Anda di halaman 1dari 11

BAB 2

LATIHAN BAB 2 NO 1(a)-1(b)


1. Dalam soal berikut ini manakah yang memenuhi operasi biner, sifat komutatif, dan sifat
assosiatif, jika diberikan himpunan dan operasinya (beri penjelasan)
a. a*b=a-b,∀a,b∈Z
Jawab:
Z≠∅ (Dari definisi Z bilangan bulat)
Akan dibuktikan a*b=a-b apakah memenuhi operasi biner:
Sifat tertutup: 
Ambil sembarang a,b∈Z 
a*b=a-b ∈Z 
Karena ∀a,b∈Z maka a-b∈Z
(Sifat tertutup terbukti)
Sifat ketunggalan:
Ambil sembarang a1,a2,b1,b2∈Z dengan a1=a2 dan b1=b2
Perhatikan bahwa:
a1*b1=a1-b1=a2-b2=a2*b2 
(sifat ketunggalan terbukti)
Maka a*b=a-b memenuhi operasi biner

Akan dibuktikan a*b=a-b apakah memenuhi sifat komutatif:


a*b=a-b 
  b-a (sifat komutatif tidak berlaku di pengurangan)
Maka a*b=a-b tidak memenuhi sifat komutatif

Akan dibuktikan a*b=a-b apakah memenuhi sifat assosiatif:


a*b*c =a-(b-c) 
=a-b+c 
≠(a-b)-c  (sifat assosiatif tidak berlaku di pengurangan)
Maka a*b=a-b tidak memenuhi sifat assosiatif
b. a*b=ab+1,∀a,b∈Q
Jawab:
Q≠∅ (Dari definisi Q bilangan rasional)
Akan dibuktikan a*b=ab+1 apakah memenuhi operasi biner:
Sifat tertutup: 
Ambil sembarang a,b∈Z 
a*b=ab+1 ∈Z 
Karena ∀a,b∈Z maka ab+1Q
(Sifat tertutup terbukti)
Sifat ketunggalan:
Ambil sembarang a1,a2,b1,b2Q dengan a1=a2 dan b1=b2
Perhatikan bahwa:
a1*b1=a1b1+1=a2b2+1=a2*b2 
(sifat ketunggalan terbukti)
Maka a*b=ab+1 memenuhi operasi biner

Akan dibuktikan a*b=ab+1 apakah memenuhi sifat komutatif:


a*b=ab+1 
  =1+ab (sifat komutatif berlaku)
Maka a*b=ab+1 memenuhi sifat komutatif

Akan dibuktikan a*b=ab+1 apakah memenuhi sifat assosiatif:


a*b*c =a*(bc+1) 
=abc+1+1 
=ab+1  
=a*b  (sifat assosiatif berlaku)
Maka a*b=ab+1 memenuhi sifat assosiatif
Latihan II-1
1. Dalam soal berikut ini manakah yang memenuhi operasi biner, sifat komutatif, dan sifat
assosiatif, jika diberikan himpunan dan operasinya (beri penjelasan)
c. a*b=ab2,∀a,b∈Q
Penyelesaian:
 Operasi Biner
Q≠∅ (Dari definisi Q bilangan rasional)
Akan dibuktikan a*b=ab2 apakah memenuhi operasi biner:
Sifat tertutup: 
Ambil sembarang a,b∈Q
a*b=ab2,∀a,b∈Q

 Karena ∀a,b∈Q maka ab2Q (Sifat tertutup terbukti)


 Sifat ketunggalan:
Ambil sembarang a1,a2,b1,b2Q dengan a1=a2 dan b1=b2
Perhatikan bahwa:
a1*b1=a1b12 = a2b22=a2*b2
(sifat ketunggalan terbukti)
Maka a*b=ab2 memenuhi operasi biner

 Sifat Komutatif
Akan dibuktikan a*b=ab2 apakah memenuhi sifat komutatif:
a*b=ab2

ab22b (sifat komutatif tidak berlaku)


Maka a*b=ab2 tidak memenuhi sifat komutatif.

