Anda di halaman 1dari 39

CURRICULUM VITAE

Tuberculosis (TB)
di Era Pandemi COVID-19

dr. Yuyus Dwi Prasetiyo, Sp.P


Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Paru Manguharjo, Madiun
APA ITU COVID-19?
CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

Penyakit yang disebabkan oleh :


Infeksi Corona Virus Baru

VIRUS

Pertama di laporkan sebagai pneumonia misterius


PNEUMONIA BAKTERI di Wuhan, China pada 31 Desember 2019

JAMUR
Virus penyebab Covid-19

PNEUMONIA COVID-19. Diagnosis & penatalaksanaan di Indonesia. PDPI 2020


STRUKTUR VIRUS
COVID-19
COVID19
PATOGENESIS
MOLEKULER COVID-19
PNEUMONIA
COVID-19
Data kasus COVID-19 di Indonesia hingga 14 Februari 2022

Kasus aktif hingga 31 Januari2022


Klasifikasi varian SARS-CoV2
• SARS-CoV-2 Interagency Group (SIG) mengklasifikasikan varianSARS-
CoV-2 menjadi 4 :
• Variant Being Monitored (VBM)
• Variant of Interest (VOI)
• Variant of Concern (VOC)
• Delta (B.1.617.2 and AYlineages)
• Omicron (B.1.1.529 and BAlineages)
• Variant of High Consequence (VOHC)
Summary of phenotypic impacts* of variants of concern

Generalized findings as compared to previously/co-circulating variants. Based on emerging evidence, including non-peer-reviewed
preprint articles and reports, all subject to ongoing investigation and revision.
Stadium klinis COVID-19

Siddiqi HK et al, Jof Heart and Lung Transplantation,2020


DEFINISI KASUS
&
DERAJAT PENYAKIT

Sumber: Pedoman Tatalaksana Covid 19 Edisi 4, 2022


Sumber: Pedoman Tatalaksana Covid 19 Edisi 4, 2022
Tatalaksana
Isolasi Kasus COVID‐19 asimtomatis dan gejala ringan
 Isolasi dapat dilakukan secara mandiri di rumah
masing-masing atau secara terpusat
 Pemeriksaan awal sebaiknya dilakukan di fasilitas
pelayanan Kesehatan terdekat untuk menentukan
laik tidaknya isolasi mandiri. Kunjungan berikutnya
dapat dilakukan melalui telemedicine
 Isolasi dapat dilakukan secara mandiri jika syarat
klinis dan syarat rumah sebagai berikut dapat
dipenuhi:
- Syarat klinis:
1) Usia <45 tahun; DAN
2) Tidak memiliki komorbid; DAN
3) Tanpa gejala/bergejala ringan;
- Syarat rumah:
1) Dapat tinggal di kamar terpisah; DAN
2) Ada kamar mandi di dalam rumah.
 Apabila tidak dapat memenuhi syarat klinis dan atau
TATA LAKSANA
FARMAKOLOGI SARS COV29
Kriteria kembali bekerja bagi nakes pasca terinfeksi/terpapar
Tenaga Kesehatan Tenaga Kesehatan Tenaga Kesehatan
terkonfirmasi/positif terkonfirmasi/positif terkonfirmasi/positif
COVID-19 COVID-19 COVID-19

Gejala Ringan-Sedang Gejala Berat -Kritis


Tanpa Gejala

• 10 – 20 hari dan 24 Jam setelah


5 hari 10 hari 5 hari 10 hari
hilang demam tanpa obat serta
24 jam setelah
Hilang demam tanpa perbaikan gejala
Tes Antigen/ Tes Antigen/ obat + Perbaikan
NAAT NAAT gejala
(48 jam sebelum kembali bekerja) (48 jam sebelum kembali bekerja)

2x Tes Antigen/
NAAT
Negatif Positif (selang 24 jam)
Negatif Positif

24 jam setelah
Hilang demam tanpa
Tidak Kembali Negatif Positif
Kembali obat + Perbaikan
kembali Bekerja
Bekerja Kembali gejala
Bekerja Tidak kembali
Bekerja Tidak kembali
hingga hari Bekerja hingga hari ke
Kembali Bekerja
ke 10 10 dan hingga 2x
Kembali Bekerja
24 jam setelah Hilang
Bekerja hasil tes
demam tanpa obat +
Perbaikan gejala
negatif

Kemkes - 2022
TUBERCULOSIS
APA ITU TBC?
APA ITU

Tuberkulosis disebabkan kuman


mycobacterium tuberculosis.

Indonesia adalah negara terbesar ketiga


pada kasus TB, setelah India dan China.

Data kemenkes: Ada 13 orang meninggal


dunia setiap jam akibat TBC.

