Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 13

FATIGUE TEST

Disusun Oleh

Nama : Rahmad Pratomo

NIM : 5201419064

Prodi : Pendidikan Teknik Mesin

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021/2022
Link Video Fatigue Test :

https://youtu.be/5FmNR9JFDM0

a. Apakah fatik test


Fatik atau kelelahan adalah kerusakan material yang diakibatkan oleh adanya
tegangan yang berfluktuasi yang besarnya lebih kecil dari tegangan tarik maksimum
(ultimate tensile strength) ( u) maupun tegangan luluh (yield) material yang diberikan
beban konstan. Terdapat tiga fase dalam perpatahan fatik yaitu :
1. Permulaan retak Mekanisme fatik umumnya dimulai dari crack initiation
yang terjadi di permukaan material yang lemah atau daerah dimana terjadi
konsentrasi tegangan di permukaan (seperti goresan, notch, lubang-pits dll)
akibat adanya pembebanan berulang.
2. Penyebaran retak Crack initiation ini berkembang menjadi microcracks.
Perambatan atau perpaduan microcracks ini kemudian membentuk
macrocracks yang akan berujung pada failure.
3. Patah Perpatahan terjadi ketika material telah mengalami siklus tegangan
dan regangan yang menghasilkan kerusakan yang permanen. didefinisikan
sebagai proses perubahan struktur permanen progressive localized pada
kondisi yang menghasilkan fluktuasi regangan dan tegangan dibawah
kekuatan tariknya dan pada satu titik atau banyak titik yang dapat
memuncak menjadi retak (crack) atau patahan (fracture) secara
keseluruhan sesudah fluktuasi tertentu. Progressive mengandung
pengertian proses fatigue terjadi selama jangka waktu tertentu atau selama
pemakaian, sejak komponen atau struktur digunakan. Localized berarti
proses fatigue beroperasi pada luasan lokal yang mempunyai tegangan dan
regangan yang tinggi karena pengaruh beban luar, perubahan geometri,
perbedaan temperatur, tegangan sisa dan tidak kesempurnaan diri. Crack
merupakan awal terjadinya kegagalan fatigue dimana kemudian crack
merambat karena adanya beban berulang.
Ketahanan fatigue suatu bahan tergantung dari perlakuan permukaan atau
kondisi permukaan dan temperatur operasi. Perlakuan permukaan merubah kondisi
permukaan dan tegangan sisa di permukaan. Perlakuaan permukaan shoot peening
menghasilkan tegangan sisa tekan yang mengakibatkan ketahan lelah yang meningkat
.Pada permukaan terjadi konsentrasi tegangan tekan atau tarik yang paling tinggi. Pada
kondisi permukaan sedang menerima tegangan tarik maka tegangan sisa tekan pada
permukaan akan menghasilkan resultan tegangan tekan yang semakin besar. Tegangan
tekan akan menghambat terjadinya initial crack atau laju perambatan retak. Sehingga
ketahanan lelah meningkat, dan akan terjadi sebaliknya apabila terjadi tegangan sisa
tarik di permukaan.Pada dasarnya kegagalan fatigue dimulai dengan terjadinya
retakan pada permukaan benda uji.

b. Mengapa kita menggunakan pengujian fatik dan kapan dilakukan


Kita menggunakan uji fatik untuk mengetahui karakteristik dan berbagai hal
dalam komponen-komponen yang akan digunakan. Fatik material digambarkan
sebagai kerusakan atau kegagalan material atau komponen di bawa tekanan yang
bervariasi dan sering berulang. Kita melakukan uji fatik pada saat akan menggunakan
material tersebut guna untuk menentukan nilai karakteristik dan umur fatik.
c. Sebut dan jelaskan hasil yang diperoleh dari uji fatik

Hasil dari uji fatik biasanya disajikan dalam bentuk diagram siklus beban-
tegangan. Di sini jumlah siklus ke putusnya spesimen diplotkan terhadap amplitudo
tegangan cyclic.

Di satu sisi, uji fatik digunakan untuk penentuan nilai karakteristik dan di sisi
lain untuk menentukan umur fatik. Dalam hal ini berarti dengan menggunakan uji
fatik kita dapat mengetahui kelelahan dari suatu material yang akan digunakan.

