Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN DEWASA AWAL

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan


Keluarga dan Komunitas Program Studi Profesi Ners
Sekolah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Indramayu

Oleh :
ELSA AINUN INNAYAH
NIM R210415019

YAYASAN INDRA HUSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
KELUARGA DENGAN DEWASA AWAL

A. Konsep Dasar Dewasa Awal


1. Pengertian Dewasa Awal
Dewasa awal adalah peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang
ditandai dengan pencarian identitas diri, pada masa awal dewasa, identitas diri
ini didapat secara sedikit-demi sedikit sesui dengan umur kronologis dan
mental age- nya. Berbagai masalah juga muncul dengan bertambahnya umur
pada masa dewasa awal. Dewasa awal adalah masa peralihan dari
ketergantungan kemasa mandiri, baik dari segi ekonomi, kebebasan
menentukan diri sendiri dan pandangan tentang masa depan sudah realistis.
Dewasa awal juga sering disebut juga dewasa muda yaitu antara umur 20-
40 tahun yang merupakan tahapan yang paling dinamis sepanjang rentang
kehidupan manusia, sebab seseorang mengalami banyak perubahan perubahan
progresif secara fisik, kogitif maupun psikologis-emosional, untuk menuju
integrasif secara fisik ,kognitif maupun psikososio-emosional, untuk integrasi
kepribadian yang semakin matang dan bijaksana. Seseorang dewasa telah
menunaikan tugas perkembangan masa remaja seperti telah menyelesaikan
pendidikan menengah maupun atas, mengikuti dan menamatkan pendidikan
tinggi (universitas), meniti maupun meraih puncak karir, membentuk dan
membina rumah tangga baru, berpartisipasi sebagai warga negara yang aktif
dan produkrif.

Erickson (dalam Monkas, Knoers & Haditono 2001) mengatakan bahwa


seseorang yang di golonkan dalam usia dewasa awal berada dalam tahap
hubungan hangat, dekat dan komunikatif dengan atau melibatkan kontak
seksual. Bila gagal dalam bentuk keintiman maka ia akan mengalami apa yang
disebut isolasi (merasa tersisihkan dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri
karena berbeda dengan orang lain).
Secara hukum seseorang dikatakan dewasa bila dia sudah menginjak usia
21 tahun (meski belum menikah) atau sudah menikah (meskipun belum berusia
21 tahun). Di indonesia batas kedewasan adalah 21 tahun. Hal ini berarti bahwa
usia seseorang sudah dianggap dewasa dan selanjutnya sudah dianggap sudah
mempunyai tanggung jawab perbutan-perbuatanya. (Monks, 2001) dikatakan
oleh Hurlock (1990) bahwa seseorang dikatakan dewasa bila telah memiliki
kekuatan tubuh secara maksimal, siap berproduksi, dan telah diharapkan telah
memiliki kesiapan kognitip, afektif, dan psikomotor, serta dapat diharapkan
memainkan peranya bersama dengan individu-individu lain dalam masyarakat.
Menurut Havighurst (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001) tugas
perkembangan dewasa awal adalah menikah atau membangun suatu keluarga,
mengelola rumah tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul tangung
jawab sebagai warga negara, membuat hubungan dengan suatu kelompok
sosial tertentu, dan melakukan suatu pekerjaan. Dewasa awal merupakan masa
permulaan dimana seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan
lawan jenisnya.
Berdasarkan uraian diatas dapat menyimpulkan bahwa usia dewasa awal
adalah usia antara 20 sampai 40 tahun. Dewasa madya merupakan tahapan
yang paling dinamis sepanjang rentang kehidupan manusia. Dan pada saat ini
pula salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau
membangun rumah tangga.
2. Ciri – ciri Dewasa Awal
Hurlock (2011) menguraikan secara ringkas ciri-ciri dewasa yang
menonjol dalam masa-masa dewasa awal sebagai berikut:
a. Masa dewasa dini sebagai masa pengaturan
Masa dewasa awal merupakan masa pengaturan. Pada masa ini
individu menerima tanggung jawab sebagai orang dewasa. Yang berarti
seorang pria mulai membentuk bidang pekerjaan yang ditangani sebagai
karirnya, dan wanita diharapkan mulai menerima tanggung jawab
sebagai ibu dan pengurus rumah tangga.
b. Masa dewasa dini sebagai usia produktif
Orang tua merupakan salah satu peran yang paling penting dalam
hidup orang dewasa . orang yang kawin berperan sebagai orang tua waktu
saat ia berusia duapuluh atau tigapuluh tahun.
c. Masa dewasa dini sebagai masa bermasalah
Dalam tahun-tahun awal masa dewasa banyak masalah baru yang
harus dihadapi seseorang. Masalah-masalah baru ini dari segi utamanya
berbeda dengan dari masalah yang sudah dialami sebelumnya.

d. Masalah dewasa dini sebagai masalah ketegangan emosional.


Pada masa ini banyak individu sudah mampu memecahkan masalah-
masalah yang mereka hadapi secara baik sehingga lebih stabil dan lebih
tenang.
e. Masa dewasa sebagai masa terasingan sosial
Keterasingan diintensikan dengan adanya semangat bersaing dan
hasrat kuat untuk maju dalam karir, sehingga keramah tamahan masa
remaja diganti dengan persaingan dalam masyarakat dewasa.
f. Masa dewasa dini sebagai masa komitmen
Setelah menjadi orang dewasa, individu akan mengalami perubahan,
dimana mereka akan memiliki tanggung jawab sendiri dan komitmen-
komitmen sendiri.
g. Masa dewasa dini sering merupakan masa ketergantungan
Meskipun telah mencapai status dewasa, banyak individu yang
masih tergantung pada orang-orang tertentu dalam jangka waktu yang
berbeda-beda. Ketergantungan ini mungkin pada orang yang membiayai
pendidikan.
h. Masa dewasa dini sebagai masa perubahan nilai
Perubahan nilai ini disebabkan karena beberapa alsan yaitu, individu
ingin diterima oleh anggota kelompok orang dewasa, individu menyadari
bahwa kelompok sosial berpedoman pada nilai-nilai konvensional dalam
hal keyakinan dan perilaku.

i. Masa dewasa dini masa penyesuain diri dengan cara hidup baru.
Masa individu banyak mengalami perubahan dimana gaya hidup
baru paling menonjol dibidang perkawinan dan peran orang tua.

j. Masa dewasa dini sebagai masa kreatif.


Orang yang dewasa tidak terikat lagi oleh ketentuan dan aturan oang
tua maupaun guru–gurunya sehingga terbebas dari belenggu ini bebas
untuk berbuat apa yang mereka inginkan bentuk kreatifitas ini tergantung
dengan minat dan kemampuan individual.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ciri - ciri usia dewasa
awal yaitu: dewasa dini sebagai masa pengaturan, dewasa dini sebagai
usia produktif, dewasa dini sebagai masa bermasalah, dewasa dini
sebagai masalah ketegangan sosial, dewasa dini sebagai masa terasingan
sosial, dewasa dini sebagai masa komitmen, dewasa dini sebagai sering
merupakan masa ketergantungan, dewasa dini sebagai masa perubahan
nilai, dewasa dini sebagai masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru,
dewasa dini sebagai masa kreatif.
3. Tugas – Tugas Perkembangan Pada Dewasa Awal
a. Tugas perkembangan pada dewasa awal menurut Havighurst (dalam
Monks, Knoers & Haditono, 2001), telah mengemukakan rumusan
tugas-tugas perkembangan dalam masa dewasa awal sebagai
berikut:
1) Memilih teman bergaul (sebagai calon suami istri)
Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin
memiliki kematangan fisiologis (seksual), sehingga mereka siap
melakukan tugas reproduksi,yaitu mampu melakukan hubungan
seksual denagn lawan jenisnya.

2) Belajar hidup bersama suami istri


Dari pernikahannya, dia akan saling menerima dan memahami
pasangan masing-masing, saling menerima kekurangan dan saling
membantu membangun rumah tangga.

3) Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga


Masa dewasa yang memiliki waktu sekitar 20 tahun (20-40)
dianggap sebagai rentang yang cukup panjang. Terlepas dari panjang
atau pendek rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda berusia
di atas 25 tahun, umumnya telah menyelesaikan pendidikan minimal
setingkat SLTA/SMU,Akademik, universitas. Selain itu, sebagian
besar diri mereka yang telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih
karier tertinggi. Dari sini, mereka mempersiapakan dan
membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis,
artinya sudah tidak tergantung lagi pada orang tua. Sikap mandiri ini
merupakan sikap positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan
sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga baru.
Dan belajar mengasuh anak-anak.
4) Mengelola rumah tangga
Setelah menjalani pernikahan, dia akan berusaha mengelola
rumah tangganya. Dia akan berusahaa membentuk, membina,dan
mencapai kebahgian hidup. Merak harus dapat menyesuaikan diri
dan bekerjasama dangan pasaangan hidup.

