ABSTRAK
Pola asuh dapat didefinisikan sebagai pola interaksi anak dengan orang tua. Oleh sebab itu di
butuhkan pola asuh orang tua untuk mengajarkan anak-anaknya sejak usia dini. Penelitian ini
dilaksanakan pada 08 Juni sampai dengan 09 Juli 2018 di Kelurahan Pangkajene Kabupaten Sidenreng
Rappang. jenis penelitian kuntitatif dengan metode deskriptik analitik dengan pendekatan cross
sectional study. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 50 responden, dengan tekhnik Purpossive
Sampling melalui pengisian kuesioner. Analisa data menggunakan uji chi-square dengan program
komputer SPSS 16.0. Dari hasil uji Chi Square didapatkan nilai p=0,00 dengan bantuan Fisher’s Exact
Text tingkat kemaknaan α ≤ 0,05 yang artinya p < a, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima, yang artinya ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap
perkembangan emosi anak usia prasekolah di Kelurahan Pangkajene Kabupaten Sidenreng Rappang
Tahun 2018. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengembangan informasi yang mempunyai
kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam pendidikan keperawatan
tentang pola asuh orang tua dan perkembangan emosi anak serta meningkatkan penyebaran informasi
mengenai pola asuh orang tua dan perkembangan emosi anak dan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan dan merupakan salah satu bahan bacaan bagi penelitan selanjutnya
ada 89,5 juta penduduk termasuk dalam anak, terutama komunikasi, kedekatan
kelompok usia anak. emosional dan waktu bersama.
Word Health Organization ( WHO ) Lingkungan juga turut memberikan peran
melaporkan anak-anak usia prasekolah dalam mempengaruhi perkembangan
mudah emosi sekitar 11-15% (Yusran, emosi anak. Ketegangan yang terjadi
2014). Angka kejadian gangguan mental secara terus menerus. Dampak yang dapat
emosi di Jerman adalah sekitar 3-10%, di terjadi pada anak yaitu anak menjadi tidak
Kanada dan Selandia sekitar 5-10%, di percaya diri, tidak berkarakter, kurang
Amerika terdapat 30% anak (Weitzman, terampil, lebih agresif, sopan santun dan
2011 dalam Fauziah, 2017). kesepian (Sukesi, 2015).
Diperkirakan lebih dari 200 juta anak Selain itu penyebab masalah
dinegara berkembang gagal mencapai perkembangan emosi pada anak
potensi perkembangan optimalnya karena prasekolah disebabkan oleh pola asuh
masalah kemiskinan, malnutrisi, dan orang tua. Pola asuh dibagi menjadi tiga
lingkungan yang tidak mendukung, jenis yaitu pola asuh demokratis, otoriter,
sehingga mempengaruhi perkembangan dan permisif.masing-masing pola ini
emosi (Kesehatan masyarakat, 2014). memiliki kelebihan dan kekurangan
Menurut kementerian kesehatan sendiri. Pola asuh demokratis merupakan
bahwa pada tahun 2010, 11,5 % balita di pola asuh yang ditandai dengan
Indonesia mengalami kelainan pengakuan orang tua terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kemampuan anak-anaknya, dan
(Kementerian kesehatan, 2010 ). memberikan kesempatan untuk tidak
Studi pendahuluan yang di lakukan selalu tergantung pada orang lain. Pola
oleh peneliti pada anak usia prasekolah di asuh otoriter merupakan jenis pola asuh
kelurahan Pangkajene Kabupaten yang menekankan adanaya kekuasaan
Sidenreng Rappang. jumlah anak usia orang tua, adanya hubungan yang kurang
prasekolah pada lingkungan I 173 anak, hangat antara orang tua dengan anak serta
lingkungan II berjumlah 83 anak, keberadaan anak kurang di akui oleh peran
lingkungan III berjumlah 166 anak. tua. Pola asuh permisif adalah pola asuh
Jumlah keselurahan anak usia prasekolah yang mendidik anak secara bebas, anak di
sebanyak 422 anak. anggap sebagai orang dewasa ,diberi
Penyebab masalah mental emosional kelonggaran untuk melakukan hal yang
anak prasekolah dapat terjadi karena dikehendaki (Mahmud, 2013).
