Disusun Oleh :
c) Halusinasi penghidu
Ditandai dengan adanya bau busuk, amis, dan bau yang menjijikan
seperti : darah, urine atau feses. Kadang-kdang terhirup bau harum,
biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan dimensia.
d) Halusinasi peraba
Ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang
terlihat. Contoh : merasakan senasasi listrik datang dari tanah, benda
mati atau orang lain.
e) Halusinasi pengecap
Ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan menjijikan
f) Halusinasi sinestetik
g) Ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir melalui
vena atau arteri, makanana dicerna atau pembentukan urine.
d. Fase halusinasi
a. Comforting
Klien mengalami perasaan mendalam seperti ansietas sedang, kesepian,
rasa bersalah dan takut serta mencoba untuk berfokus pada pikiran yang
menyenangkan untuk meredakan ansietas. Di sini klien tersenyum atau
tertawa yang tidak sesuai, menggerakkan lidah tanpa suara, pergerakan
mata yang cepat, diam dan asyik.
b. Condemning
Pada ansietas berat pengalaman sensori menjijikkan dan menakutkan.
Klien mulai lepas kendali dan mungkin mencoba untuk mengambil
jarak dirinya dengan sumber yang dipersepsikan. Disini terjadi
peningkatan tanda-tanda sistem saraf otonom akibat ansietas seperti
peningkatan tanda-tanda vital (denyut jantung, pernapasan dan tekanan
darah), asyik dengan pengalaman sensori dan kehilangan kemampuan
untuk membedakan halusinasi dengan realita.
c. Controling
Pada ansietas berat, klien berhenti menghentikan perlawanan terhadap
halusinasi dan menyerah pada halusinasi tersebut. Di sini klien sukar
berhubungan dengan orang lain, berkeringat, tremor, tidak mampu
mematuhi perintah dari orang lain dan berada dalam kondisi yang
sangat menegangkan terutama jika akan berhubungan dengan orang lain
d. Consquering
Terjadi pada panik Pengalaman sensori menjadi mengancam jika klien
mengikuti perintah halusinasi. Di sini terjadi perilaku kekerasan,
agitasi, menarik diri, tidak mampu berespon terhadap perintah yang
kompleks dan tidak mampu berespon lebih dari 1 orang. Kondisi klien
sangat membahayakan.
1.
2.
3.
4.
5. dst.
F. PENGORGANISASIAN
1. WAKTU PELAKSANAAN
Hari : Sabtu
Tanggal : 14 Mei 2022
Waktu : Pukul 09.00-09.30
Lama kegiatan : 30 menit
Tempat : Aula ruang Nakula
2. TERAPIS
a. Leader (Wiwit Arif Hidayat )
Tugas
1. Mencatat serta mengamati respon klien (di catat dalam format yang
tersedia)
2. Mengawasi jalannya terapi aktifitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan
3. METODE
Diskusi, tanya jawab dan dinamika kelompok
Keterangan :
: Leader
: Fasilitator
: Klien
: Observer
6. PERSIAPAN ANTISIPASI
G. PELAKSANAAN
a. PERSIAPAN
1. Mempersiapkan therapis
2. Memepersiapkan tempat
3. Mempersiapkan alat
4. Mempersiapkan klien
b. ORIENTASI (5 menit)
1. Dibuka dengan salam
2. Perkenalan
3. Berdoa
4. Menjelaskan tujuan
5. Penyampaian tata tertib :
1) Mengikuti arahan leader
2) Mengikuti therapi dari awal sampai akhir
3) Minta ijin jika hendak meninggalkan ruangan untuk BAK
c. KERJA (15 menit)
1. Membagi klien menjadi 2 kelompok masing-masing 3 orang
2. Menunjuk ketua dalam setiap kelompok
3. Setiap kelompok menyelesaikan tugas menggambar dan mewarnai
dengan tema pemandangan secara bergantian, anggota satu
menggambar selama 2 menit dilanjutkan dengan anggota yang lain, dan
ketika mewarnai dilakukan secara bersama-sama.
4. Proses menggambar dan mewarnai dilakukan selama 15menit.
5. Ketua kelompok mempresentasikan tugas yang telah dilaksanakan,
didampingi oleh fasilitatormasing-masing.
6. Leader menyimpulkan tentang manfaat kegiatan yang
telahdilaksanakan.
7. Leader mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol
halusinasi.
H. EVALUASI
1. Proses
NO Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5 6
Klien menjawab
1 √ √ √ √ √ √
salam
Klien melakukan
2 √ √ √ √ √ √
perkenalan
Klien berdoa
3 sebelum dan sesudah √ √ √ √ √ √
kegiatan TAK
4 Klien menggambar √ √ √ √ √ √
Klien melakukan SP
5 √ √ √ √ √ √
1 Halusinasi
Mengikuti kegiatan
6 dari awal sampai √ √ √ √ √ √
akhir
2. Hasil
NO Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5 6
Klien mampu mengidentifikasi
1 √ √ √ √ √ √
masalah
Klien dapat berlatih mematuhi
2 √ √ √ √ √ √
peraturan
Kusumawati, F dan Yudi Hartono, 2012. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta :
Salemba Medika
Riyadi, S dan Teguh Purwanto. 2013. Asuhan Keperawatan Jiwa. Edisi Yogyakarta
: Graham Ilmu
Riyadi, S dan Teguh Purwanto. 2013. Asuhan Keperawatan Jiwa. Edisi Yogyakarta
: Graham Ilmu