Makalah PPKN
Makalah PPKN
Disusun oleh:
Nama:Galang Yogi Saputra
Kelas :X 12 IPS
Absen:11
Kata pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Mahasempurna,yang telah
melimpahkan kekuatan dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah ini
dapat kami selesaikan tanpa kendala yang berarti. Tidak lupa terima kasih kami
ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan,bantuan
maupun masukan.
Maakalah ini disusun berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar
dengan memperlihatkab kejelasan dan kesantunan berbahasa. Materi dan
tugas/kegiatan dalam makalah ini mengaci pada pengetahuan dan
keterampilan yang telah ditetapkan demi tercapainya tujuan belajar.
Semoga buku ini dapat diterima dan memberikan manfaat yang besar serta
dapat menjadi sarana belajar yang utama.
Demikian kata pengantar dari saya bila ada salah kata mohin dimaafkan
Terimakasih....
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh...
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................3
Bab 1 Nilai-Nilai pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan
pemerintahan negara.....................................................................................4
A.Sistem pembagian kekuasaan
Negara Republik Indonesia................................................................................5
B. Kedudukan dan Fungsi kementerian dan lembaga
Pemerintah Non Kementrian............................................................................6
C. Nilai-Nilai pancasila dalam
Penyelenggaraan pemerintahan........................................................................7
Bab 2 Ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara...........................................9
A. Wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.......................................................................................9
B. Kedudukan Warga Negara dan
Penduduk Indonesia....................................................................................9
C. Kemerdekaan Beragama dan
Berkepercayaan di Indonesia......................................................................10
D. Sistem Pertahanan dan Keamanan
Negara Republik Indonesia.........................................................................10
Bab 3 Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara Menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945...................................................................................................10
A. Suprastruktur dan Infrastruktur
Politik..........................................................................................................10
B. Lembaga-Lembaga Negara Menurut
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945..................................................................11
C. Tata kelola pemerintahan yang Baik
(Good Governance).....................................................................................12
D. Partisipasi Warga Negara dalam sistem
Politik di Indonesia......................................................................................13
Bab 4 Hubungan Struktural dan Fungsional Pemerintah
Pusat dan Daerah.........................................................................................14
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam
Konteks NKRI................................................................................................14
B. Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat.....................................................17
C. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah..................................................18
D. Hubungan Struktural dan Fungsional Pemerintah
Pusat dan Daerah.........................................................................................21
BAB I
A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia
Sistem pemerintahan Indonesia tidak menganut sistem
negara manapun. Sistem pemerintahan Indonesia memiliki sistem khas
menurut kepribadian bangsa Indonesia
1.Macam-Macam Kekuasaan Negara
Negara adalah suatu organisasi yang meliputi wilayah,
sejumlah rakyat,dan mempunyai kekuasaan berdaulat. Kekuasaan
adalah hak dan
kewenangan serta tabggung jawab untuk mengelola tugas tertentu.
Macam-macam kekuasaan menurut pendapat para ahli sebagai berikut.
a.John Locke
John Locke beranggapan bahwa kekuasaan negara harus dibagi
dalam tiga kekuasaan yang terpisah-pisah. Kekuasaan negara menurut
John Locke sebagai berikut.
1) Kekuasaan legislatif adalah kekuasaan membuat peraturan dan
undang undang.
2) Kekuasaan eksekutif adalah kekuasaan melaksanakan undang-undang
dan didalamnya termasuk kekuasaan mengadili (menurut John
Lock,mengadili termasuk dalam pelaksanaan undang-undang).
3) Kekuasaan federatif adalah kekuasaan yang meliputi segala tindakan
untuk menjaga keamanan negara dalam hubungan dengan negara
lain,seperti membuat aliansi (hubungan luar negeri)
b.Montesquie
Monhtesquie mengemukakan bahwa kekuasaan negara dibagi
dalam tiga kekuasaan yang terpisah-pisah yaitu sebagai berikut.
1) Kekuasaan legislatif adalah kekuasaan membentuk undang-undang.
2) Kekuasaan eksekutif adalah kekuasaan menjalankan undang-undang.
3) Kekuasaan yudikatif adalah kekuasaan mengadili pelanggaran
undang-undang.
Menurut Montesquie,ketiga kekuasaan tersebut harus terpisah satu
sama lain,baik mengenai tugasmaulun perlengkapan nya.
2.Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia
Mekanisme pembagian kekuasaan di Indonesia diatur sepenuhnya di dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahub 1945.
a.Pembagian Kekuasaan secara Horizontal
Pembagian kekuasaan secara horizontal adalah pembagian kekuasaan
menurut pembedaan fungsi lembaga-lembaga tertentu (legislatif, eksekutif,dan
yudikatif). Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945,secara horizontal pembagian kekuasaan negara dilakukan pada tingkatan
pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah.
1) Kekuasaan konstitutif,yaitu kekuasaab untuk mengubah dan menetapkab
Undang-Undang Dasar yang dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.
2) Kekuasaab eksekutif,yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan
penyelenggaraan pemerintahan negara yang dipegang oleh presiden.
3) Kekuasaan legislatif,yaitu kekuasaab untuk membentuk undang-undang yang
dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
4) Kekuasaab yudikatif atau disebut kekuasaab kehakimab,yaitu kekuasaan untuk
menyelenggarakab peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan yang
dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi.