5) Mulai bekerja dalaam suatu jabaatan


Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU,
akademi atau universitas, umumnya dewas muda memasuki dunia
kerja, guna menerapkan ilmu dan keahlianya.
6) Mulai bertanggungjawab sebagai wargaa negara secara layak
Warganegara yang baik adalah dambaan baagi setiap orang
yang ingin hdup tenang, damai, dan bahagia ditengah-tengah
masyarakat.warganegara yang baik adalah warganegara yang taat
dan patuh pada tata aturan perundang- undangan yang berlaku.
7) Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai
pahamnya.
Masa dewasa awal ditandai juga dengan membentuk kelompok-
kelompok sesui dengan nilai-nilai yang dianutnya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tugas – tugas
perkembangan pada usia dewasa awal yaitu memilih teman bergaul
(sebagai calon suami istri), belajar hidup bersama suami istri, mulai
hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga, mengelola rumah
tangga, mulai bekerja dalaam suatu jabatan,mulai bertanggungjawab
sebagai warga negara secara layak, memperoleh kelompok sosial
yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya.
b. Tugas perkembangan pada dewasa awal menurut Setiadi, 2008 hal. 16
pada tahap ini adalah :
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan
memasuki masa tua
4) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima
kepergian anak
5) Menata kembali fasilitas dan sumbe ryang ada pada keluarga
6) Berperan suami/istri kakek/nenek
7) Menciptakan lingkunga rumah yang dapat menjadi contoh bagi
anak-anak

c. Sedangkan menurut Carter dan Mc.Goldrik, 1998, Duvall dan


Miller, 1985 tugas perkemabangan pada dewasa awal meliputi:
1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota
keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak
2) Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali
hubungan perkawinan.
3) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari
suami/istri

B. PENGKAJIAN
1. Identitas umum keluarga
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendala
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
d. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
e. Sumber pelayanan yang dimanfaatkan
3. Pengkajian lingkungan
Karakteristik rumah, tetangga, morbilitas keluarga
4. Struktur keluarga
Pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga, struktur peran, nilai
dan norma keluarga
5. Fungsi keluarga
6. Stres dan koping keluarga
Stresior jangka pendek, stresior jangka Panjang, respon keluarga terhadap
stresior strategi koping.
7. Keadaan gizi keluarga meliputi pemenuhan gizi (konsumsi makan).
8. Pemeriksaan fisik meliputi keadaan umum, kepala, leher, paru, jantung,
abdomen, genetalia,ekstremitas atas dan bawah.

C. ANALISA DATA
Data Senjang (DS dan DO) Etiologi Masalah
Keperawatan
DS: Gangguan peran social Gangguan
- Fungsi terhadap diri berubah Tidak terpenuhinya identitas diri
- bingung dengan nilai-nilai tugas perkembangan (D. 0084)
budaya, tujuan hidup
DO:
- Hubungan tidak efektif
- Strategi koping tidak efektif
- Penampilan peran tidak efektif
DS: Ketidakadekutan Penampilan
- Merasa binggung menjalankan system pendukung, peran tidak
peran perubahan peran efektif
- Merasa harapan tidak terpenuhi (D. 0125)
- Merasa cemas
DO:
- Strategi koping tidak efektif
- Dukungan social kurang
- Kurang bertanggung jawab
menjalankan peran
DS: Perubahan peran Gangguan
- Keluarga tidak mampu keluarga transisi proses
mengungkapkan perasaan perkembangan keluarga
secara leluasa (D. 0120)
DO:
- Keluarga tidak mampu
beradaptasi terhadap situasi
- Tidak mampu berkomunikasi
secara terbuka antara anggota
keluarga
- Keluarga tidak mampu
memenuhi kebutuhan
fisik/emosional/spiritual
anggota keluarga

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN MENURUT PRIORITAS


1. Gangguan proses keluarga b.d perubahan peran keluarga, transisi,
perkembangan
2. Penampilan peran tidak efektif b.d ketidakadekuatan system pendukung,
perubahan peran
3. Gangguan identitas diri b.d gangguan peran social, tidak terpenuhinya
tugas perkembangan

E. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Perencanaan Keperawatan


Dx Tujuan RencanaTindakan (SIKI) Rasional
(SLKI)

