Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Analisa Kurva Karakteristik Backward Curve Vane


4.1.1 Pump Setting 60% Backward

60% Backward
3 3
Mean
2.5 2.5 Total
Head
(m)
Head (mH2O)

Efficiency (%)
2 2

1.5 1.5 Mean


System
Head
1 1 Loss
(m)
0.5 0.5
Effi-
ciency
0 0
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005 0.0006 0.0007 0.0008
Flow rate (m3/s)

Gambar 4.1 Grafik Pump Setting 60% Backward


Berdasarkan gambar 4.1, dapat diperhatikan bahwa grafik total head
mengalami penurunan seiring kenaikan flow rate dengan bentuk kurva terbuka
kebawah, sedangkan untuk efficiency dan head loss grafik mengalami
peningkatan seiring kenaikan flow rate, dimana grafik efficiency membentuk
kurva terbuka kebawah sedangkan untuk head lost grafik membentuk kurva
terbuka keatas. Total head tertinggi terjadi pada flow rate 0.0001061 m3/s dengan
nilai sebesar 2.30 mH2O sedangkan total head terendah terjadi pada flow rate
0.0007533 m3/s dengan nilai sebesar 1.69 mH2O. Untuk grafik efficiency, nilai
tertinggi terjadi pada flow rate 0.0007533 m3/s yakni sebesar 2.65 % sedangkan
nilai terendah terjadi pada flow rate 0.0001061 m3/s yakni sebesar 0.6 %. Adapun
pada grafik head loss, nilai tertinggi terjadi pada flow rate 0.0007533 m3/s yakni
sebesar 2.75 mH2O sedangkan nilai terendah terjadi pada flow rate 0.0001061
m3/s yakni sebesar 0.06 mH2O.
Head pompa merupakan energi yang diberikan kepada fluida. Daya yang
dihasilkan oleh impeller akan sebanding dengan daya yang diberikan kepada
fluida. Dengan asumsi incompresibel dimana densitas konstan, maka daya yang
diberikan kepada fluida dipengaruhi oleh flow rate aliran dan head pompa.
Hubungan antara head pompa dengan flow rate dijelaskan sebagai berikut :
T . ω=ρ . g . Q . H
T .ω
H=
ρ.g.Q
1
H≈
Q
dari persamaan tersebut didapat bahwa head yang dibangkitkan berbanding
terbalik dengan perubahan flow rate. Head pipeline merupakan rugi-rugi energi
(headloss) yang diakibatkan oleh instalasi, dimana nilainya akan berubah
tergantung pada flow rate aliran dan dijelaskan sebagai berikut :
Q
V=
A
H pl❑=H lm❑ + H l❑

( )
n 2
Vi LV
2
H pl❑ = ∑ Kn 2
+f
D 2
1

antara head pompa dan head pipelines lalu turun. Nilai efisiensi dirumuskan
sebagai berikut :
WHP ρ . g . Q . H
η op= =
BHP T .ω

Berdasarkan grafik yang diperoleh pada gambar 4.1 diatas, dapat dilihat
bahwa nilai head pompa menurun seiring dengan kenaikan flow rate, hal ini
sesuai dengan teori dimana nilai head pompa berbanding terbalik dengan flow
rate. Head pipelines meningkat seiring dengan kenaikan flow rate, hal ini sesuai
teori dimana kenaikan head pipelines sebanding dengan kenaikan flow rate.
Sedangkan untuk grafik efisiensi pompa sudah sesuai dengan teori dimana grafik
efisiensi meningkat seiring dengan meningkatnya flowrate.
4.1.2 Pump Setting 70% Backward

70% Backward
4.5 4
4 3.5 Mean To-
tal Head
3.5 (m)
3
Head (mH2O)

Efficiency (%)
3
2.5
2.5
2 Mean Sys-
2 tem Head
1.5 Loss (m)
1.5
1 1
Efficiency
0.5 0.5
0 0
0 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001
Flow rate (m3/s)

Gambar 4.2 Grafik Pump Setting 70% Backward


Berdasarkan gambar 4.2 diatas, dapat diperhatikan bahwa grafik total head
mengalami penurunan seiring kenaikan flow rate dengan bentuk kurva terbuka
kebawah, sedangkan untuk efficiency dan head loss grafik mengalami
peningkatan seiring kenaikan flow rate, dimana grafik efficiency membentuk
kurva terbuka kebawah sedangkan untuk head loss grafik membentuk kurva
terbuka keatas. Total head tertinggi terjadi pada flow rate 0.000146 m3/s dengan
nilai sebesar 3.10 mH2O sedangkan total head terendah terjadi pada flow rate
0.000895 m3/s dengan nilai sebesar 2.24 mH2O. Untuk grafik efficiency, nilai
tertinggi terjadi pada flow rate 0.000845 m3/s yakni sebesar 3.53 % sedangkan
nilai terendah terjadi pada flow rate 0.000102 m3/s yakni sebesar 0.74 %. Adapun
pada grafik head loss, nilai tertinggi terjadi pada flow rate 0.000895 m3/s yakni
sebesar 3.87 mH2O sedangkan nilai terendah terjadi pada flow rate 0.000102 m3/s
yakni sebesar 0.05 mH2O.
Head pompa merupakan energi yang diberikan kepada fluida. Daya yang
dihasilkan oleh impeller akan sebanding dengan daya yang diberikan kepada
fluida. Dengan asumsi incompresibel dimana densitas konstan, maka daya yang
diberikan kepada fluida dipengaruhi oleh flow rate aliran dan head pompa.
Hubungan antara head pompa dengan flow rate dijelaskan sebagai berikut :
T . ω=ρ . g . Q . H
T .ω
H=
ρ.g.Q
1
H≈
Q
dari persamaan tersebut didapat bahwa head yang dibangkitkan berbanding
terbalik dengan perubahan flow rate. Head pipeline merupakan rugi-rugi energi
(headloss) yang diakibatkan oleh instalasi, dimana nilainya akan berubah
tergantung pada flow rate aliran dan dijelaskan sebagai berikut :
Q
V=
A
H pl❑=H lm❑ + H l❑