Source by : https://covid19.go.id/p/
PENULARAN TB
APA ITU
NATURAL HISTORY
OF TB INFECTION
GEJALA
TUBERKULOSIS
PATOFISIOLOGI
TUBERKULOSIS
SPEKTRUM
TUBERKULOSIS
TATA LAKSANA
TUBERKULOSIS
TUJUAN
PENGOBATAN TB
PRINSIP
PENGOBATAN TB

● Obat anti-tuberkulosis (OAT) adalah komponen terpenting dalam


pengobatan TB dan merupakan salah satu upaya paling efisien untuk
mencegah penyebaran lebih lanjut dari bakteri penyebab TB
● Pengobatan diberikan dalam bentuk paduan OAT yang tepat
mengandung minimal 4 macam obat untuk mencegah terjadinya
resistensi
● Diberikan dalam dosis yang tepat
● Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (pengawas
menelan obat) sampai selesai masa pengobatan
● Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup terbagi dalam
tahap awal serta tahap lanjutan untuk mencegah kekambuhan.
DOSIS REKOMENDASI OAT
LINI PERTAMA UNTUK DEWASA
Perbedaan TBC dan TBC COVID19
COVID-19

Penularan Droplet Droplet

Mikroorganisme Bakteri Virus


Penyebab

Onset gejala Kronik, >14 hari Akut, <14 hari

Gejala ● Demam kurang dari 38 ● Demam >38 derajat


● Batuk berdahak ● Batuk kering
● Batuk berdarah ● Sesak napas
● Sesak napas berat bertahap ● Nyeri sendi
● BB turun ● Pilek
● Keringat malam ● Nyeri kepala
● Gangguan penciuman/pengecapan

Diagnosis Tes Cepat Molekular (TCM) PCR

Sampel Dahak Swab

Pengobatan Sudah ada, OAT Antivirus


PENGARUH KOINFEKSI TB
DAN COVID-19
Misdiagnosis of TB due to similarity in
symptoms between COVID and TB

Reactivation of latent TB during Covid infection

Implications Aggravation of an existing active TB condition


of COVID-19/TB coinfection

Existing TB infection may escalate the risk and


severity COVID infection and consequently
increace the susceptibility for other critical
illness

Potential drug-drug interaction between the TB


and Covid medication administered during the
coinfection
PRINSIP TATA LAKSANA PASIEN COVID-19
DENGAN KOINFEKSI TB PARU

● Pasien TB tetap harus patuh menjalani pengobatan TB


sampai sembuh
● Pasien tetap harus menerapkan protokol kesehatan
● OAT tetap diberikan sesuai standar untuk suspek, probable
dan pasien terkonfirmasi COVID-19
● Pengobatan TB tetap berjalan tanpa pasien harus terlalu
sering mengunjungi fasyankes TB untuk mengambil OAT
PASIEN TB DAN DICURIGAI (SUSPEK) ATAU TERKONFIRMASI
COVID-19
DENGAN GEJALA RINGAN ATAU TANPA GEJALA

● Pasien diberikan obat sesuai tatalaksana COVID-19 dengan


melakukan isolasi diri 10 hari sambil menunggu swab COVID-19
● Pasien TB diberikan sejumlah OAT untuk periode tertentu agar
stok OAT memadai selama isolasi mandiri/ dirawat
● Pemantauan dapat secara elektronik menggunakan metode non
tatap muka, misalnya fasilitas video call
PASIEN TB DAN DICURIGAI (SUSPEK) ATAU TERKONFIRMASI
COVID-19
DENGAN GEJALA RINGAN ATAU TANPA GEJALA

● Pasien TB sensitif obat pada fase pengobatan intensif, pemberian


OAT diberikan dengan interval tiap 14-28 hari
● Pasien TB sensitif obat pada fase pengobatan lanjutan, pemberian
OAT diberikan dengan interval tiap 28-56 hari
● Pasien TB resisten obat pada fase pengobatan intensif, pemberian
OAT oral diberikan dengan interval tiap 7 hari.
● Pasien TB resisten obat pada fase pengobatan lanjutan, pemberian
OAT oral diberikan dengan frekuensi tiap 14- 28 hari dengan
memperkuat pengawas minum obat (PMO)
● Interval pemberian OAT bisa diperpendek melihat kondisi pasien
PASIEN TB TERKONFIRMASI COVID-19
DENGAN GEJALA SEDANG DAN BERAT

● OAT sesuai standar di Rumah Sakit tempat pasien dirawat


TERAPI KORTIKOSTEROID
PADA COVID-19 DAN TB

● Kortikosteroid dapat sebagai anti inflamasi dan


imunosupresi
● Diberikan pada TB Meningitis
● Pasien covid tidak dilakukan skrining TB atau infeksi
laten TB (Laten Tuberculosis Infection)
● Pemberian kortikosteroid meningkatkan risiko infeksi
nosocomial dan reaktivasi TB atau reinfeksi TB
PENGARUH KORTIKOSTEROID
PADA TB
KESIMPULAN

● COVID19 dan tuberkulosis memiliki gejala yang mirip→ hati-hati


misdiagnosis
● Reaktivasi TB laten dapat terjadi pada infeksi COVID
● Pengobatan COVID19 definitif belum ada hingga sekarang, sementara TB
bisa diobati hingga tuntas dengan OAT
● Tata laksana covid dan TB tetap sesuai protokol masing-masing→ tanpa
sering kontrol ke RS
● Prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), kewaspadaan standar,
kontak, droplet→ MUST BE A HABIT
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai