Anda di halaman 1dari 5

Tugas 2

Terdapat 5 (lima) dimensi yang mendasari konsep caring yang dikutip yaitu sebagai berikut.

A. Membantu menemukan makna dan sikap penuh harapan (Maintaining Belief)


Adanya kepercayaan dan keyakinan seseorang dalam melalui proses kehidupan dan masa
saat transisi dalam hidupnya untuk menghadapi masa depan dengan penuh keyakinan,
menumbuhkan bersikap optimis, memaknai arti atau mengambil hikmah dari setiap
peristiwa, dan selalu ada untuk orang lain dalam situasi apa pun. Tujuannya adalah untuk
membantu orang lain dalam batas-batas kehidupannya sehingga dapat menemukan makna
dan mempertahankan sikap yang penuh harapan. Memelihara dan mempertahankan
keyakinan nilai hidup seseorang adalah dasar dari caring dalam praktek keperawatan.
Dapat disimpulkan beberapa subdimensi yang terdapat dalam maintaining belief yaitu:
1. Percaya/ memegang kepercayaan (believing in)
Perawat mendengarkan keluhan-keluhan pasien dan memper-cayai semua yang
dirasakan pasien yang mungkin terjadi pada semua orang yang mengalami masa transisi
dari penolakan sampai dengan penerimaan kondisi sakit.
2. Memberi harapan (offering a hope-filled attitude)
Memberikan dorongan dengan berperilaku sebagai perawat penuh dengan
perhatian dan kepedulian/care terhadap masalah yang dialami dengan sikap tubuh, kontak
mata dan intonasi bicara perawat.
3. Menawarkan keyakinan yang realistis (maintaining realistic optimism)
Menunjukkan dan memelihara sikap optimis perawat dan memberi harapan
terhadap masalah yang menimpa pasien secara realistis sesuai dengan kondisi pasien.
4. Membantu menemukan arti (helping to find meaning)
Membantu pasien memaknai hal yang sedang dialami pasien sehingga secara
perlahan pasien dapat memahami dan menerima bahwa setiap orang dapat mengalami
masalah seperti yang dialami pasien.
5. Menjaga jarak (going the distance)
Mempererat hubungan perawat -pasien dengan tetap memper-tahankan peran
sehingga menumbuhkan rasa kepercayaan pasien terhadap perawat dan tanggung jawab
serta caring secara menyeluruh oleh perawat kepada pasien.
B. Mengerti tentang keadaan (Knowing)
Pada item ini diharapkan perawat dapat berusaha mengerti kejadian-kejadian yang
memberikan makna dalam kehidupan pasien. Mempertahankan kepercayaan adalah dasar
dari caring keperawatan, knowing dianggap suatu pembelajaran terhadap pengalaman hidup
pasien dengan mengesampingkan asumsi perawat yang mengetahui kebutuhan pasien,
menggali/mencari informasi pasien secara detail, peka terhadap bahasa verbal dan non
verbal, memfokus kepada satu tujuan keperawatan, serta melibatkan orang yang memberi
asuhan dan orang yang diberi asuhan dan menyatukan persepsi antara perawat dan pasien.
Beberapa subdimensi yang terdapat dalam knowing dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Menghindari asumsi (avoiding assumptions)
Menghindari adanya perbedaan asumsi-asumsi dengan menyamakan persepsi
antara pasien dan perawat.
2. Penilaian menyeluruh (assessing thoroughly)
Perawat mampu melakukan pengkajian secara holistik yaitu berdasarkan aspek
biologis, psikologis, sosial, spiritual dan kultural.
3. Mencari petunjuk (seeking clues)
Upaya untuk menemukan informasi-informasi yang mendalam dan menyeluruh
tentang pasien.
4. Fokus pada pelayanan satu orang (centering on the one cared for)
Perawat melaksanakan asuhan keperawatan berfokus kepada pasien.
5. Mengikat diri atau keduanya (engaging the self of both)
Menjalankan fungsi sebagai perawat secara utuh dan saling bekerja sama dalam
melaksanakan asuhan keperawatan yang efektif.
C. Bersedia berbagi dengan pasien, mengurangi beban dan memiliki komitmen (being
with)
Berkomunikasi juga bertujuan untuk berbagi apa yang dirasakan pasien dan secara
emosional memberikan dukungan dan kenyamanan serta memantau pasien baik fisik maupun
emosional.
Beberapa subdimensi yang dapat disimpulkan dalam being with yaitu:
1. Tidak membebankan (non burdening)
Perawat dalam menjalankan tugas bekerja sama dengan pasien tanpa memaksa
