Aisyahnoer Tugaspreuaspancasila
Aisyahnoer Tugaspreuaspancasila
Disusun Oleh:
Aisyah Noer
(210401110124)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2021
1
KATA PENGANTAR
ﺻَﺤﺎِﺑِﮫ أ َْﺟَﻤِﻌْﯿَﻦ
ْ َ ﻋﻠَﻰ آ َِﻟِﮫ َوأ ِ ﻋﻠﻰ ا َْﺷَﺮ
َ ف اﻻَﻧِﺒﯿَﺎِء و اﻟُﻤْﺮ
َ ﺳِﻠْﯿَﻦ َو َ ﺴﻼَُم
ﺼﻼَة ُ َواﻟ ﱠ ِ ّ ِ َرQّ ِ ُا َْﻟَﺤْﻤﺪ
ب اﻟﻌَﺎﻟﻤﯿَﻦ َو اﻟ ﱠ
Puji syukur kehadirat Allah subhana wataa’lanatas segala rahmat dan petunjuknya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul teks akademik dan non
akademik.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak.Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terimakasih atas bantuan dan masukan
yang telah diberikan, pertama, Abdul Lathiev Anshori, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah
Pancasila yang telah berkenan meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan
bimbingan, motivasi dan pengarahan di dalam penyusunan makalah ini, kedua, Keluarga
besar teman-teman psikologi Angkatan 2021 kelas C, yang selalu bersemangat,
bekerjasama dengan baik.
1
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
ii
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran ...............................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia telah merdeka pada tanggal 17 agustus 1945, lambat laun mulailah
dibentuk beberapa sistem pemerintahan salah satunya penentuan dasar bangsa
Indonesia, dari sidang BPUPKI pada tanggal 29 mei – 1 juni kemudian lahirlah
Pancasila sebagai dasar negara yangmana dengan hadirnya Pancasila bangsa
Indonesia bisa mengimplementasikan nilai-nilai dan kandungan yang ada di
dalamnya guna untuk mempertahankan perjuangan pendirian Indonesia dan
menjadikan bangsa Indonesia yang majemuk ini bersatu seperti semboyan bangsa
Indonesia yakni “ Bhineka Tunggal Ika” yang memiliki makna berbeda-beda akan
tetapi tetap satu, seiring berjalannya waktu Pancasila hanyalah sebuah eksistensi
untuk dihafalkan, minim bangsa Indonesia yang memiliki pemahaman tentang nilai-
nilai Pancasila bahkan hanya sedikit yang mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila
ke kehidupan sehari-hari, oleh karena itu guna mengembalikan pemahaman tentang
nilai-nilai Pancasila dan hakikat Pancasila maka dibuatlah makalah yang mencakup
beberapa permasalahan tentang hal tersebut.
RUMUSAN MASALAH
1.1.1 Apa itu Pancasila?
1.1.2 Apa hikmah dan kandungan dalam Pancasila?
1.1.3 Bagaimana Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila?
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Definisi Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila adalah
pilar ideologis negara Indonesia. Nama pancasila ini terdiri dari dua kata
sansekerta. Panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Penetapan pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa
negara Indonesia adalah negara pancasila. Hal itu terkandung arti bahwa
negara harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam
seluruh perundang-undangan.
b. Fungsi Umum
- Pancasila sebagai Panduan Hidup Bangsa Indonesia.
- Pancasila sebagai Jiwa Bangsa.
- Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa.
- Pancasila sebagai Sumber Hukum.
- Pancasila sebagai Cita-cita Bangsa.
c. Fungsi Pokok
- Pancasila sebagai Pandangan Hidup.
- Pancasila sebagai Dasar Negara.
2
2.1 Hakikat Pancasila
1
Dwi, S., Triwahyuningsih, T., & Dikdik Baehaqi Arif, D. B. A. (2012). Identitas Nasional.
2
Nurwadani, P. (2016). Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi.
3
- Hakikat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa : Pedoman dan
norma perilaku bangsa Indonesia dikehidupan sehari-hari.
