Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR PENGESAHAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELAYANAN PROGRAM KIA DALAM GEDUNG
DI UPTD PUSKESMAS SUKARAJA

Nomor Dokumen : KAK/001/KIA/I/2019

Tanggal Terbit : 14 Januari 2019

Nomor Revisi : 00

Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:

Yang membuat Penanggung Jawab UKM Ka. Puskesmas

Nama:Hami Nama: Aas Asiah Nama: Dasep Hidayat


NIP: 196801141990032006 NIP: 19831015 2006042009 NIP.196504021992031008
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PELAYANAN PROGRAM KIA DALAM GEDUNG
DI UPTD PUSKESMAS SUKARAJA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LIMBANGAN
Jalan. Goalpara km.5 Desa Limbangan No.Telp (0266)242334
Email : pkm.limbangangoalpara@gmail.com
Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi Jawa barat Kode Pos 43192
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LIMBANGAN
Jln. Goalpara Km.5 Desa Limbangan Telp. (0266)242334
Email : pkm.limbangangoalpara@gmail.com
Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi Jawa Barat Kode Pos 43192

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELAYANAN PROGRAM KIA DALAM GEDUNG
DI UPTD PUSKESMAS SUKARAJA

A. Pendahuluan
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah merupakan salah satu
bagian dari unit pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas yang bertujuan untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, ibu hamil dan ibu nifas serta
meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, baik di
Puskesmas maupun di Fasilitas Kesehatan lainnya.
Sesuai dengan komitmen global / Mellineum Development Goal’s ( MDG’s ),
yang dilanjutkan dengan SDGs 2016-2030, Indonesia menetapkan target
penurunan AKI menjadi 75 % pada tahun 1990 atau 70 /100.000 Kelahiran Hidup
(Depkes RI, 2001).Tentunya dengan penetapan target tersebut harus diiringi
dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu
nifas dan pelayanan bayi baru lahir.
Program Kesehatan Ibu dan Anak yang telah dilaksanakan selama ini,
bertujuan untuk meningkatkan status derajat kesehatan ibu dan anak serta
menurunkan AKI dan AKB, (Depkes RI, 2003), untuk itu diperlukan upaya
pengelolaan program kesehatan ibu dan anak yang bertujuan untuk memantapkan
dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak secara
efektif dan efisien. (Depkes RI, 2003)
Jika kita melihat cakupan indikator program kesehatan ibu dan anak (PWS KIA)
di Tingkat Kabupaten tahun 2018 yang merupakan alat untuk mengevaluasi
keadaan status kesehatan ibu dan anak, menunjukkan masih ada beberapa
indikator yang belum mencapai target jika dibadingkan dengan standar minimal
bidang kesehatan ibu dan anak (Kep. Men. Kes. RI No. 1457/ menkes/SK/X/2003).
Salah satu upaya strategis dalam rangka percepatan penurunan jumlah
kematian ibu dan bayi adalah : Pemantapan manajemen Kesehatan Ibu dan Anak,
pengembangan teknis pelayanan, serta peningkatan KIE yang baik. Dalam upaya
pemantapan manajemen perlu dilakukan evaluasi pelayanan program sebagai
bahan untuk mawas diri dan perbaikan pelaksanaan program di masa mendatang.
Manajemen program dapat berjalan dengan optimal jika ditunjang oleh data
pendukung yang memadai dan system evaluasi yang baik dari data rutin yang
dilaporkan oleh bidan Puskesmas. Oleh karenanya perlu adanya kerangka acuan
pelaksanaan program sebagai alur pelaksanaan kegiatan dalam upaya mencapai
tujuan tersebut.

