Anda di halaman 1dari 40

PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI B (TL3226)

PEMANFAATAN
LIMBAH KAIN PERCA
PT. PUTRA INDONOSA MENJADI
BONEKA UNTUK BUCKET
GRADUATION
Arini Adelia 119250010 Regina Merari Sembiring 119250050
Brandon Marciano Angel P.119250147 Riskya Azhar 119250016
Desi Wiwin Sibarani 119250138 Zalda Oktafiana Putri 119250055
Elinda Mutiara 119250036 Zalza Alicia Putri Mai 119250160
Joshua Yoga Frans Sirait 119250014
Putri Mei Gangga Hakim 119250154
OUTLINE

Pendahuluan Aspek Aspek Aspek Aspek Penutup


Teknologi Lingkungan Ekonomi Sosial Budaya
01
PENDAHULUAN
Terdiri Dari penjelasan Judul, Latar Belakang dan Tujuan
JUDUL
Pemanfaatan Limbah Kain Perca PT.
Putra Indonosa Menjadi Boneka
Untuk Bucket Graduation
LATAR BELAKANG
• Berkembangnya industri di Indonesia, • Pengolahan limbah produksi oleh PT. PI
termasuk Industri Garmen. dikumpulkan atau dibakar [2].

• Semakin banyaknya permintaan


• Limbah produksi kain perca PT. PI
masyarakat semakin banyak limbah
dihasilkan sekitar 16 karung per minggu
produksi [1].
dapat dimanfaatkan sebagai keset, tas,
• PT. Putra Indonosa, salah satu Industri sprei dan sebagainya.
Garmen di Indonesia dan
menghasilkan limbah diantaranya
bahan kain, kertas, kones, kancing,
tinta dan benang [2].

[1] Setiawati, D., Widowati, & Prasetyaningtas, W. (2021). ANALISIS KUALITAS HASIL ROK DARI LIMBAH KAIN SPANDEX DENGAN TEKNIK KAIT (CROCHET). FASHION AND FASHION EDUCATION JOURNAL Vol. 10, No. 2,

[2] Respati, P. H., Yuniar, & Niviriani, D. (2014). Usulan Urutan Penanganan Limbah Produksi Garmen Berdasarkan Prioritas Menggunakan Failure Mode and Effect Analysis di PT. Putra Indonosa*. Jurusan Teknik Industri Itenas, No.03, Vol.01,
TUJUAN
• Memanfaatkan limbah kain perca PT. Putra • Menganalisis aspek teknologi yang
Indonosa menjadi boneka yang bernilai digunakan dalam pemanfaatan limbah kain
fungsi, ekonomis dan estetika. perca PT. Putra Indonosa dalam pembuatan
boneka.
• Mengidentifikasi proses pemanfaatan
limbah kain perca PT. Putra Indonosa • Mengalisis aspek ekonomi dari pemanfaatan
menjadi boneka. limbah kain perca PT. Putra Indonosa yang
ditinjau dari nilai jual produk.
• Menganalisis aspek lingkungan dari
pemanfaatan limbah kain perca PT. Putra • Menganalisis aspek sosial budaya dari hasil
Indonosa menjadi boneka yang memiliki pemanfaatan limbah kain perca PT. Putra
nilai jual. Indonosa.
02
ASPEK TEKNOLOGI
Terdiri Dari Skala Laboratorium dan Skala Industri serta analisis
risiko.
SKALA
LABORATORIUM
ASPEK TEKNOLOGI - SKALA LABORATORIUM

SPESIFIKASI ALAT

Jarum Pentul Rader Gunting Kain


(Rp5000/box) (Rp.5.000/pcs) (Rp.50.000)
Untuk menjaga agar pola tidak Untuk membantu dalam memberi Untuk menggunting kain.
bergeser. tanda jahitan sesuai garis pola
desain yang diinginkan. Dalam
pembuatan tanda jahitan atau garis
pola tersebut, rader biasa
dipasangkan dengan karbon jahit [3].