 Sifat Assosiatif
Akan dibuktikan a*b=ab2 apakah memenuhi sifat assosiatif:
a*b*c=a*bc2

abc2abc2 (sifat assosiatif tidak berlaku)


Maka a*b=ab2 tidak memenuhi sifat assosiatif.
d. a*b=2ab, ∀a,b∈Z+
Penyelesaian:
 Operasi Biner
Z+≠∅ (Dari definisi Z+ bilangan bulat)
Akan dibuktikan a*b=2ab apakah memenuhi operasi biner:
Sifat tertutup: 
Ambil sembarang a,b∈Z+
a*b=2ab,∀a,b∈Z+ 
Karena ∀a,b∈Z+ maka 2abZ+ (Sifat tertutup terbukti)
 Sifat ketunggalan:
Ambil sembarang a1,a2,b1,b2Z+ dengan a1=a2 dan b1=b2
Perhatikan bahwa:
a1*b1=2a1b1 = 2a2b2=a2*b2
(sifat ketunggalan terbukti)
Maka a*b=2ab memenuhi operasi biner

 Sifat Komutatif
Akan dibuktikan a*b=2ab  apakah memenuhi sifat komutatif:
a*b=2ab

2abab2(sifat komutatif tidak berlaku)


Maka a*b=2ab tidak memenuhi sifat komutatif.

 Sifat Assosiatif
Akan dibuktikan a*b=2ab  apakah memenuhi sifat assosiatif:
a*b*c=a*(2b)

a2bc≠ab2c (sifat assosiatif tidak berlaku)


Maka a*b=2ab tidak memenuhi sifat assosiatif.
Latihan II-2 :
2. G suatu grup komutatif, S dan T masing-masing subgroup dari G. ST=x∈S dan y∈T.
Buktikan bahwa ST subgroup dari G
Penyelesaian :
ST≠∅ (e∈ST) dan A=ST∈G
Dengan menggunakan Teorema A-1 : a,b∈ST maka ab∈ST dan a-1∈ST 
a∈ST maka dapat ditulis a=x1x2
Sehingga terbukti bahwa ST≤G, ST∈G

2. Buktikan bahwa jika operasi * merupakan operasi biner yang memenuhi sifat komutatif
dan asosiatif pada S maka dipenuhi : a*b*c*d=[d*c*a]*b,∀a, b, c, d ∈S
Jawab =
∀ a, b, c, d ∈S 
akan dibuktikan a*b*c*d=[d*c*a]*b
a*b*c*d=a*b*(d*c) .... sifat komutatif pada operasi biner
a*b*c*d=d*c*(a*b) .... sifat komutatif pada operasi biner
a*b*c*d=d*c*a*b
a*b*c*d=d*c*a*b .... sifat asosiatif pada operasi biner 
Maka, terbukti  a*b*c*d=[d*c*a]*b,∀a, b, c, d ∈S
3. Buktikan bahwa setiap operasi biner dengan satu elemen memenuhi sifat komutatif dan
asosiatif
Jawab = 
Misalkan * adalah operasi biner pada x. Jika a∈x maka berlaku sifat komutatif a*a=a*a, ∀ a∈x
dan berlaku sifat asosiatif a*a*a=a*a*a, ∀ a∈x. 

4. Buktikan atau beri contoh penyangkalnya dari pernyataan berikut ini:


a) Operasi komposisi fungsi memenuhi sifat komutatif.
b) Operasi komposisi fungsi memenuhi sifat asosiatif.
Penyelesaian:
a) Kita akan menyelidiki apakah urutan tahapan fungsi berpengaruh pada pembentukan
fungsi komposisi. (Sifat komutatif)

Misalkan fungsi f dinyatakan dengan fx= 2x-3 dan fungsi g dinyatakan dengan gx=x+ 2.
Apakah (fog)(x) dan (gof)(x) akan menghasilkan keluaran yang sama? 

Ambil sembarang x, misalkan x=10.  


Maka,

fog10= fg10=f10+2=f12=212-3=21
dan

gof10=g10=g210-3= g 17=17+2= 19

Hasil akhir dari kedua fungsi komposisi diatas berbeda, sehingga (fog)(x)≠(gof)(x) atau
bisa disebut tidak bersifat komutatif.
b) Kita akan menyelidiki apakah pengelompokan fungsi dengan fungsi komposisi yang
dihasilkan berpengaruh. (Sifat asosiatif)

Anggaplah diketahui fungsi f(x) = x+3, fungsi g(x)=3x dan fungsi h(x)=2x-1. Apakah (f
o g o h)(x) dan (fo (g o h)(x) akan menghasilkan keluaran yang sama?

Sebelumnya akan ditentukan terlebih dahulu (f o g)(x) dan (g o h)(x).