3
I.B. Brata, I.B.N. Wartha, Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia,
(Universitas Mahasaraswati Denpasar, 2017), 129-130
4
3. Persatuan Indonesia
4
Ibid., hlm. 131
5
mengakibatkan upaya-upaya penggantian Pancasila dengan ideologi
yang lain.5
5
S.L. Apriliani, D.A. Dewi, Menyingkap Perkembangan Pengimplementasian Pancasila dari Masa ke
Masa, (UPI, 2021), 25
6
S.L. Apriliani, D.A. Dewi, Menyingkap Perkembangan Pengimplementasian Pancasila dari
Masa ke Masa, (UPI, 2021), 26
6
nasional, sehingga muncullah gerakan yang dipelopori oleh mahasiswa,
cendekiawan dan masyarakat yang menuntut adanya reformasi disegala
bidang, terutama di bidang hukum, polotik, ekonomi dan
pembangunan.7
7
A.S. Utama, S. Dewi, Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Indonesia serta Perkembangan Ideologi
Pancasila pada Masa Orde Lama, Orde Baru, dan Era Reformasi, (Universitas Lancang Kuning)
8
Safitri, R. (n.d., h. 3).
9
Safitri, R. (n.d., h. 5).
7
Sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan system yang bulat dan utuh,
dengan kata lain apabila diantara satu sila dengan sila yang lainnya tidak
ada kesinambungan atau satu keutuhan yakni terpisah-pisah maka hal
tersebut bukan eksistensi Pancasila.
Ditinjau dari segi objektifnya, filsafat meliputi hal-hal yang ada atau
dianggap dan diyakini ada, seperti manusia, dunia, Tuhan dan
seterusnya. Ruang lingkup obyek filsafat :
a. Obyek material
8
makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk tuhan
yang maha esa. Oleh karena kedudukan kodrat manusia sebagai
makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk tuhan
inilah maka secara hierarkis sila pertama Ketuhanan yang Maha
Esa mendasari dan menjiwai keempat sila–sila pancasila yang
lainnya
- Dasar Aksiologis
10
Wibisono. (1996). Dalam Astawa, I. P. A. (2021, h. 16).
9
Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari 2
kata, idea dan logos. Idea berarti ide, gagasan, buah pikir, atau konsep.
Sedangkan logos berarti hasil pemikiran. Jadi berdasarkan bahasa,
ideologi adalah ilmu yang mencakup ilmu kajian asal mula, juga
hakikat buah pikir atau gagasan. Ideologi digunakan sebagai sebuah
identitas bangsa, secara kognitif fungsi ideologi adalah sebagai sebuah
landasan bagi suatu bangsa dalam berkehidupan dunia, diluar
Pancasila ada beberapa ideologi yang dianut oleh negara lain, yakni :
- Liberalisme
- Kapitalisme
- Fasisme11
Indonesia memiliki ideologi tersendiri yakni Pancasila, Adapun nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan acuan dalam
mencapai cita-cita yang berkaitan dengan aktivitas kehidupan
bernegara, nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai yang
berupa kesepakatan Bersama, dan menjadi sarana pemersatu bangsa.
Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada
masyarakat Indenoseia dalam menentukan kepribadian, nilai-nilai
yang terkandung dalam kelima asas Pancasila menjadi pedoman
bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat serta bernegara.12
b. Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara
11
Ahmad. (t.thn.). Arti dan Makna Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Gramedia Blog.
12
Ristekdikti. (2016). Pendidikan Pancasila.
10
c. Masyarakat yang memiliki ideologi dan sistem nilai yang
berbeda bekerja sama dan bersaing sehingga tidak ada satu
pun ideologi yang dominan.
d. Kebudayaan global merupakan sesuatu yang khas secara
utuh, tetapi tetap bersifat plural dan heterogen.
e. Nilai-nilai hak asasi manusia (HAM), kebebasan, demokrasi
menjadi nilai-nilai yang dihayati bersama, tetapi dengan
interpretasi yang berbeda-beda.
a. Secara etimologi, “politik” berasal dari bahasa Yunani polis yang berarti
kota yang memiliki makna kota dengan berstatus negara kota. Pada
dasarnya, politik adalah sesuatu yang menggejala dan erat kaitannya dengan
manusia dimana dalam kodratnya senantiasa hidup bermasyarakat. dalam
perspektif etika politik, insan mempunyai dimensi politis. Dimensi politis
insan, bisa dikaji menurut 3 hal. Pertama, insan menjadi makhluk sosial.
