Anda di halaman 1dari 17

Laporan Praktikum

Pemantapan Mutu Laboratorium Kimia

KELOMPOK 4 :

NURHIDAYAH MUSLIMIN

RISKAYANTI

NURHIDAYANTI

FERI

AZMA’UN INDRA MARYANTI

PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2017
LAPORAN PRAKTIKUM

PEMANTAPAN MUTU LABORATORIUM

A. JUDUL : Kalibrasi Neraca Elektrik dengan menggunakan Anak


Timbang 500 mg
B. HARI / TANGGAL : Rabu / 18 Januari 2017
C. TEMPAT : Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Semarang
D. PRINSIP :
Kalibrasi Neraca dilakukan dengan anak timbangan 500 mg sebanyak 30 kali dilakukan
secara berurutan dan dihitung nilai kalibrasinya.
E. LANDASAN TEORI :
Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang
digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan. Neraca digital berfungsi untuk
membantu mengukur berat serta cara kalkulasi secara otomatis harganya dengan harga
dasar satuan banyak kurang. Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label,
ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCDnya (Mansur, 2010). Kita mengenal
neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca jaman
dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital memiliki
fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, akun table
(bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan) (Timbangan digital, 2010). Menimbang
benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan biasanya tidak
dipergunakan pada reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia dan lain-lain.
Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang dipergunakan untuk membuat larutan
atau akan direaksikan. Untuk menimbang zat ini diperlukan tempat penimbangan yang
dapat digunakan seperti gelas kimia, kaca arloji dan kertas timbang. Menimbang zat
dengan penimbangan selisih dilakukan jika zat yang ditimbang dikhawatirkan akan
menempel pada tempat menimbang dan sukar untuk dibilas. Pada penimbangan selisih
akan diperoleh berat zat yang masuk ke dalam tempat yang diinginkan bukan pada
tempat menimbang.
Dalam praktikum neraca ini biasa digunakan untuk menimbang bahan-bahan
yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil. Beberapa praktikum yang sering
memerlukan alat ini yaitu praktikum mikrobiologi dan kultur jaringan, dimana neraca ini
digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media untuk
bakteri, jamur atau pun untuk media tanam kultur jaringan. Selain itu dengan adanya
tingkat ketelitian yang tinggi maka hal tersebut dapat meminimalkan kesalahan dalam
pengambilan media yang dibutuhkan. Jumlah media yang tidaktepatdalampembuatan
media baik untuk kultur jaringan ataupun media bakteri tentunya akan berpengaruh
terhadap konsentrasi zat dalam media. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya
kekeliruan dalam hasil praktikum yang dilaksanakan.
F. ALAT DAN BAHAN :
1. Neraca Analitik
2. Anak Timbangan 500 mg
3. Kertas
4. Pinset
G. PROSEDUR KERJA :
1. Periksalah titik Nol pada jarum penunjuk neraca, angka harus menunjukkan angka
nol.
2. Letakkan kertas timbangan pada meja Neraca Tutup Pintu Neraca lalu baca dan catat
hasilnya.
3. Dengan menggunakan Pinset ambil Anak timbangan 500 mg dan letakkan diatas
kertas .
4. Ulangi perlakuan diatas selama 30 kali.
No Berat Anak Massa
BW kosong BW + Anak Timabng
. Timbang (mg)
1 0,6935 1,1924 0,4989 498,9
2 0,6935 1,1924 0,4989 498,9
3 0,6935 1,1928 0,4993 499,3
4 0,6935 1,1929 0,4994 499,4
5 0,6935 1,1925 0,499 499
6 0,6935 1,1936 0,5001 500,1
7 0,6935 1,1926 0,4991 499,1
8 0,6935 1,1925 0,499 499
9 0,6935 1,1932 0,4997 499,7
10 0,6935 1,1924 0,4989 498,9
11 0,6935 1,1931 0,4996 499,6
12 0,6935 1,1928 0,4993 499,3
13 0,6935 1,1926 0,4991 499,1
14 0,6935 1,1927 0,4992 499,2
15 0,6935 1,1926 0,4991 499.1
16 0,6935 1,1928 0,4993 499,3
17 0,6935 1,1928 0,4993 499,3
1. 18 0,6935 1,1930 0,4995 499,5 Nilai
19 0,6935 1,1929 0,4994 499,4 Rata-
20 0,6935 1,1927 0,4992 499,2 rata
21 0,6935 1,1928 0,4993 499,3 X =
22 0,6935 1,1929 0,4994 499,4
23 0,6935 1,1928 0,4993 499,3
24 0,6935 1,1932 0,4997 499,7
25 0,6935 1,1930 0,4995 499,5
26 0,6935 1,1928 0,4993 499,3
27 0,6935 1,1932 0,4997 499,7
28 0,6935 1,1932 0,4997 499,7
29 0,6935 1,1924 0,4989 498,9
30 0,6935 1,1925 0,499 499
Σ ×i 14979,14
=
n 30
= 499,3
2. Standar Deviasi (SD)
No X x-ẋ (x-ẋ)2 Massa
.