 (f o g)(x)=f(g(x))=f(3x)=3x +3
Jadi, (f o g)(x) = 3x+3
 (g o h)(x)=g(h(x))=g(2x-1)=3(2x-1)=6x-3
Jadi, (g o h)(x)=6x-3

Selanjutnya  akan ditentukan ((f o g) o h)(x) dan (f o (g o h))(x).

 f o go hx=f o ghx=f o g2x-1=32x-1+3= 6x


 (f o (g o h))(x)= f((g o h)(x))=f(6x-3)=(6x-3)+3=6x
Hasil akhir dari kedua fungsi  komposisi di atas sama, sehingga:

((f o g) o h)(x)=(f o (g o h))(x) atau bisa disebut bersifat asosiatif.


4. Buktikan atau beri contoh penyangkalnya dari pernyataan berikut ini.
c. * dan* merupakan operasi binner pada S maka buktikan: a* (b*c) = (a*b) * (a*c),
a,b,c,d S
Jawab :
Operasi perkalian binner bersifat distributif erhadap operasi penjumlahan, karena setiap
bilangan a,b dan c berlaku 
a x (b + c) = (a x b) + (a x c) 
(b+c) x a = (b x a) + (c x a)
Operasi penjumlahan binner tidak bersifat distributif terhadap operasi perkalian, karena
terdapat p,q, dan r dimana
p + ( q x r ) ( p + q ) x (p+r).
Contoh :
2+(3x4) (2+3)x(2+4)

5. Berikut ini manakah yang membentuk grup. Jika tidak membentuk grup
tunjukkan aksioma mana yang tidak berlaku?
a. G = himpunan semua bilangan bulat, 
dengan a*b = a-b, a,b S
Jawab :
G = himpunan semua bilangan bulat, dengan a*b = a-b, a,b S bukan merupakan grup
karena tidak memenuhi aksioma 2 yaitu a* (b*c) = (a*b)*c, a,b,c  G
Bukti :
Ambil a,b,c  G 
a* (b*c) = a – (b-c)
              = (a-b)-c
(a*b)*c = (a – b)-c
              = a-(b+c)
Karena a* (b*c) (a*b)*c, a,b,c  G, maka G = himpunan semua bilangan bulat, dengan
a*b = a-b, a,b S bukan merupakan grup

5b) Berikut ini manakah yang membentuk grup. Jika tidak membentuk grup tunjukkan
aksioma mana yang tidak berlaku

G = Himpunan semua bilangan real tanpa 0 


Dengan a*b = ab, ∀ a,b ϵ G

Penyelesaian :
G = himpunan semua bilangan real tanpa 0 dengan  a*b = ab merupakan grup. 
Bukti :
Aksioma 1 
Ambil sembarang a,b ϵ G 
a*b = a,b ϵ G (sifat tertutup terpenuhi)
Aksioma 2
Ambil sembarang a,b,c ϵ G
a*(b*c) = a (bc)
a*(b*c) = a b c
a*(b*c) = (ab) c
a*(b*c) = (a*b) *c (terpenuhi)
Aksioma 3
Misalkan e = 1 ϵ G, ambil sembarang a ϵ G, maka
a*e = a .1=a dan e*a=1 . a=a (terpenuhi)
6. (b) Jika ∀ a,b ∈G berlaku ab-1=a-1b-1 maka G grup abel
Jawab :
Misalkan G adalah grup
Ambil sebarang a, b € G

Karena G grup ⇒ ∃e∈G[e=identitas] Akan dibuktikan ab-1=a-1b-1


Hal ini ekuivalen jika ditunjukkan 

ab-1=a-1b-1

ab-1=b-1a-1

abb-1a-1=b-1a-1ab=e

pandang abb-1a-1=e

abb-1a-1=abb-1a1 [assosiatif]

= abb -1a1 [assosiatif]

= (ae)a-1 [bb-1=e]

=aa-1                                   [ae=a]    

= e                                        [aa-1=e]

Pandang b-1a-1ab= e

(ab)(b-1a-1)= [(b-1a-1)a]b                    [assosiatif]

= [b -1(a-1a)]b                      [assosiatif]
= b -1eb                                  [aa-1=e]

= bb -1                                         [b -1e=b -1]

=e                                                  [bb -1 = e]

:: Jadi, terbukti bahwa (ab)(b -1a -1) = (b -1a -1)(ab) = e, ini berarti bahwa

a. b -1=a-1b-1
6. (c).

6d. ∀a,b ∈G persamaan x*a*x*b*a=x*b*c memiliki persamaan tunggal. 


