Anda di halaman 1dari 4

Tugas 8 Kebijakan Pendidikan di Indonesia

Nama : Muhamad Syahroni

NIM : 1101621021

Teknologi Pendidikan A

Wawasan Pendidikan

Mengapa kebijakan pendidikan di Indonesia sering berganti? Setidaknya saat pemerintahan


berganti, kebijakan pendidikannya juga ikut berganti. Menurut Anda apa yang menyebabkan
hal tersebut bisa terjadi?

Menurut Anda apakah ada kebijakan yang seharusnya tidak diganti? Jelaskan kebijakan yang
menurut Anda sebaiknya tidak diganti dan kebijakan yang boleh diganti secara berkala!

Tuliskan pendapatmu maksimal 3 halaman dengan berdasarkan jurnal 5 tahun terakhir!


Menurut saya, alasan mengapa kebijakan pendidikan di Indonesia sering berganti
ketika pemerintahan berganti yaitu karena situasi dan kondisi negara di setiap zamannya. Hal
itu disebabkan oleh banyak hal seperti masalah ekonomi yang sedang menurun atau bahkan
keadaan sosial politik di negara itu sendiri yang membuat kestabilan negara menjadi terganggu.
Indonesia merupakan salah satu negara yang bisa dibilang sudah banyak melakukan perubahan
dan pergantian dalam kebijakan pendidikannya, mulai dari kebijakan kurikulum 1975, 1984,
1994 yang masih menitik-beratkan padatnya materi ajar yang harus dikuasai oleh para peserta
didik sehingga membuat kewajiban dan beban peserta didik menjadi sangat berat sehingga
dikeluarkannya kebijakan baru di tahun 2004 dengan kurikulum KBK (Ritonga, 2018). Disini
materi bahan ajar sudah dikurangin dari sebelumnya tetapi masih terdapat kelemahan dalam
kebijakan ini yaitu peran orang tua yang belum maksimal dalam proses pembelajaran yang
dijalani oleh anaknya sehingga hal ini menyebabkan belum terpenuhinya mutu pendidikan
yang diharapkan (Putri, 2018).

Melalui perubahan dengan diberlakukannya kurikulum 2006 KTSP pun nyatanya


pendidikan di Indonesia saat itu masih belum bisa mencapai mutu pendidikan yang baik. Hal
itu disebabkan karena kebijakan ini membutuhkan banyak sekali langkah-langkah atau
prasyarat yang dibutuhkan untuk bisa dijalankan seperti proses eksperimen, pencairan, dan
penemuan pada muatan lokal pembelajaran yang masih menjadi beban beban bagi para peserta
didik (Yuliah, 2020).

Dengan hadirnya kebijakan kurikulum 2013 yang diharapkan mampu melengkapi


kekurangan-kekurangan pada kurikulum sebelumnya, kurikulum ini dirancang untuk
mengembangkan dan memperkokoh aspek pengetahuan kognitif, afektif, dan psikomotorik
secara komprehensif.

Pembelajaran difokuskan pada penguasaan pengetahuan kognitif dan psikomotorik


dengan harapan bisa melahirkan sifat afektif berupa sikap sosial dan spiritual peserta didik
sesuai dengan pendidikan agama dan budi pekerti yang baik di lingkungan sekolah (religious
culture) (Sri Rahayu Wilujeng, 2020).

Tentunya dari berbagai kebijakan-kebijakan yang sudah pernah diterapkan di Indonesia


pada masing-masing zaman memiliki kelebihan dan kekurangannya karena pasti di setiap era
pemerintahan memiliki kepentingan yang menjadi fokus utama dari kebijakan pendidikan itu
sendiri (Pujowati, 2021). Menurut saya kebijakan yang harus tetap dipertahankan adalah
kebijakan yang terdapat pada kurikulum 2013 dan kebijakan terbaru MBKM (Merdeka Belajar
Kampus Merdeka) dimana aspek pengembangan berupa kecerdasan yang komprehensif antara
pengetahuan kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan diberi kebebasan dalam menentukan
belajarnya sendiri sesuai dengan minat dan bakat peserta didiknya sangat dibutuhkan
masyarakat Indonesia agar kelak di masa yang akan datang para generasi penerus bangsa sudah
siap dan layak menghadapi bonus demografi yang akan terjadi (Sarnoto, 2020).

Kemudian, sambil fokus mempertahankan kebijakan yang sudah baik, pemerintah juga
perlu memperhatikan kebijakan yang setidaknya bisa diganti supaya sesuai dengan
perkembangan zaman dan teknologi seperti contohnya peran guru yang dulu masih berupa
menyediakan sumber belajar terbatas melalui buku dan koran, sekarang dengan perkembangan
teknologi industri 4.0 dan era society 5.0 peran dan kewajiban guru harus bertambah dengan
mengharuskan guru dan dosen untuk bisa memahami teknologi yang berkembang pesat karena
peran mereka-lah yang sangat berpengaruh dalam peningkatan proses dan hasil belajar peserta
didik yang nantinya bisa berdampak besar terhadap peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Daftar Pustaka

Pujowati, Y. (2021). Dinamika Kebijakan Pembelajaran Daring di Era Pandemi Covid-19. Jurnal
Pamator, 158-164.

Putri, R. (2018). PENGARUH KEBIJAKAN PERUBAHAN KURIKULUM TERHADAP PEMBELAJARAN DI


SEKOLAH. Jurnal Pendidikan Seni Rupa, 1-9.

Ritonga, M. (2018). POLITIK DAN DINAMIKA KEBIJAKAN PERUBAHAN KURIKULUM PENDIDIKAN DI


INDONESIA HINGGA MASA REFORMASI. Jurnal Bina Gogik, 88-102.

Sarnoto, A. Z. (2020). DINAMIKA PENDIDIKAN NASIONAL DALAM PERSPEKTIF POLITIK PENDIDIKAN.


Jurnal Educare, 62-73.

Sri Rahayu Wilujeng, M. M. (2020). DINAMIKA PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF


FILSAFAT. Jurnal Program Studi Ilmu Filsafat, 170-183.

Yuliah, E. (2020). The Implementation of Educational Policies. Jurnal at-Tadbir : Media Hukum dan
Pendidikan, 129-153.

Anda mungkin juga menyukai