TINJAUAN PUSTAKA
Menurut ( Kristiyansari, 2009) ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI
saja selama 6 bulan, tampa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk,
madu, air teh, dan air putih,serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,
bubur susu, biskuit, bubur nasi. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan makanan
pendamping ASI (MP-ASI). ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun
atau lebih. Pemberian ASI eksklusif tidak selalu harus langsung dari payudara.
Ternyata, ASI yang ditampung dari payudara ibu dan ditunda pemberiannya
kepada bayi melalui metode penyimpanan yang benar relatif masih sama
kualitasnya dengan ASI yang langsung dari payudara ibunya, (Sulistyawati, 2009)
Pengenalan makanan tambahan dimulai saat usia 6 bulan bukan 4 bulan, hal
ini dikarenakan jumlah komposisi ASI masih cukup untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi apabila ASI diberikan secara tepat dan benar sampai bayi
berumur 6 bulan. Baru saat 6 bulan system pencernaan bayi mulai teratur.
Jaringan pada usus bayi seperti saringan pasir. Pori-porinya berongga sehingga
memungkinkan kuman akan langsung masuk dalam sistem peredaran darah dan
dapat menimbulkan alergi. Pada umur 6 bulan pori-pori dalam usus bayi ini akan
tertutup. Dengan demikian, usus bayi setelah 6 bulan mampu menolak faktor
alergi ataupun kuman yang masuk. Namun pada kenyataannya, 60 % bayi belum
gizi bayi, meskipun tanpa tambahan makanan atau produk minuman pendamping
Kolostrum, susu jolong, atau susu pertama mengandung antibodi yang kuat untuk
mencegah infeksi dan membuat bayi menjadi kuat. Penting sekali bagi bayi untuk
segera minum ASI dalam jam pertama sesudah lahir, kemudian setidaknya setiap
2-3 jam.ASI mengandung campuran dari berbagai bahan makanan yang tepat bagi
bayi. ASI mudah dicerna bayi. ASI saja, tanpa tambahan makanan lain merupakan
cara terbaik untuk memberi makan bayi dalam waktu 4-6 bulan pertama. Sesudah
pemberian ASI bagi ibu dapat memulihkan diri dari proses persalinan. Pemberian
ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim berkontraksi dengan cepat dan
( Sulistyawati, 2009 ).
menghin dari bahaya diare dan infeksi saluran nafas, ASI steril dan tersedia setiap
saat, sehingga sangat praktis dan ekonomi, mempererat ikatan emosional antara
umumnya terhindar dari risiko obesitas. Sedangkan manfaat ASI bagi ibu adalah
Kolostrum adalah ASI yang diberikan pada hari pertama sampai hari ketiga
setelah bayi lahir. Kolostrum merupakan cairan yang agak kental berwarna
kekuningan, lebih kuning dibanding dengan ASI teratur, bentuknya sedikit kasar
karena mengandung butiran lemak dan sel-sel epitel. Khasiat kolostrum adalah
sebagai pembersih selaput usus BBL ( Bayi Baru Lahir ) sehingga saluran
melindungi tubuh bayi dari berbagai penyakit infeksi untuk jangka waktu sampai
dengan 6 bulan. Lain halnya dengan susu formula yang tidak mengandung zat anti
infeksi sebagaimana yang terkandung dalam ASI. Perlu diwaspadai, susu buatan
bisa merupakan media bakteri patogen enterik dan produksi enterotoksin yang
terbenam, puting susu nyeri, puting susu lecet, payudara bengkak, mastitis,
sindrom ASI kurang, ibu hamil, bayi bingung puting, bayi premature dan BBLR
(Berat Badan Lahir Rendah), ibu sakit, dan ibu bekerja. ( Adiningsih 2010)
Kurang atau salah informasi yang mana bayi pada minggu pertama
defekasinya encer dan sering, sehingga dikatakan menderita diare. Padahal sifat
bersifat sebagai laksan. Bayi yang lahir teratur dan sehat mempunyai persediaan
kalori dan cairan yang dapat mempertahankanya tanpa minum selama beberapa
hari oleh karena itu apabila ASI belum keluarpada hari pertama, bayi tidak perlu
diberi minuman. Pemberian minuman sebelum ASI keluar akan membuat bayi
kenyang dan malas menyusu. Puting susu nyeri terjadi pada masa awal menyusi.
