Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERAWATAN GSE DAN


PERALATAN BANDARA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perawatan GSE dan
Peralatan Bandara”.
Terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam penulisan makalah ini,
kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya
kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini dan semoga makalah ini dapat menjadi bahan informasi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan, khususnya dalam hal Thermal Over Load Relay

Curug, 18 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….. 1

KATA PENGANTAR………………………………………………………………… 2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. 3

1. Pendahuluan………………………………………………………………………. 4

2. TOR (Thermal Overload Relay).....................................................................................5

2.1 Pengertian TOR...................................................................................................5

2.2 Penyebab Terjadinya Beban Berlebih.................................................................5

2.3 Prinsip Kerja TOR ……………………………………………………….. 7

2.4 Karakteristik TOR..……………………………………………………… 10

2.5 Proteksi Pada TOR……………………………………………………….. 11

3. Kesimpulan………………………………………………………………………..,,, 13

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………… 14

3
1. PENDAHULUAN

Instalasi motor listrik membutuhkan pengaman beban lebih dengan tujuan menjaga dan
melindungi motor listrik dari gangguan beban lebih supaya motor listrik tidak mengalami
kerusakan yang fatal. Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya
arus lebih/beban lebih. Pengaman beban lebih atau over load yang digunakan pada instalasi
motor listrik adalah Thermal Over Load Relay (TOR/TOL). Jika arus yang melalui penghantar
yang menuju motor listrik melebihi kapasitas atau setting TOR/TOL, maka TOR/TOL drop atau
terputus sehingga rangkaian yang menuju motor listrik terputus. Thermal Over Load Relay
(TOR/TOL) biasanya digandengkan dengan kontaktor, dipasaran ada juga pengaman beban lebih
yang terintegrasi pada Motor Circuit Breaker. Relay ini biasanya dihubungkan pada kontaktor ke
kontak utama 2, 4, dan 6 sebelum dihubungkan ke beban (motor). Gunanya untuk memberikan
perlindungan terhadap motor dari kerusakan akibat beban lebih.

4
2. THERMAL OVER LOAD RELAY (TOR/TOL)

2.1 Pengertian TOR/TOL


TOR adalah peralatan pengaman peralatan listrik terhadap arus beban lebih. Pengaman ini
bekerja berdasarkan panas yang ditimbulkan oleh adanya arus listrik yang melebihi batas harga
nominalnya. Jika arus yang melalui penghantar menuju motor listrik melebihi kapasitas atau
setting TOR, maka TOR drop atau terputus sehingga rangkaian yang menuju motor listrk
terputus. Energi panas tersebut akan di ubah menjadi energi mekanik oleh logam bimetal untuk
melepaskan kontak-kontaknya, dengan terlepasnya kontak-kontak akibat arus yang mengalir
melebihi batas nominalnya maka akan membuka atau memutuskan suatu rangkaian kelistrikan
sehingga melindungi peralatan listrik tersebut dan kerusakan yang di akibatkan oleh arus lebih
tersebut. TOR banyak di gunakan sebagai pelindung motor-motor listrik. Thermal overload relay
memproteksi rangkaian pada ketiga fasanya (untuk rangkaian tiga fasa) baik yang menggunakan
sistem bimetal maupun yang menggunakan sistem elektronik tanpa suplai terpisah (maksudnya
thermal overload elektronik ini tidak membutuhkan sumber daya listrik secara khusus) dan
mempunyai sensitifitas terhadap hilangnya fasa yang bekerja dengan sistem differensial (tidak
langsung trip pada kasus terjadinya hilang satu fasa), namun apabila dibutuhkan rangkaian untuk
trip segera saat kehilangan satu fasa, maka perlu diperlukan tambahan alat proteksi lain. Thermal
overload relay ini bisa dipasangkan langsung dengan kontaktornya maupun terpisah sehingga
sangat fleksibel untuk pemasangannya di dalam panel. Pemilihan jenis Thermal Overlad Relay
ditentukan oleh rating/setting arus sesuai dengan arus nominal rangkaian pada beban penuh dan
kelas trip-nya. Untuk pemakaian standar digunakan kelas trip 10 yaitu thermal overload akan trip
pada 7,2 Ir dalam waktu 4 detik. Thermal Overload Relay seperti pada gambar di bawah ini.

2.2 Penyebab Terjadinya Beban Berlebih


Arus yang terlalu besar pada beban atau motor listrik akan mengalir pada belitan motor
listrik dan dapat menyebabkan kerusakan dan atau terbakarnya belitan motor listrik. Untuk
menghindari terjadinya panas yang berlebihan akibat beban lebih maka harus dipasang Thermal
5
Over Load Relay (TOR/TOL) pada suatu rangkaian. Beberapa penyebab terjadinya beban lebih
antara lain adalah:
1) Beban mekanik pada motor listrik terlalu besar;
2) Arus start terlalu besar dan terlalu lama putaran nominal tercapai atau motor listrik
berhenti secara mendadak;
3) Terjadi hubung singkat pada motor listrik (antara phasa dengan phasa atau antara phasa
dengan body; dan
4) 4) Motor listrik bekerja hanya dengan 2 phasa atau terbukanya salah satu phasa dari
motor listrik 3phasa.

