetatif) ekstrak ragi, 1% b/v bakto pepton, 1
diinokulasikan ke dalam media mg/L antifoam, dan 1 mg/L asam
vegetatif fenil asetat), kemudian diinkubasi
dengan variasi agitasi, fermentasi
dilakukan dengan menggunakan
fermentator sekala 1 L
RESULTS & DISCUSSION
Penentuan berat kering sel
EVALUASI Pengukuran pH.
Uji aktivitas antibiotika.
Berat kering sel akan terus meningkat pada fase eksponensial
dan kemudian akan mengalami penurunan berat kering sel
hingga pada tah fase kematian

Senyawasenyawa asam yang terbentuk ini menyebabkan pH media


menjadi turun, selanjutnya asam-asam ini digunakan oleh P.
chrysogenum untuk keperluan pertumbuhan dan dihasilkannya basa
nitrogen.

aktivitas antibiotika yang dihasilkan dengan kecepatan agitasi


100 RPM lebih rendah dibandingkan dengan aktivitas
antibiotika dengan kecepatan agitasi 150 RPM.
KESIMPULAN
Kecepatan agitasi mempengaruhi produksi penisilin.
Aktivitas Antibiotik Penisilin terbaik ditunjukan pada
agitasi 150 RPM
Pada kecepatan 150 rpm aktivitas tertinggi
terdeteksi pada diameter hambatan sbb :
1. E. coli = 26 mm
2. S. typhi = 25 mm
3. S. aureus = 25 mm
4. B. subtilis = 21 mm
THANK YOU
FOR LISTENING!
Don't hesitate to ask any questions!

Anda mungkin juga menyukai