( ) V i2
n
L V2
H pl❑ = ∑ K n +f
1 2 D 2
antara head pompa dan head pipelines lalu turun. Nilai efisiensi dirumuskan
sebagai berikut :
WHP ρ . g . Q . H
η op= =
BHP T .ω

Berdasarkan grafik yang diperoleh pada gambar 4.1 diatas, dapat dilihat
bahwa nilai head pompa menurun seiring dengan kenaikan flow rate, hal ini
sesuai dengan teori dimana nilai head pompa berbanding terbalik dengan flow
rate. Head pipelines meningkat seiring dengan kenaikan flow rate, hal ini sesuai
teori dimana kenaikan head pipelines sebanding dengan kenaikan flow rate.
Sedangkan untuk grafik efisiensi pompa sudah sesuai dengan teori dimana grafik
efisiensi meningkat seiring dengan meningkatnya flowrate.
4.1.3 Pump Setting 80% Backward

80 Backward
6.000 7

Mean
6 Total
5.000
Head
(m)
5
4.000

4 Mean
System
3.000 Head
Loss (m)
3

2.000
2 effi-
ciency
1.000
1

0.000 0
0 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 0.0012

Gambar 4.3 Pump Setting 80% Backward

Berdasarkan gambar 4.3 diatas, dapat diperhatikan bahwa grafik total head
mengalami kenaikan seiring kenaikan flow rate dengan bentuk kurva terbuka
kebawah, sedangkan untuk efficiency dan head loss grafik mengalami
peningkatan seiring kenaikan flow rate, dimana grafik efficiency membentuk
kurva terbuka keatas sedangkan untuk head loss grafik membentuk kurva terbuka
keatas. Total head tertinggi terjadi pada flow rate 0.0010488 m3/s dengan nilai
sebesar 4.6 mH2O sedangkan total head terendah terjadi pada flow rate 0.0001016
m3/s dengan nilai sebesar 2.16 mH2O. Untuk grafik efficiency, nilai tertinggi
terjadi pada flow rate 0.0010488 m3/s yakni sebesar 5.75 % sedangkan nilai
terendah terjadi pada flow rate 0.0001016 m3/s yakni sebesar 0.33 %. Adapun
pada grafik head loss, nilai tertinggi terjadi pada flow rate 0.0010488 m3/s yakni
sebesar 5.31 mH2O sedangkan nilai terendah terjadi pada flow rate 0.0001016
m3/s yakni sebesar 0.10 mH2O.
Head pompa merupakan energi yang diberikan kepada fluida. Daya yang
dihasilkan oleh impeller akan sebanding dengan daya yang diberikan kepada
fluida. Dengan asumsi incompresibel dimana densitas konstan, maka daya yang
diberikan kepada fluida dipengaruhi oleh flow rate aliran dan head pompa.
Hubungan antara head pompa dengan flow rate dijelaskan sebagai berikut :
T . ω=ρ . g . Q . H
T .ω
H=
ρ.g.Q
1
H≈
Q
dari persamaan tersebut didapat bahwa head yang dibangkitkan berbanding
terbalik dengan perubahan flow rate. Head pipeline merupakan rugi-rugi energi
(headloss) yang diakibatkan oleh instalasi, dimana nilainya akan berubah
tergantung pada flow rate aliran dan dijelaskan sebagai berikut :
Q
V=
A
H pl❑=H lm❑ + H l❑

( )
n 2
Vi L V2
H pl❑ = ∑ K n +f
1 2 D 2
antara head pompa dan head pipelines lalu turun. Nilai efisiensi dirumuskan
sebagai berikut :
WHP ρ . g . Q . H
η op= =
BHP T .ω

Berdasarkan grafik yang diperoleh pada gambar 4.3 diatas, dapat dilihat
bahwa nilai head pompa menurun seiring dengan penurunan flow rate, hal ini
tentu tidak sesuai dengan teori dimana nilai head pompa berbanding terbalik
dengan flow rate. Head pipelines meningkat seiring dengan kenaikan flow rate,
hal ini sudah sesuai teori dimana kenaikan head pipelines sebanding dengan
kenaikan flow rate. Sedangkan untuk grafik efisiensi pompa sudah sesuai dengan
teori dimana grafik efisiensi meningkat seiring dengan meningkatnya flowrate.

Anda mungkin juga menyukai