[3] Prihati. (2013). DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
ASPEK TEKNOLOGI - SKALA LABORATORIUM

SPESIFIKASI ALAT

Lem tembak Alat tulis


Jarum Jahit (Rp15.000/alat) (Rp.2.000/pensil) (Rp.2.000/spidol)
(Rp2000/16 pcs) (Rp2.000/lem) (Rp.3.000/pena) (Rp.5.000/penggaris)
Untuk menembus benang pada Untuk penambahan aksesoris (Rp.2.000/penghapus)
kain agar dapat membuat yang tidak bisa untuk dijahit Untuk membantu dalam pembuatan
sulaman, menjelujur, baik jahit manual maupun pola pada kertas secara manual.
mengesoom [3]. menggunakan mesin

[3] Prihati. (2013). DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
ASPEK TEKNOLOGI - SKALA LABORATORIUM

SPESIFIKASI BAHAN

Aksesoris (Rp.5.000/100 pcs aksesoris


mata (5-6 mm)) (Rp.10.000/50 pcs
Kain perca aksesoris mata (6-15 mm))
(Rp.6.000/gulungan pita)
Untuk memperjelas karakter boneka.

Dacron (Rp30.000/kg) Benang jahit (Rp.2.000/gulungan)


Untuk bahan campuran atau bahan penghubung kain perca yang akan
secara sendiri untuk boneka yang dibuat sehingga menjadi menyatu sesuai
kualitasnya sedang [4]. dengan yang diinginkan.

Kertas pola ((Rp.1.000/kertas)


Kertas karbon jahit (Rp.1.500/pcs)
untuk membantu dalam pembuatan pola.
Untuk memberi tanda pola pada Pola desain bisa dibuat secara manual
kain dengan bantuan rader [5]. dengan tangan atau dari hasil komputer
yang telah diprint
[4] Rosa, Ade Tutty R. 2013. PEMBINAAN DALAM PEMBUATAN BONEKA KAIN BAGI MASYARAKAT CIBUNTU TENGAH BANDUNG.Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 2(1) : 70

[5] Nurdhani, Desak Putu Agung dan Dini Wulandari. 2016. Tekni Dasar Bordir. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan.
SKALA
INDUSTRI
ASPEK TEKNOLOGI - SKALA INDUSTRI

SPESIFIKASI ALAT

Mesin Potong Bahan Kain Straight Knife Cutting KM


Riccar AUV 6” dengan kapasitas potong 15,24 cm, ukuran
mata pisau 6 inch dan pemakaian listrik 500 watt.
(Rp.2.699.000,-)

Mesin stuffing dacron kapasitas 5500 kg


(Rp.26.000.000,-)

Mesin Jahit mesin jahit dan bordir komputer


HAKATORI E960 dengan kecepatan mesin 600
jahitan/mesin
(Rp.7.850.000,-)
ASPEK TEKNOLOGI - SKALA INDUSTRI

SPESIFIKASI ALAT

Mesin obras JUKI MO6800 tipe 6814S, pada mesin terdapat 4


benang dengan jenis jarum DCx1 dan kecepatan mesin 200-
2850 rpm
(Rp.9.500.000)

Mesin rivet servo button hakatori 818 dengan


kecepatan mesin 3000-5000 rpm.
(Rp.2.900.000,-)

Mesin air spray kairos F75g dengan nozzle standar 1,5 mm,
kapasitas tabng atas 400 ml, lebar corak 150-200 mm, dan
kecepatan efektif 1200 mm/s.
(Rp.85.000,-)
ASPEK TEKNOLOGI - SKALA INDUSTRI

SPESIFIKASI ALAT

Sisir
(Rp.11.900,-)
ASPEK TEKNOLOGI - SKALA INDUSTRI

SPESIFIKASI BAHAN

Kain Perca

Aksesoris
(Rp.3.000,-/sepasang mata+1 hidung boneka)

Dacron
(Rp.30.000,-/kg)
ANALISIS RISIKO
Analisis risiko didasari standar ISO 31000 dengan tahapan
1. Identifikasi risiko
2. Analisis risiko
3. Evaluasi risiko
4. Penanganan risiko
ANALISIS RISIKO

1. Identifikasi risiko
No Risiko Kejadian Risiko Tahapan

1 Kesalahan dalam perhitungan bahan Persiapan


2 Kesalahan dalam memilih kualitas kain Persiapan
3 kesalahan dalam pembuatan pola Pembuatan
4 Proses cutting tidak sempurna Pembuatan
5 Proses sewing tidak sempurna Pembuatan
6 Proses finishing tidak sempurna Pembuatan
7 Kesalahan set-up dan setting mesin Pembuatan
8 Adanya senyawa spray yang tercecer Pembuatan
9 Karyawan Sakit Pengadaan
10 Keterlambatan pengiriman bahan Pembuatan
11 Human error Pembuatan
12 Resiko gaji karyawan karena kurangnya pesanan Pembuatan