Setelah dilakukan tindakan O: Identifikasi respon - Untuk mengetahui


keperawatan diharapkan emosional terhadap kondisi terkini pasien
gangguan proses keluarga kondisi saat ini - Untuk memberikan
dapat teratasi dengan kriteria N: Dengarkan masalah rasa empati terhadap
hasil : perasaan dan pertanyaan klien
- mampu beradaptasi keluarga - Agar klien
terhadap transisi E: Informasikan fasilitas mengetahui fasilitas
perkembangan (5) perawatan kesehatan kesehatan terdekat
- pembagian tanggung jawab yang tersedia - Membentuk keluarga
kepada strategi anggota K: Bujuk untuk terapi yang hangat
keluarga (5) keluarga, jika perlu perkembangannya
optimal
Sesetelah dilakukan tindakan O: Identifikasi metode
- Untuk mengetahui
keperawatan diharapkan pencegahan masalah strategi yang dimiliki
penampilan peran tidak yang sering digunakan keluarga
efektif dapat teratasi dengan keluarga - Agar masalah dapat
kriteria hasil: N: Fasilitasi dalam dipecahkan dengan
Perilaku positif (5) memutuskan strategi baik
Menjadi orang tua pemecahan masalah yang
- Agar tugas
dihadapi keluarga perkembangan
E: Jelaskan terpenuhi
perkembangan dan
perilaku yang normal
- Memecahkan masalah
kepada keluarga klien
K: Kerja sama dengan
tenaga kesehatan lainnya,
jika perlu
Setelah dilakukan tindakan O: Identifikasi adanya
- Untuk mengetahui
keperawatan diharapkan peran yang tidak penyabab gangguan
Gangguan identitas diri dapat terpenuhi identitas diri
teratasi degan kriteria hasil: N: Fasilitasi diskusi
- Agar keluarga mampu
- Perilaku konsisten (5) tentang adaptasi peran beradaptasi
saat anak meninggalkan
- Agar keluarga tahu
rumah perilaku seperti apa
E: Ajarkan perilaku baru yang baik
yang dibutuhkan oleh
- Mengatasi gangguan
orang tua untuk identitas diri
memenuhi peran
K: Mengecek dalam
kelompok untuk
mempelajari peran baru
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha


Ilmu
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. (2011). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC
Ali, Zaidan. (1999). Pengantar Perawatan Kesehatan Keluarga. Depok:
Akademik Keperawatan Raflesia
PPNI (2018). Standar Diagnostik keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikasi
Diagnostik. Edisi I, Jakarta:DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
keperawatan. Edisi I, Jakarta:DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan. Edisi I, Jakarta:DPP PPNI
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian

I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. C
2. Umur KK : 59 tahun
3. Alamat dan No. Telepon : Ds. Ranjeng Losarang-Indramayu
4. Pekerjaan KK : Petani
5. Pendidikan KK : SD
6. Tanggal Pengkajian : Selasa, 05 April 2022
7. Komposisi Keluarga :

No. Nama JK Hub. dgn KK Umur Pnddkn Pekerjaan


1. Tn. A L Kepala Keluarga 59 SD Petani
2. Ny. R P Istri 53 SD Pedagang
3. An. S P Anak 23 SMA Karyawan
4. An. A P Anak 15 SMP Belum Bekerja

Genogram : (Tiga Generasi)

Keterangan gambar :

= laki-laki = Satu rumah

= Perempuan = Cerai / pisah

= Menikah = Meninggal
= Garis keturunan = Klien

8. Status Imunisasi
Status Imunisasi
No. Nama
BCG Polio DPT Hepatitis Cmpk
1. An. S √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. An. A √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

9. Tipe Keluarga : Nuclear Family


10. Suku : Jawa, Indonesia
11. Agama : Islam
12. Status Sosek Keluarga : Cukup
13. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Jarang rekreasi

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Orang tua sudah bisa memenuhi kebutuhan keluarganya dan sudah
tercukupi
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Kebutuhan anak
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
An. S mempunya penyakit maag (dispepsia), Tn. C mengatakan
mempunyai riwayat darah tinggi dan istrinya mempunya riwayat tingi
asam urat. Pada saat dilakukan pengkajian Tn. C mengeluh nyeri dan
berat di Pundak, mengeluh sakit kepala, pusing.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Tn. C riwayat hipertensi dan Ny. R riwayat asam urat.
III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah

Kamar

Ruang TV
mus
mandi

Kamar
hola

Dapur

Warung
Kamar

Ruang Tamu

2. Tetangga dan Komunitas RW


Ibu dari An. S (Ny. R) jarang berkomunikasi dengan tetangganya karena
tidak kuat untuk berjalan jauh dari rumah, ayah dari An. S (Tn. C)
berkomunikasi dengan tetangga apabila ada dirumah.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Sudah mempunyai rumah sendiri
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Sering berinteraksi dengan tetangga disekitar lingkungan rumah.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Ekonomi tercukupi

IV. Struktur Keluarga


1. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga berkomunikasi baik dengan keluarga dan rekan-rekannya.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Dekat dengan keluarganya
3. Struktur Peran
Keluarga memiliki perannya masing-masing dan peran tersebut
dilakukan dengan baik oleh keluarganya.
4. Nilai dan Norma Budaya
Keluarga tidak menganut budaya tertentu yang mempengaruhi
kesehatan