adanya beberapa faktor. Salah satunya Tujuan penelitian ini untuk
adalah pergeseran peran orang tua. Karena mengetahui hubungan pola asuh orang tua
tuntutan ekonomi yang semakin tinggi dengan perkembangan emosi pada anak
menyebabkan pergeseran peran orang tua usia prasekolah di Kelurahan Pangkajene
yang lebih memilih untu bekerja. Kondisi Kabupaten Sidenreng Rappang.
tersebut menyebabkan terjadinya
hambatan hubungan orang tua dengan
emosi yang baik sejumlah 1 orang dengan (74%), sedangkan responden yang
presentasi (2%), dan pola asuh tidak baik memiliki perkembangan emosi tidak baik
dengan memiliki perkembangan emosi sebanyak 13 orang dengan presentase
yang tidak baik sejumlah 11 orang dengan (26%). pola asuh yang baik dengan
presentasi (22%). Total yang memiliki perkembangan emosi baik sejumlah 36
pola asuh yang baik sejumlah 38 orang orang dengan presentasi (72%), dan pola
dengan presentasi (76%) dan total yang asuh baik dengan perkembangan emosi
memiliki pola asuh yang tidak baik yang tidak baik sejumlah 2 orang dengan
sejumlah 12 orang dengan presentasi presentasi (4%), sedangkan pola asuh
(24%), sedangkan total anak yang yang tidak baik dengan perkembangan
memiliki perkembangan emosi baik emosi yang baik sejumlah 1 orang dengan
sejumlah 37 orang dengan presentasi presentasi (2%), dan pola asuh tidak baik
(74%) dan total anak yang memiliki dengan perkembangan emosi yang tidak
perkembangan emosi tidak baik sejumlah baik sejumlah 11 orang dengan presentasi
13 orang dengan presentasi (26%). (22%). Total yang memiliki pola asuh
sehingga total secara keseluruhan yang baik sejumlah 38 orang dengan
sejumlah 50 orang dengan presentase presentasi (76%) dan total yang memiliki
(100%). pola asuh yang tidak baik sejumlah 12
Dari hasil uji Chi Square didapatkan orang dengan presentasi (24%), sedangkan
nilai p=0,00 dengan bantuan Fisher’s total anak yang memiliki perkembangan
Exact Text tingkat kemaknaan α ≤ 0,05 emosi baik sejumlah 37 orang dengan
yang artinya p < a, maka dapat presentasi (74%) dan total anak yang
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha memiliki perkembangan emosi tidak baik
diterima, yang artinya ada hubungan yang sejumlah 13 orang dengan presentasi
signifikan antara pola asuh orang tua (26%). sehingga total secara keseluruhan
terhadap perkembangan emosi anak usia sejumlah 50 orang dengan presentase
prasekolah di Kelurahan Pangkajene (100%).
Kabupaten Sidenreng Rappang Tahun Dari hasil penelitian di atas peneliti
2018. berasumsi bahwa mayoritas orang tua
berpendidikan rendah dengan jumlah 44
orang dan orang tua yang berpendidikan
PEMBAHASAN tinggi hanya 6 orang. Akan tetapi belum
Berdasarkan hasil penelitian tentu orang tua yang memiliki pendidikan
menunjukkan bahwa dari 50 responden rendah tidak mempunyai pengetahuan
yang diteliti terdapat 38 responden tentang bagaimana cara menerapkan pola
memiliki pola asuh baik dengan asuh yang baik agar anak memiliki
presentase (76%) dan 12 responden yang perkembangan emosi baik, di karenakan
memiliki pola asuh tidak baik dengan orang tua khususnya ibu bisa
presentase (24%). responden yang diteliti mendapatkan pengetahuan dari berbagai
yang memiliki perkembangan emosi baik sumber media elektronik, dan bisa
sebanyak 37 orang dengan presentase
langsung mengakses melalui adroid yang hal yang didapat anak dari pola
mereka punya oleh karena zaman pengasuhan orang tuanya akan menjadi
teknologi yang semakin canggih bekal sikap dan perilaku pada kehidupan
sehinggah mempermudah orang tua dalam anak kelak. Pola asuh orang tua
mencari informasi –informasi yang terkait merupakan salah satu hal yang dapat
tentang pola asuh orang tua terhadap mempengaruhi sifat, sikap dan perilku
perkembangan emosi anak. anak. dengan gaya pengasuhan anak
Mayoritas orang tua khususnya ibu yang tepat , anak dapat berkembang
bekerja sebagai IRT dengan jumlah 33 menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat
orang. Orang tua yang bekerja sebagai untuk masa depannya serta mempunyai
IRT kesibukannya lebih dominan di tujuan hidup yang terarah, dengan pola
rumah sehingga ibu lebih banyak asuh yang diterapkan orang tua anak dapat
meluangkan waktu untuk anak dan berinteraksi dengan lingkungan mengenai
memberikan kasih sayang dibandingkan dunia sekitar serta mengenal pergaulan
dengan orang tua yang bekerja di luar hidup yang berlaku di lingkungannya.