6
2.3 Prinsip Kerja Thermal Over Load Relay (TOR/TOL)

Prinsip kerja Thermal Over Load Relay (TOR/TOL) berdasarkan panas (temperatur) yang
ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen-elemen pemanas bimetal, yang
mengakibatkan bimetal melengkung selanjutnya akan menggerakan kontak-kontak mekanik
pemutus rangkaian listrik kontak 95 – 96 membuka dan kontak 97 – 98 menutup. TOR dipasang
secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit.

Pada bimetal dialiri arus utama. Jika terjadi arus lebih, maka bimetal akan membengkok dan
secara mekanis akan mendorong kontak bantu Normally Close (NC) 95-96. Oleh karena dalam
prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit, maka
jika NC lepas, koil kontaktor tidak ada arus, kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan
kontak utama. Nilai pengaman arus lebih ini bisa diset dengan mengatur jarak pendorong
kontak. Dalam prakteknya pada permukaan rele pengaman arus lebih terdapat bidang kecil yang
berbentuk lingkaran, yang tengahnya bisa diputar dengan obeng minus. Juga terdapat tombol
tekan untuk mereset.

Contoh salah satu TOR

Prinsip kerja dari bimetal pada TOR ditunjukkan pada Gambar 3.2 di bawah ini.

7
Jika terjadi beban lebih maka arus menjadi besar dan menyebabkan penghantar panas.
Panas pada penghantar melewati bimetal sehingga bimetal melengkung dan selanjutnya aliran
listrik yang menuju motor listrik terputus dan motor listrik belitannya tidak sampai terbakar.
Diagram hubungan kontak-kontak pada TOR ditunjukkan pada Gambar di bawah ini.

Diagram penyambungan kontak-kontak pada TOR pada magnetic contactor ditunjukkan


pada Gambar dibawah.

Diagram Penyambungan TOR pada Magnetic Contactor

8
Untuk mengatur besarnya arus maksimum yang dapat melewati TOR, dapat diatur
dengan memutar penentu arus dengan menggunakan obeng sampai diperoleh harga yang
diinginkan.

TOR dalam keadaan normal TOR dalam keadaaan beban lebih

Konstruksi TOR

Perlengkapan lain dari thermal beban lebih adalah reset mekanik yang fungsinya untuk

mengembalikan kedudukan kontak 95 – 96 pada posisi semula (menghubung dalam keadaan

normal) dan kontak 97 – 98 (membuka dalam keadaan normal). Setelah tombol reset ditekan

maka kontak 95 – 96 yang semula membuka akibat beban lebih akan kembali menutup dan

kontak 97 – 98 akan kembali membuka. Bagian lain dari thermal beban lebih adalah pengatur

batas arus.

9
2.4 Karakteristik TOR

Overload Relay mempunyai karakteristik sesuai dengan standar-standar


kelistrikan, diantaranya IEEE, NEMA, IEC, dll.Misalnya suatu Overload Relay (TOR) tertulis
IEC 947-4-1, Class 20 bernilai trip = 10 Ampere. Selang waktu trip digunakan agar TOR tidak
trip bila sedang start maupun ketika ada beban kejut. Dengan berpedoman pada karakterstik
tersebut, maka bisa didesain nilainya dengan memperhatikan arus start dan selang waktunya
sehingga tidak trip serta nilai yang tepat untuk trip (sesuai dengan kemampuan motor listrik yang
dikendalikan) jika terjadi overload sehingga jaringan listrik segera terputus dan motor listrik
aman dari kerusakan/terbakar.

Karakteristik motor harus diketahui karakteristik thermalnya berdasarkan informasi dari motor
(name plate) tersebut.

1. Terdapat konstruksi yang berhubungan langsung dengan terminal kontaktor magnit.


2. Full automatic function, Manual reset, dan memiliki pengaturan batas arus yang dikehendaki
untuk digunakan.
3. Tombol trip dan tombol reset trip, dan semua sekerup terminal berada di bagian depan
4. Indikator trip.
5. Mampu bekerja pada suhu -25 °C hingga +55 °C atau (-13 °F hingga +131 °F).

Thermal overload relay (TOR) mempunyai tingkat proteksi yang lebih efektif dan ekonomis, yaitu:
1. Pelindung beban lebih / Overload.
2. Melindungi dari ketidakseimbangan phasa / Phase failure imbalance.
3. Melindungi dari kerugian / kehilangan tegangan phasa / Phase Loss.