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
a. Gambaran diri anggota keluarga
klien mengatakan bahwa anggota keluarganya memiliki peran dan
fungsinya masing-masing dan peran tersebut dilakukan dengan baik
oleh masing-masing keluarganya.
b. Perasaan memiliki dan dimiliki keluarga
Klien mengatakan perasaannya senang karena saling bersikap
menghargai.
c. Dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang lain
Klien mengatakan dukungan secara moral dan material terjalin
dengan baik.
d. Kehangatan dalam keluarga
Klien mengatakan keluarganya harmonis dan jika ada masalah
dalam keluarga selalu didiskusikan dengan baik.
e. Bagaimana mengembangkan sikap saling menghargai.
Klien mengatakan jika mempunyai permasalah pasti akan di
musyawarahkan bersama keluarga dan keputusan di tentukan oleh
kepala keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
a. Tingkat pendidikan
Tn. C dan Ny. R hanya sekolah sampai SD tetapi anaknya sampai
SMA.
b. Hubungan antar keluarga
Hubungan antara anak dan keluarga baik
c. Hubungan dengan orang lain
Hubungan dengan orang lain baik teman, sodara, maupun tetangga
baik.
d. Kegiatan organisasi sosial
Tidak pernah mengikuti kegiatan organisasi.
e. Keadaan ekonomi
Rp. 1.500.000,-/ bulan
3. Fungsi Biologis
a. Keadaan kesehatan keluarga
Anggota keluarga lain sehat, hanya Tn. C yang kurang sehat karena
riwayat darah tingginya kambuh, sering mengeluh berat dan nyeri di
Pundak, sakit kepala, pusing.
b. Kebersihan perseorangan
Bersih mandi 2-3 x sehari
c. Penyakit yang sering diderita
Ny R mengatakan An. S jika telat makan maag nya kambuh
d. Penyakit keturunan, penyakit menular dan kronis
Tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit keturunan, penyakit
menular maupun kronis
e. Kecacatan
-
f. Pola makan
Makan 3x/hari
g. Pola istirahat
Semua anggota keluarga jarang tidur siang (kecuali pada saat bulan
Ramadhan) dan tidur malam jam 21.00.
4. Fungsi Psikologis
a. Keadaan emosi
Tn. C mengatakan selalu memarahi anak-anaknya jika anaknya
berbuat salah, sementara Ny. R menasehati anak-anaknya jika
anaknya berbuat salah.
b. Kebiasaan yang tidak sesuai dengan pola hidup sehat
Ny. R mengatakan An. S suka makan pedas sama asam.
c. Pengambilan keputusan
Tn. C mengatakan setiap anggota keluarga selalu bercerita jika
mempunyai masalah baik di sekolah maupun dengan teman.
d. Ketergantungan obat/bahan-bahan lain
Tn. C mengatakan terkadang mengonsumsi obat warung jika ada
anggota keluarga yang sakit.
e. Mencari pelayanan kesehatan
Tn. C mengatakan jika keluarganya sakit selalu membawanya ke
tenaga kesehatan terdekat seperti mantri.
5. Fungsi Spiritual
a. Ketaatan beribadah
Tn. C mengatakan keluarganya taat beribadah sholat 5 waktu.
b. Keyakinan kesehatan
Tn. C mengatakan optimis keluarganya akan selalu sehat
6. Fungsi Kultural
a. Adat yang mempengaruhi kesehatan
Keluarga tidak menganut adat yang mempengaruhi kesehatan
b. Tabu-tabu
Tidak ada tabu-tabu dalam keluarga
7. Fungsi Reproduksi
Ny. R mengatakan sudah tidak menstruasi lagi.
8. Fungsi Ekonomi
Penghasilan keluarga Rp. 1.500.000/bulan
9. Fungsi Perawatan Keluarga
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan belum mengerti semua masalah kesehatan,
hanya mengerti yang sering dialami saja.
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Klien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit langkah
pertama adalah dengan memberikan obat, jika belum membaik baru
berobat ke mantri.
c. Memberi perawatan pada keluarga yang sakit
Tn. C mengatakan paham tanda gejala dari hipertensi, karena sering
mengalami gejalanya.
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.
Ny. R mengatakan rumahnya selalu dibersihkan setiap hari.
e. Mempertahankan dengan menggunakan fasilitas kesehatan.
Keluarga selalu datang ke fasilitas kesehatan apabila ada anggota
keluarga yang sakit.

