Anda di halaman 1dari 14

Naskah drama arti sahabat

1. ARTI SAHABAT Bintang yang setia pada malam, begitu pula kesetiaan embun
menemani pagi. Luna, Echy, Olive, Meta dan Bondan duduk bergerombol
bersama. Mereka mengobrol, bernyanyi sambil sesekali tertawa lantang, saling
menjahili satu sama lain. Sungguh seperti keluarga yang harmonis. Karena merasa
iri hati, Alexa, Syilfa dan Dela datang mengacaukan suasana.

Alexa : “Idiih…!! Suara pas-pasan aja kok sok mau nyanyi! Diam aja deh
mendingan,” (dengan wajah menghina) Bondan : “Eh.. suka-suka aku dong! Kayak
suara kamu aja yang paling enak didengar”

Semua anak di tempat itu tertawa keras, kecuali Alexa, Syilfa dan Dela. Mereka
pun marah.

Dela : “Heh!! Enak aja kalian ketawa-ketawa.” Emang lucu!!!

Echy : “Ya, teman kamu tuh lucu, pandainya cuma mengejek orang, gak sadar ya
suara dia sendiri udah kayak suara katak tuh!!” Semuanya pun tertawa kembali.

Alexa : “Hey…!! Jaga ya mulut kamu itu. Apa aku gak salah dengar tuh… Suara aku
yang merdu ini kamu bilang kayak suara katak. Dasar kamu-kamu pada…!!!
(mendorong mereka dan langsung terjatuh)

Kemudian Alexa, Syilfa dan Dela pun meninggalkan mereka dengan wajah begis.
Dan Luna, Echy, Olive, Meta dan Bondan melanjutkan ngobrol-ngobrol.

Bondan : “Hmm.. sorry teman, aku balik duluan ya? Ada janji buat latihan,
maklum mau ada konser amal kecil-kecilan gitu..”

Meta : “Duh sibuknya! Ya udah buruan berangkat, hati-hati…!” (sambil melambai-


lambaikan tangan)

Olive : “Waduh.. panggilan alam nih, aku ke toilet dulu ya… (buru-buru
meninggalkan anak-anak yang lain)

Luna : “Hmm, datang lagi deh langganannya! Dasar gak berubah.. haha..”
(menggeleng-gelengkan kepala)
Meta : “Hahaha, biasa lah, Na. Kalau gak gitu, bukan Olive namanya.”

Luna : “Eh, haus nih.. minum es enak kali ya??”

Echy : “Iya juga ya. Oke kalau gitu aku beli es dulu ya, tunggu disini aja sama
Meta,” (berlalu pergi meninggalkan Luna dan Meta) 1

Meta : “Na.. sebenarnya beberapa bulan ini ada yang beda dari aku, aku udah gak
bisa nyembunyiin semua ini. Menurutku Cuma kamu yang bisa jaga rahasia ini.”

Luna : “Rahasia? Cerita aja, Ta.. kitakan temanan udah lama. Aku siap kok jadi
pendengar yang baik.” Tanpa mereka sadari,

Echy berdiri di kejauhan dengan beberapa minuman ditangannya. Echy melihat


Luna dan Meta sedang asyik bercerita dan mengurungkan niatnya untuk
menghampiri mereka. Ia melamun dan saat tersadar dari lamunannya, ia menuju
Meta dan Luna. Dan tersentak ia terkejut mendengar ucapan Meta.

Meta : “Na, Aku..... su-suka Bondan!!” (dengan terbata-bata)

Echy : “Hah...?! Meta suka Bondan???” (berkata lirih) Kebetulan Olive juga
datang.

Olive : “Hah?!” (datang tiba-tiba dan mendengar ucapan Meta yang membuatnya
kesal)

Di saat itu pula pertengkaran terjadi.

Luna : “Eh, kalian udah pada balik!” (sambil tersenyum dengan sapaan halus)

Olive : “Ta.. serius kamu suka Bondan??”

Meta : “Hmm.. ngomong apa sih, kamu..? (pura-pura tidak tahu)

Olive : “Halah...!! gak usah bo‟ong deh... aku dengar kok!” (dengan nada agak
tinggi)

Luna : “Kamu salah dengar kali...” (berusaha menengahi)


Olive : “Ta, kayaknya kamu juga harus tahu! Aku suka sama Bondan udah lama
banget, kamu nggak boleh gitu dong!! Kayak nggak ada yang lain aja?!” (marah-
marah)

Echy : “Heh udah diam semua!!”

