Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Najib Syafa’at

NIM : 2010641032

MATKUL : Fisika Dasar 2

1. Interferensi Cahaya

Interferensi cahaya adalah keadaan saat dua gelombang cahaya atau lebih berpadu
dan membentuk gelombang cahaya gabungan. Syarat terjadinya interferensi cahaya ini adalah
gelombang-gelombang cahayanya berasal dari sumber yang koheren, sehingga, amplitudo,
panjang gelombang, dan frekuensi yang sama, serta beda fase yang selalu tetap.
2. Difraksi Cahaya
Difraksi cahaya merupakan kecenderungan gelombang cahaya saat melewati celah
kecil atau sempit untuk menyebar ketika merambat. Difraksi dapat diamati dalam 2
percobaan yaitu difraksi celah tunggal dan difraksi celah banyak.
1. Difraksi Celah Tunggal
Dalam topik ini akan dibahas difraksi Fraunhofer yang dihasilkan oleh celah
tunggal. Salah satu jenis difraksi Fraunhofer, yaitu difraksi dengan sumber cahaya dan
layar penerima berada pada jarak tak terhingga dari benda penyebab difraksi,
sehingga muka gelombang tidak lagi diperlakukan sebagai bidang sferis, melainkan
sebagai bidang datar. Dengan kata lain, difraksi ini melibatkan berkas cahaya sejajar.
2. Difraksi Celah Majemuk (Kisi Difraksi)
Kisi difraksi merupakan piranti untuk menghasilkan spektrum dengan
menggunakan difraksi dan interferensi, yang tersusun oleh celah sejajar dalam jumlah
sangat banyak dan memiliki jarak yang sama

3. Optik Geometri
Optika geometri adalah sebuah pendekatan untuk mempelajari ilmu optika ketika
panjang gelombang yang ditinjau jauh lebih kecil ukurannya dibandingkan dimensi peralatan
yang mempelajarinya dan energi fotonya jauh lebih rendah dibandingkan sensitivitas
peralatan.
Jika terdapat suatu permasalahan yang berkaitan dengan optika, terdapat empat jenis
pendekatan yang dapat kita terapkan. Apakah itu pendekatan optika geometri, optika
gelombang, optika elektromagnetik, atau optika kuantum. Pertanyaannya adalah pendekatan
mana yang paling cocok untuk menyelesaikan permasalahan optika? Nah untuk menjawab
hal tersebut kita harus mengetahui dengan lebih detail pengertian, prinsip, dan cakupan dari
setiap pendekatan. Pada artikel ini akan dibahas secara mendetail pendekatan optika
geometri.
1. Interferensi Cahaya

Seberkas cahaya monokromatis dijatuhkan pada dua celah sempit vertikal


berdekatan dengan jarak 0.01 mm. Pola inteferensi yang terjadi ditangkap dengan jarak 20
cm dari celah. Jika diketahui bahwa jarak antara garis gelap pertama di sebelah kiri ke garis
gelap pertama di sebelah kanan adalah 7,2 cm, tentukan panjang gelombang berkas cahaya
tersebut!

Diketahui:

Lebar celah (d) = 0,01 mm = 10^-5 m

Jarak celah layar (l) = 20 cm = 2×10^-1 m Orde garis gelap (n) = 1 (garis gelap pertama di sebelah kiri
ke garis gelap pertama di sebelah kanan)

Jarak antar pola (p) = 7,2 cm = 72×10^-3 m

Ditanyakan:

Panjang gelombang (λ)

Penyelesaian:

nλ = dp/l

λ = dp/nl

λ = (10^-5)( 72×10^-3)/(1)( 2×10^-1)

λ = 3,6×10^-6 m

2. Difraksi Cahaya
3. Optik Geometri

Sebuah benda diletakkan di muka cermin cekung yang mempunyai jarak titik api 15
cm. Agar bayangan yang terbentuk 3 kali lebih besar dan nyata, maka benda harus
diletakkan di depan cermin sejauh…..
a. 10 cm b. 15 cm c. 20 cm d. 30 cm e. 45 cm

JAWAB: C

Anda mungkin juga menyukai