Anda di halaman 1dari 3

RILIS PERS. Untuk disebarluaskan segera.

Koalisi Advokasi Saiful Mahdi


Aliansi Darussalam untuk Kebebasan Akademik (ADuKA), Amnesty International Indonesia,
Asia Justice and Rights (AJAR), Change.org Indonesia, Constitutional and Administrative Law
Society (CALS), Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA), KontraS Aceh, LBH
Banda Aceh, Paguyuban Korban UU ITE (Paku ITE), Relawan Perempuan untuk Kemanusiaan
(RPuK), Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), YLBHI

Indonesia, 7 Oktober 2021

Kita Berhasil! Akhirnya Presiden dan DPR Sepakat Beri Amnesti


untuk Saiful Mahdi

Kamis, 7 Oktober 2021 - DPR akhirnya menyetujui Surat Presiden (Surpres) Presiden Joko
Widodo yang berencana memberikan Amnesti kepada Dr. Saiful Mahdi dalam Rapat Paripurna
DPR RI Ke-7 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2021-2022. Persetujuan itu dapat disaksikan di
tayangan langsung Youtube DPR RI. (Pembahasan amnesti dimulai pada jam ke 2:29:00).

Meskipun tadinya pembahasan Surpres tidak masuk dalam agenda pembahasan, namun di
tengah persidangan anggota DPR Hamid Noor Yasin menyatakan interupsi dan menyampaikan
pertimbangan dalam rapat paripurna DPR.

“Pemberian amnesti kepada saudara Saiful Mahdi merupakan jalan keluar yang perlu kita
dukung bersama-sama. Kasus yg menjerat Saiful Mahdi merupakan fenomena gunung es di
Indonesia yang diakibatkan kelemahan dalam UU ITE, baik substansi formal maupun
penerapannya masih banyak kasus semacam Saiful Mahdi yang sedang maupun telah dipidana
akibat pemberlakuan UU ITE,” jelas Hamid Noor Yasin dalam rapat paripurna.

Atas interupsi tersebut, kemudian dilanjutkan dengan permintaan persetujuan anggota DPR
oleh Pimpinan Sidang. Tidak lama kemudian, persetujuan pemberian pertimbangan amnesti
untuk Dr. Saiful Mahdi kemudian diambil dan diketuk.

Koalisi Advokasi Saiful Mahdi mengapresiasi Presiden dan DPR dalam merespon cepat dan
mengabulkan permohonan amnesti ini. Kami juga berterima kasih pada dukungan
Menkopolhukam Mahfud Md yang turut mendorong percepatan proses pemberian amnesti ini.
Kami tetap memantau dan mendesak agar Keputusan Presiden berisi Pemberian Amnesti ini
segera diterima oleh Dr. Saiful Mahdi dan segera membebaskan beliau dari penjara.

Dian Rubianty, istri dari Dr. Saiful Mahdi menyatakan bahwa amnesti adalah wujud Negara yang
hadir untuk rakyat, ketika keadilan tidak hadir dan kebenaran dibungkam.
Koalisi Advokasi Saiful Mahdi juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang
bersama-sama memberikan dukungan untuk membebaskan Saiful Mahdi. Di laman
Change.org, lebih dari 85 ribu orang telah menandatangani petisi online di
www.change.org/AmnestiUntukSaifulMahdi, dan juga lebih dari 50 lembaga serta individu
memberikan dukungan pemberian amnesti.

