Anda di halaman 1dari 39
MODUL NEUROLOGI 1 KEPANITERAAN UMUM FKUB eS c | NEUROLOGI 1 - CR juoul 1.1. Kesadaran (GCS) WN oo Seteiah menyelesaikan tugas modul net ~mahasiswa | ING | trompu melaukan pemerieaan Song! b+ manaious crave | derajat kesadaran (GCS) secara mandiri. | 1. Overview Kesadaran (Anatomi, Kualitas dan ~ DA | Kuantitas) JELVARAN | 2. Demo Pemeriksaan derajat kesadaran (GCS) | 3. Latinan antar teman a Gambar tentang anatori kesadaren 1 ANTU Gambar pemeriksaan kesadaran | Tempat tidur Pasien Sbuah w i | Kesadaran (counciousness) atas dua yaitu kualitas dan ‘ R kuantitas kesadaran. Pusatkualitas kesadaramterletak di kortek =! \KANG | serebrum bi hemisfer sedangkan(kvantitas Kesadaranyerletak ai 1 ARAS (ascending reticuler activating system) di Diencefalon dan Vbatang otak. | rene RTE! 1a, Persepsi 2. ' bp, Cipta atau days pikir termasuk proses pikir, penaleran, penilaian, pertimbangan dan keputusen. ‘Afek dan emosi Nafsu atau kemauan Kepribadian Psikomotor mpeo | sebagian besar pemeriksaan kualitas kesadaran akan diberikan pada modul Psikiatri Sebagian kecil di neurologi misal pemeriksaan Afasia, Agnosie, | praksia, Amnesia, Akalkulia dsb \ | pfasia dan MMSE ( Mini Mental Status ) diberikan di modul neurologt 2. ' Pemeriksaar(Kuantitas Kesadargiperiksa dengan GCS (Glasgow ° | Coma Scale). Kesadaran diperiksa dengan GCS (Glasgow JSEDUR T Pemeriksaan Kuantitas in urutan sebagai berikut : | Coma Scale), pemeriksaan dengat ce) inspeksi pembukaan celah mata penderita apakan membuka spontan atau tidak. 2. Bila mata pasien tidak membuka, memerinteh penderita __ Scanned with CamScanner er — T membuka mata dengan suara. 3. Bila mata pasien tidak membuka , merangsar~, nyeri dengan merjepit kuku jari, supraorbita atau di sternum, Inpro orlxta, porpilla | 4, Penilaian skor mata (eye) dengan nilai 1-4 mammae 4: membuka spontan 3: membuka dengan perintah suara caga tanpor sentuhan 2: membuka dengan rangsang nyeri tidak ada respon mata ass akan crientasi terhadap orang, waktu dan tempat , pethatikan ucapan penderita apakah lancar atau sesual dengan | pertanyaannya. | 6. Bila tidak ada suara yang keluar, merangsang penderita dengan | nyeri di di kuku, supraarbita atau di sternum. 7. Penilaian bicara (verbal) dengan nilai 1-5 | 5 : orientasi waktu, orang dan tempat balk dan lancar big, cuma | Foto, + nyambuNg | 4: disorientasi atau bingung Gawaban | tidak berhubungan) | 3 :nanya bisa membuat satu kata, tidak | bisa membuat kalimat (inappropiate | ord) anya eervpa oka don ga nysi | hanya ada Suara tanpa arti i | mnleurg (incomprehensive sound) 1 tidak ada respon suara inspeksi gerakan atau posisi ekstremitas penderita. 9. Memerintahkan penderita untuk menggerakian anggota (tang: | dan kaki) baik verbal atau nonverbal. 