VI. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor Jangka Pendek
Tn. C mengatakan apabila ada masalah selalu dimusyawarahkan
2. Stressor Jangka Panjang
Tn. C mengatakan apabila ada masalah selalu dimusyawarahkan
3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Tn. C mengatakan jika ada masalah selalu di musyawarahkan serta
menerima saat ada masalah.
4. Strategi Koping yang Digunakan
Tn. C mengatakan menyikapi masalah dengan kepala dingin, tawakal
serta sabar.
5. Strategi Adaptasi Disfungsional
Tn. C mengatakan selalu menyelesaikan masalah dengan cara positif,
dengan dibicarakan secara baik-baik agar cepat selesai

VII. Harapan Keluarga Terhadap Perawat


1. Persepsi keluarga terhadap masalah
Tn. C mengatakan masalah akan selesai jika menggunakan cara kepala
dingin dan di musyawarahkan bersama keluarga.
2. Harapan keluarga terhadap masalah
Tn. C mengatakan ingin dapat menyelesaikan masalahnya yang terjadi
dengan baik
VIII. Pemeriksaan Fisik

No. Pemeriksaan Tn. C (KK) Ny. R An. S An. A

1. TTV Td : 170/100 Td : 130/80 Td : 100/90 Td : 110/80


mmHg mmHg N : 60x/m mmHg
N : 64x/m N : 72x/mnt S : : 36,7 oC N : 65x/m
S : 36,5 oC S : 36,5 oC R :20x/m S : 36,6 oC
R :20 x/m R :20x/m R :22x/m
2. Kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala
simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
ada lesi ada lesi ada lesi ada lesi
3. Mata Bentuk mata Bentuk mata Bentuk mata Bentuk mata
simetris, fungsi simetris, fungsi simetris, fungsi simetris, fungsi
penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan
kurang baik kurang baik kurang baik baik
(Minus) (Minus)
4. Hidung dan mulut Hidung Hidung simetris Hidung simetris Hidung simetris
simetris , fungsi , fungsi , fungsi , fungsi
penciuman penciuman penciuman penciuman
baik. Mulut baik. Mulut baik. Mulut baik. Mulut
simetris, fungsi simetris, fungsi simetris, fungsi simetris, fungsi
pengecapan pengecapan pengecapan pengecapan
baik, mukosa baik, mukosa baik, mukosa baik, mukosa
bibir lembab, bibir lembab, bibir lembab, bibir lembab,
tidak ada caries tidak ada caries tidak ada caries tidak ada caries
gigi gigi gigi gigi
5. Telinga Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
simetris, fungsi simetris, fungsi simetris, fungsi simetris, fungsi
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak ada
kelainan pada kelainan pada kelainan pada kelainan pada
telinga telinga telinga telinga
6. Leher Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
simetris, warna simetris, warna simetris, warna simetris, warna
kulit merata, kulit merata, kulit merata, kulit merata,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
edema, tidak edema, tidak edema, tidak edema, tidak
ada ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran
pembesaran kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
kelenjar tiroid
7. Dada Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
ada retraksi ada retraksi ada retraksi ada retraksi
dinding dada dinding dada dinding dada dinding dada
8. Abdomen Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
ada edema, ada edema, ada edema, ada edema,
tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi,
tidak ada striae, tidak ada striae, tidak ada striae, tidak ada striae,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
hepar, BU hepar, BU hepar, BU hepar, BU
12x/menit 12x/menit 12x/menit 12x/menit
9. Ekstremitas Ekstremitas Ekstremitas Ekstremitas Ekstremitas
atas : bentuk atas : bentuk atas : bentuk atas : bentuk
simetris, tidak simetris, lengan simetris, tidak simetris, tidak
terdapat edema dextra terdapat edema terdapat edema
Ekstremitas mengalami Ekstremitas Ekstremitas
bawah : bentuk pembengkokan bawah : bentuk bawah : bentuk
simetris, tidak Ekstremitas simetris, tidak simetris, tidak
terdapat edema, bawah : bentuk terdapat edema, terdapat edema,
tidak ada lesi simetris, tidak tidak ada lesi tidak ada lesi
terdapat edema,
tidak ada lesi
10. Kulit Warna kulit Warna kulit Warna kulit Warna kulit
sawo matang, kuning, kulit sawo matang, sawo matang,
kulit kering, kering, tidak kulit kering, kulit kering,
tidak ada ada kelainan tidak ada tidak ada
kelainan kulit, kulit, tidak kelainan kulit, kelainan kulit,
tidak adanya adanya lesi tidak adanya tidak adanya
lesi lesi lesi
B. Analisa Data
Nama KK : Tn. C
Umur : 59 tahun
Data Fokus Tipologi Masalah Etiologi
DS : Aktual Penurunan Perubahan
- Tn. C mengatakan
mempunyai riwayat curah jantung afterload
darah tinggi. (D0008) (Hipertensi)
- Pada saat
dilakukan
pengkajian Tn. C
mengeluh nyeri dan
berat di Pundak, Tekanan darah
mengeluh sakit meningkat
kepala, pusing.
DO :
- Tampak
Penurunan curah
menunjukkan
jantung
daerah Pundak yang
nyeri
- Td : 170/100
mmHg
N : 64x/m
S : 36,5 oC
R :20 x/m
DS : Aktual Kesiapan Pola
Tn. C mengatakan
peningkatan pemeliharaan
jika ada anggota
keluarga sakit tidak manajemen Kesehatan
langsung di bawah
kesehatan kurang
ke fasilitas
pelayanan (D0112)
Kesehatan tetapi
diberikan obat
warung terlebih Kesiapan
dahulu.
peningkatan
DO :
manajemen
-Tn. C
Kesehatan
menunjukkan kotak
obatnya dan ada
beberapa obat
warung
DS : Promosi Kesiapan Keluarga
-Keluarga Kesehatan Peningkatan mengungkapkan
mengatakan jika Koping ingin dapat
ada masalah selalu Keluarga menyelesaikan
di musyawarahkan (D0090) masalah dengan
serta menerima saat cara yang baik
ada masalah.
-Keluarga
mengatakan Kesiapan
menyikapi masalah Peningkatan
dengan kepala Koping
dingin, tawakal Keluarga
serta sabar.
-Keluarga
mengatakan selalu
menyelesaikan
masalah dengan
cara musyawarah,
dengan dibicarakan
secara baik-baik
agar cepat selesai

