Anda di halaman 1dari 3

Berdasarkan Teori Task Technology Fit (TTF), dimana teori ini menjelaskan hubungan

antara kebutuhan tugas, kemampuan individu dengan fungsi teknologi yang artinya bahwa
kemampuan teknologi dalam membantu individu menyelesaikan tugas-tugasnya. Dalam hal
ini pengaruh Task Technology Fit (TTF) terhadap pemanfaatan atau penggunaan sistem ini
ditunjukkan dengan adanya penerapan sistem administrasi perpajakan (e-Filing) yang
diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak dan
memudahkan Wajib Pajak dalam melaksanakan kegiatan perpajakannya seperti,
mendaftarkan diri sebagai wajib pajak, menghitung sendiri besarnya tagihan pajak,
membayarkan pajak terutang, melaporkan SPT secara online dan real time yang dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan efektif dan efisien.

Penelitian yang dilakukan oleh Lyana dan Herkulaus ( 2019 ) juga memperoleh hasil
yang serupa bahwa e-filling berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini
dikarenakan dalam menggunakan sistem e-filling dapat memberikan manfaat dan
kemudahan dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Penggunaan sistem e-filling dapat
memberikan kenyamanan, kemudahan dan kepuasan bagi wajib pajak maka kepatuhan
akan semakin meningkat, dengan adanya kemudahan dari penggunaan e-filling dan wajib
pajak merasa puas dan nyaman, maka akan membuat WPOP semakin patuh dalam
melaporkan pajaknya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian yaitu :

H1: Penerapan e-filling berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi

Kesadaran wajib pajak adalah suatu kondisi dimana wajib pajak mengetahui,
memahami, dan melaksanakan ketentuan perpajakan dengan benar dan sukarela. Semakin
tinggi tingkat kesadaran wajib pajak maka pemahaman dan pelaksanaan kewajiban
perpajakan semakin baik sehingga dapat meningkatkan kepatuhan. Teori atribusi pada
umumnya menjelaskan mengenai sebab serta motif perilaku individu, apakah ditentukan
oleh faktor internal, maupun eksternal. Berdasarkan Teori ini, menekankan bagaimana
individu menafsirkan dari berbagai kejadian dan bagaimana hal ini berkaitan dengan
pemikiran dan perilaku mereka. Perilaku yang disebabkan oleh faktor internal adalah
perilaku yang timbul dari dalam dirinya sendiri karena adanya kesadaran yakni, seperti
sikap, karakter dan lainnya. Adapun alasan menggunakan teori atribusi dalam penelitian ini
adalah teori atribusi sangat relevan dalam menjelaskan bagaimana kesadaran wajib pajak
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak yang dipengaruhi oleh faktor internal dari wajib pajak
tersebut.

Penelitian Dewi & Merkusiwati (2018), Denny dan Sri ( 2021 ) menunjukkan bahwa
kesadaran wajib pajak memberikan pengaruh positif terhadap kepatuhan WP OP. Artinya,
semakin tinggi kesadaran wajib pajak maka semakin tinggi kepatuhannya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian yaitu :

H2: Kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi.

Teori atribusi pada umumnya menjelaskan mengenai sebab serta motif perilaku
individu, apakah ditentukan oleh faktor internal, maupun eksternal. Teori ini, menekankan
bagaimana individu menafsirkan dari berbagai kejadian dan bagaimana hal ini berkaitan
dengan pemikiran dan perilaku mereka. Perilaku seseorang yang berasal dari faktor
eksternal timbul dari akibat dari pengaruh pihak luar, yaitu pada keadaan atau situasi
tertentu yang dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku individu, seperti pelayanan
yang diberikan oleh fiskus/petugas pajak yang dapat mempengaruhi perilaku wajib pajak
dalam mematuhi kewajiban perpajakannya. Adapun alasan menggunakan teori atribusi
dalam penelitian ini adalah teori atribusi sangat relevan dalam menjelaskan bagaimana
kualitas fiskus mempengaruhi kepatuhan wajib pajak yang dipengaruhi oleh faktor eksternal
dari wajib pajak tersebut.

Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan
fiskus, maka semakin tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak. Sebaliknya, semakin buruk
kualitas pelayanan yang diberikan fiskus, maka semakin rendah tingkat kepatuhan wajib
pajak. Pelayanan perpajakan yang baik diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan wajib
pajak. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Suryanti & Sari (2018), serta Sagung &
Budiartha (2020) menyatakan bahwa kualitas pelayanan pajak berpengaruh positif terhadap
kepatuhan wajib pajak. Pelayanan yang tepat dan benar oleh aparatur pajak akan
memberikan kenyamanan bagi wajib pajak.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian yaitu :

H3: Kualitas pelayanan fiskus berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang
pribadi.

Anda mungkin juga menyukai