Nyeri akan berkurang setelah ASI keluar. Puting susu lecet dapat terjadi karena
posisi menyusui yang salah, tapidapat juga disebabkan oleh thrush (candidates)
atau dermatitis. Payudara bengkak yang bisa dikarenakan posisi mulut dan puting
yang salah, produksi ASI berlebihan, terlambat menyusui, pengeluaran ASI yang
jarang, atau waktu menyusui yang terbatas. Mastitis atau abses payudara terjadi
akibat sumbatan saluran susu yang berlanjut. Keadaan ini bisa disebabkan
kurangnya ASI dihisap atau dikeluarkan atau pengisapan yang tidak efektif. Dapat
juga karena kebiasaan menekan payudara dengan jari atau karena tekanan
BH.Sindromm ASI kurang. Tanda ASI kurang biasanya berat badan bayi
meningkat kurang dari rata-rata 500 gram per bulan, BB ( Berat Badan ) lahir
dalam waktu 2 minggu belum kembali, dan ngompol rata-rata kurang dari 6 kali
dalam 24 jam, cairan urin pekat, bau dan berwarna kuning. Ibu hamil. Dalam hal
ini tidak ada bahaya bagi ibu dan janinnya. Bila ibu meneruskan menyusui
bayinya, ibu harus makan lebih banyak lagi. Bayi bingung putting, adalah suatu
keadaan yang terjadi karena bayi mendapat susu formula dalam botol berganti-
ganti dengan menyusui pada ibu. Bayi prematur dan BBLR. Pada kondisi ini
refleks menghisap bayi masih lemah. Oleh karenanya bayi harus sering dan lebih
Dalam kondisi tersebut, pengganti pemberian ASI harus memenuhi kriteria, yaitu
dinyatakan aman bagi bayi dandemi kepentingan bayi. Kondisi tersebut juga dapat
diberlakukan bagi penyakit menular lainnya. Yang kedua ibu yang menderita
penyakit parah yang menghalangi seorang ibu merawat bayi, misalnya sepsis yang
menyebabkan demam tinggi hingga tidak sadarkan diri dan infeksi Virus Herpes
Simplex tipe 1 (HSV-1) di payudara; kontak langsung antara luka pada payudara
ibu dan mulut bayi sebaiknya dihindari sampai semua selesai aktif telah diterapi
hingga tuntas.
kesehatan bayi. Dr. Faruq Masahil dalam tulisan beliau menyebutkan bahwa
selama empat belas abad agar umat manusia mengenal tujuan dan hikmah
baiknya. Para dokter telah membuktikan bahwa semua bayi, terutama yang baru
mengalami penurunan kadar gula dalam darah ( karena kelaparan ), masa transisi
dari menerima asupan makanan secara langsung dari ibu melalui plasenta menjadi
harus meminta dulu untukmendapat ASI). Kejadian ini dapat dicegah dengan
tahnik, karena tahnik pada dasarnya memberi zat gula yang sangat dibutuhkan
sampai 6 bulan, air putih bahkan madu pun tidak diperkenankan. Mengenai
tahnik, sama dengan obat- obatan. Ia diizinkan karena proses tahnik memiliki
adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti
susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpan tambahan makanan
padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dannasi tim, kecuali vitamin,
walaupunsudah masuk makanan selain ASI yaitu kurma pada tahnik, maka
statusnyabukan seperti makanan biasa yang sudah tidak terhitung lagi ASI
dengan makanan adalah yang selain susu yang ia menetek darinya, selain kurma
yang ditahnik dengannya, dan selain madu yang ia disuapi untuk pengobatan
pekerjaan, bukan menjadi alasan tidak bisa menyusui anaknya, termasuk juga
6 tahun 1963 yang termasuk dalam tenaga kesehatan adalah dokter, dokter gigi,
sedikitwaktunya bisa bertemu sang buah hati, namun banyak wanita memutuskan
