Anda di halaman 1dari 3

Kholilur Rachman – 20190102152

Jawaban Tugas Manajemen Audit Pertemuan 6

1. Sistem pemberian indeks sebaiknya sederhana dan fleksibel. Jenis penelaahan yang
berbeda akan membutuhkan pola pemberian indeks yang berbeda, tetapi prinsip-
prinsip tertentu akan tetap berlaku. Sistem yang akan digunakan pada pemeriksaan
tertentu harus dipertimbangkan dan direncanakan segera setelah program audit selesai
dibuat.dengan cara ini kertas kerja bisa diberi referensi saat audit berlangsung.
Sehingga auditor terhindar dari banyaknya kertas kerja yang tidak memiliki referensi
dimana sulit untuk menemukan sesuatu. Pemberian indeks silang yang baik
mempunyai beberapa tujuan:

● Menyederhanakan penelaahan kertas kerja oleh penyeli, Meskipun auditor


memiliki semua fakta yang relevan mengenai suatu masalah dengan jelas,
hubungan antara fakta-fakta tersebut mungkin tidak jelas bagi orang lain.
Referensi harus dengan mudah menuntun penelaah ke fakta-fakta terkait pada
bagian lain kertas kerja.
● Memudahkan jalan bagi auditor berikutnya yang menggunakan kertas kerja
untuk penelaahan tindak lanjut,
● Menyederhanakan penelaahan berikutnya atas kertas kerja.
● Meningkatkan hasil akhir: laporan audit internal.

2. Kuantitas, bentuk, dan isi kertas kerja untuk penugasan khusus akan berlainan
tergantung pada keadaan masing-masing penugasan tersebut. Faktor-faktor berikut ini
dapat mempengaruhi pertimbangan auditor mengenai kuantitas, bentuk dan isi kertas
kerja :

● Sifat dasar penugasan


● Sifat dasar laporan auditor
● Sifat dasar laporan keuangan, lampiran atau informasi lain yang dilaporkan
oleh auditor
● Sistim pembukuan yang ada pada perusahaan klien
● Cukup tidaknya pengendalian intern terhadap pencatatan akuntansi ● Tingkat
supervisi dan penelaahan yang diperlukan

3. Kertas kerja biasanya berisi dokumentasi yang memperlihatkan :

a) Pekerjaan telah direncanakan dan disupervisi dengan baik


b) Pemahaman memadai atas pengendalian intern telah diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang
telah dilakukan
c) Bukti audit yang telah diperoleh, prosedur audit yang telah ditetapkan, dan
pengujian yang telah dilaksanakan, memberikan bukti kompeten yang cukup
sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan
auditan
Untuk dapat memenuhi tujuan tersebut, maka terdapat 5 syarat kertas kerja audit yang
perlu untuk diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

a) Lengkap, Seorang auditor harus bisa menentukan komposisi seluruh data


penting yang harus dimasukkan ke dalam kertas kerja.Karena kertas kerja
tersebut akan diperiksa oleh seorang auditor senior dan kemungkinan akan
diperiksa oleh pihak luar, maka kertas kerja harus berisi informasi lengkap.

b) Teliti, Dalam melakukan pembuatan kertas kerja seorang auditor dituntut


untuk tetap memperhatikan ketelitian dalam penulisan dan perhitungan.
Dengan demikian kertas kerja yang disusun akan terbebas dari kesalahan tulis
dan juga perhitungan.

c) Ringkas, kertas kerja harus dibatasi pada data atau informasi yang penting atau
pokok dan relevan dengan tujuan dilakukannya audit serta disajikan secara
ringkas. Seorang auditor harus bisa menghindari rincian yang tidak perlu untuk
disajikan. Analisis yang dilakukan oleh auditor harus sebagai ringkasan dan
juga penafsiran informasi atau data, bukan hanya sebagai penyalinan catatan
klien ke dalam kertas kerja.

d) Jelas, Kejelasan dalam menyusun dan menyajikan informasi kepada berbagai


pihak yang akan memeriksa kertas kerja harus diusahakan oleh auditor.
Pemakaian istilah yang memunculkan makna ganda harus dihindari.

e) Rapi, Kerapian dalam penyajian kertas kerja audit dan keteraturan dalam
penyusunan-nya akan sangat membantu seorang auditor senior dalam
melakukan review terhadap hasil kerja dari staf-nya serta akan memudahkan
auditor dalam mendapatkan informasi dari kertas kerja.

4. Bentuk KKA pada audit manajemen menekankan kepada bagaimana menyiapkan


temuan-temuan audit untuk digunakan dalam penyusunan laporan audit. Secara lebih
rinci, bentuk KKA pada audit manajemen adalah sebagai berikut:

1) Pada sampul KKA ditulis “kertas kerja audit” kemudian mengikuti di


bawahnya:
● Nama Objek audit : Tulis nama perusahaan atau unit yang diaudit
● Program/aktivitas yang diaudit : Tulis program/aktivitas yang diaudit ●
Periode audit : Tulis periode program/aktivitas yang diaudit

2) Halaman pertama KKA adalah daftar isi dari KKA tersebut

3) Halaman berikutnya secara berurutan adalah :


● Daftar symbol audit (tick mark) disertai penjelasannya
● Tembusan surat tugas
● Kelompok-kelompok kertas kerja

isi dan pengelompokkan kertas kerja disusun sebagai berikut:

1) Audit Pendahuluan, meliputi :


Subkelompok 1 : Program kerja audit pendahuluan Subkelompok
2 : Hasil audit pendahuluan, meliputi :
● Informasi umum tentang program/aktivitas yang diaudit
● Penelaahan berbagai peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan
program/aktivitas yang diaudit
● Ikhtisar hasil temuan audit pendahuluan

2) Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen, meliputi :


Subkelompok 1 : Program kerja audit atas review dan pengujuan
pengendalian manajemen termasuk internal control questioner (ICQ) yang
digunakan. Subkelompok 2 : Hasil audit atas review dan pengujian
pengendalian manajemen, meliputi :
● Penelaahan terhadap berbagai peraturan dan kebijakan yang berlaku
pada objek audit
● Ikhtisar hasil temuan audit atas Review dan Pengujian Pengendalian
Manajemen

3) Audit Lanjutan, meliputi :


Subkelompok 1 : Program kerja audit lanjutan Subkelompok
2 : Hasil Audit Lanjutan, terdiri atas:
● Pengembangan temuan
● Daftar temuan dan rekomendasi

4) Laporan Hasil Audit, meliputi :


Konsep laporan hasil audit dan tembusan laporan hasil audit

Anda mungkin juga menyukai