ISO 31000
ANALISIS RISIKO

2. Analisis Risiko
No risiko Kejadian Risiko Tahapan Dampak Kemungkinan

1 Kesalahan dalam perhitungan bahan Persiapan 2 1

2 Kesalahan dalam memilih kualitas kain Persiapan 2 1

3 kesalahan dalam pembuatan pola Pembuatan 3 1

4 Proses cutting tidak sempurna Pembuatan 3 1

5 Proses sewing tidak sempurna Pembuatan 2 2

6 Proses finishing tidak sempurna Pembuatan 2 2

7 Kesalahan set-up dan setting mesin Pembuatan 2 2

8 Adanya senyawa spray yang tercecer Pembuatan 3 2

9 Karyawan sakit Pembuatan 3 1


10 Keterlambatan pengiriman bahan Pengadaan 2 2

11 Human error Pembuatan 2 3


12 Resiko gaji karyawan karena kurangnya Pembuatan 3 3
pesanan

ISO 31000
ANALISIS RISIKO

3. Evaluasi risiko
Level Risiko No Risiko Risiko

8 Adanya senyawa spray yang tercecer


Level 3 (High)
11 Human error

12 Resiko gaji karyawan karena kurangnya pesanan

Level 2 (Moderate) 3 kesalahan dalam pembuatan pola

4 Proses cutting tidak sempurna

9 Karyawan sakit

6 Proses finishing tidak sempurna

7 Kesalahan set-up dan setting mesin

10 Keterlambatan pengiriman bahan

Level 1 (Low) 1 Kesalahan dalam perhitungan bahan

2 Kesalahan dalam memilih kualitas kain

ISO 31000
ANALISIS RISIKO

4. Penanganan Risiko
Level Risiko No Risiko Risiko Penanganan

8 Adanya senyawa spray yang tercecer Seluruh senyawa untuk kebutuhan spray
Level 3 (High) harus ditempatkan pada wadah yang
tersusun rapi

11 Human error Seluruh pekerja diberikan sosialisasi


penggunaan alat dan kerangka kerja

12 Resiko gaji karyawan karena kurangnya Mempersiapkan uang diam untuk hal yang
pesanan tak terduga

Level 2 (Moderate) 3 kesalahan dalam pembuatan pola Dilakukan pengecekkan berulang sebelum
akhirnya pola digunakan

4 Proses cutting tidak sempurna Pekerja yang bekerja pada bagian proses
ini harus diberi pelatihan dan pengarahan
sebelum akhirnya melakukan pekerjaan

9 Karyawan sakit Dilakukan sistem shift ataupun memiliki


pegawai dengan peran pekerjaan yang
sama.

6 Proses finishing tidak sempurna Dilakukan quality control sebelum finishing

7 Kesalahan set-up dan setting mesin Seluruh pekerja diberikan sosialisasi


penggunaan alat dan kerangka kerja
mesin

10 Keterlambatan pengiriman bahan Dilakukan komunikasi dengan pabrik utama


agar keterlambatan dapat dihindari dan
mengaplikasikan sistem timeline

Level 1 (Low) 1 Kesalahan dalam perhitungan bahan Dilakukan pengecekkan berulang

2 Kesalahan dalam memilih kualitas kain Dilakukan quality control saat akan
mengirimkan kain dari pabrik utama.
ISO 31000
03
ASPEK
LINGKUNGAN
ASPEK LINGKUNGAN

DATA LIMBAH PT. PUTRA INDONOSA

No Jenis Limbah Jumlah Limbah (Karung/minggu)


1 Kain Kecil 9
2 Potongan Kain Besar 7
3 Kertas 4
4 Plastik 2
5 Kones Benang 1.5
6 Benang 1

• Pemanfaatan limbah PT. Putra Indonosa mereduksi sekitar 50% limbah


yang dihasilkan
• Limbah dari hasil pemanfaatan diantaranya limbah serat dacron yang
terbang, limbah hasil spray, limbah kain dan benang produksi
ASPEK LINGKUNGAN