kehendak kepada pasien untuk melakukan tindakan keperawatan.
2. Menunjukkan kesediaan (convering availability)
Menunjukan kesediaan perawat dalam membantu pasien dan memberikan fasilitas
kepada pasien untuk mencapai tahap kesejahteraan / well being.
3. Menunjukkan kemampuan (enduring with)
Saling berkomitmen antara perawat dan pasien dalam upaya meningkatkan
kesehatan pasien.
4. Berbagi perasaan (sharing feelings)
Saling berbagi pengalaman hidup yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
pasien.
D. Melakukan sesuatu berupa kenyamanan, perlindungan dan keterampilan perawat
(doing for)
Melakukan sesuatu tindakan kepada pasien dengan mengantisipasi kebutuhan yang
diperlukan, kenyamanan, menjaga privasi dan martabat pasien.
Terdapat beberapa subdimensi yang terdapat dalam doing for yaitu:
1. Memberikan kenyamanan (comforting)
Setiap memberikan asuhan keperawatan, perawat harus memperhatikan
kenyamanan pada pasien dan menjaga privasi pasien.
2. Menunjukkan keterampilan (performing competently)
Tidak hanya mampu berkomunikasi dan memberikan kenyaman dalam
tindakannya, perawat juga harus mampu menunjukkan kompetensi atau skill sebagai
perawat yang bekerja secara profesional.
3. Menjaga martabat pasien (preserving dignity)
Perawat melaksanakan tugas harus tetap menjaga martabat pasien sebagai
individu dengan menerapkan prinsip memanu-siakan manusia.
4. Mengantisipasi (anticipating)
Perawat dalam melakukan tindakan selalu meminta persetu-juan pasien dan
keluarga.
5. Melindungi (protecting)
Memberikan perlindungan terhadap hak-hak pasien dalam memberikan asuhan
keperawatan dan tindakan medis.
E. Memberi kemudahan, dukungan dan mampu memberdayakan (ena-bling)
Memberikan kemudahan atau memberdayakan pasien, memfasilitasi pasien agar dapat
melewati masa transisi dalam hidupnya dan melewati setiap peristiwa dalam hidupnya yang
belum pernah dialami dengan memberi informasi, menjelaskan, mendukung dengan fokus
masalah yang relevan, berfikir melalui masalah dan menghasilkan alternatif pemecahan
masalah sehingga meningkatkan penyembuhan pasien dengan cara memberikan dukungan,
memvalidasi perasaan dan membe-rikan umpan balik/feedback.
Beberapa subdimensi yang terdapat dalam enablings yaitu:
1. Memvalidasi (validating)
Memvalidasi semua tindakan yang telah dilakukan kepada pasien.
2. Memberikan informasi (informing)
Menjelaskan informasi yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan pasien
dalam rangka memberdayakan pasien dan keluarga pasien.
3. Mendukung (supporting)
Mendukung pasien dalam upaya pencapaian kesejahteraan/ well being sesuai
kemampuan sebagai perawat.
4. Memberikan umpan balik (feedback)
Memberikan umpan balik atau reward terhadap apa yang dilakukan oleh pasien
dalam usahanya mencapai kesembuhan/well being.
5. Membantu pasien untuk fokus dan membuat alternatif (helping patients to focus generate
alternatives)
Menolong pasien untuk selalu fokus dan terlibat dalam program peningkatan
kesehatannya baik tindakan keperawatan maupun tindakan medis.
DAFTAR PUSTAKA

Ardiana A (2010). Hubungan Kecerdasan Emosional Perawat dengan Perilaku Caring Perawat
Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso, Tesis, Universitas
Indonesia.

Arulkumaran, Szawarski dan Philips Barbara (2012). End Of Life Care In Patient With End Stage
Renal Disease. 101093.16-01-2018.

Djoko H & Kristanto A (2015). Pengaruh Perilaku Caring Perawat Terhadap Peningkatan Kualitas
Hidup Pasien Yang Menjalani Hemodialisa di Rs William Booth Surabaya. Tesis, Universitas
Airlangga.

Puspita, Ayu. (2018). STUDI FENOMENOLOGI: SIKAP CARING PERAWAT DALAM


MELAKUKAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
(GGK)DI RUANG HEMODIALISARSUDDR. DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA
TAHUN 2017. Tesis, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Yuliawati. A.L (2012). Gambaran Perilaku Caring Perawat Terhadap Pasien. Skripsi, Universitas
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai