Anda di halaman 1dari 4

NASKAH TUGAS TUTORIAL KE-1

HUKUM PAJAK
UNIVERSITAS TERBUKA

Nama : I Kadek Duta Dhananjaya


NIM : 042269348

SOAL 1
Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang, sehingga dapat
dipaksakan, dengan tidak mendapat balas jasa secara langsung. Siapa pun dan apa pun
pekerjaan kita selama berstatus Wajib Pajak sudah tentu wajib bayar pajak. Bahkan, badan
usaha atau perusahaan pun diwajibkan membayar pajak ini yang di setor ke negara. Kemukakan
pendapat anda, mengapa kita sebagai warga negara diharuskan membayar pajak?

JAWABAN :
Karena pada saat ini, instrumen penerimaan negara semakin mengandalkan dari sektor pajak,
untuk meningkatkan produktivitas dan keadilan sosial. Pembangunan nasional yang semakin
produktif dan berkeadilan sosial, bertujuan untuk mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan seluruh rakyat indonesia. Penerimaan dalam negeri yang bersumber dari
sektor pajak, mencerminkan kemandirian bangsa ini.
Pajak memiliki fungsi yang penting dan strategi, terutama dalam pembangunan
dan penyelenggaraan pemerintahan. Fungsi-fungsi tersebut adalah (1) Fungsi budgeter;
sebagai sumber penerimaan negara, memasukan dana secara optimal ke kas negara
berdasarkan Undang-undang Perpajakan. (2) Fungsi regulasi; pemerintah dapat mengatur
pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan pajak, baik penentuan tarif maupun fasilitas
keringanan pajak. Pajak dapat mengatur kebijakan kebijakan yang dikeluarkan menjadi
harmonis antara kebijakan fiskal, moneter dan sektor riil agar tidak terjadi distorsi,
yang dapat mewujudkan keadilan.
SOAL 2
BANDUNG, 22 Agustus 2017 - KPP Pratama Bandung Tegallega berhasil menyita mesin press
hidrolik senilai Rp 20 juta dari penanggung pajak DD, yang merupakan Direktur CV. KKM, Jumat
(11/8). Penyitaan dilakukan karena Wajib Pajak tidak segera melunasi utang pajak yang berasal
dari 24 Surat Ketetapan Pajak dengan nilai total sekitar Rp13 juta. CV. KKM memiliki kemampuan
untuk membayar, namun hingga jatuh tempo (11/8) tidak juga melakukan pelunasan. Proses sita
hingga lelang merupakan bagian dari upaya penagihan pajak yang hingga kini belum dilunasi
utang pajaknya oleh wajib pajak yang bersangkutan. Tindakan sita dan lelang harta penunggak
pajak tersebut dilakukan karena upaya penagihan aktif lainnya tidak dapat membuat penunggak
pajak melunasi utang pajaknya. Kemukakan pendapat anda, apa yang seharusnya dilakukan oleh
CV. KMM agar tidak ada Tindakan sita dan lelang dari kantor pajak atas hutang pajak yang
dimilikinya !

JAWABAN :
Apabila CV. KMM ingin dilakukan pencabutan sita oleh KPP Pratama Bandung Tegallega,
maka sesuai dengan Pasal 22 UU No. 19 Tahun 2000 Tentang Perubahan atas UU NO. 19
Tahun 1997 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, CV. KMM melunasi biaya penagihan
pajak dan utang pajaknya.
CV. KMM masih memiliki kesempatan untuk melunasi pajaknya selama 14 hari terhitung dari
penyitaan harta penanggung pajak. Jika dalam 14 hari penanggung pajak masih belum
membayarkan utang pajaknya, maka akan diterbitkan pengumuman lelang.

SOAL 3
Mr. Elmores merupakan warga negara Amerika yang membawa keluarganya untuk tinggal
di Indonesia selama lebih dari dua ratus hari. Sedangkan Bu Yani merupakan warga negara
Indonesia yang tinggal menetap dan bekerja di Australia. Kemukakan pendapat anda, apakah
asas pemungutan pajak yang dikenakan untuk Pak Ahmad dan Bu Yani?

JAWABAN :
Kepada Mr. Elmores dan Bu yani dapat berlaku asas pemungutan pajak Wilayah.
Mr. Elmores yang merupakan WNA harus melapor dan membayar pajak di Indonesia, karena
WNA yang tinggal di Indonesia lebih dari 183 hari atau 6 bulan, maka WNA itu masuk kategori
subjek pajak dalam negeri, yang harus membayar dan melaporkan pajaknya.
Sedangkan Bu Yani menurut asas wilayah baik rumah maupun barang yang digunakan tidak
wajib dikenai pajak oleh pemerintah Indonesia

SOAL 4
Jelaskan gambaran menurut anda, sistem dan ketentuan perundang-undangan seperti apakah
yang menyatakan bahwa wajib pajak yang mempunyai kewajiban pajak, wajib menyelesaikan
kewajiban pajak yang terutang kepada negara, wajib pajak wajib mendaftarkan diri dan
pengusaha kena pajak wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena
pajak pada kantor direktorat jendral pajak?

JAWABAN :
Sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara
hukum. Oleh karenanya, setiap warga negara Indonesia wajib mentaati hukum yang berlaku
sebagaimana diatur dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945. Kewajiban membayar pajak diatur dalam
Pasal 23A UUD 1945 yaitu pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan
negara diatur dengan undang-undang. Sehingga dapat dikatakan, kewajiban membayar pajak
oleh warga negara Indonesia merupakan wujud ketaatan terhadap hukum yang berlaku. 3.
Secara filosofis, kewajiban membayar pajak juga merupakan bentuk partisipasi warga negara
kepada negaranya. Partisipasi ini bahkan setara dengan hak dan kewajiban warga negara yang
lain yaitu ikut serta dalam upaya pembelaan negara sebagaimana diatur dalam Pasal 27 ayat (3)
UUD 1945. Sehingga, apabila setiap warga negara mematuhi kewajibannya untuk membayar
pajak, maka hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak sebagaimana diatur
dalam Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 dapat tercukupi.

Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam kegiatan usaha
atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang melakukan
usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean melakukan
usaha jasa termasuk mengekspor jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean.

Pengusaha Kena Pajak yang selanjutnya disebut dengan PKP adalah pengusaha yang
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang
dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang PPN Tahun 1984 dan perubahannya.
Pengusaha yang melakukan penyerahan yang merupakan objek pajak sesuai Undang-Undang
PPN wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP, kecuali pengusaha kecil yang
batasannya ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Pengusaha kecil adalah merupakan pengusaha yang selama 1 (satu) tahun buku melakukan
penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dengan jumlah peredaran bruto
dan/atau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta
rupiah). Pengusaha kecil diperkenankan untuk memilih dikukuhkan menjadi PKP.

Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP wajib memungut, menyetor, dan melaporkan
PPN atau Pajak PPnBM yang terutang atas penyerahan BKP dan/atau JKP yang dilakukannya.

Anda mungkin juga menyukai