PENANGANAN DAN KLASIFIKASI LIMBAH

Potensi Limbah Kategori Solusi


Limbah dacron Tidak berbahaya Ditampung untuk dimanfaatkan
kembali.
Limbah spray Berbahaya karena mengandung Pekerja pada bidang ini
VOC (Volatile Organic Compound) diberikan lokasi khusus agar
yang biasanya berupa bahan- tidak mengkontaminasi
bahan bersofat toksik dan lingkungan lain serta pemberian
merupakan bahan karsinogenik arahan agar setiap pekerja
(Wahyuningsih, 2013). selalu menggunakan APD.
Limbah kain dan benang produksi Tidak berbahaya Dikumpulkan untuk
dimanfaatkan kembali.
04
ASPEK EKONOMI
Untuk mengetahui keuntungan dari perencanaan pemanfaatan
limbah kain perca menjadi boneka untuk bucket wisuda.
ASPEK EKONOMI

1. Biaya Investasi
Peralatan (Biaya Investasi)

Barang Harga Satuan Jumlah Alat Harga Total

Pemotong Kain Rp.2.699.000 1 Rp.2.699.000

Mesin stuffing isi Rp.26.000.000 4 Rp.104.000.000

Mesin jahit dan bordir Rp.7.850.000 30 Rp.235.500.000

Mesin obras Rp.9.500.000 30 Rp.285.000.000

Mesin spray Rp.85.000 2 Rp.170.000

Snap button Rp.2.850.000 24 Rp.68.400.000

Sisir Rp.11.900 2 Rp.23.800

Mitsubishi Fuso FM 517 HL K Rp.525.500.000 1 Rp.525.500.000

Forklift ISUZU 6BG1 Rp.440.000.000 1 Rp.440.000.000

Total Rp.1.661.292.800
ASPEK EKONOMI

2. Biaya Operasional
Rincian Gaji Pegawai
Bidang Produksi

Jumlah Pegawai Gaji Bulanan Total Gaji Bidang

Pemasaran dan pengembangan bisnis 8 Rp3.000.000 Rp24.000.000

Desain CAD 4 Rp3.500.000 Rp14.000.000

Merchant 4 Rp5.000.000 Rp20.000.000

Pembuat Pola 4 Rp3.000.000 Rp12.000.000

Lab Pengujian Kain 4 Rp3.000.000 Rp12.000.000

Ahli PPIC 5 Rp5.000.000 Rp25.000.000

Pelaku Quality Control 5 Rp4.000.000 Rp20.000.000

Kontrol mesin stuffing isi 4 Rp3.000.000 Rp12.000.000

Kontrol mesin jahit 30 Rp3.000.000 Rp90.000.000

Kontrol mesin Obras 30 Rp3.000.000 Rp90.000.000

Kontrol pemotong kain 1 Rp3.500.000 Rp3.500.000

Kontrol Snap Button 24 Rp3.000.000 Rp72.000.000

Kontrol mesin spray 2 Rp3.000.000 Rp6.000.000

Teknisi Pemelihara Mesin 5 Rp3.000.000 Rp15.000.000

Pelaku Finishing 8 Rp3.000.000 Rp24.000.000

Pelaku Printing dan Bordir 8 Rp3.000.000 Rp24.000.000

Bidang Eksternal

Pengemudi Truck 2 Rp3.000.000 Rp6.000.000

Pengemudi Forklift 3 Rp3.000.000 Rp9.000.000

Ahli Siber (IT) 5 Rp5.000.000 Rp25.000.000

Bagian Akuntansi 5 Rp4.000.000 Rp20.000.000

HRD 5 Rp3.000.000 Rp15.000.000

Total Beban Gaji Keseluruhan per Bulan Rp538.500.000


ASPEK EKONOMI

2. Biaya Operasional
Rincian Biaya Operasional Perusahaan per Bulan
Biaya Operasional dan Pemeliharaan Per Bulan

Barang Biaya Jumlah Alat Total Harga


Pemeliharaan

Operasional mesin pemotong kain Rp500.000 1 Rp500.000

Perawatan mesin stuffing isi Rp400.000 4 Rp1.600.000

Perawatan mesin jahit dan bordir Rp400.000 30 Rp12.000.000

Perawatan mesin obras Rp400.000 30 Rp12.000.000

Perawatan mesin spray Rp400.000 2 Rp800.000