satunya makanan yang terbaik untuk bayi selama 6 bulan, namun perusahaan atau
kantor tempat ibu bekerja hanya memberikan kebijakan cuti hanya selama 3
kelahiran tersebut dapat menjadi pedoman bagi ibu yang bekerja untuk
mengambil cuti menjelang kelahiran agar mempunyai waktu yang lebih banyak
Pada dasarnya, ada 3 aspek penting bagi ibu menyusui yang ingintetap
bekerja, yaitu faktor fisik, psikologis dan sosiologis. Secara fisik, jika ditinjau
secara medis, ibu harus memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan. Oleh karena
itu, kondisi ibu harus benar-benar sehat. Ada terkecualian untuk kondisi-kondisi
Eksklusif. Dari aspek psikologis ada berbagai alasan yang digunakan oleh para
ibu untuk menolak pemberian ASI Eksklusif, misalnya takut kariernya terganggu
dan kuatir badannya tidak bagus lagi.Pada kenyataannya, hal tersebut tidaklah
keterikatan emosional antara ibu dan anak.Sedangkan dari aspek sosiologis agar
pemberian ASI Eksklusif dapat berjalan dengan lancar, harus ada upaya khusus
dan tidak boleh malas. Ibu harus menyisihkan waktunya untuk memeras ASI atau
menyusui anaknya. Dirumah, perlu adanya dukungan dari suami, orang tua,
saudara, dan anak yang lebih besar. Suami turut berperan dalam mendukung atau
membantu pekerjaan istri di rumah, misalnya ketika pagi hari istrinya harus
menyusui, suami dapat memandikan anak pertama mereka. Selama ibu menyusui,
Dukungan sosial dari atasan di tempat kerja, rekan kerja, dan kondisi
pekerjaan juga sangat penting. Bagi ibu yang menyusui, biasanya perusahaan akan
memahami jika stafnya yang ingin meminta izin untuk memberikan ASI Eksklusif
kepada anaknya. Jika sakit saja kantor masih memberikan toleransi, apalagi dalam
pemberian izin selama 1-2 jam agar stafnya dapat pulang sekedar menyusui
bayinya atau memerah ASI jika memang persediaan telah habis. Jika diperlukan,
sifatnya fleksibel sekali. Begitu pula dengan rekan kerja, Saat ini pemberian ASI
serta adanya pengetahuan tentang ASI yang semakin baik (Yuliarti, 2010).
Tidak memungkinkan bagi ibu bekerja untuk mengambil banyak jam lembur
untuk urusan pekerjaan atau banyak bekerja di luar kantor yang lingkungannya
bisa membahayakan produksi ASI. Tips yang bisa digunakan adalah dengan
terjadi anda dapat mengajukan mutasi untuk sementara. Jika Ibu tetap diharuskan
mencuci tangan, mengenakan masker, minum air kemasan (jika kantor di kawasan
purchasingmanager, dinas keluar kota atau keluar negeri sudah merupakan suatu
tugas dinas kepada junior atau sistem, membawa anak beserta pengasuhnya dalam
perjalanan dinas, dan pilihan terakhir dengan tetap berangkat namun pastikan
persediaan ASI cukup selama Ibu tidak ada dan selama dinas tetap memerah ASI.
memadai bagi ibu menyusui. Yang ada hanya toilet yang tidak higienisdan ruang
sholat yang sempit. Cara mengatasinya adalah dengan menjadikan mobil pribadi
keluar (lebih baik apabila disertai dengan tirai/horden mobil), nyalakan AC,
pasang musik dan perahlah ASI setelah mencuci tangan terlebih dahulu. Alternatif
lain yaitu dengan menggunakan ruang rapat yang kosong atau anda bisa
meminjam rumah atau apartemen teman yang bisa ditempuh dengan jalan kaki
Pulang pergi kerja menghabiskan waktu 4 jam atau 1-2 kali waktu perah.