Penyelesaian: 
(x*a*x*b*a)=(x*b*c) 
x (x*a*x*b*a)=(x*b*c) x
-1 -1 
(a*x*b*a)=(b*c) 
b (a*x*b*a)=(b*c)b ..................... karena G group maka b termuat dalam G. 
-1 -1 -1

(a*x*a)=(c)
a (a*x*a)=(c) a
-1 -1

(x*a)=(c) a -1

a (x*a)=(c) a a
-1 -1 -1

x=c (a ) ................................................... invers 


-1 -1

x=c*a.

7a. S=R-{1}, didefinisikan operasi * pada s sebagai berikut a*b=a+b-ab, ∀a,b∈S buktikan
bahwa operasi* merupakan operasi biner pada S. 
Aksioma 1: 
Ambil sembarang a,b∈S
a*b=a+b-ab (sifat tertutup dipenuhi)

Aksioma 2: 
Ambil sembarang a,b,c∈S
a*b*c=a*(b+c-bc )
a*b*c=a+b+c-bc- ab+c-bc.
a*b*c=a+b+c-bc- ab-ac+abc.
a*b*c=a+b-ab+c-(ac+bc-abc)
a*b*c=a+b-ab+c-c(a+b-ab)
a*b*c=(a*b)+c-a*bc. 
a*b*c=a*b*c. 

Karena sifat ketertutupan dan ketunggalan dipenuhi maka operasi* pada S merupakan operasi
biner. 

BAB 2 NOMOR 7B
b. Buktikan < S, * > merupakan grup
JAWAB :
< S,* > disebut Grup jika memenuhi 4 aksioma berikut.
Aksioma 1 : Sifat Tertutup.
Ambil sembarang a,b S
a*b = a *b-ab∈S (Sifat tertutup dipenuhi)
Aksioma 2 : Sifat Assosiatif
Ambil sembarang a,b,c S
a*(b*c) = a * (b*c) = a*(b+c-bc)
= a+b+c-bc-a(b+c-bc)
= a+b+c-bc-ab-ac+abc
= (a+b-ab)+c-(ac+bc-abc)
= (a+b-ab)+c-(a+b-ab)c
= (a*b)+c-(a*b)c
=(a*b)c
Sifat assosiatif dipenuhi
Aksioma 3 : Elemen Identitas
Akan ditunjukkan ∃e∈S∋∀a∈S berlaku a*e = e*a = a
Pilih e = 0 S, ambil sembarang a∈S sehingga diperoleh
a*e=a*0=a+0-a0=a dan
 e*a=0*a=0*a-0a=a
Jadi ∃e=0∈S∋∀a∈S berlaku a*0 =0*a = a
Artinya e=0 Unsur Identitas operasi * pada S
Aksioma 4 : Elemen Invers
Akan ditunjukkan a S a S ∋ a*a = a * a = e
-1 -1 -1

Ambil sembarang aS, pilih a =-a1-a∈S dengan a≠1


-1

a*a =a*-a1-a=a+-a1-a-a-a1-a
-1

=a-a2-a1-a+a21-a
=a-a2-a+a21-a
=0=e …….(1)
a *a =-a1-a*a=-a1-a+ a--a1-a a
-1

=-a+a-a21-a+a21-a
=-a+a-a2+a21-a
=0=e ……….(2)
Dari (1) dan (2) dipenuhi : a*a = a * a = e
-1 -1

Sehingga < S,* > merupakan Grup


BAB 2 NOMOR 7C
c. Hitunglah x dari persamaan 2*x*3=7 dalam S
JAWAB :
Operasi * pada S didefinikan sebagai berikut :
a*b=a+b-ab, a,b∈S
Maka dapat kita operasikan :
7=2*x*3
7=2+x-2x*3
7=2+x-2x+3-(2+x-2x)3
7=5-x-2-x3
7=5-x-6+3x
7=2x-1
8=2x
x=4
Maka nilai x pada persamaan 2*x*3=7 dalam S adalah 4

BAB 2 NO 11
Jika * adalah operasi biner pada S, suatu unsur xS dikatakan indempotent jika x*x = x, buktikan
pada sembarang grup mempunyai tepat satu unsur indempotent.
Jawab :
Elemen 𝑥 ∈ 𝑆 disebut unsur idempotent di S jika berlaku 𝑠 2 = 𝑠. Jelas bahwa x adalah elemen
idempoten dalam S, karena berlaku 𝑥 2 = 𝑥. Jadi dapat disimpulkan bahwa banyak unsur
idemoten di A hanya ada satu unsur.

Anda mungkin juga menyukai