Perawatan snap button Rp200.000 24 Rp4.800.000

Bensin truk Rp600.000 1 Rp600.000

Bensin forklift Rp350.000 1 Rp350.000

PBB Rp1.833.333 1 Rp1.833.333

Total Rp5.083.333 Rp34.483.333


ASPEK EKONOMI

2. Biaya Operasional
Rincian Rincian Pengeluaran Listrik per Bulan

Barang Watt Jumlah Alat Biaya Listrik (Watt) Total Biaya Listrik

Pemotong Kain 500 1 Rp722 Rp126.411

Mesin stuffing isi 1000 4 Rp1.445 Rp1.011.290

Mesin jahit dan bordir 1000 30 Rp1.445 Rp7.584.675

Mesin obras 1000 30 Rp1.445 Rp7.584.675

Mesin spray 1000 2 Rp1.445 Rp505.645

Snap button 1000 24 Rp1.445 Rp6.067.740

Lampu 100 200 Rp144 Rp5.056.450

Total 5600 Rp8.090 Rp27.936.886


3. Proyeksi Penghasilan dan Target
Penjualan
Proyeksi Penghasilan Perusahaan
Proyeksi Laba Sebelum
Penghasilan Laba Sesudah Pajak
Tahunan Pajak Pajak PPH 17
2022 Rp9.459.762.000 Rp1.301.314.557 Rp260.262.911 Rp1.041.051.646
2023 Rp9.648.957.240 Rp4.374.721.054 Rp874.944.211 Rp3.760.039.755
2024 Rp9.841.936.385 Rp7.561.764.651 Rp1.512.352.930 Rp6.664.093.020
2025 Rp10.038.775.112 Rp10.865.347.571 Rp2.173,069.514 Rp9.589.949.688
2026 Rp10.239.550.615 Rp14.288.437.680 Rp2.857.687.536 Rp12.706.148.027
2027 Rp10.235.454.795 Rp17.625.183.053 Rp3.525.036.611 Rp15.682.436.095
2028 Rp10.231.360.613 Rp20.874.592.895 Rp4.174.918.579 Rp18.642.421.274
2029 Rp10.227.268.068 Rp24.035.664.435 Rp4.807.132.887 Rp21.460.703.169
2030 Rp10.223.177.161 Rp27.107.382.783 Rp5.421.476.557 Rp24.260.867.492
2031 Rp10.219.087.890 Rp30.088.720.781 Rp6.017.744.156 Rp26.917.491.915
ASPEK EKONOMI

3. Proyeksi Penghasilan dan Target


Penjualan
Kalkulasi Proyeksi Perkembangan Perusahaan Target Penjualan
Notes Jumlah Kelompok Pendidikan Jumlah Pelajar Satuan
Perkembangan Penjualan Tiap Bulan 2% (2022 – 2026) SD 813915 Orang

Operasional Cost Growth MoM 0,10% SMP 329301 Orang

Suku Bunga 8,00% SMA 160094 Orang


SMK 159826 Orang
Interest Rate 12,00%
Perguruan Tinggi 113491 Orang
NPV Rp.17.463.394.338
Total Masyarakat 1.576.627 Orang
IRR 13,9451%
% Pembelian dari Total Masyarakat 20,00%
Biaya Listrik per KWh Rp.1444,7
315.325 Orang/Tahun
Pajak PPh Tahunan 20% Jumlah Orang 985 Orang/Hari
Harga Boneka Rp.30.000 26277,11667 Orang/Bulan
ASPEK EKONOMI

4. Benefit Cost Rasio dan Break Event


Point
05
ASPEK SOSIAL
BUDAYA
ASPEK SOSIAL BUDAYA

SISTEM
PEMASARAN

ONLINE OFFLINE
ASPEK SOSIAL BUDAYA

Dampak Yang Ditimbulkan

KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN
Dampak Positif Dampak Positif
1. Memperluas lapangan kerja 1. Menciptakan budaya baru
2. Konsep CSR (Corporate Social 2. Meningkatkan kreativitas masyarakat
Responsibility) 3. Meningkatkan keterampilan
penggunaan teknologi
Dampak Negatif
1. Meningkatnya mobilitas masyarakat Dampak negatif
2. Meningkatnya potensi pencemaran 1. Masyarakat bergaya konsumtif
lingkungan
2. Perubahan pola hidup masyarakat
06
PENUTUP
PENUTUP

