Anda di halaman 1dari 5

A.

Berdasarkan Landasan Teori


a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pelatihan?
b. Untuk mengetahui apa saja tujuan dari diadakannya pelatihan?
c. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis pelatihan?
B. Berdasarkan pada Pokok Bahasan VI tentang “Pelatihan SDM” pada Perusahaan Assan
Motors Dalam Film Gung Ho”
a. Untuk mengetahui apa saja kesalahan kerja yang dilakukan oleh Kozihiro?
b. Untuk mengetahui deskripsi jabatan Direktur Assan Motors?
c. Untuk mengetahui rencana perusahaan Assan Motors untuk masa yang akan datang?
d. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan pelatihan yang tepat untuk Kozihiro?

2.1 LandasanTeori

A. Pengertian Pelatihan

Menurut Mathis (2002), Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai
kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, proses ini
terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara sempit maupun
luas. Secara terbatas, pelatihan menyediakan para pegawai dengan pengetahuan yang spesifik
dan dapat diketahui serta keterampilan yang digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini.
Terkadang ada batasan yang ditarik antara pelatihan dengan pengembangan, dengan
pengembangan yang bersifat lebih luas dalam cakupan serta memfokuskan pada individu untuk
mencapai kemampuan baru yang berguna baik bagi pekerjaannya saat ini maupun di masa
mendatang.
Sedangkan Payaman Simanjuntak (2005) mendefinisikan pelatihan merupakan bagian
dari investasi SDM (human investment) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan
kerja, dan dengan demikian meningkatkan kinerja pegawai. Pelatihan biasanya dilakukan
dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan, diberikan dalam waktu yang
relatif pendek, untuk membekali seseorang dengan keterampilan kerja.
Pelatihan didefinisikan oleh Ivancevich sebagai “usaha untuk meningkatkan kinerja
pegawai dalam pekerjaannya sekarang atau dalam pekerjaan lain yang akan dijabatnya segera”.
Selanjutnya, sehubungan dengan definisinya tersebut, Ivancevich (2008) mengemukakan
sejumlah butir penting yang diuraikan di bawah ini: Pelatihan (training) adalah “sebuah proses
sistematis untuk mengubah perilaku kerja seorang/sekelompok pegawai dalam usaha
meningkatkan kinerja organisasi”. Pelatihan terkait dengan keterampilan dan kemampuan yang
diperlukan untuk pekerjaan yang sekarang dilakukan. Pelatihan berorientasi ke masa sekarang
dan membantu pegawai untuk menguasai keterampilan dan kemampuan (kompetensi) yang
spesifik untuk berhasil dalam pekerjaannya.
Pelatihan menurut Gary Dessler (2009) adalah Proses mengajarkan karyawan baru atau
yang ada sekarang, ketrampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan
mereka”. Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya
manusia dalam dunia kerja. Karyawan, baik yang baru ataupun yang sudah bekerja perlu
mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat berubah akibat perubahan
lingkungan kerja, strategi, dan lain sebagainya.
B. Tujuan Pelatihan

Tujuan umum pelatihan sebagai berikut :


1) untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih
cepat dan lebih efektif,
2) untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara
rasional, dan
3) untuk mengembangkan sikap,sehingga menimbulkan kemauan kerjasama dengan
teman-teman pegawai dan dengan manajemen (pimpinan).

Sedangkan komponen-komponen pelatihan sebagaimana dijelaskan oleh Mangkunegara (2005)


terdiri dari :
1) Tujuan dan sasaran pelatihan dan pengembangan harus jelas dan dapat di ukur
2) Para pelatih (trainer) harus ahlinya yang berkualitas memadai (profesional)
3) Materi pelatihan dan pengembangan harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak di
capai
4) Peserta pelatihan dan pengembangan (trainers) harus memenuhi persyaratan yang
ditentukan.

Dalam pengembangan program pelatihan, agar pelatihan dapat bermanfaat dan


mendatangkan keuntungan diperlukan tahapan atau langkah-langkah yang sistematik. Secara
umum ada tiga tahap pada pelatihan yaitu tahap penilaian kebutuhan, tahap pelaksanaan
pelatihan dan tahap evaluasi. Atau dengan istilah lain ada fase perencanaan pelatihan, fase
pelaksanaan pelatihan dan fase pasca pelatihan.
Mangkunegara (2005) menjelaskan bahwa tahapan-tahapan dalam pelatihan dan
pengembangan meliputi : mengidentifikasi kebutuhan pelatihan / need assessment,
menetapkan tujuan dan sasaran pelatihan, menetapkan kriteria keberhasilan dengan alat
ukurnya, menetapkan metode pelatihan, mengadakan percobaan (try out) dan revisi, dan
mengimplementasikan dan mengevaluasi.

C. Jenis Pelatihan

1. Melatih Keahlian Karyawan (Skill Training)

Pelatihan dan pengembangan pertama yang bisa dilakukan pada SDM atau karyawan
perusahaan adalah dengan melatih keahliannya atau bisa disebut juga skill training. Pelatihan
ini juga cukup sering dilakukan oleh beberapa perusahaan. Program pelatihan ini terbilang
sederhana, caranya bisa dengan menilai apa yang menjadi kebutuhan ataupun kekurangan
yang kemudian bisa diidentifikasikan lewat penilaian yang lebih teliti.

2. Pelatihan Ulang (Retraining)


Perusahaan juga bisa melakukan pelatihan ulang atau disebut juga retraining agar bisa
memberikan keahlian yang benar-benar dibutuhkan oleh SDM yang ada. Hal ini dilakukan guna
menghadapi kondisi tuntutan pekerjaan yang akan terus berubah. Sehingga dengan pelatihan
ini SDM yang ada di dalam perusahaan bisa bekerja dengan lebih percaya diri ketika
menyelesaikan suatu pekerjaan.