C. Diagnosa Keperawatan (SDKI)


1. Penurunan curah jantung
2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
3. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga
A. Skoring Masalah
1. Diagnosa Keperawatan : Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
No. Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
Sifat masalah : 3 x1 1 Tn. C
ancaman 3 mengatakan
1. jika ada yang
sakit diberikan
obat warung
Kemungkinan 0 x2 0 Tn. C
masalah dapat 2 mengatakan
diubah : tidak berobat ke
2. dapat fasilitas
kesehatan jika
sakit tidak
berkurang
Potensi masalah 1 x1 0,33 Tn. C
untuk dicegah : 3 mengatakan
rendah berobat ke
3.
yankes jika
sakit sudah 3
hari
Menonjolnya 1 x1 0,5 Tn. C masih
masalah : tidak 2 melakukan hal
perlu segera tersebut dengan
memberikan
4.
obat warung
jika anggota
keluarga ada
yang sakit.
1,83
Total nilai

2. Diagnosa Keperawatan : Penurunan Curah Jantung


No. Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
Sifat masalah : 2 x1 0,3 Tn. C
ancaman 3 mengatakan
1.
sering merasa
sakit dipundak.
Kemungkinan 1 x2 1 Tn. C
masalah dapat 2 mengatakan
diubah : sebagian jika terasa
2.
pusing minum
obat yang ada
dirumah.
Potensi masalah 3 x1 1 Tn. C selalu
3. untuk dicegah : 3 makan
tinggi makanan asin
Menonjolnya 1 x1 0,5 Tn. C jika
masalah : tidak 2 makan harus
perlu segera terasa asin dan
suka makan
4.
makanan yang
dapat
meningkatkan
TD.
Total nilai 2,8

3. Diagnosa Keperawatan : Kesiapan peningkatan koping keluarga


No. Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
Sifat masalah : 3 x1 1 Pasien
tidak/kurang sehat 3 mengekspresikan
1. keinginan untuk
meningkatkan
koping keluarga

Kemungkinan 1 x2 1 Pasien siap untuk


2. masalah dapat 2 meningkatkan
diubah : sebagian koping kelurga
Potensi masalah 1 x1 0,3 Pasien
untuk dicegah : 3 Menunjukkan
3. rendah aktivitas untuk
meningkatkan
koping keluarga
Menonjolnya 0 x1 0 Masalah harus
4. masalah :tidak 2 diatasi segera
dirasakan
Total nilai 2,3

B. Prioritas Masalah
1. Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload (hipertensi) d.d
tampak menunjukkan daerah Pundak yang nyeri, TD 170/100 mmHg,
N: 64x/menit, S: 36,5 oC, R: 20x/menit.
2. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga d.d Keluarga mengatakan jika
ada masalah selalu di musyawarahkan serta menerima saat ada masalah.
3. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan d.d Tn. C mengatakan
jika ada anggota keluarga sakit tidak langsung di bawah ke fasilitas
pelayanan Kesehatan tetapi diberikan obat warung terlebih dahulu.

