Pembangunan pertanian dapat didefinisikan sebagai suatu proses perubahan sosial.
Implementasinya tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan status dan kesejahteraan petani semata, tetapi sekaligus juga dimaksudkan untuk mengembangkan potensi sumberdaya manusia baik secara ekonomi, sosial, politik, budaya, lingkungan, maupun melalui perbaikan (improvement), pertumbuhan (growth) dan perubahan (change) (Iqbal dan Sudaryanto, 2008). Salah satu kegiatan dalam menunjang pembangunan pertanian adalah penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada penggunanya. Informasi dan teknologi pertanian tersebut bisa disampaikan secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan berbagai media komunikasi. Berbagai media komunikasi dapat digunakan untuk mengemas informasi dan teknologi yang akan disampaikan kepada petani sebagai pengguna teknologi seperti media cetak, media audio, media audio visual, media berupa obyek fisik atau benda nyata. Secara umum dapat dikatakan bahwa media merupakan suatu perantara yang digunakan dalam proses belajar. Tujuan penggunaan media adalah untuk memperjelas informasi yang disampaikan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan sasaran. Dengan demikian media berperan penting dalam memberikan pengalaman kongkrit dan sesuai dengan tujuan belajar. Media apapun yang digunakan, pada prinsipnya harus dapat meningkatkan efektivitas dan kelancaran proses belajar terutama dalam memperjelas materi yang dipelajari sehingga dapat mempercepat terjadinya perubahan perilaku (pengetahuan, keterampialn dan sikap) dikalangan kelompok sasaran. Selain itu media diharapkan dapat lebih mengkongkritkan apa yang dijelaskan komunikator kepada komunikan (sasaran), sehingga sasaran lebih mudah dan lebih cepat menangkap materi, apa yang dilihat sasaran akan terkesan lebih lama dibandingkan dengan didengar dan media mampu memotivasi dan mampu memusatkan perhatian Dalam pendekatan Teori Uses dan Gratification (Teori kegunaan dan kepuasan) yang pertama kali dikenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz pada tahun 1974 mengatakan bahwa pengguna media memiliki peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut, dalam hal ini penguna media mencari informasi dari sumber yang terbaik dan dapat memenuhi kebutuhannya. Artinya teori kegunaan dan kepuasan mengasumsikan bahwa penggunanya mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya dalam mencari informasi. Pengertian lainnya lebih mengarah kepada perhatian penggunaan (use) orang mendapatkan kepuasan (Gratification) terhadap apa yang dibutuhkan seseorang dalam mencari informasi,dalam teori ini kebutuhan seseorang penting, bahwa seseorang berhak menentukan apa yang dia anggap baik dan apa yang dia suka. Dimana pendekatan Uses and Gratifications mempersoalkan yang di lakukan orang pada media, yakni menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya dalam mencari informasi yang dianggap dapat memenuhi kebutuhannya.”(Rakhmat, 2004 :217). Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam hal ini adalah ingin memahami lebih dalam tentang peran media massa majalah dalam pembangunan pertanian, dan efektivitas media massa majalah dalam penyampaian informasi pertanian kepada masyarakat. Tujuan 1. Mengetahui peran media massa majalah dalam pembangunan pertanian 2. Mengetahui media massa dalam proses diseminasi informasi pertanian kepada masyarakat
Sumber :
Iqbal dan Sudaryanto. 2008. Pembangunan Pertanian Indonesia.
http://blogs.unpad.ac.id/abysanilaras/2010/06/13/pentingnya-pembangunanpertanian-di- indonesia/. Di akses pada 14 Mei 2016 Katz, E., Blumler, J. G., & Gurevitch, M. (1973-1974, Winter). Uses and gratifications research. The Public Opinion Quarterly, 37(4), 509-523. Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1984 dan 2001.