Kedua, insan menggunakan dimensi kesosialannya. Ketiga, dimensi politis
kehidupan insan.
Selanjutnya adalah etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar
tentang ajaran-ajaran dan pandangan moral. Etika pada umumnya dimengerti
sebagai pemikiran filosofis mengenai segala sesuatu yang dianggap baik atau
buruk dalam perilaku manusia. Keseluruhan perilaku manusia dengan norma
dan prinsip-prinsip yang mengaturnya itu kerap kali disebut moralitas atau
etika.13
2.7 Nilai-Nilai Pancasila serta Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
13
(Sastrapratedja, 2002: 81).
11
a. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila
Pancasila merupakan dasar hukum negara dan berfungsi sebagai
suatu tatanan nilai, nilai-nilai Pancasila yaitu sebuah nilai yang harus
diimplementasikan ke dalam norma, pengembangan moral, aturan
hukum, dan kehidupan bangsa. Sehingga dapat disimpulkan, Bangsa
Indonesia telah memiliki dasar falsafah yang sangat kuat dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berikut
implementasi lima butir nilai-nilai Pancasila.
14
Bakri, B. (2019). Relasi hak dan kewajiban asasi manusia: upaya penciptaan harmoni dalam kehidupan
bernegara. Jurnal Ketatanegaraan, 111-124.
12
d. Hak dan Kewajban Asasi dalam Konstitusi Negara RI
Menurut Montesquieu negara yang paling baik adalah negara
hukum sebab dalam konstitusi di banyak negara hukum
terkandung tiga inti pokok, yaitu:
1. Perlindungan HAM.
2. Ditetapkannya kenegaraan suatu Negara, dan
3. Membatasi kekuasaan dan wewenang organ-organ negara.
Dalam UUD 1945 yang diamandemen, HAM secara khusus
diatur dalam Bab XA, mulai pasal 28 A sampai dengan pasal 28 J.
2.8 Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia
13
Dengan demikian seluruh peraturan perundang – undangan di Indonesia
harus bersumber pada Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya
terkandung dasar filsafat Indonesia. 15
b. Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh UUD 1945
UUD 1945 mempunyai kesinambunganpokok-pokok pemikiran antara
satu bagan dengan bagan yang lainnya, seperti pembukaan UUD 1945
yang memuat falsafah Pancasila dengan batang tubuh UUD 1945
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya
merupakan rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu.
15
Dosen Pendidikan, “Pancasila Dalam Konteks Katatanegaraan.”
16
Kaderi Alwi, H.M. (2015). Pendidikan pancasila untuk perguruan tinggi.
14
2.9 Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
a. NILAI KETUHANAN
Sila yang pertama yakni ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan
bahwa ilmu pengetahuan harus tetap menjaga perimbangan antara rasional an
irasional, perimbangan antara akal, rasa, dan kehendak. Pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan,
dibuktikan, dan diciptakan, tetapi juga harus mempertimbangkan maksud dan
akibatnya apakah merugikan manusia dan sekitarnya.
Sila pertama ini menempatkan manusia di alam semesta bukan sebagai
sentral (pusat), melainkan sebagai bagisan yang sistematik daei alam yang
diolahnya. Ketuhanan dalam kerangka Pancasila mencerminkan komitmen
etis bangsa Indonesia untuk menyelenggarakan kehidupan politik-politik yang
berlandaskan nilai-nilai moralitas dan budi pekerti yang luhur.
b. NILAI KEMANUSIAAN
15
dan prestise manusia, bukan menjadikan manusia sebagai makhluk yang
angkuh dan arogan akibat mempunyai ilmu pengetahuan.
c. NILAI PERSATUAN
Pengembangan ilmu harus berpedoman sesuai dengan nila-nilai Pancasila,
termasuk sila ketiga pancasila yaitu sila persatuan yang bisa kita gunakan sebagai
sarana untuk mengontrol serta mengendalikan kemajuan pengembangan ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan dikembangkan guna memperkuat rasa persatuan
serta kesatuan bangsa. Pengembangan ilmu pengetahuan bertujuan utuk
kesejahteraan umum manusia termasuk kesejahteraan bangsa Indonesia serta rasa
nasionalismenya. Pengembangan ilmu untuk mewujudkan negara persatuan itu
diperkuat menggunakan budaya gotong royong dalam kehidupan rakyat sipil serta
politik dengan terus menyebarkan penddidikan kewargaan yang dilandasi prinsip-
prinsip kehidupan publik yang lebih partisipatif dan non diskriminatif. Contoh
persoalan atau kebijakan yang berasal nilai persatuan sebagai dasar pengembangan
ilmu pengetahuan yaitu, meskipun memiliki banyak perbedaan bahasa, suku,
budaya, kepercayaan, serta warna kulit tetap harus saling toleransi antar sesama.