Koalisi Advokasi Saiful Mahdi juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Lembaga
Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia (KOMNAS HAM), Akademisi Ilmuwan Muda, Forum 100 Ilmuwan Indonesia,
Asosiasi Profesor Indonesia (API), Indonesian Regional Science Association (IRSA), Asosiasi
Filsafat Hukum Indonesia (AFHI), Asosiasi Socio-Legal Indonesia, Lokataru Law and Human
Rights Office, The Institute for Digital Law & Society (Tordillas), Radio SBS Indonesia di
Australia, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Asosiasi Profesor Indonesia (API), Remotivi, PPMN,
Koalisi masyarakat sipil Aceh untuk amnesti Saiful Mahdi, ELSAM, ICJR, Konferensi WaliGereja
Indonesia, Pengurus Besar Nahdatul Ulama, Sajogjo Institute, dan Pimpinan Wilayah Muda
Muhammadiyah Aceh, Akademisi Perwakilan Australian academics working on Indonesia dari
ANU Australia, Univ Sidney, Leiden University, British Library, Melbourne University, Flinders
University, dan 14 (empat belas) Pusat Studi di Universitas di Indonesia.

“Selain itu, kami juga ingin berterima kasih kepada Prof. Ni'matul Huda, Zainal Arifin Mochtar
dan Herlambang Wiratraman, rekan rekan yg telah menuliskan Amicus Curiae, Eksaminasi
Publik, menuliskan surat pada Presiden, menuliskan petisi bersama, menemani proses
advokasi, melakukan dukungan baik di dalam negeri maupun hingga Internasional, juga kepada
kawan kawan media yg selalu membersamai,” tutur Syahrul Putra Mutia, LBH Banda Aceh dan
kuasa hukum Saiful Mahdi.

Syahrul menambahkan bahwa pihaknya masih memantau dengan seksama, agar surat
persetujuan DPR tersebut segera keluar dan disampaikan sehingga Dr. Saiful Mahdi
secepatnya dibebaskan dari jeruji besi.

Koordinator PAKU ITE, Muhammad Arsyad juga merespon baik terhadap keputusan Presiden
dan DPR memberikan Amnesti untuk Dr. Saiful Mahdi. Meski begitu, Arsyad menilai
kasus-kasus seperti yang dialami Dr. Saiful Mahdi masih banyak dan akan terus bertambah jika
pemerintah tidak menyelesaikan akar permasalahannya.

“Selain kasus Pak Saiful Mahdi, sangat banyak kasus serupa di mana masyarakat dibungkam
dan dikriminalisasi dengan pasal-pasal di UU ITE hanya karena kritik dan pendapatnya.
Meskipun Pedoman Implementasi UU ITE sudah dikeluarkan oleh tiga lembaga negara,
nyatanya korban kriminalisasi UU ITE juga terus bertambah. Makanya revisi total UU ITE
semakin dibutuhkan. Koalisi Masyarakat Sipil juga telah mengeluarkan kertas kebijakan dengan
rekomendasi untuk menghapus dan merevisi pasal-pasal tersebut,” papar Arsyad.

Koalisi juga mendesak agar Pemerintah dan DPR juga serius membahas revisi UU ITE secara
terbuka melibatkan korban dan organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan pegiat-pegiat hak
asasi manusia dalam merumuskan perubahan pasal-pasal UU ITE yang bermasalah.
Kasus Saiful Mahdi menunjukkan bahwa pemerintah masih punya banyak pekerjaan rumah
untuk memberikan perlindungan kebebasan akademik. Tanpa revisi UU ITE maka korban yang
dikriminalisasikan atas nama pencemaran nama baik akan terus berjatuhan.

Herlambang P Wiratraman, Dewan Pengarah KIKA menyatakan “Bagi Unsyiah, nama baik Dr.
Saiful Mahdi harus segera dipulihkan. Pimpinan kampus harus menyampaikan permintaan maaf
kepada beliau, sekaligus belajar lebih bijak atas proses hukum dan proses politik yang sungguh
pembelajaran cerdas republik ini untuk tidak terulang. Apa yang disuarakan Saiful Mahdi harus
diberikan dukungan dan dibuka, apa yang sesungguhnya terjadi di balik kasus hukum ini.”

Narahubung:
1. Syahrul Putra Mutia (085398692548)
2. M. Arsyad (08118666711)

Anda mungkin juga menyukai