C. Intervensi
Perencanaan Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan (SLKI) Rencana Tindakan Rasional
Keperawatan (SIKI)
D.0008 Setelah dilakukan Perawatan jantung:
tindakan keperawatan O : Identifikasi O : untuk
selama 3x24 jam tanda/gejala primer mengetahui
diharapkan penurunan penurunan curah jantung tanda/gejala
curah jantung dapat (kelelahan) hipertensi.
teratasi dengan kriteria -Periksa tekanan darah N : agar tekanan
hasil : dan frekuensi nadi darah stabil dan
Indikator IR ER sebelum pemberian obat. tidak meningkat
Tekanan 3 5 N : Berikan diet jantung E : untuk
darah yang sesuai (mis. Batasi mengurangi pola
Lelah 3 5 asupan kafein, natrium, hidup tidak sehat.
Pucat 3 5 kolesterol, dan makanan K : untuk mengatasi
tinggi lemak) hipertensi.
E : Anjurkan berhenti
merokok.
K : Kolaborasi
pemberian obat captopril
12,5 mg 2x1.
D.0090 Setelah dilakukan Promosi Koping
tindakan keperawatan O : Identifikasi O :Mengetahui
selama 3x24 jam kemampuan yang kemampuan yang
diagnosa kesiapan dimiliki dimiliki
peningkatan koping N : Diskusikan N : Mengetahui
keluarga tercapai dengan perubahan peran yang perubahan peran
kriteria hasil : dialami yang dialam
Indikator IR ER E : Latih keterampilan E : Meningkatkan
Kemampuan 3 1 sosial keterampilan sosial
memenuhi K:- K:-
kebutuhan
anggota
keluarga
Komitmen 3 1
pada
perawatan/p
engobatan
Komunikasi 3 1
antara
anggota
keluarga
Perilaku 3 1
bertujuan
Perilaku 3 1
sehat
D.0112 Setelah dilakukan Manajemen perilaku
Tindakan keperawatan O : Identifikasi harapan O : untuk
selama 3x24 jam untuk mengendalikan mengetahui harapan
diharapkan kesiapan perilaku untuk
peningkatan manajemen N : Beri penguatan mengendalikan
Kesehatan dapat teratasi positif terhadap perilaku
dengan kriteria hasil : keberhasilan N : agar keluarga
Indikator IR ER mengendalikan perilaku senang dan bangga
Melakukan 3 5 E : Informasikan pada dirinya sendiri
Tindakan keluarga sebagai dasar E : agar keluarga
untuk pembentukan kognitif mengetahui
mengurangi K:- informasi yang
faktor resiko diberikan
Menerapkan 3 5 K:-
program
perawatan
Aktivitas 3 5
hidup
sehari-hari
efektif
memenuhi
tujuan
kesehatan

D. Implementasi
TTD DAN
No. TGL/WAKTU IMPLEMENTASI NAMA
Dx JELAS
1. 05/04/2022 1. Mengidentifikasi
tanda/gejala primer
penurunan curah jantung
(kelelahan)
Elsa Ainun
2. Memeriksa TD dan
Innayah
frekuensi nadi sebelum
pemberian obat.
3. Memberikan diet jantung
yang sesuai (membatasi
makanan pemicu
hipertensi)
4. Menganjurkan berhenti
merokok.
5. Berkolaborasi pemberian
obat captropil 12,5 mg
2x1.
2. 02/03/2022 1. Mengidentifikasi
kemampuan yang
dimiliki
2. mendiskusikan
perubahan peran yang
Elsa Ainun
dialami
Innayah
3. melatih keterampilan
sosial
3. 02/03/2022 1. Identifikasi harapan
untuk mengendalikan
perilaku
2. memberi penguatan
Elsa Ainun
positif terhadap
Innayah
keberhasilan
mengendalikan perilaku
3. Menginformasikan
keluarga sebagai dasar
pembentukan kognitif
E. Evaluasi

No. Dx TGL/WAKTU EVALUASI TTD DAN


NAMA JELAS
1. /04/2022 S : Tn. C
mengatakan nyeri
di Pundak sudah
tidak ada, pusing
sudah berkurang Elsa Ainun
Innayah
O : Tn. C terlihat
tenang, karena
tekanan darahnya
sudah mulai
menurun

A: Masalah teratasi
sebagian

P : lanjutkan
intervensi

2. /04/2022 S : Keluarga
mengatakan ingin
menyelesaikan
masalah dengan
baik Elsa Ainun
Innayah
O : Keluarga
menunjukkan sikap
positif saat
mengatasi masalah

A: Masalah
Teratasi

P : Hentikan
Intervensi

3. 02/04/2022 S : keluarga
mengatakan selalu
menyediakan obat-
obatan yang
dibelinya di apotek Elsa Ainun

untuk mengisi Innayah

kotak P3K di
rumah

O : keluarga
menunjukkan obat-
obatan tersebut di
kotak P3K

A : masalah teratasi

P : hentikan
intervensi

Anda mungkin juga menyukai