Payudara bisa bengkak di jalan, ASI perah yang disimpan bisa rusak. Cara
tetap baik, beli cooler box yang memuat minimal 5 bungkus ASI ( Wageindicator
Foundation, 2014 )
pengurus tempat kerja dan penyelenggara tempat sarana umum harus mendukung
program ASI Eksklusif melalui penyediaan fasilitas khusus untuk menyusui dan
atau memerah ASI, pemberian kesempatan kepada ibu yang bekerja untuk
memberikan ASI Eksklusif kepada bayi atau memerah ASI selama waktu kerja
program pemberian ASI Eksklusif dan penyediaan tenaga terlatih pemberian ASI.
2008, dan PER 27/MEN/XII/2008 dan 1177/ MENKES/PB/XII/ 2008 tentang tata
cara penyediaan fasilitas khusus menyusui dan atau memerahASI. Fasilitas yang
harus disediakan oleh tempat kerja dan penyelenggara tempat sarana umum
adalah ruang ASI, fasilitas di dalam ruang ASI dan penanggung jawab ruang ASI
ASI yang digunakan untuk menyusui bayi, memerah ASI, menyimpan ASI perah,
1. Ruang ASI atau ruang laktasi minimal berukuran 3x4 m 2 dan atau disesuaikan
2. Terdapat pintu yang dapat dikunci, yang mudah dibuka atau ditutup. Lantai
8. Tersedia wastafel dengan air mengalir untuk mencuci tangan dan mencuci
peralatan.
dan sebagainya.
Tas ASI perahan adalah kemasan atau wadah berbentuk persegidan sebagainya,
6. Pompa ASI
Pompa adalah alat atau mesin untuk memindahkan atau menaikkan cairan atau
2008). Pompa ASI adalah alat atau mesin untuk memindahkan ASI dengan
cara menghisap.
7. Botol ASI
Botol ASI adalah wadah untuk ASI, yang berleher sempit dan biasanya dibuat
Sterilizer adalah alat yang digunakan untuk menjadikan suatu bahan atau
2. Kita konseling menyusui yang terdiri dari model payudara, boneka, cangkir
3. Media KIA tentang ASI dan inisiasi menyusui dini yang terdiri dari poster,
5. Dispenser dingin dan panas, alat cuci botol, tempat sampah dan penutup
7. Nursing apron/kain pembatas/ pakai krey untuk memerah ASI, ,waslap untuk
kompres payudara, tisu/lap tangan dan bantal untuk menopang saat menyusui.
a. Meja
2. Wastafel
Indonesia, 2008 )
kesehatan ibu dan anak, peningkatan produk aktivitas kerja, peningkatan rasa
percaya diri ibu, keuntungan ekonomis dan higienis dan penundaan kehamilan.
2.2. Bayi
2.2.1.Pengertian
Bayi adalah anak yang muda usianya, dan tidak ditetapkan batasan
usianya. Bayi baru lahir atau neonatus mulai bayi lahir sampai satu bulan
Sebelum lahir, bayi hidup dalam lingkungan yang terlindung dengan suhu
terkontrol dan kedap suara. Terapung dalam suatu genangan cairan hangat,dan
dan mineral diberikan lewat talipusat ibunya, sedangkan karbon dioksida serta
produk sisa lainnya dibuang ke dalam darah ibunya ( Mirriam, 2009 ). Pada saat
lahir, bayi baru lahir berpindah dari ketergantungan total kemandirian fisiologis.
Perubahan ini dikenal sebagai periode transisi, yang dimulai ketika bayi keluar
dari tubuh ibu dan berlanjut selama beberapa minggu untuk sistem organ
tertentu.Transisi ekstra uteri bayi baru lahir yang paling dramastis dan cepat
dan kemampuan memperoleh sumber glukosa (Helen, 2011). Di luar rahim bayi
sisa yang jumlahnya makin meningkat. Antibodi dari ibu akan melindunginya
untuk beberapa minggu, tetapi sendiri harus segera menghasilkan antibodi itu.
