Sifat Komutatif
Akan dibuktikan a*b=ab2 apakah memenuhi sifat komutatif:
a*b=ab2
Sifat Assosiatif
Akan dibuktikan a*b=ab2 apakah memenuhi sifat assosiatif:
a*b*c=a*bc2
Sifat Komutatif
Akan dibuktikan a*b=2ab apakah memenuhi sifat komutatif:
a*b=2ab
Sifat Assosiatif
Akan dibuktikan a*b=2ab apakah memenuhi sifat assosiatif:
a*b*c=a*(2b)
2. Buktikan bahwa jika operasi * merupakan operasi biner yang memenuhi sifat komutatif
dan asosiatif pada S maka dipenuhi : a*b*c*d=[d*c*a]*b,∀a, b, c, d ∈S
Jawab =
∀ a, b, c, d ∈S
akan dibuktikan a*b*c*d=[d*c*a]*b
a*b*c*d=a*b*(d*c) .... sifat komutatif pada operasi biner
a*b*c*d=d*c*(a*b) .... sifat komutatif pada operasi biner
a*b*c*d=d*c*a*b
a*b*c*d=d*c*a*b .... sifat asosiatif pada operasi biner
Maka, terbukti a*b*c*d=[d*c*a]*b,∀a, b, c, d ∈S
3. Buktikan bahwa setiap operasi biner dengan satu elemen memenuhi sifat komutatif dan
asosiatif
Jawab =
Misalkan * adalah operasi biner pada x. Jika a∈x maka berlaku sifat komutatif a*a=a*a, ∀ a∈x
dan berlaku sifat asosiatif a*a*a=a*a*a, ∀ a∈x.
Misalkan fungsi f dinyatakan dengan fx= 2x-3 dan fungsi g dinyatakan dengan gx=x+ 2.
Apakah (fog)(x) dan (gof)(x) akan menghasilkan keluaran yang sama?
fog10= fg10=f10+2=f12=212-3=21
dan
gof10=g10=g210-3= g 17=17+2= 19
Hasil akhir dari kedua fungsi komposisi diatas berbeda, sehingga (fog)(x)≠(gof)(x) atau
bisa disebut tidak bersifat komutatif.
b) Kita akan menyelidiki apakah pengelompokan fungsi dengan fungsi komposisi yang
dihasilkan berpengaruh. (Sifat asosiatif)
Anggaplah diketahui fungsi f(x) = x+3, fungsi g(x)=3x dan fungsi h(x)=2x-1. Apakah (f
o g o h)(x) dan (fo (g o h)(x) akan menghasilkan keluaran yang sama?
(f o g)(x)=f(g(x))=f(3x)=3x +3
Jadi, (f o g)(x) = 3x+3
(g o h)(x)=g(h(x))=g(2x-1)=3(2x-1)=6x-3
Jadi, (g o h)(x)=6x-3
5. Berikut ini manakah yang membentuk grup. Jika tidak membentuk grup
tunjukkan aksioma mana yang tidak berlaku?
a. G = himpunan semua bilangan bulat,
dengan a*b = a-b, a,b S
Jawab :
G = himpunan semua bilangan bulat, dengan a*b = a-b, a,b S bukan merupakan grup
karena tidak memenuhi aksioma 2 yaitu a* (b*c) = (a*b)*c, a,b,c G
Bukti :
Ambil a,b,c G
a* (b*c) = a – (b-c)
= (a-b)-c
(a*b)*c = (a – b)-c
= a-(b+c)
Karena a* (b*c) (a*b)*c, a,b,c G, maka G = himpunan semua bilangan bulat, dengan
a*b = a-b, a,b S bukan merupakan grup
5b) Berikut ini manakah yang membentuk grup. Jika tidak membentuk grup tunjukkan
aksioma mana yang tidak berlaku
Penyelesaian :
G = himpunan semua bilangan real tanpa 0 dengan a*b = ab merupakan grup.