rumah tidak memiliki waktu luang Sehingga dapat disimpulkan bahwa
sehingga anak lepas kendali dari hasil penelitian ini menunjukkan
pengawasan orang tua yang seharusnya mayoritas anak yang memiliki
anak masih sangat perlu untuk di awasi perkembangan emosi baik di kelurahan
dan dibimbing agar tidak memiliki pangkajene kabupaten sidenreng rappang
perkembangan emosi yang tidak baik. tahun 2018. Hal tersebut berdasarkan hasil
Orang tua yang bekerja sebagai IRT wawancara dan observasi yang dilakukan
lebih berpeluang memiliki pola asuh yang dengan orang tua yang mengatakan bahwa
baik sebab orang tua dapat memperoleh anak menunjukkan perilaku yang baik,
pengetahuan dan mendapatkan berhubungan baik dengan teman dan
pengalaman bertanya kepada orang tua, senang akan hal-hal baru serta aktif dan
mertua dan keluarga tentang cara selalu gembira.
menerapkan pola asuh yang baik kepada Hasil penelitian ini sejalan dengan
anak. Pola asuh berpengaruh terhadap penelitian Darsinah dan Handayani (2015)
perkembangan emosi anak. Dimana total didapatkan hasil uji statistik Chi-Square
orang tua yang memiliki pola asuh baik 38 dengan menggunakan program dan SPSS
orang dengan presentase (76%), versi 18 dengan α 5% (0,05) diperoleh p
sedangkan yang pola asuh orang tua yang sebesar 0,000 sehingga p < 0,05 berarti
tidak baik hanya 12 orang dengan hipotesa diterima dengan kesimpulan ada
presentase (24%), dan anak yang memiliki hubungan antara pola asuh orang tua
perkembangan emosi baik berjumlah 37 terhadap perkembangan emosi.
orang dengan presentase (74%),
sedangkan yang memiliki perkembangan
emosi tidak baik berjumlah 13 orang KESIMPULAN
dengan presentase (26%). Dilihat dari hal- Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik
kesimpulan sebagain berikut : Ada
hubungan yang signifikan antara pola asuh Kesehatan Masyarakat. (2014). Hubungan
orang tua terhadap perkembangan emosi Pola Asuh Orang Tua Dengan
anak usia prasekolah di kelurahan Perkembangan Anak Usia
Prasekolah Di Tk Pertiwi 1 Desa
pangkajene kabupaten sidenreng rappang,
Purbowangi Kecamatan Buayan
dengan nilai p=0,000 Oleh karena p 0,000 Kabupaten Kebume.
< 0,05 (α).
Sukesi. (2015). Hubungan Antara Pola
SARAN Asuh Orang Tua Dengan Mental
Saran pada penelitian ini adalah Emosional Anak Usia Prasekolah.
diharapkan orang tua agar selalu
memperhatikan proses perkembagan
anaknya sehingga setiap perkembangan
usia emosi anak bisa terkontrol melalui
pola asuh orang tua.
DAFTAR PUSTAKA