Bayi juga harus beradaptasi terhadap masukan data inderawi yang meningkat
melalui telinga, mata, hidung, lidah, dan kulitnya menyimpan dan menata semua
berbagai penyakit infeksi dalam jangka waktu 6 bulan. Apabila bayi selama 6
berakibat akan kondisi kesehatan bayi. Hal ini terjadi diakibatkan karena salah
konsep tentang ASI ekslusif sekarang ini terasa sulit untuk dilaksanakan oleh ibu-
ibu bekerja. Kesibukan akibat bekerja diluar rumah merupakan penghambat utama
seorang ibu untuk menyusui anaknya lebih baik. Untuk mengatasi hal ini adalah
dengan beberapa cara sederhana seperti sebelum ibu berangkat bekerja terlebih
dahulu menyusui bayinya sampai bayi tersebut kenyang. ASI diusahakan agar
diperah terlebih dahulu untuk di tempat yang aman dan hygienis dalam jumlah
cukup agar kebutuhan bayi akan ASI tercukupi selama ibu bekerja. Hal ini sejalan
dengan pendapat Rizki (2013) ibu bekerja masih dapat memberikan ASI ekslusif
dengan cara memerah ASI sebelum berangkat ketempat kerja. Namun hal ini tidak
berjalan mulus dikarenakan faktor ibu terkendala dengan kondisi payudara yang
lecet akibat perah yang dilakukan setiap saat hendak bekerja. Alasan ini pulalah
yang menyebabkan bayi tidak mendaptkan ASI secara Eksklusif. Apabila puting
akibat dan kesalahan inilah yang menjadi alasan dalam menyusui ibu akan
Hal lain juga yang menjadi penghambat tidak terpenuhinya pemberian ASI
Eksklusif adalah karena beban kerja ibu sehingga terjadi kelelahan fisik yang
berdampak pada produksi ASI berkurang. Jumlah ibu yang ASI nya masih cukup
sampai bayi umur 6 bulan lebih sedikit jika di bandingkan dengan ibu yang tidak
bekerja, kondisi ini diduga akibat beban fisik ibu karena pekerjaan sehingga tidak
Negara menyatakan bahwa ibu yang bekerja diluar rumah dapat terus
memberikan ASI kepada anaknya dengan memerah dan menyusui selama jam
semakin tinggi jika ibu tidak bekerja. Hal tersebut karena ibu yang tidak bekerja
dapat memberikan ASI secara optimal tanpa dibatasi oleh waktu dan kesibukan.
resiko untuk tidak memberikan ASI eksklusif pada ibu yang kembali bekerja
adalah 14 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja dan
penelitian Setegn ( 2012 ) yang menyatakan bahwa ibu yang tidak bekerja lima
kali lebih mungkin memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan ibu yang
hubungan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi saat
usia 0-6 bulan. Dari 28 ibu bekerja hanya 4 ( 14,3% ) yang memberikan ASI
eksklusif pada bayinya sedangkan pada 12 ibu yang tidak bekerja, 9 (75%)
(attachment) maupun posisinya. Pada umumnya ibu akan trampil dan menyusui
menjadi mantap setelah beberapa hari sampai minggu. Produksi ASI akan
meningkat segera setelah lahir sampai usia 4 sampai 6 minggu dan setelah itu
produksinya akan menetap. Produksi ASI pada hari pertama dan kedua sangat
sedikit tetapi akan meningkat menjadi ± 500 mL pada hari ke-5, 600 sampai 690
mL pada minggu kedua, dan kurang lebih 750 mL pada bulan ke-3 sampai ke-5.
Produksi ASI ini akan menyesuaikan kebutuhan bayi (on demand). Jika saat itu
bayi mendapat tambahan makanan dari luar (misalnya susu formula), maka
kebutuhan bayi akan ASI berkurang dan berakibat produksi ASI akan turun. ASI
sebanyak 750-1000 mL/ hari menghasilkan energi 500-700 kkal/hari, yaitu setara
dengan energi yang diperlukan bayi dengan berat badan 5-6 kg.