Di dalam sila ini menanamkan sifat persatuan untuk membangun kerukunan pada
masyarakat Indonesia.17
d. NILAI KERAKYATAN
Nilai kerakyatan mendasari pengembangan ilmu pengetahuan secara
demokratis, yang berarti setiap ilmuwan mempunyai kebebasan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan. Prinsip demokrasi ini menuntut adanya
pemerataan pendidikan kepada seluruh kalangan masyarakat karena pada
hakikatnyaa setiap individu mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan tanpa
terkecuali. Ilmuwan juga harus mempunyai sikap yang terbuka atau mampu
17
Kelompok 9. (2021, 1 November). Nilai persatuan dasar pengembangan ilmu. [video] Youube.
https://youtu.be/jTjyU2EowVs
16
menghargai dan menerima kritikan dari orang lain terhadap penemuannya. Sila
keempat ini memberikan arahan bahwa dalam pembentukan negara Indonesia
harus dari, oleh dan untuk semua rakyat. Setiap individu memiliki hak dan
kewajibannya terhadap negara. Selain itu, nilai kerakyatan juga memberikan
arahan yaitu manajemen keputusan berdasarkan musyawarah yang melibatkan
semua pihak tanpa adanya pemaksaan dan penuh kerelaan serta dapat
menghasilkan keputusan yang terbaik.
e. NILAI KEADILAN
Perkembangan ilmu pengetahuan harus mampu menjaga keseimbangan
keadilan dalam kehidupan sosial, baik hubungan manusia dengan penciptanya
maupun dengan sesama manusia. Keadilan sosial memberikan arahan agar tidak
terjadinya kesenjangan sosial dalam masyarakat. Nilai keadilan
mengimplementasikan pengembangan ilmu pengetahuan harus teraktualisasi dalam
pengelolaan kekayaan negara sebagai milik bersama bangsa Indonesia untuk
menciptakan kemakmuran rakyat serta mencegah terjadinya penguasaan kekayaan
oleh kelompok atau perorangan18
2.10 Demokrasi dalam Ketatanegaraan Republik Indonesia
a. DEMOKRASI INDONESIA
18
Sarbaini, Fahlevi, R. (2018). Pendidikan pancasila pendekatan berbasis nilai. Universitas Lambung
Mangkurat.
17
meningkatkan kehidupan ekonomi dan membangun kehidupan sosial politik
yang demokratisndalam masyarakat yang plural.
4. Isi demokrasi pancasila juga dijadikan sebagai sendi dari hukum yang
dijelaskan dalam UUD 1945 yaitu negara hukumnya yang demokratif
18
10. Negara Berdasarkan Aturan Hukum
19
c. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik
Dalam sistem politik negara harus berdasarkan pada tuntutan hak dasar
kemanusiaan yang dalam ilmu hukum kenegaraan disebut hak asasi
manusia. Pelaksanaan sistem politik di Indonesia haruslah didasari azas
kerakyatan, karena kekuasaan negara harus berdasarkan kekuasaan
rakyat bukan kekuasaan perorangan atau kelompok.
Dalam sila pancasila tersusun secara sistematis bahwa dalam politik
negara harus berdasarkan :
1. kerakyatan (sesuai dengan sila ke IV)
2. pengembangan dan aktualisasi politik negara (sesuai dengan
sila I dan II)
3. moralitas persatuan (sesuai dengan sila III)
4. aktualisasi dan pengembangan politik untuk keadilan (sesuai
dengan sila V)
20
e. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial dan Budaya
Dalam rangka pembangunan sosial budaya, pancasila adalah sumber
normatif. Sebagai kerangka kesadaran, pancasila merupakan dorongan
untuk Universalisasi atau Transendentalisasi. Pancasila pada hakikatnya
bersifat pluralistik karena bertolak dari hakikat dan kodrat manusia.