1 498,9 -0,4 0,16


498,9

-0,4 498,9
2 498,9 0,16

3 499,3 0 0
499,3

0,1 499,4
4 499,4 0,01

5 499 -0,3 0,09


499

0,8 500,1
6 500,1 0,64
SD =
7 499,1 -0,2 0,04
499,1
√ Σ¿ ¿ ¿
-0,3 499
8 499 0,09
= √ 2,53
0,4 499,7 30−1
9 499,7 0,16

-0,4 498,9 =
10 498,9 0,16 √ 0,08

11 499,6 0,3 0,09


499,6
= 0,28
0 499,3
12 499,3 0
3. Coefisien

13 499,1 -0,2 0,04


499,1 Variasi
(CV)
-0,1 499,2
14 499,2 0,01
CV (%) =

15 499.1 -0,2 0,04


499.1 SD .100
X
0 499,3
16 499,3 0 =
0,28 ×100
17 499,3 0 0
499,3
499,3
0,2 499,5
18 499,5 0,04

19 499,4 0,1 0,01


499,4

-0,1 499,2
20 499,2 0,01

21 499,3 0 0
499,3

0,1 499,4
22 499,4 0,01

23 499,3 0 0
499,3

0,4 499,7
24 499,7 0,16

25 499,5 0,2 0,04


499,5

0 499,3
26 499,3 0
= 0,056%
4. Batas Peringatan
Atas : X +2 SD=499,3+ 2(0,28)=499,86
Bawah : X −2 SD=499,3−2(0,28)=498.74
5. Batas Kontrol
Atas : X +3 SD=499,3+3 ( 0,28 )=500.14
Bawah : X −3 SD=499,3−3 ( 0,28 )=498,46
6. Batas Toleransi
Untuk berat 100-500 mg = ± 0,025
 500 + 0,025 = 500,025
 500 – 0,025 = 499,97

H. GRAFIK
I. KESIMPULAN
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa neraca yang dikalibrasi kurang layak
untuk digunakan karena nilai dari hasil kalibrasi berada diluar dari batas toleransi 0,025
mg yaitu 0,08 mg.
A. JUDUL : Kalibrasi Buret 25 ml
B. HARI / TANGGAL : Rabu / 18 Januari 2017
C. TEMPAT : Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Semarang
D. PRINSIP :
Kalibrasi buret 25 ml dilakukan dengan aquadest 25 ml sebanyak 30 kali dilakukan
secara berurutan dan dihitung nilai kalibrasinya.
E. LANDASAN TEORI :
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya.(Rouessac 2007) Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan
suatustandar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-
bahan acuan tersertifikasi.(Morris 2001) Alat ukur volume merupakan bagian dari
perangkat peralatan yang digunakan dalam praktikum kimia analitik. Alat ukur volume
yang dikalibrasi dalam percobaan ini adalah buret. Buret merupakan alat ukur volume
yang bisa memindahkan beberapa volume sampai kapasitas maksimumnya.
Kalibrasi alat ukur volume dilakukan untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari
suatu perangkat pengukuran volume agar sesuai dengan besaran dari standar yang
digunakan dalam akurasi tertentu.(Pyzdek 2003) Prinsip kalibrasi alat ukur volume
dilakukan dengan mengukur bobot suatu volume air destilata yang dikeluarkan oleh alat
ukur volume. Bobot ini kemudian dibandingkan dengan bobot jenis air pada suhu
pengukuran volume tersebut dilakukan, sehingga dapat ditentukan nilai ketepatannya.
H. ALAT DAN BAHAN :
1. Buret 25 ml
2. Aquadest 25oc
3. Stank
4. Gelas Ukur
5. Termometer
6. Neraca Analitik
I. PROSEDUR KERJA :
1. Periksalah titik Nol pada jarum penunjuk neraca, angka harus menunjukkan angka
Nol.
2. Ukur suhu aquadest yang akan digunakan.
3. Buret di isi dengan air sampai meniskusnya mencapai 0,00
4. Gelas ukur kosong yang telah bersih dan kering di timbang pada neraca.
5. 25 ml aquadest dari buret dikeluarkan dan di tampung dalam gelas ukur yang telah
ditimbang kemudian timbang kembali di neraca.
6. Ulangi perlakuan diatas selama 30 kali.