Pada motor FDF arus yang mengalir normal adalah 138 Ampere,sedangkan pada TOR arus
disetting sebesar 155 Ampere, karena menurut aturannya I-setting = I nominal x 110% .

2.5 Proteksi Pada TOR

10
2.5.1. Proteksi Terhadap Efek Thermal
Manusia perlengkapan pasangan tetap, dan bahan pasangan tetap yang berdekatan dengan
perlengkapan listrik harus di beri proteksi terhadap efek panas yang berbahaya yang di hasilkan
oleh perlengkapan listrik, atau radiasi thermal, terutama efek berikut ini :
1) Pembakaran atau penurunan mutu (degradasi) bahan.
2) Resiko luka bakar
3) Pemburukan fungsi kesemutan dari perlengkapan yang terpasang

2.5.2. Proteksi Kebakaran


Perlengkapan listrik tidak boleh menimbulkan bahaya kebakaran pada bahan yang berada
di dekatnya. Instruksi pemasangan dari pabrikan harus dipatuhi. Perlengkapan magun
(pasangan tetap) yang menyebabkan pemusatan atau konsentrasi panas harus berada pada jarak
yang cukup dari setiap benda atau bagian bangunan pasangan tetap, sehingga benda atau
elemen bangunan tersebut dalam kondisi normal tidak dapat terkena suhu yang berbahaya.

2.5.3. Proteksi Terhadap Panas Lebih


Semua piranti yang menghasilkan air panas atau uap panas harus diberi proteksi ketika di
desain atau pada pemasangan terhadap panas lebih dalam semua kondisi pelayanan. Kecuali
jika piranti secara keseluruhan memenuhi standar yang sesuai, maka pengaman
harusdilaksanakan dengan sarana gawai tanpa reset sendiri yang sesuai , yang berfungsi tidak
tergantung dari termostat jika piranti tidak mempunyai keluaran yang bebas, maka harus di
lengkapi juga dengan gawai yang membatasi tekanan air.

2.5.4. Proteksi beban lebih dan hubung pendek


Gawai harus di siapkan untuk memutus setiap beban lebih yang mengalir pada penghantar
sirkit sebelum arus tersebut dapat menyebabkan kenaikan suhu yang merusak isolasi,
sambungan terminasi atau sekeliling penghantar. Gawai proteksi harus disediakan untuk
memutuskan setiap arus hubung pendek yang mengalir pada penghantar sirkit sebelum hubung
pendek yang mengalir pada penghantar sirkit sebelum arus tersebut dapat menyebabkan bahaya
karena efek termal dan mekanik yang terjadi pada penghantar dan hubungan. Koordinasi antara
penghantar dan gawai proteksi di tentukan dalam karakteristik operasi suatu gawai yang
memproteksi kabel terhadap beban lebih harus memenuhi dua kondisi,

Semua arus yang disebabkan hubung pendek yang terjadi pada setiap titik sirkit harus
diputus dalam waktu yang tidak melampaui waktu yang membuat penghantar mencapai suhu
11
batas yang

12
dapat diterima.Untuk hubung singkat /pendek yang mendasari sampai dengan 5 detik,maka
waktu ( t )dapat dihitung dari rumus pendekatan sebagai berikut.

13
KESIMPULAN

Thermal overload relay adalah alat yang berfungsi untuk menjaga dan melindungi motor listrik
dari gangguan beban lebih agar motor listrik tidak mengalami kerusakan yang fatal. Arus yang
terlalu besar pada beban atau motor listrik akan mengalir pada belitan motor listrik yang dapat
mengakibatkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor listrik. Beberapa factor yang dapat
menyebabkan terjadinya beban berlebih antara lain, yaitu :
1. Beban mekanik pada motor
2. Arus start
3. Terjadi hubung singkat pada motor listrik
4. Motor listrik hanya bekerja dengan 2 phasa

Prinsip kerja thermal overload relay yaitu berdasarkan panas (temperature) yang ditimbulkan
oleh arus yang mengalir pada elemen-elemen panas bimetal. Peralatan proteksi untuk instalasi
pengontrolan motor, meliputi :
a. Hubung singkat
b. Arus lebih
c. Sambar petir
d. Tegangan lebih

14
DAFTAR PUSTAKA

Amin, M Mustaghfirin. 2014. Instalasi Motor Listrik Semester 3. Jakarta: Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Muslim, Supari dan Joko. 2009. Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik.
Surabaya: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Departemen Pendidikan Nasional.

Siswoyo. 2008. Teknik Listrik Industri Jilid 2 Untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, dan Departemen Pendidikan Nasional.

15

Anda mungkin juga menyukai