Ketahanan fatik suatu bahan tergantung dari perlakuan permukaan atau kondisi
permukaan dan temperatur. Perlakuan permukaan merubah kondisi permukaan dan
tegangan sisa di permukaan. Perlakuan permukaan shoot peening menghasilkan
tegangan sisa tekan yang mengakibatkan ketahanan lelah yang meningkat (Collins,
1981). Pada dasarnya kegagalan fatik dimulai dengan terjadinya retakan pada
permukaan benda uji. Hal ini membuktikan bahwa sifat-sifat fatik sangat peka
terhadap kondisi permukaan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
kekasaran permukaan, perubahan sifat-sifat permukaan dan tegangan sisa permukaan
(Dieter,1992)

d. Sebut dan jelaskan proses perambatan retak


Cacat suatu struktur bisa memicu terjadinya awal keretakan. Berdasarkan asal
terbentuknya cacat suatu struktur bisa dikelompokkan menjadi 2 kategori.
A. Cacat yang terjadi saat fabrikasi, dipengaruhi oleh :
1. Cacat lateral yang dialami oleh material. Cacat yang terjadi karena
prosesnya pengerjaan material. Contohnya seperti kelebihan panas yang
terjadi karena pengelasan, jelek atau tumpulnya peralatan yang
dipergunakan dalam pengerjaan material dan sebagainya.
2. Proses perlakuan panas terhadap material atau salah dalam memilih
material.
3. Salah dalam teknik pembuatan material.
4. Salahnya dalam mendesain material.
B. Cacat yang terjadi saat service struktur yang dikarenakan :
1. Kelelahan struktur, muncul saat umur kelelahan dari strktur sudah tercapai
2. Fluktuasi tegangan dipermukaan yang sudah terjadi korosi

Perambatan Retak (crack propagation) Siklus total yang mengakibatkan


kegagalan patahan adalah penjumlahan siklus yang menyebabkan retakan awal dan
perambatan fasenya. Initiation crack ini tumbuh menjadi microcracks. Perpaduan atau
perambatan microcracks ini lalu menjadi macrocracks yang kemudian berujung pada
kegagalan.

e. Sebut dan jelaskan jenis-jenis specimen uji fatik


Spesimen yang digunakan dalam uji fatik dapat berupa :
1. Spesimen berbahan dasar Baja

2. Spesimen berbahan dasar aluminium


f. Sebut dan jelaskan jenis-jenis pengujian fatik
Pada prakteknya, diketahui 3 jenis pembebanan utama, yaitu: bengkok, aksial,
torsi. Sebagian besar data pengujian fatik dipakai, diperoleh dari pembebanan
bengkok- putar, karena seperti yang telah dijelaskan diatas ia cukup informatif dan
aplikatif. Namun demikian, perlu kita ketahui juga pengaruh ketiga jenis pembebanan
tersebut terhadap kekuatan fatik suatu bahan. Seperti yang di perlihatkan pada kurva
S-N untuk ketiga jenis pembebanan diatas (lihat lampiran) terlihat bahwa kekuatan
fatik bengkok lebih besar dari pembebanan aksial kurang lebih 10% dibawah batas
fatik beban bengkok – putar, sedangkan akibat beban torsi kurang lebih 60% (Robert
C.Juvinall, Fundamentals of Machine Component Design, cetakan ke-2,1991:265).
Untuk mengkonversikan berbagai jenis hasil pengujian menjadi kekuatan fatik
dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan;
Sn=Sn ’ .CL.CG.Cs
Dimana:
Sn=Kekuatan fatik
Sn ’=Batas hasil fatik pengujian
Untuk harga CL (pengaruh dari jenis pembebanan), CG (Faktor gradien) dan Cs
(factor permukaan),
g. Bagaimana tahap pengujian fatik

Uji fatigue sendiri terdiri dari dua langkah, yaitu memulai retakan dan
perambatan retakan hingga retak total. Umur dari kelelahan bisa diketahui sejak
kelelahan retak pertama kali dimulai dan proses kelelahan diuraikan ketika pertama
kali diperiksa.

Tahapan dalam uji fatik menggunakan mesin rotary bending :


1. Siapkan specimen yang akan di uji (Pembuatan specimen sesuai dengan ASTM )
2. Persiapkan alat dan bahan yang digunakan
3. Letakkan specimen pada alat uji fatik
4. Beri beban awal pada mesin yang akan diaplikasikan lewat Panjang lengan dan
diatur tumpuannya dengan pemutar
5. Aplikasikan beban dengan menggunakan tuas
6. Kemudian tekan tombol ON pada mesin untuk menghidupkan mesin
7. Sampel ditunggu hingga patah
8. Matikan mesin fatik dan bersihkan

Anda mungkin juga menyukai