No. BW Kosong BW + Aquadest Berat Aquadest Volume Aquadest


1 127,4701 152,2094 24,7393 24,81
2 127,4701 152,542 25,0719 25,14
3 127,4701 152,3402 24,8701 24,94
4 127,4701 152,7721 25,302 25,37
5 127,4701 152,4656 24,9955 25,07
6 127,4701 152,634 25,1639 25,23
7 127,4701 152,8165 25,3464 25,42
8 127,4701 152,6262 25,1561 25,23
9 127,4701 152,56 25,0899 25,16
10 127,4701 152,901 25,4309 25,50
11 127,4701 152,7203 25,2502 25,32
12 127,4701 152,7153 25,2452 25,32
13 127,4701 152,5106 25,0405 25,11
14 127,4701 152,5897 25,1196 25,19
15 127,4701 152,663 25,1929 25,26
16 127,4701 152,6543 25,1842 25,25
17 127,4701 152,5341 25,064 25,13
18 127,4701 152,709 25,2389 25,31
19 127,4701 152,6652 25,1951 25,27
20 127,4701 152,5512 25,0811 25,15
21 127,4701 152,554 25,0839 25,15
22 127,4701 152,4333 24,9632 25,03
23 127,4701 152,344 24,8739 24,94
24 127,4701 152,6023 25,1322 25,20
25 127,4701 152,6387 25,1686 25,24
26 127,4701 152,521 25,0509 25,12
27 127,4701 152,5563 25,0862 25,16
28 127,4701 152,5417 25,0716 25,14
29 127,4701 152,4076 24,9375 25,01
30 127,4701 152,5512 25,0811 25,15
        ∑ = 755,32
1. Nilai Rata-rata
Σ ×i 755,31
X = n
=
30

= 25,17

2. Standar Deviasi (SD)

NO. X X-Ẋ (X-Ẋ)2

1 24,81 -0,36 0,1296

2 25,14 -0,03 0,0009

3 24,94 -0,23 0,0529

4 25,37 0,2 0,04

5 25,07 -0,1 0,01

6 25,23 0,06 0,0036

7 25,42 0,25 0,0625

8 25,23 0,06 0,0036


9 25,16 -0,01 0,0001

10 25,50 0,33 0,1089

11 25,32 0,15 0,0225

12 25,32 0,15 0,0225

13 25,11 -0,06 0,0036

14 25,19 0,02 0,0004

15 25,26 0,09 0,0081

16 25,25 0,08 0,0064

17 25,13 -0,04 0,0016

18 25,31 0,14 0,0196

19 25,27 0,1 0,01

20 25,15 -0,02 0,0004

21 25,15 -0,02 0,0004

22 25,03 -0,14 0,0196

23 24,94 -0,23 0,0529

24 25,20 0,03 0,0009

25 25,24 0,07 0,0049

26 25,12 -0,05 0,0025

27 25,16 -0,01 0,0001

28 25,14 -0,03 0,0009

29 25,01 -0,16 0,0256

30 25,15 -0,02 0,0004

755,32 0,6154
SD = √ Σ¿ ¿ ¿

=
√ 0,6154
30−1
= √ 0,02

= 0,14

3. CoefisienVariasi (CV)
SD .100
CV (%) =
X
0,14 ×100
=
25,17
= 0,55%

4. Batas Peringatan
Atas : X +2 SD=25,17+2 ( 0,14 )=25,45
Bawah : X −2 SD=25,17−2 ( 0,14 )=24,89
5. Batas Kontrol
Atas : X +3 SD=25,17+ 3 ( 0,14 )=25,59
Bawah : X −3 SD=25,17−3 ( 0,14 )=24,75
6. Batas Toleransi
Atas : X +1 SD=25,17+1 ( 0,14 )=25,31
Bawah : X −1 SD=25,17−1 ( 0,14 ) =25,03

GRAFIK

KESIMPULAN

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa burat yang diklibrasi…..