5) Kekuasaan eksaminatif/inspektif,yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan dab tanggung jawab tentang
keuangan negara yang dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
6) Kekuasaan moneter,yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter,mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,serya
memelihara kesetabilan nilai rupiah yang dijalankan oleh Bank Indonesia.
Pembagian kekuasaan negara secara horizontal dalam tugas dan wewenang
nya saling terpisah dan mandiri. Artinya,tidak saling mencampuradukkab dalam
keputusannya.
b.Pembagian Kekuasaan secara Vertikal
Pembagian kekuasaan secara vertikal l,yaitu pembagian kekuasaan antara
beberapa tingkatan pemerintahan. Dalam pemerintahan Indonesia,hal tersebut
dilaksanakan antara hubungan pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah.
Pembagian kekuasaan secara vertikal muncul sebagai akibat diterapkannya
asas desentralisasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Lembaga-Lembaga Negara sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Lembaga-lembaga negara di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai berikut.
a. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) merupakan lembaga tingginegara di
Indonesia.
b. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan lembaga negara yang berfungsi
sebagai penyalur aspirasi rakyat yang berkedudukan di tingkat pusat.
c. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) merupakab lembaga perwakilan daerah yang
berkedudukan sebagai lembaga negara.
d. Presiden merupakab lembaga negara yang memegang kekuasaan
eksekutif,artinya Presiden mempunyai kekuasaab untum menjalankan
pemerintahan.
e. Mahkamah Agung adakah lembaga negara yang memegang kekuasaab
kehakiman yang merdeka dan bebas dari campur tangan kekuasaan lainnya.
f. Mahkamah konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang
melaksanakan tugas di bidang kekuasaan kehakiman sesuai dengan amanat
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
g. Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan
hakim agung.
h. Badan Pemeriksa keuangan (BPK) merupakan lembaga negara yang bebas dan
mandiri,artinya pelaksanaan tugas badan ini tidak dicampuri atau
dipengaruhi,baik oleh lembaga,badan negara, masyarakat, maupun
perseorangan
BAB III
A.Suprastruktur dan infrastruktur politik
1.Suprastruktur politik
Suprastruktur politik adalah struktur politik pemerintahan yang
berkaitan dengan lembaga-lembaga negara yang ada serta hubungan
kekuasaan antara lembaga satu dengan lainnya. Suprastruktur suatu negara
dapat diketahui dari Undang-Undang Dasar dan peraturan perundangan
lainnya. Bagi negara Republik Indonesia, suprastruktur politik dilaksanakan
berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Suprastruktur politik menurut sistem ketatanegaraan Republik
Indonesia yang berdasarkan pada Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 adalah Presiden, MPR, DPR, DPD, BPK, Mahkamah
Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial. Suprastruktur politik
bertugas dalam menjalankan output sistem politik.
2.Infrastruktur politik
Infrastruktur politik adalah suasana kehidupan politik rakyat yang
berhubungan dengan kehidupan lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam
kegiatannya dapat memengaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap kebijakan lembaga-lembaga kenegaraan dalam menjalankan fungsi
serta kekuasaannya masing masing untuk menyalurkan aspirasi dan
kepentingan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.
Infrastruktur politik sering disebut sebagai bangunan bawah, atau mesin politik
informal atau mesin politik masyarakat yang terdiri atas berbagai kelompok
yang dibentuk atas dasar kesamaan sosial, ekonomi, kesamaan tujuan, serta
kesamaan lainnya.
BAB IV
A.Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam konteks NKRI
C. Provinsi aceh
Aceh merupakan kesatuan masyarakat hukum yang bersifat istimewa da
diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dalam sistem dan prinsip negara
kesatuan republik Indonesia.
b.Sekretaria DPRD
Sekretariat DPRD dipimpin oleh sekretaris DPRD Sekretaris DPRD mempunyai
tugas sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan
2) Menyelenggarakan administrasi keuangan.
3) Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD
4) Menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD
Dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan kebutuhan.
d.Dinas
Dinas dipimpin oleh seorang kepala. Kepala dinas mempunyai tugas membantu
kepala daerah melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah. Kepala dinas dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.
e.Badan
Badan dipimpin oleh seorang kepala. Kepala badan mempunyai tugas
membantu kepala daerah melaksanakan fungsi penunjang urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Kepala badan dalam
melaksanakan tugasnya ber tanggung jawab kepada kepala daerah melalui
sekretaris daerah.
f.Kecamatan
Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala kecamatan yang disebut camat yang
ber ada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui
sekretaris daerah.
7.Keuangan Daerah
Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan berjalan dengan
optimal apabila diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang
cukup kepada daerah. Semua sumber keuangan yang melekat pada setiap
urusan pemerintah yang diserahkan kepada daerah menjadi sumber keuangan
daerah. Menurut UU No.23 Tahun 2014 Pasal 285, sumber pendapatan daerah
terdiri atas sebagai berikut:
a. Pendapatan asli daerah (PAD)
b. Pendapatan asli daerah ini berasal hasil lajak daerah,hasil retribusi
daerah,hasil pengelolaan kekayaan daerah yang di pisahkan, jasa, dan
lain lain PAD yang sah.
c. Pendapatan transfer