Meta : “Oh gitu ya?! Berarti kamu tuh yang merebut gebetan teman sendiri, kamu
aja yang naksir sama cowok lain, ngapain pake nyuruh aku??!”

Luna : “Udah, udah... jangan bertengkar cuma gara-gara masalah cowok!”

Echy : “Kita udah temanan lama, jangan sampai semua rusak cuma karena
masalah sepele kayak gini!”

Olive : “Tidak. Aku tak akan terima semua ini!” (meninggalkan teman-temannya
dan pergi menyendiri)

Dan tak lama kemudian mereka masuk kelas dan pada saat itu bel pulang pun
telah berbunyi. Ibu Guru pun segera mengakhiri pelajaran yang diberikan. 2

Ibu Guru : “Baiklah anak-anak, karena bel pulang telah berbunyi kita akhiri
pelajaran ini dengan hamdalah dan ucapan salam, silakan...

Semua siswa : “Alhamdulillahi rabbil „alamin... Assalamu‟alaikum wa


rahmatullahi wa barakatuh.” Ibu Guru : “Wa‟alaikumsalam wa rahmatullahi wa
barakatuh”

Kemudian semua siswa keluar kelas dengan membawa tasnya masing-masing.


Dan ketika itu Olive tidak pulang dan merenung sendiri. Sialnya, tiga orang yang
sangat jahat ini sudah mengetahui penyebab Olive merenung dan menyendiri dari
teman-temannya. Alexa memanfaatkan keadaan ini untuk menghancurkan
persahabatan mereka berlima. Dengan dua orang temannya yang setia yaitu Dela
dan Syilfa, mereka mempengaruhi Olive supaya memusuhi dan membenci semua
sahabatnya itu.

Olive : (duduk termenung sendiri dan terdiam)

Alexa : “Ehm.. kok cemberut sih??” (berusaha menarik simpati Olive)


Syilfa : “Ada masalah ya, Liv?”

Olive : “Katanya sahabat, masak harus naksir cowok yang sama?! Bete banget,
kan??”

Alexa : “Sabar aja deh, mending sementara nggak usah temanan deh sama
mereka. Nanti kan jadi saingan yang nggak sehat!” (merayu)

Syilfa : “Iya, benar tuh,” (meyakinkan Olive)

Olive : “Gitu, ya...?”

Alexa : “Gini aja, mending mulai sekarang kamu gabung sama kita berdua. Nanti
kita akan bantu kamu ngalahin si Meta!”

Dela : “Iya, benar Liv. Kita bela kamu kok.”

Olive : “Emang boleh...??”

Alexa, Syilfa, Dela : “Ya boleh, lah!!”

Olive hanya tersenyum, entah benar atau tidak keputusannya ini, dia tidak begitu
peduli saat itu. Dan setelah itu mereka pun pulang kerumahnya masing-masing.

Disisi lain, keadaan rumah tangga orang tua Luna sedang dilanda pertengkaran
hebat. Papanya yang selalu marah-marah bersikap keras dan memukul Mama
Luna. Sementara itu Putri, adik Luna hanya bisa diam tanpa mengerti apa yang
sebenarnya terjadi.

Papa Pratama : “Kamu ini bisanya bikin susah suami aja!!”

Mama Mey : “Aku salah apa, Pa...?? 3

Papa Pratama : “Kerjaan kamu seharian cuma shopping, arisan, ngumpul sama
teman-teman. Nggak pernah ada dirumah. Lihat ni anak kamu jadi nggak ke
urus!”

Mama Mey : “Tapi Papa juga sibuk sendiri sama klaen-klaen di kantor. Nggak
peduli sama istri dan anak-anak!!” (menangis dan memeluk Putri)
Papa Pratama : (Plaak...! tamparan keras singgah di wajah Mama Mey)

Putri : “Ma, Papa kok mukul-mukul Mama?”

Mama Mey : (menagis) Disaat itu pula Luna datang dan terkejut melihat semua
yang terjadi.

Luna : “Mama...?!” (datang memeluk Mamanya)

Keesokan harinya pada istirahat pertama Echy menceritakan semua yang terjadi
kemarin antara Meta dan Olive. Sekejap terkejutlah Bondan mendengar semua
itu.

Echy : “Menurutku kamu harus cepat bikin keputusan. Kasih kepastian buat
mereka berdua. Aku nggak mau mereka bertengkar terlalu lama.”

Bondan : “Oke, oke...! Aku bakal berusaha jelasin semuanya biar mereka nggak
bertengkar sia-sia.”

Bondan pun berusaha menemui Meta dan Olive hari itu juga. Namun sayang,
hanya Meta yang mau menerima keputusan Bondan, sedangkan Olive lebih
memilih menghindarinya.

Bondan : “Ta, Echy udah nyeritain semua ke aku tentang yang kemarin. Benar
kamu suka sama aku...?

Meta : “Echy gak bohong kok soal yang kemarin itu!”

Bondan : “Gini, Ta. Sebelumnya aku minta maaf. Soalnya gara-gara aku kamu jadi
bertengkar sama Olive. Bukannya apa-apa, tapi buat waktu dekat ini aku lagi
nggak pengen mikirin cewek. Aku masih mau serius didunia musikku.” Meta :
“Oke. Aku ngerti kok. Cuma kayaknya sekarang Olive udah terlanjur terpengaruhi
sama Alexa dan teman-temannya. Kayaknya bakal sulit buat ngembaliin dia kayak
dulu lagi.”

Olive, Alexa, Syilfa dan Dela pun datang dan berjalan melewati Bondan dan Meta.
Namun bersikap tak acuh dan sama sekali tak peduli.

Bondan : “Olive...?!”
Olive berjalan terus tanpa berhenti. Tak lama kemudian bel masuk kelas
berbunyi. Setelah itu Ibu Guru pun masuk, anak-anak duduk dengan rapi. 4

Ibu Guru : “Assalamu‟alaikum, anak-anak...”

Siswa : “Wa‟alaikumsalam Bu Guru...”

Ibu Guru : “Baiklah anak-anak kita lanjutkan pelajaran kemarin tentang drama.
Buka bukunya halaman 65.”

Siswa : (semua siswa membuka buku Bahasa Indonesia)

Ibu Guru : “Baiklah sebelum melanjutkan pelajaran Ibu mau bertanya dulu
tentang yang telah kita bahas kemarin. Siapa yang masih ingat apa saja yang
termasuk langkah-langkah dalam pementasan drama? Ayo siapa yang mau
jawab...”

Meta : (mengangkat tangan) “Buk...!? saya...”

Ibu Guru : “Kamu mau jawab Meta???”

Meta : “Saya mau permisi ke toilet buk...” Semua pun tertawa.

Ibu Guru : “Ohh... silakan...” (sambil mengangguk)

Sementara itu Alexa, Dela dan Syilfa merencanakan untuk mengerjai Meta.

Alexa : “Dela, gimana kalau kita kerjain aja Meta?!”

Dela : “Oke, tapi gimana caranya...?!”

Alexa : (berpikir, lalu bertepuk sebelah tangan) “Ahaa... aku dapat ide..” Alexa
membisikkan rencananya kepada Dela. Dela : “Bagus juga idemu...! (lalu Dela
memberitahu kepada Syilfa, mereka saling memberi kode oke) Syilfa pun
menghasut Olive untuk ikut melakukan rencananya itu.

Syilfa : “Liv, kita kerjain aja yuk si Meta...”

Olive : “Gimana caranya?” Lalu Syilfa membisikkan kepada Olive.


Olive : “Buk, permisi...” (langsung menuju ke toilet untuk melaksanakan
rencananya itu)

Olive : “Hmm... mampus kamu!!! (tidak lama kemudian Olive kembali ke kelasnya
tetapi Meta belum juga kembali ke kelas) Luna curiga, kenapa Meta belum
kembali ke kelas, ia pun ingin menyusulnya. 5

Luna : “Buk, permisi...”

Ibu Guru : “Ya... silahkan. Sesampai Luna di toilet, Luna mendengar ada orang
yang minta tolong.

Meta : “Toloong... tolong buka pintu, siapa saja yang diluar... tolong aku...”

Luna : “Eh... siapa di dalam...??”

Meta : “Eh... Luna tolong bukakan pintunya. Ini aku Meta...!!”

Luna : (membukakan pintunya) “Siapa yang ngerjain kamu Met...??”

Meta : “Aku tidak tahu!! Ah... lupain ajalah...” (lalu mereka kembali ke kelasnya)

Tidak lama kemudian bel pulang pun berbunyi. Keesokan harinya, Alexa, Syilfa,
Dela, Meta, Olive, Luna dan Bondan mereka disuruh oleh Ibu Gurunya
mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama. Mereka mengerjakan di
rumah Luna.

Meta : (mengetuk pintu) Meta,

Echy : “Assalamu‟alaikum.”

Luna : “Wa‟alaikumsalam... (dari belakang rumah)

Echy : “Kenapa sih kalian tidak ngucapin salam?”

Dela : “Iih ogah deh aku ngucapin salam.” Luna membukakan pintu.

Luna : “Masuk yuk?” Mereka langsung mengerjakan tugasnya. Meta : “Apa tema
yang kita angkat dalam drama kita ini?”
Syilfa : “Terserah aja deh! Pokoknya aku pemeran pertama.”

Echy : “Baiklah, kita ambil aja temanya tentang pendidikan. Bagaimana pendapat
kalian, setuju apa gak!”

Dela : “Itch, terserah kamu aja deh! Pokoknya kita terima bersih aja!”

Alexa : “Eh... awas ya kalau, kamu, kamu dan kamu (sambil menunjuk Meta, Echy
dan Luna) bilang sama Ibu Guru, aku gantung kalian.”

Luna : “Ngapain kamu ngatur-ngatur kami...”

Echy : “Udahlah Luna, kita kerjain ajalah!” Alexa, Syilfa dan Dela bergegas keluar
rumah. Tiba-tiba Papa Luna pulang! Alexa, Syilfa,

Dela : “Eh... om!! Udah pulang ya om.”

Papa Pratama : “Iya!! Om masuk dulu ya???” (lalu masuk ke dalam rumah)

Mama Mey : “Eh... Papa (sambil membuka jas Papa, Mama pun berkata)

Mama Mey : “Pa... Papa tahu gak, tetangga sebelah udah beli mobil baru. Kita
kapan Pa?? Masak pakai mobil itu terus!! Malu la Pa?”

Papa Pratama : “Kamu ini ya? Ada-ada aja, suami baru pulang kerja, bukannya di
sediakan minum, ini malah mintak duit, duit, duit dan duit, capek tahu??”

Mama Mey : “Kok Papa marah-marah. Kan Mama cuma mintak mobil baru aja,
gak lebih kok!

Putri : “Papa, Mama, kok berantem terus sih. Mama Papa gak malu! Tuh lihat
teman-teman kakak pada ngerjain tugas.”

Luna : “Cuma malu Pa! Malu!!!”

Putri : “Udahlah kak, gak ada gunanya kita marah kayak gini, gak ada
manfaatnya.”

Tiba-tiba teman Luna berpamitan untuk pulang!


Bondan : “Luna! Kami pulang dulu ya...”

Luna : “Ya!! Maaf ya teman-teman suasananya lagi gak enak!”

Echy : “Kami pulang dulu ya Lun...” (mereka semua pun pulang)

Keesokan harinya.Echy bermaksud ingin mengunjungi rumah Luna dan di


perjalanannya ketika sudah sampai di depan rumah Luna ia melihat Putri berjalan
sambil memegang kepalanya (cepat-cepat Echy membawa Putri ke Rumah Sakit).
Sesampainya di Rumah Sakit ia langsung menelpon Luna.

Echy : “Halo, Luna? Adik kamu di Rumah Sakit. Cepatan kamu ke Rumah Sakit
Cempaka Husada.”

Luna : “Hah, di Rumah Sakit?? Kenapa bisa?? Gimana keadaannya??”

Echy : “ Udah tenang aja, yang penting kamu sekarang cepatan kesini! Jangan lupa
bilangin Mama dan Papa kamu!” Dan tak lama kemudian Luna datang terengah-
engah, sambil berlari tergesa-gesa.” 7

Luna : “Ya ampun... Putri!!” Dan tak lama pula Echy datang setelah menghadap
dokter.

Echy : “Tenang aja Luna, barusan dokter bicara sama aku, katanya Putri nggak
apa-apa! Cuma sakit kepala biasa aja.”

Luna : “Syukur deh kalau gitu.”

Echy : “Oh ya, aku ke toilet dulu ya. Kamu disini aja jagain Putri sambil nunggu
orang tua kamu datang.”

Luna : “Iya, tapi jangan lama-lama. Aku takut sendirian disini.”

Echy : “Oke.”

Saat Echy berada di toilet, dia ingat akan teman-temannya yang pasti juga harus
diberi tahu tentang ini. Tanpa menunggu lagi, Echy menelepon Meta dan Bondan.
Setelah selesai memberitahu mereka, Echy keluar dari toilet dan hendak berjalan
kembali ke ruang rawat. Saat ia berjalan, tiba-tiba bahunya tertabrak dengan
bahu seseorang. Betapa kagetnya Echy saat melihat ternyata bahu yang ia tabrak
adalah bahu Olive.

Olive : “Aduuuuh...!”

Echy : “Oh, maaf, maaf... nggak sengaja, lagi buru-buru.”

Olive : “Iya, iya. Nggak apa-apa kok.”

Echy : “Lho? Olive?? Ngapain kamu disini...?”

Olive : “Eh, Echy.. Iya, aku habis ngantarin Mama check-up, tapi aku ada perlu,
jadi Mama aku pulang duluan. Terus... kamu sendiri lagi ngapain disini?”

Echy : “Ini, Putri adiknya Luna sedang sakit, sekarang lagi dirawat dikamar 555. Ini
aku lagi nungguin Bondan sama Meta datang.”

Olive : “Oooh..”

Echy : “Kamu masih marah sama kita, Liv?

Olive : “Awalnya aku memang marah! Tapi, stelah aku pikir-pikir ternyata kalian
itu adalah sahabat yang berarti bagi aku.”

Echy : “Liv, aku cuma mau beritahu, Alexa itu bukan orang yang baik. Dia
manfaatin keadaan kita yang lagi retak ini dengan menghasut kamu. Ingat Liv, kita
udah lama sahabatan. Kita semua tahu siapa aja yang layak di ajak temanan. Dan
Alexa nggak termasuk dalam kategori itu. Dia itu cuma mau ngehancurin kita aja.”

Olive : “Tapi si Meta itu lho...” 8

Echy : “Bondan udah jelasin ke Meta dan Meta ngerti kok. Masak kamu nggak bisa
ngerti?”

Olive : “Mmmh... gimana ya?? Iyasih, aku lihat Alexa itu nggak baik, tapi...”

Echy : (menunggu Olive sambil menatap matanya dengan tajam)

Olive : “...mungkin aku pikir aku minta maaf aja ya sama Meta..?”
Echy : „Nah, gitu dong! Ya udah, kamu ikut aku aja ke kamarnya Putri. Nanti kita
tunggu Meta dan Bondan datang...”

Olive : “Ya udah deh, yuk. Eh, tapi aku ke toilet dulu ya. Kamu jalan aja duluan,
ntar aku nyusul kok.”

Echy : “Oke, cepatan ya!” (langsung pergi) Sementara itu di kamar Putri....

Mama Mey : “Putri!! Anakku sayang, kenapa kamu nak...?”

Papa Pratama : “Lihat ini! Ngurus anak aja nggak becus!!”

Mama Mey : “Ini juga salah Papa! Selalu sibuk sampai nggak punya waktu buat
nemanin Putri!”

Luna : “Udah berhenti...!! Mama sama Papa kelakuannya sama aja! Putri lagi sakit
masih aja bertengkar, Luna capek, Ma, Pa, dengarinnya!! Masalah itu gak bakal
selesai kalau nggak diselesaiin baik-baik.. yang ada kejadian malah tambah
berantakan. Coba deh Papa sama Mama ngertiin aku sama Putri. Kita nggak
pengen Papa, Mama bertengkar terus! Luna mohon Pa, Ma!!” (sedikit menangis)

Putri : “Mama... Papa... Putri pengen Mama sama Papa baikan seperti dulu lagi!”

Papa Pratama : “Mama... Putri... Luna... Papa minta maaf, ya? Papa janji buat
bakal nyediain waktu buat ngumpul bareng-bareng kalian semua. Papa sadar
selama ini Papa terlalu sibuk di kantor.” (berbicara setelah termenung sejenak)

Putri : “Iya.. kita semua maafin Papa! Tapi Papa janji ya nggak boleh mukul Mama
lagi...?”

Papa Pratama : “Iya sayang...” (sambil tersenyum)

Kemudian Echy telah kembali dari toilet bersamaan dengan Meta dan Bondan.
Tak lama kemudian Olive mengetuk pintu. Olive : “Ehm... aku boleh masuk, kan?”
(sedikit ragu)

Putri : “Eh, kak Olive. Nggak apa-apa, masuk aja kak.” 9


Olive : “Sebenarnya... selain mau jenguk Putri, aku datang juga untuk minta maaf
atas semua kesalahanku sama kalian selama ini. Echy udah jelasin semua ke aku.
Kalian mau kan maafin aku...?”

Meta : “Aku juga minta maaf, soalnya udah ngomong kasar ke kamu. Maafin aku
juga ya?”

Bondan : “Nah, kalau gini kan lebih enak, ya kan, teman??”

Echy : “Aku juga senang kalau kita semua akur lagi kayak dulu.”

Luna : “Makanya, lain kali kalau mau naksir cowok nggak usah pake acara
kompakan...!” Semua : (tertawa bersama-sama)

Syilfa : “Eh, sorry kalau ganggu. Sebelumnya aku mau minta maaf sama kalian.
Selama ini aku salah memilih teman.” (tiba-tiba muncul bersama Dela)

Dela : “Ya, kami berdua sadar kalau Alexa cuma manfaatin aku aja. Kalian mau
kan, terima kami jadi teman kalian??”

Semua : “Ya boleh, lah...!!”

Sesaat kemudian handphone Syilfa berdering nyaring, mengejutkan semua orang.


Ternyata dari orang tua Alexa yang mengatakan bahwa Alexa mengalami
kecelakaan.

Meta : “Lho kok...?!”

Syilfa : “Alexa mengalami kecelakaan...”

Bondan : “Terus keadaannya gimana sekarang...?”

Olive : “Di Rumah Sakit mana?”

Luna : “Parah apa nggak?”

Putri : “Alexa itu siapa ?”

Syilfa : (hanya diam mendengarkan semua pertanyaan itu)


Echy : “Gini aja. Sekarang biar Syilfa ceritain semua yang dia tahu tentang
keadaan Alexa.”

Putri : “Iya, ayo cerita. Putri juga ingin tahu!” Syilfa hanya diam. Dia masih shock
dengan banjir pertanyaan barusan.

Olive : “Syilfa??” 10

Syilfa : “Hm, jadi gini. Sekitar satu jam yang lalu Alexa ceritanya mau kesini. Dan
tadi berita dari orang tuanya bilang kalau Alexa ditemuin jatuh diperempatan
dekat sini. Katanya keadaannya cukup kritis.”

Meta : “Rumah sakit mana?”

Syilfa : “Emm, Cempaka apaan gitu, lupa aku...”

Bondan : “Cempaka Husada, Ta?”

Syilfa : “Nah, itu! Benar!”

Bondan : “Ya ampun Ta, itu kan Rumah Sakit ini! Ayo, ayo kita tanya ruangan
mana!”

Olive : “Ya udah, sekarang kita bareng-bareng buruan cari. Om, Tante, kita semua
permisi dulu ya!!” Dan tak lama kemudian mereka semua tiba di ruangan tempat
Alexa dirawat.

Syilfa : “Alexa... kamu nggak apa-apa kan?”

Alexa : “Aku udah agak mendingan kok... makasih ya kalian semua udah mau
jenguk aku.”

Meta : “Ya.. walaupun kita masih agak kesal sama kamu.”

Bondan : “Udahlah... yang kemarin nggak usah di ungkit-ungkit lagi...”

Alexa : “Hmm, aku minta maaf ya, selama ini aku banyak banget salah sama
kalian. Mau kan, maafin aku??”

Meta : “Iya, kita mau kok maafin kamu! Tapi ada syaratnya, lho!”
Alexa : “Apa syaratnya?”

Meta : “Kalau kamu udah sembuh nanti, traktir kita semua makan!!”

Luna : “Eitz... satu lagi, adik aku juga di ajak ya?”

Semua : (tertawa bersama-sama dengan bahagia) 11

Anda mungkin juga menyukai