Bukti :
Aksioma 1
Ambil sembarang a,b ϵ G
a*b = a,b ϵ G (sifat tertutup terpenuhi)
Aksioma 2
Ambil sembarang a,b,c ϵ G
a*(b*c) = a (bc)
a*(b*c) = a b c
a*(b*c) = (ab) c
a*(b*c) = (a*b) *c (terpenuhi)
Aksioma 3
Misalkan e = 1 ϵ G, ambil sembarang a ϵ G, maka
a*e = a .1=a dan e*a=1 . a=a (terpenuhi)
6. (b) Jika ∀ a,b ∈G berlaku ab-1=a-1b-1 maka G grup abel
Jawab :
Misalkan G adalah grup
Ambil sebarang a, b € G
ab-1=a-1b-1
ab-1=b-1a-1
abb-1a-1=b-1a-1ab=e
pandang abb-1a-1=e
abb-1a-1=abb-1a1 [assosiatif]
= (ae)a-1 [bb-1=e]
=aa-1 [ae=a]
= e [aa-1=e]
Pandang b-1a-1ab= e
= [b -1(a-1a)]b [assosiatif]
= b -1eb [aa-1=e]
= bb -1 [b -1e=b -1]
=e [bb -1 = e]
:: Jadi, terbukti bahwa (ab)(b -1a -1) = (b -1a -1)(ab) = e, ini berarti bahwa
a. b -1=a-1b-1
6. (c).
(a*x*a)=(c)
a (a*x*a)=(c) a
-1 -1
(x*a)=(c) a -1
a (x*a)=(c) a a
-1 -1 -1
x=c*a.
7a. S=R-{1}, didefinisikan operasi * pada s sebagai berikut a*b=a+b-ab, ∀a,b∈S buktikan
bahwa operasi* merupakan operasi biner pada S.
Aksioma 1:
Ambil sembarang a,b∈S
a*b=a+b-ab (sifat tertutup dipenuhi)
Aksioma 2:
Ambil sembarang a,b,c∈S
a*b*c=a*(b+c-bc )
a*b*c=a+b+c-bc- ab+c-bc.
a*b*c=a+b+c-bc- ab-ac+abc.
a*b*c=a+b-ab+c-(ac+bc-abc)
a*b*c=a+b-ab+c-c(a+b-ab)
a*b*c=(a*b)+c-a*bc.
a*b*c=a*b*c.
Karena sifat ketertutupan dan ketunggalan dipenuhi maka operasi* pada S merupakan operasi
biner.
BAB 2 NOMOR 7B
b. Buktikan < S, * > merupakan grup
JAWAB :
< S,* > disebut Grup jika memenuhi 4 aksioma berikut.
Aksioma 1 : Sifat Tertutup.
Ambil sembarang a,b S
a*b = a *b-ab∈S (Sifat tertutup dipenuhi)
Aksioma 2 : Sifat Assosiatif
Ambil sembarang a,b,c S
a*(b*c) = a * (b*c) = a*(b+c-bc)
= a+b+c-bc-a(b+c-bc)
= a+b+c-bc-ab-ac+abc
= (a+b-ab)+c-(ac+bc-abc)
= (a+b-ab)+c-(a+b-ab)c
= (a*b)+c-(a*b)c
=(a*b)c
Sifat assosiatif dipenuhi
Aksioma 3 : Elemen Identitas
Akan ditunjukkan ∃e∈S∋∀a∈S berlaku a*e = e*a = a
Pilih e = 0 S, ambil sembarang a∈S sehingga diperoleh
a*e=a*0=a+0-a0=a dan
e*a=0*a=0*a-0a=a
Jadi ∃e=0∈S∋∀a∈S berlaku a*0 =0*a = a
Artinya e=0 Unsur Identitas operasi * pada S
Aksioma 4 : Elemen Invers
Akan ditunjukkan a S a S ∋ a*a = a * a = e
-1 -1 -1
a*a =a*-a1-a=a+-a1-a-a-a1-a
-1
=a-a2-a1-a+a21-a
=a-a2-a+a21-a
=0=e …….(1)
a *a =-a1-a*a=-a1-a+ a--a1-a a
-1
=-a+a-a21-a+a21-a
=-a+a-a2+a21-a
=0=e ……….(2)
Dari (1) dan (2) dipenuhi : a*a = a * a = e
-1 -1
BAB 2 NO 11
Jika * adalah operasi biner pada S, suatu unsur xS dikatakan indempotent jika x*x = x, buktikan
pada sembarang grup mempunyai tepat satu unsur indempotent.
Jawab :
Elemen 𝑥 ∈ 𝑆 disebut unsur idempotent di S jika berlaku 𝑠 2 = 𝑠. Jelas bahwa x adalah elemen
idempoten dalam S, karena berlaku 𝑥 2 = 𝑥. Jadi dapat disimpulkan bahwa banyak unsur
idemoten di A hanya ada satu unsur.