1. Sistem pemberian indeks sebaiknya sederhana dan fleksibel. Jenis penelaahan yang
berbeda akan membutuhkan pola pemberian indeks yang berbeda, tetapi prinsip-
prinsip tertentu akan tetap berlaku. Sistem yang akan digunakan pada pemeriksaan
tertentu harus dipertimbangkan dan direncanakan segera setelah program audit selesai
dibuat.dengan cara ini kertas kerja bisa diberi referensi saat audit berlangsung.
Sehingga auditor terhindar dari banyaknya kertas kerja yang tidak memiliki referensi
dimana sulit untuk menemukan sesuatu. Pemberian indeks silang yang baik
mempunyai beberapa tujuan:
2. Kuantitas, bentuk, dan isi kertas kerja untuk penugasan khusus akan berlainan
tergantung pada keadaan masing-masing penugasan tersebut. Faktor-faktor berikut ini
dapat mempengaruhi pertimbangan auditor mengenai kuantitas, bentuk dan isi kertas
kerja :
c) Ringkas, kertas kerja harus dibatasi pada data atau informasi yang penting atau
pokok dan relevan dengan tujuan dilakukannya audit serta disajikan secara
ringkas. Seorang auditor harus bisa menghindari rincian yang tidak perlu untuk
disajikan. Analisis yang dilakukan oleh auditor harus sebagai ringkasan dan
juga penafsiran informasi atau data, bukan hanya sebagai penyalinan catatan
klien ke dalam kertas kerja.
e) Rapi, Kerapian dalam penyajian kertas kerja audit dan keteraturan dalam
penyusunan-nya akan sangat membantu seorang auditor senior dalam
melakukan review terhadap hasil kerja dari staf-nya serta akan memudahkan
auditor dalam mendapatkan informasi dari kertas kerja.