kolostrum pada payudara ibu hamil. Setelah persalinan, apabila bayi mulai
menghisap payudara, maka produksi ASI bertambah secara cepat. Dalam kondisi
normal ASI diproduksi sebanyak 10- 100 cc pada hari- hari pertama. Produksi
ASI menjadi konstan setelah hari ke 10 sampai hari ke 14. Bayi yang sehat akan
mengkonsumsi sebanyak 700- 800 cc ASI perhari, namun kadang- kadang ada
yang mengkonsumsi kurang dari 600 cc / bahkan hampir 1 liter / hari dan tetap
menunjukkan tingkat pertumbuhan yang sama (Depkes RI, 2001:16). ASI dalam
jumlah cukup merupakan makanan terbaik dan dapat memenuhi kebutuhan gizi
bayi selama enam bulan pertama. Sesudah umur enam bulan, bayi memerlukan
seluruhnya dapat dipenuhi oleh ASI. Bila ibu dan bayi sehat, ASI hendaknya
secepatnya diberikan ASI yang diproduksi pada 1-5 hari pertama dinamakan
dan mineral serta vitamin A. Pemberian ASI tidak dibatasi dan dapat diberikan
bayi baru lahir. Kelompok I bayi dilakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) 25-120
menit setelah lahir dan skin-to-skin contact, bayi tidak memakai baju, dan setelah
itu dilakukan rawat gabung, bayi dan ibu dalam 1 kamar sehingga bayi menyusui
dilakukan rawat gabung. Kelompok III tidak dilakukan IMD dan tidak dilakukan
rawat gabung. Kelompok IV tidak dilakukan IMD tetapi dilakukan rawat gabung.
Tampak bahwa rerata volume ASI terbanyak adalah pada kelompok IMD skin-to-
skin contact dan dilakukan rawat gabung sehingga bayi dapat menyusu on-
demand. Rerata volume ASI adalah 300 ml/hari pada multipara (ibu yang
melahirkan kedua kali atau lebih) dan 250 ml untuk primipara (ibu yang
melahirkan pertama kali). Sedangkan kelompok III yang tidak dilakukan IMD dan
Penelitian lain pada 71 bayi usia 1-6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif
dan demand dengan dilakukan penimbangan berat badan setiap kali menyusu
3. Produksi ASI setiap kali menyusui adalah 90-120 mL/ kali, yang dihasilkan 2
payudara
4. Pada umumnya bayi akan menyusu pada payudara pertama sebanyak 75 mL
5. Rata-rata frekuensi menyusui malam hari (jam 22 sampai 4 pagi) adalah 1-3
kali.
ASI, terutama pada bulan pertama. Setelah bulan pertama tanda kecukupan ASI
lebih tergambar melalui perubahan berat badan bayi. Tanda bahwa bayi mendapat
7. Produksi ASI akan berlimpah pada hari ke-2 sampai ke-4 setelah melahirkan,
nampak dengan payudara bertambah besar, berat, lebih hangat dan seringkali
8. Bayi menyusu 8-12 kali sehari, dengan pelekatan yang benar pada setiap
payudara dan menghisap secara teratur selama minimal 10 menit pada setiap
payudara.