Karena itulah pembangunan sosial budaya harus mampu
meningkatkannya menjadi manusia yang berbudaya dan beradab (sesuai
karakteristik pancasila sila ke II).19
19
Armawi, A. (2007). Pancasila sebagai Paradigma dalam Pembangunan Hankamnas, 12(1),
39-45. Diakses pada 04 Desember 2021 dari https://doi.org/10.22146/jkn.22114
21
aspek ekonomi khususnya dalam reformasi dari orde lama menuju orde
baru, banyak perusahaan yang terpaksa gulung tikar dan tingkat
pengangguran yang ada di Indonesia semakin naik. Dari pemerintah
dibutuhkan suatu kebijakan guna mengatur kesejahteraan rakyatnya dan
menjamin kesejahteraan rakyatnya dengan membuka lapangan kerja baru
yang lebih banyak. 20
2.11 Aktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Kampus
Tri Dharma Perguruan Tinggi bukan hanya menjadi tanggung jawab mahasiswa.
Seluruh dosen (pendidik), serta orang – orang yang terlibat dalam proses pembelajaran (
sivitas akademika) memiliki tanggung jawab yang sama. Sebagai generasi penerus
bangsa, sudah sepatutnya mahasiswa menumbuhkan dan meningkatkan rasa kecintaan
terhadap tanah air dan menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila. Mahasiswa sebagai kaum
20
Setyorini, I. (2018). Urgensi Penegasan Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Iptek,
4(1), 216-218. Diakses pada 04 Desember 2021 dari
https://doi.org/10.32699/syariati.v4i02.1178
21
Erlangga, Gigih, dkk. (2011). Aktualisasi Pendidikan Pancasila Dalam Kehidupan Kampus
22
yang intelektual sangat berperan penting dalam kemajuan bangsa, sebab mahasiswa
adalah tonggak perubahan bangsa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Semenjak lahirnya Pancasila pada tanggal 1 juni 1945 hakikatnya Pancasila dibuat untuk
menjadi pedoman dan Indentitas bangsa Indonesia dalam berkehidupan dunia, implementasi
Pancasila sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari agar tetap terjaganya kesejahteraan
di Indonesia dan tegaknya keadilan dan HAM di Indonesia.
Selain menjadi dasar negara Pancasila pun menjadi dasar ilmu bagi bangsa Indonesia jika
nila dan kandungan yang ada didalamnya benar-benar diterapkan.
3.2 Saran
Indonesia memiliki ideologi yang berbeda dengan negara yang lain, seharusnya hal
tersebut bisa menjadi kelebihan yang dimiliki bangsa Indonesia akan tetapi bangsa Indonesia
sangat minim yang mengimplementasikan nilai dan kandungan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia bisa lebih terbuka dan kritis dalam
berfikir dan juga mengamalkan kandungan dan nilai Pancasila agar tidak menghilangkan
identitas bangsa Indonesia.
23
DAFTAR PUSTAKA
Erlangga, Gigih, dkk. (2011). Aktualisasi Pendidikan Pancasila Dalam Kehidupan Kampus
Asia Law Archives. (n.d.). Bab XA Hak Asasi Manusia. Retrieved from
asialawreport.com: https://asialawreport.com/indonesia/perubahan-kedua-uud-
1945/bab-xa-hak-asasi-manusia/
Bakri, B. (2019). Relasi hak dan kewajiban asasi manusia: upaya penciptaan harmoni
dalam kehidupan bernegara. Jurnal Ketatanegaraan, 111-124.
24
Tambusai, 5(1), 944–951. Retrieved from
https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/1057
Andan, Sakti. Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume VIII, No 2, Juli 2019. AKSIOLOGI
PANCASILA
Handoyo, E., Susanti, M.H., & Munandar M.A. (2016). Etika Politik. Semarang : Widya
Karya.
Astawa, I. P. A. (2021). Pancasila sebagai Sistem Filsafat.
Gunawan, A. (2021). Landasan epistemologis filsafat pancasila. Diakses pada 13 Oktober 2021
dari https://osf.io/3srz9/download
25
26
27