A. JUDUL : Kalibrasi Spektrofotometer
B. HARI / TANGGAL : Rabu / 18 Januari 2017
C. TEMPAT : Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Semarang
D. PRINSIP :
Kalibrasi buret 25 ml dilakukan dengan aquadest 25 ml sebanyak 30 kali dilakukan
secara berurutan dan dihitung nilai kalibrasinya.
E. LANDASAN TEORI :
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur  dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar
ukur yang mampu telusur ( traceable ) ke standar nasional untuk satuan ukuran dan/atau
internasional. Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil
pengukuran dapat dikaitkan  atau di telusur sampai ke standar yang lebih tinggi atau teliti
( standar primer nasional atau internasional) melalui rangkaian perbandingan yang tak
terputus.
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi
dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek
kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan
sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding
dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.
Sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.
Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan
fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang
diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika
energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang.
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis
menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang bebeda
(terdispersi).
Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh
atau cuplikan yang akan dianalisis.  Cuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca,
plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada
pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet dari
kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat
dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible).
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada
berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang
selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau
angka digital.
F. ALAT DAN BAHAN
1. Spektrofotometer
2. Cuvet
3. HNO3 1% sebagai blanko
4. Cobalt Nitrat 1:3 sebagai sampel
G. PROSEDUR KEJA
1. Menyalakan spektro dengan cara menekan tombol ON
2. Mencari panjang gelombang yang sesuai dengan menekan tombol (nm). Terlebih
dahulu mencari absorbansi setiap panjang gelombang yaitu 492 nm, 502 nm, 512 nm,
522 nm, dan 532 nm. Kemudian absorbansi yang tertinggi yang digunakan panjang
gelombangnya
3. Menekan tombol A/T/C sampai muncul huruf T (Transmition)
4. Menekan tombol 0 ABS/100 % T sampai muncul setting blank T 100%
5. Menekan tombol A/T/C sampai muncul huruf A (Absorbansi) Tekan 2x
6. Memasukan cuvet yang berisi blanko
7. Menekan tombol 0 ABS/100% T sampai muncul setting blank
8. Masukkan cuvet yang berisi sampel
9. Baca hasil lalu catat
No Panjang Gelombang 512 nm X1 - X (X1 - X ¿2

1 0,958 -0,002 0,000004

2 0,958 -0,002 0,000004

3 0,959 -0,001 0,000001

4 0,958 -0,002 0,000004

5 0,959 -0,001 0,000001

6 0,959 -0,001 0,000001

7 0,961 0,001 0,000001

8 0,964 0,004 0,000016

9 0,963 0,003 0,000009

10 0,963 0,003 0,000009

11 0,963 0,003 0,000009

12 0,963 0,003 0,000009

13 0,963 0,003 0,000009

14 0,965 0,005 0,000025

15 0,963 0,003 0,000009

16 0,963 0,003 0,000009

17 0,964 0,004 0,000016

18 0,963 0,003 0,000009

19 0,963 0,003 0,000009

20 0,963 0,003 0,000009

21 0,963 0,003 0,000009

22 0,964 0,004 0,000016

23 0,964 0,004 0,000016


24 0,964 0,004 0,000016

25 0,964 0,004 0,000016

26 0,964 0,004 0,000016

27 0,965 0,005 0,000025

28 0,965 0,005 0,000025

29 0,969 0,009 0,000009

30 0,965 0,005 0,000025

∑ = 28,882 ∑ = 0,000408

1. Rata-rata
Σ ×i 28,882
X = n
=
30 = 0,96
2. Standar Deviasi (SD)
SD = √ Σ¿ ¿ ¿

=
√ 0,000408
30−1
= √ 0,00001407
= 0,0037
3. Batas Peringatan
Atas : X +2 SD=0,96+ 2 ( 0,0037 )=0,9674
Bawah : X −2 SD=0,96−2 ( 0,0037 ) =0,9524
Y-Values
1
0.9
0.8
0.7
0.6
Y-Values
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
1:00 1:01 1:03

Anda mungkin juga menyukai