Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Pembangunan pertanian dapat didefinisikan sebagai suatu proses perubahan sosial.


Implementasinya tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan status dan kesejahteraan petani
semata, tetapi sekaligus juga dimaksudkan untuk mengembangkan potensi sumberdaya manusia
baik secara ekonomi, sosial, politik, budaya, lingkungan, maupun melalui perbaikan
(improvement), pertumbuhan (growth) dan perubahan (change) (Iqbal dan Sudaryanto, 2008).
Salah satu kegiatan dalam menunjang pembangunan pertanian adalah
penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada penggunanya. Informasi dan
teknologi pertanian tersebut bisa disampaikan secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan berbagai media komunikasi. Berbagai media komunikasi dapat digunakan
untuk mengemas informasi dan teknologi yang akan disampaikan kepada petani sebagai
pengguna teknologi seperti media cetak, media audio, media audio visual, media berupa obyek
fisik atau benda nyata.
Secara umum dapat dikatakan bahwa media merupakan suatu perantara yang digunakan
dalam proses belajar. Tujuan penggunaan media adalah untuk memperjelas informasi yang
disampaikan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan sasaran.
Dengan demikian media berperan penting dalam memberikan pengalaman kongkrit dan sesuai
dengan tujuan belajar. Media apapun yang digunakan, pada prinsipnya harus dapat
meningkatkan efektivitas dan kelancaran proses belajar terutama dalam memperjelas materi yang
dipelajari sehingga dapat mempercepat terjadinya perubahan perilaku (pengetahuan,
keterampialn dan sikap) dikalangan kelompok sasaran. Selain itu media diharapkan dapat
lebih mengkongkritkan apa yang dijelaskan komunikator kepada komunikan (sasaran),
sehingga sasaran lebih mudah dan lebih cepat menangkap materi, apa yang dilihat
sasaran akan terkesan lebih lama dibandingkan dengan didengar dan media mampu memotivasi
dan mampu memusatkan perhatian
Dalam pendekatan Teori Uses dan Gratification (Teori kegunaan dan kepuasan) yang
pertama kali dikenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz pada tahun 1974 mengatakan
bahwa pengguna media memiliki peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut,
dalam hal ini penguna media mencari informasi dari sumber yang terbaik dan dapat memenuhi
kebutuhannya. Artinya teori kegunaan dan kepuasan mengasumsikan bahwa penggunanya
mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya dalam mencari informasi.
Pengertian lainnya lebih mengarah kepada perhatian penggunaan (use) orang
mendapatkan kepuasan (Gratification) terhadap apa yang dibutuhkan seseorang dalam mencari
informasi,dalam teori ini kebutuhan seseorang penting, bahwa seseorang berhak menentukan apa
yang dia anggap baik dan apa yang dia suka. Dimana pendekatan Uses and Gratifications
mempersoalkan yang di lakukan orang pada media, yakni menggunakan media untuk pemuas
kebutuhannya dalam mencari informasi yang dianggap dapat memenuhi
kebutuhannya.”(Rakhmat, 2004 :217).
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam hal ini adalah ingin
memahami lebih dalam tentang peran media massa majalah dalam pembangunan pertanian, dan
efektivitas media massa majalah dalam penyampaian informasi pertanian kepada masyarakat.
Tujuan
1. Mengetahui peran media massa majalah dalam pembangunan pertanian
2. Mengetahui media massa dalam proses diseminasi informasi pertanian kepada
masyarakat

Sumber :

Iqbal dan Sudaryanto. 2008. Pembangunan Pertanian Indonesia.


http://blogs.unpad.ac.id/abysanilaras/2010/06/13/pentingnya-pembangunanpertanian-di-
indonesia/. Di akses pada 14 Mei 2016
Katz, E., Blumler, J. G., & Gurevitch, M. (1973-1974, Winter). Uses and gratifications research.
The Public Opinion Quarterly, 37(4), 509-523.
Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1984 dan 2001.

Anda mungkin juga menyukai