3. Cross Functional Training

Pelatihan dan pengembangan yang bisa dilakukan selanjutnya adalah melakukan


pelatihan lintas fungsional. Ini merupakan pelatihan yang akan melibatkan para karyawan
perusahaan agar bisa melakukan aktivitas kerja di dalam bidang yang lainnya, selain pekerjaan
utamanya.

4. Pelatihan tim (team training)

Memberikan pelatihan tim kepada SDM perusahaan merupakan hal yang sangat
dianjurkan. Karena bagaimanapun juga karyawan di dalam perusahaan tidak akan bekerja
sendirian, mereka harus bisa menyelesaikan masalah atau pekerjaan secara tim agar tujuan
perusahaan bisa tercapai.

5. Melatih kreatifitas perusahaan

Proses pelatihan kreativitas atau disebut juga creativity training merupakan program
pelatihan dan pengembangan yang bisa memberikan peluang agar SDM perusahaan bisa
mengeluarkan sebuah gagasan berdasarkan nilai rasional. Gagasan itu nantinya akan lebih
dikembangkan agar bisa membangun perusahaan menjadi lebih baik lagi.

6. Pelatihan mengenai teknologi yang berhubungan dengan perusahaan

Sekarang ini perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Perusahaan tidak dapat
menutup mata bahwa pastinya ada saja teknologi yang mempengaruhi sistem kerja dalam
perusahaan. Bila tidak bisa menerimanya maka bukan tidak mungkin malah akan menyebabkan
ketertinggalan dan tidak akan berkembang. Oleh sebab itulah, ketika menyadari bahwa
pengaruhnya cukup besar, sebaiknya perusahaan memberikan sebuah pelatihan kepada SDM di
dalamnya agar tidak gagap teknologi atau gaptek. Dengan begitu, SDM akan bisa melakukan
pekerjaan secara produktif, kreatif dan inovatif sesuai dengan zamannya.

7. Pelatihan Bahasa

Pelatihan dan pengembangan mengenai bahasa juga sebaiknya harus dipertimbangkan


bila perusahaan ingin lebih berkembang. Jangan menutup mata dengan perbedaan bahasa,
karena bisa saja pasar yang ditargetkan perusahaan ternyata adanya di luar negeri bukan di
Indonesia. Ambilah peluang pasar tersebut bila memang itu baik untuk perusahaan.
2.2 Pokok Bahasan VI Tentang “Pelatihan SDM” Pada Perusahaan Assan Motors Dalam Film
“Gung Ho”

Poin 1 : Kesalahan Kerja yang Dilakukan Kozihiro


 Kinerja kosihiro yang kurang atau jelek yang mengakibatkan penurunan penjualan mobil
dalam perusahaan assan motor sebesar 3.5% dari tahun sebelumnya.
 Cara kerja kosihiro yang salah dengan menerapkan cara kerja penduduk jepang ke
penduduk amerika.
 Sifat atau jiwa kepemimpinan yang kurang, dengan tidak memberikan pelatihan terlebih
dahulu kepada pegawai.
 Tidak melakukan seleksi pegawai tetapi hanya mengandalkan kepercayaan Hans
Stevenson dengan pemilihan karyawan yang belum tentu berkwalitas.
 Terlalu terpaku dengan pernyataan direktur assan motor dengan harus menghasilkan
15000 mobil perbulan yang padahal penduduk amerika tidak sanggup dengan keinginan
tersebut.

Poin 2 : Deskripsi Jabatan Direktur Assan Motor


 Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.
 Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
 Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan
perusahaan.
 Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan
kekayaan perusahaan.
 Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar
perusahaan.

Poin 3 : Rencana Perusahaan Assan Motor Untuk Masa yang Akan Datang
 Membuat kontrak kerja yang berisi hak dan kewajiban sebagai karyawan Assan Motors.
 Menyeleksi karyawan sesuai kriteria yang dibutuhkan perusahaan supaya para pekerja
assan motors dapat bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing.
 Memperbaiki system kepemimpinan yang tetap memperhatikan hak dan kewajiban
karyawan.
 Memperhatikan dan mengevaluasi kinerja karyawan agar mengetahui kemampuan
masing masing karyawan, yang kemudian diberikan pelatihan untuk karyawan yang
kurang mampu menguasai bidangnya.
 Mengadakan gathering untuk seluruh pegawai assan motors agar menciptakan dan
memperkuat tali persaudaraan antar pegawai dan pimpinan perusahaan.
 Memberi seminar motivasi kepada para pegawai agar dapat meningkatkan semangat
kerja para pegawai.

Poin 4 : Kebutuhan Pelatihan yang Tepat untuk Kozihiro


 Memberikan pelatihan tentang kepemimpinan yang tepat untuk Kozihiro.
 Mengikutkan Kozihiro di berbagai workshop ataupun seminar agar skill yang dimiliki
oleh Kozihiro dapat meningkat dan dapat memperbaiki jiwa kepemimpinannya di
 Amerika.
 Memberikan beasiswa kepada Kozihiro untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,
agar dapat memperoleh Ilmu pengetahuan yang lebih banyak mengenai bagaimana
menjadi seorang pemimpin perusahaan yang baik.
 Mengikutkan Kozihiro pada progam hands-on training di beberapa unit yang berkaitan
dengan tugas atau bidangnya.
 Memberikan program pelatihan SDM dalam bidang komunikasi.
 Memberikan motivasi yang dibawakan dengan pendekatan spiritual dan emosional.

Anda mungkin juga menyukai