B. Latar Belakang
Angka Kematian IBU (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematia
Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA), merupakan beberapa indikator
sensitive kesehatan masyarakat disuatu wilayah. Dewasa ini AKI dan AKB di
Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.Di Jawa Barat
tahun 2016 jumlah kematian ibu yaitu sebanyak 876 kasus dengan peringkat
tertinggi tingkat Nasional. Di Kabupaten Sukabumi kasus kematian ibutahun 2016
sebanyak 51 kasus dan kasus kematian neo sebanyak 232, bayi 89 dan balita 46
kasus.
Diwilayah kerja Puskesmas Sukaraja jumlah kematian Ibu tahun 2016 sebanyak
2 orang yang disebabkan karena sepsis dan kelainan jantung bawaan, sementara
kematian bayi sebanyak 5 kasus yang disebabkan karena berat bayi lahir rendah
(BBLR), Aspiksia, Atresia Ani, Kelainan jantung, kematian balita 2 orang penyebnya
Pneumonia dan Hydrochepalus.
Apabila kita analisa Puskesmas Sukaraja merupakan salah satu Puskesmas
yang memberikan kontribusi kasus kematian ibu di tingkat kabupaten yang cukup
tinggi mengingat jumlah Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten sebanyak 58
Puskesmas, hal ini menunjukan bahwa prevalesinya lebih dari 1 kasus. Demikian
juga kasus kematian ibu bayi memberikan gambaran wilayah yang menyumbang
kasus kematian bayi dan balita di atas rata – rata Kabupaten.
Upaya untuk mempercepat penurunan kematian Ibu dan kasus kematian bayi
mendapat perhatian besar dan dukungan dari berbagai pihak baik lintas program
maupun lintas sektor. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah setiap persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, membangun kemitraan antara bidan
dan paraji dan meningkatkan monitoring pada kegiatan / pelayanan kesehatan ibu
dan anak.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
untuk meningkatkan status derajat kesehatan ibu dan anak serta menurunkan
AKI dan AKB, (Depkes RI, 2003),
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan dalam memberikan target pelayanan kesehatan ibu yang
berkualitas, baik ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.
b. Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan kesehatan dalam mencapai
target pelayanan kesehatan anak, dari bayi baru lahir, bayi, balita, anak
prasekolah dan anak sekolah
c. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan KIA dalam gedung untuk
mencapai target pelayanan kesehatan reproduksi dan KB

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


Program KIA Dalam Gedung di 1. Pemeriksaan ibu hamil
Puskesmas Sukaraja tahun 2017 2. Pemeriksaan Bayi dan Balita
3. Pelayanan KB Suntik
4. Pelayanan KB IUD Implan
5. Pelayanan IVA Test
6. Imunisasi

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Pelayanan kesehatan ibu dan anak / KB / Imunisasi yang didalam gedung
dilakukan oleh bidan berdasarkan jadwal piket pelayanan.

F. Sasaran
1. IBu hamil
2. Bayi dan Balita
3. WUS dan PUS .

G. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan pelayanan KIA dalam gedung, yaitu :
1. Pemeriksaan ibu hamil : Senin s/d Sabtu
2. Pemeriksaan KB suntik : Senin s/d Sabtu
3. Pelayanan KB IUD Implan : Kamis
4. Imunisasi Bayi : Selasa dan Jum’at

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap saat secara continue
sesuai dengan jenis kegiatan yaitu ada yang di evaluasi langsung selesai pelayanan.
Evaluasi capaian pelayanan program KIA dalam gedung dilakukan setiap 1 bulan
sekali.
I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan yang harus ada dalam program KIA ; Kohort, buku Visum, Register
pelayanan, PWS Desa dan Puskesmas, Pencatatan lainnya imunisasi dan KB.
Jenis pelaporan disesuaikan dengan kondisi situasi yang harus dilaporkan
diantaranya :
1. Pencatatan
Untuk pencatatan hasil kegiatan dilakukan segera setelah pelaksanaan kegiatan,
2. Pelaporan
a. Untuk Kasus kematian dan gawat darurat harus dilaporkan 1 kali 24 jam ke
Bidan Koordinator dan atau Kepala Puskesmas, kemudian diteruskan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi.
b. Laporan pelayanan dilakukan pelaporan sebulan sekali melalui PWS, laporan
hasil perjalanan dinas dan atau laporan kasus.
3. Evaluasi Kegiatan
a. Untuk Kasus kematian dan gawat darurat harus dilaporkan 1 kali 24 jam ke
Bidan Koordinator dan atau Kepala Puskesmas, kemudian diteruskan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi.
b. Untuk pencatatan hasil kegiatan dilakukan segera setelah pelaksanaan
kegiatan,
c. Laporan pelayanan dilakukan pelaporan sebulan sekali melalui PWS, laporan
hasil perjalanan dinas dan atau laporan kasus.
d. Laporan tahunan dilaksanakan setiap akhir tahun ( Bulan Desember )

Anda mungkin juga menyukai