1. Kesimpulan
• Limbah kain perca industri garmen PT • Pada aspek teknologi, alat-alat yang digunakan
Putra Indonosa dapat dimanfaatkan menjadi seperti mesin stuffing, mesin rivet servo snap
button, mesin obras dan mesin bordir dengan
boneka yang memiliki fungsi estetika dan kapasitas yang tersedia dapat meningkatkan
ekonomis efisiensi produksi
• Proses pemanfaatan limbah kain perca • Pada aspek ekonomi, pemanfaatan limbah kain
menjadi boneka dilakukan dengan perca menjadi boneka dapat memperoleh
memperhatikan indikator kelayakan industri keuntungan dengan biaya perboneka ialah
Rp.30.000-, dengan estimasi pengembalian modal
yang meliputi aspek lingkungan, aspek dalam waktu 6 bulan
sosial budaya, aspek teknologi dan aspek
ekonomi • Pada aspek sosial budaya, pemanfaatan limbah kain
perca menjadi boneka dapat membuka lapangan
• Pada aspek lingkungan, pemanfaatan kain pekerjaan dan adanya konsep CSR (Corporate
perca pada PT Putra Indonosa dapat Social Responsibility) yang dapat membantu
mereduksi jumlah limbah dan dimanfaatkan masyarakat dengan pendanaan dan/atau
pembangunan fasilitas sosial. Dengan adanya usaha
kembali menjadi boneka yang estetik dan ini dapat menyebabkan perubahan perilaku dan pola
bernilai jual. hidup masyarakat menjadi konsumtif dan lebih
memilih berbelanja secara online.
PENUTUP

2. Saran
• Diperlukan penentuan teknologi yang tepat guna dan kuantifikasi alat
yang akurat dengan proses produksi.
• Desain dan konsep boneka dapat lebih dikembangkan untuk menambah
nilai estetika dan menjadi daya tarik produk.
• Perlunya memperhitungkan harga jual per satuan boneka yang akurat
dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
• Perlunya melakukan proyeksi perhitungan biaya investasi dan
perhitungan pengembalian modal yang akurat yang disesuaikan dengan
target konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Damanhuri. 2008. Pengelolaan Limbah Padat Secara Umum. Laporan Diklat Landfiling Limbah 2008. Jakarta : Kementrian Perindustrian.

Daulay, Wardiyah.2020. Pemanfaatan Kain Perca Untuk Pembuatan Masker Kain (MAIN) Anti Virus Dalam Rangka Pencegahan Virus COVID 19 Pada Rumah Jahit Sekitaran
Medan Johor,Jurnal Layanan Masyarakat,Vol (4) No 2.

Eka, Ratna.2018.”Pemanfaatan Kain Perca Dalam Karya Seni Terapan Pada Siswa Kelas X SMAN 1 GALESONG SELATAN Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar”.
Skripsi. Makassar : Universitas Muhammadiyah Makassar.

Handayani, Sri. 2004. Membuat Sarung Bantal Kursi dengan Teknik Perca. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Penataran Guru Kesenian.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia. ILO Indonesia.2006 [cited 10 April 2017].

Nurmiyani, M. (2014). RESPON KONSUMEN TERHADAP PRODUK BONEKA LIMBAH KNIT SEBAGAI ALTERNATIF USAHA DI HOME INDUSTRY. e-Journal. Volume 03 Nomor 01 , 93-99.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia No 6 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun.

Respati, P. H., Yuniar, & Niviriani, D. (2014). Usulan Urutan Penanganan Limbah Produksi Garmen Berdasarkan Prioritas Menggunakan Failure Mode and Effect Analysis di PT. Putra
Indonosa*. Jurusan Teknik Industri Itenas, No.03, Vol.01, 80-89.

Sony Kartika, Dharsono.2004, Seni Rupa Modern. Bandung:Rekayasa Sains.

Sugiyanto. 2014. Pendidikan Seni Budaya kelas X SMA. Jakarta : Erlangga.

Tiara, A. (2002). Sweety Dolls Boneka dari Kain yang Lucu dengan Berbagai Karakter. Jakarta: Gramedia.

Toyyibah, Dzurriyatin.2021. Pemanfaatan Limbah Kain Perca Menjadi Produk Bernilai Ekonomis Bagi Ormas PKK Desa Bugel. Abdimas Singkerru, Vol. 1, No. 2.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai