Vocational School
ANALISA STRUKTUR
RANGKA PORTAL (FRAME) 2 DIMENSI ANALISIS STATIK
Moh Nur Sholeh
RANGKA PORTAL (FRAME) 2 DIMENSI ANALISIS STATIK
Info Model
Dimensi struktur gedung
A. Menggambar Model
a) Pilih OK
5. Setelah tahapan di atas pada layar SAP2000
f. Pada isian f’c isikan 30 MPa (SAP2000 akan secara otomatis melakukan konversi
ke satuan yang kita gunakan yaitu kN, m, C)
g. Klik OK, lalu klik OK sekali lagi untuk kembali ke layar SAP2000
Note: dalam penyelesaian soal ini, material tulangan meggunakan default dari SAP2000
C. Menetapkan Penampang
Kotak dialog
Rectangular Section
a. Ketika kita menggunakan material
concrete secara otomatis SAP2000
akan menyediakan material rebar
(tulangan) A615Gr60.
b. Pilih Beam pada Design Type
c. Isikan 0.05 pada Concrete Cover to
Longitudional Rebar Center (tebal
selimut beton) → Klik OK
d. Klik OK lagi.
Note: Cara ini akan mempercepat pemasukan data apabila ada beberapa penampang
dengan tipe sama (dalam hal ini elemen balok dan kolom sama-sama dengan material
beton dengan bentuk persegi / kotak)
Note:
• Khusus pada penampang beton bertulang, jika SAP2000 hanya akan
dimanfaatkan untuk menghitung gaya-gaya dalam saja maka isian-isian
untuk tulangan (pada kotak dialog Reinforcement Data) tidak banyak
berpengaruh, hanya pada isian yang diubah pada langkah-langkah di
atas saja.
• Jika akan dilanjutkan sampai perencanaan tulangan memakai fasilitas
SAP2000 maka isian-isian tersebut harus diperhatikan dan diisi semua
karena berpengaruh pada hasil desain tulangan.
Kotak dialog Reinforcement
Data (Kolom)
7. Mengganti penampang elemen struktur yang sudah dibuat:
Sebelum mengganti penampang elemen struktur yang sudah ada,
terlebih dahulu pilih semua elemen balok. Bisa dengan cara klik pada
batang yang dimaksud atau cara windowing, dan lakukan untuk semua
lantai. Perhatikan bahwa bila memilih dengan cara windowing maka
joint atau nodal pertemuan balok-kolom akan ikut terpilih, namun
karena hanya akan dilakukan perubahan pada elemen frame (batang)
saja maka hal ini tidak berpengaruh.
a. Pilih menu Asign → Frame → Frame Sections… → pilih “BALOK”
pada kotak pilihan → OK
Penggantian Section
elemen balok
b. Klik/pilih semua elemen kolom dengan cara seperti pada pemilihan
elemen balok sebelumnya.
c. Pilih menu Asign → Frame → Frame Sections… → pilih “KOLOM” pada
kotak pilihan → OK
Pilih semua joint bawah (tumpuan), baik secara langsung pada joint atau
windowing di sekitar joint.
Note: Pada tahap ini hanya ditambahkan tipe beban hidup saja (LIVE). Untuk beban
mati secara default sudah disediakan oleh SAP2000 pada Load Pattern DEAD.
Perhatikan pula faktor Self Weight Multiplier (pengali berat sendiri) = 1 berarti bahwa
berat sendiri elemen struktur (balok, kolom ,pelat) sudah dihitung otomatis oleh
SAP2000, dalam beban DEAD.
F. Mendefinisikan Kombinasi Pembebanan
1. Pilih menu Define → Load Combinations…
Setting kombinasi
1.2 D + 1.6 L
4) Mengaplikasikan pembebanan pada struktur (pelat lantai):
Pada model struktur 2 dimensi ini ada dua macam beban yang akan
diberikan pada model, yaitu beban merata dari pelat lantai dan beban titik
berupa limpahan dari balok pada portal yang tegak lurus terhadapnya.
Untuk pembebanan merata pelat lantai:
a) Pilih semua balok lantai 2 dan 3
z) Klik OK
aa) Pilih kembali joint pertemuan balok-kolom
lantai 2 dan 3, pada bagian tengah saja, atau
gunakan toolbar
bb) Pilih menu Assign→Joint Loads→Forces…
cc) Pada drop down menu Load Pattern Name
pilih LIVE (beban hidup pelat = PLp)
dd) Pastikan satuan dalam KN, m, C
ee) Pada Loads isikan nilai Force Global Z = -45 KN
Input beban titik tengah (beban arah Z vertikal ke bawah)
(beban hidup pelat) ff) Klik OK
gg) Pilih joint pertemuan balok-kolom atap.
hh) Pilih menu Assign→Joint Loads→Forces…
ii) Pada drop down menu Load Pattern Name
pilih DEAD (beban PDb)
jj) Pastikan satuan dalam KN, m, C
kk) Pada Loads isikan nilai Force Global Z = -12.96
KN (beban arah Z vertikal ke bawah)
ll) Klik OK
mm)Pilih joint pertemuan balok-kolom atap, pada
bagian tepi saja. Seleksi joint atap bagian tepi
nn) Pilih menu Assign→Joint Loads→Forces…
oo) Pada drop down menu Load Pattern Name pilih DEAD (beban PDp)
pp) Pastikan satuan dalam KN, m, C
qq) Pada Loads isikan nilai Force Global Z = -23.58 KN (beban arah Z vertikal ke bawah)
rr) Pada Options pilih Add to Existing Loads, karena sebelumnya sudah ada tipe beban mati
(PDb)
ss) Klik OK
tt) Pilih kembali joint pertemuan balok-kolom atap, pada bagian tepi saja.
uu) Pilih menu Assign→Joint Loads→Forces…
vv) Pada drop down menu Load Pattern Name pilih LIVE (beban PLp)
ww)Pastikan satuan dalam KN, m, C
xx) Pada Loads isikan nilai Force Global Z = -9 KN (beban arah Z vertikal ke bawah)
yy) Klik OK
zz) Sekarang pilih joint pertemuan balok-kolom lantai atap,
pada bagian tengah saja.
Note:
Setelah ditampilkan salah satu tipe pembebanan, pada sudut kanan
bawah layar akan muncul tombol panah yang dapat digunakan
untuk berpindah (menampilkan) ke tipe beban yang lainnya secara
cepat.
h. Analisis
1) Menentukan tipe analisis struktur (Portal
2D)
Penentuan tipe analisis struktur
sebenarnya akan nampak pengaruhnya
pada model struktur yang besar atau
rumit. Pada tahap ini bisa ditentukan
derajat kebebasan yang akan dianalisis
(semua atau hanya sebagian saja).
Pilihan tersebut akan berdampak pada
ukuran file, besar memori komputer
yang digunakan saat analisis, dan waktu
running. Analisis sebaiknya dilakukan
secara efisien dan efektif dengan tetap
memperhatikan keakuratan hasil
analisis.
Untuk analisis statik disini hanya kan dianalisis beban mati dan beban hidup saja,
sehingga analisis MODAL (yang berguna untuk analisis dinamik) akan dinon-
aktifkan dahulu.
a) Pada Case/Combo Name pilih tipe beban/kombinasi beban yang ingin di lihat.
b) Pada component pilih tipe gaya yang akan dilihat:
Axial Force : Gaya aksial
Shear 2-2 : gaya geser arah sumbu 2 (sb kuat)
Shear 3-3 : gaya geser arah sumbu 3 (sb lemah)
Torsion : momen torsi
Moment 2-2 : momen memutari sumbu 2 (sb. lemah)
Moment 3-3 : momen memutari sumbu 3 (sb. kuat)
c) Pada Options pilih Fill Diagram untuk menampilkan diagram dalam bentuk blok
warna, atau Show Values on Diagram untuk menampilkan nilainya juga.
d) Klik OK
Kotak dialog Member Forces
Diagram for Frames
Tampilan gaya batang (Momen 3-3/Lentur)
e) Klik kanan pada salah satu batang untuk menampilkan detailnya.
6) Pada Gambar tsb. ditampilkan hasil utuk gaya batang (Element Force-Frames),
untuk berpindah / menampilkan output yang lain klik pada bagian kanan atas
kotak dan pilih tipe output lainnya (Joint Displacement dan Joint reactions).
7) Untuk menambah output yang lain klik pada Add Tables… (kanan bawah)
8) Untuk mengurutkan nilai output dari nilai terbesar ke terkecil atau
sebaliknya kita bisa menggunakan menu Format-Filter-Sort → pilih Sort.
Pada drop down menu Sort by kita memilih tipe output yang ingin kita
urutkan (secara default SAP2000 akan mengurutkan dari nilai terkecil
(negatif) ke nilai terbesar (positif), beri tanda check pada Descending
untuk mengurutkan dari nilai terbesar (positif) ke nilai terkecil (negatif))
→ Klik OK.
Table shorting.
Note:
Selanjutnya tabel output tersebut dapat di expor ke dalam bentuk lain misal Excel atau
Acces, ataupun dalam bentuk file teks. Caranya:
a) Pilih menu File→Export All Tables → tentukan akan diexpor ke Excel atau Acces.
b) Secara otomatis akan ditampilkan hasil export berupa file Excel atau Acces yang
berisi tabel output.
Contoh
tampilan tabel
output bentuk
excel