9. Bayi akan tampak puas setelah menyusu dan seringkali tertidur pada saat
sendok makan, tidak hanya berupa noda membekas pada popok bayi, pada
bayi usia 4 hari sampai 4 minggu. Sering ditemukan bayi yang BAB setiap
hitam seperti ter), atau transisi antara hijau kecoklatan, mungkin ini
12. Puting payudara akan terasa sedikit sakit pada hari-hari pertama menyusui.
Apabila sakit ini bertambah dan menetap setelah 5-7 hari, lebih-lebih apabila
disertai dengan lecet, hal ini merupakan tanda bahwa bayi tidak melekat
membetulkan posisi dan pelekatan bayi maka hal ini akan menurunkan
produksi ASI
13. Berat badan bayi tidak turun lebih dari 10% dibanding berat lahir
Tantangan dalam menyusui hal buruk salah satunya adalah bayi kekurangan
ASI. Masalah ini bisa terjadi jika produk asi berkurang ataupun Bayi belum
menyusui dengan sempurna karena itu sangat untuk memahami dan mengetahui
1. Berat Menurun
Bayi yang mendapat ASI eksklusif akan kembali ke berat lahir paling tidak
pada usia 2 minggu, dan tumbuh sesuai atau bahkan di atas grafik sampai usia 3
bulan Penurunan berat badan bayi selama 2 minggu pertama kehidupan tidak
boleh melebihi 10%. Bayi yang lahir dengan berat rendah lebih lambat kembali ke
berat lahir dibandingkan bayi dengan berat lahir normal, yang dapat lebih jelas
Apabila memakai grafik pada KMS yang biasa dipakai, bayi yang mendapat
ASI eksklusif akan tumbuh lebih lambat sebelum usia 4 sampai 6 bulan. Bayi
yang mendapat susu formula akan tumbuh lebih cepat setelah 6 bulan, dan
didapatkan bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif selama 4 bulan (saat itu
batasan ASI eksklusif adalah 4 bulan), pada usia 8-11 bulan, mempunyai rerata
berat badan, panjang badan dan lingkar lengan atas lebih rendah dibanding yang
dilakukan seminggu yang lalu. Selain itu juga ada yang disebut dengan status
Menurut Imaniah ( 2013), ibu bekerja adalah seorang ibu yang melakukan
aktifitas bukan di rumah dalam rangka mendapatkan tambahan nafkah serta agar
dapat mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dan dapat membangun hubungan sosial
di lingkungan bekerjanya.
berguna agar ibu tetap merasa aman dan terlindungi dalam memberikan ASI
tentang Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif Pasal 30 ayat 1 dan 2 yang mengatur
bahwa tempat kerja dan sarana umum harus mendukung program ASI ekslusif
dan menyediakan fasilitas khusus untuk menyusui dan atau memerah ASI, jika
tidak makan akan dikenakan sanksi. Tidak hanya itu saja pasal 34 juga mengatur
bahwa pengurus kerja wajib memberikan kesempatan pada ibu bekerja untuk
memberikan ASI eksklusif atau memerah ASI selama waktu kerja ditempat kerja ,
1. PNS
PNS adalah mereka yang telah memenuhi syarat yang ditentukan dalam
berwenang dan diserahi tugas jabatan negeri atau tugas negara yang ditetapkan
dimaksud dengan kewajiban untuk “masuk kerja dan menaati ketentuan jam
kerja” adalah setiap PNS wajib datang, melaksanakan tugas, dan pulang sesuai
ketentuan jam kerja serta tidak berada di tempat umum bukan karena dinas.
kumulatif dan dikonversi 7 ½ (tujuh setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak
masuk kerja.
a. Hari Senin sampai dengan hari Kamis Pukul 07. 30-16.00 WIB.
untuk menyusui bayinya atau bisa juga membawa bayinya dan menyusui di ruang
pojok laktasi yang sudah disediakan di tempat kerja sedangkan untuk ibu yang
bekerja sebagai swasta hampir tidak ada kesempatan pulang kerumah sebentar
untuk menyusui bayinya atau jarang sekali membawa bayinya ke kantor dan tidak
semua kantor menyediakan ruang pojok laktasi, hal ini karena ibu yang bekerja
sebagai swasta biasanya akan bekerja tanpa berhenti dari jam 7 pagi sampai jam
15 atau jam 16 dan hanya istirahat pada siang hari yg lamanya maksimal adalah 1
jam.
Sudah ditetapkan dalam PPRI No 33 tahun 2012 Pasal 30, 31 dan 32 yang
pemerintah daerah dan swasta ) dan tempat sarana umum ( hotel, terminal,
bandara dll ) harus menyediakan fasilitas khusus untuk menyusui dan/atau
2. Pekerjaan Swasta
Mereka yang berkerja di luar rumah dengan waktu bekerja lebih lama yaitu
lebih dari 7 jam dan tidak bisa pulang ke rumah selama waktu istirahat kerja
melaksanakan ketentuan jam kerja. Ketentuan jam kerja ini telah diatur dalam 2
1. 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari
2. 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari
siang hari / malam hari jam kerja bagi pekerja di sektor swasta.