10.Bila tidak bisa, merangsang nyeri pada kuku penderita, that | apakah ada gerakan melokalisasi nyeri, menarik ekstremtas, |. osisi decorticate, pasisi cecerebrate, 11.Penilaian motor = 6 6: bisa dipe“r en atau non versal (obey) lous sesvat Agr perlntal Surv genggam “tangony jan Scanned with CamScanner isa mengetahui asal rangsangan (/ocalices) Oe rrenghindar rangsangan (withdraws) nov bed, + abnormal posisi flexi (decorticate) + abnormal posisi ekstensi (decerebate) » tidak ada respon motorik ois Hrwaw 13, Cara menyebut atau menulis GCS dengan menyebut Nilai skor Mata, Verbal dan Motorik , misalnya + | GCS: 456, 111, 214, 113 dsb fs | Tetampir dibaweh a 1. dr. Shahdevi NK, Sp.S TR 2. dr. Eko Ari Setijon, Sp.S ! ‘UTUR 3. dr. Masruroh Rahayu, MKes \4, dr. MDalhar, Sp.S(K) | 5. dr. Si Budhi Rianawati, Sp.S a Fees | ‘Talley NJ, O'Connor S, A Systemic Guide to Physical Diagnosis, Ctra Examination, 4" Edition, APAC Publishers, Singapore, 01. |2.Pentiand B, Stathay 1 the Eye, Macleod’s 2005, fn P, Olson J, The Nervous System Including Clinical Examination, Eleventh Edition, Elsevier, |3.Campbeti www, Dedong’s The Neurolog Examination, 6" Edition, «a pbiteott Wiliams & Wilkins, 2005, "yen Jones JR, Netter’s Neurology International Stude: Bi ‘in, ICON Learning Systems , 2005. oneey KW, Ian Bone, Neurology and Neurosurgery Illustrated, P mer ivingstone, 2004, | “pale? Sidarta, Neurologi Klinis dalam Praktek Umum, Dian Rakyat, Jakarta,’ 199 1, 1999 Mone tGbing SM, Neuroloat Klinik, Pemeriksaan Fisik dan ntal, gt Edition, FKUI, 2006. Scanned with CamScanner MODUL NEUROLOGI 1 KEPANITERAAN UMUM FKUB 1 sail uO cetelah’ menyel sane panerisan ok Kad, Buca ener (0 Kemig, Brest Teno gave |, Grudzinski (IIT) dan Brudzinski (IV) secara mandir, Pac pemeriksaan Tanda Meningeal i peLWA | Latinan antar teman fempat tdur Pasien 4 buah at Audiovisual (LCD) CD Power Point pemerisaan Tanda Meningeal = Tempat tidur Sbuah : etolwi pe} cel Ofate/ meni ode Tyvon: Y mergetolwi pel seloput ohaik/meningen ado, rane, z gipptau tanda rengsang meningeal timbul bila ada rangsangan akan | pada Treningen, balk di otak atau medula spinalis, Meningeal sign muncul akibat keradangan atau rangsangan meningen pada kelainan seperti |_ meningitis dan Stroke SAK (Subarachnoid Hemorrhage). Pemeriksaan tanda meningeal terdiri dari kaku kuduk, Kernig, Srudzinski 1 | sid, ‘Ada tanda kekakuan leher yang bukan meningeal sign yaitu pada tetanus, | | sepsis, abses retrofaringeal, artritis servikal atau, tipoid fever, parkinson | tahap lanjut, Pada kasus ini terdapat kekakuan atau tahanan leher ke segala arah, bila keku kuduk murni tahanan hanya pada fleksi dagu. i Fg enc poe, jig — tvovl dopond mechonit _ | DUR Pemeriksaan Kaku kuduif dan Tanda G@rudzinski Y(leher) : | Mempersilahken penderita berbaring terlentang di tempat tidur, kedua tangan dan kedua tungkai diluruskan , Kemuudian ambil bantal bila adaZonpette bent) 2. Memutar kepala penderita ke samping kanan kiri serta menoleh ke | . kenan ki apakah ada tahanan._,Tolely Karon KR» Flexi lateral fonan Kini |. Nemegang kepala belakang penderita dengan tangan kiri dan tangan ‘anan, kemudian mem-fieksikan kepala - dagu penderita ke ara stemmumy dada penderita apakah ada tahanan atau nyeri di leher, normal |g, 2290 dapat menyentuh dada, ‘sepy” Merentukan kaku_kuduk pasitip yaitu bila dagu tidak menyentuh dada | DUR atau dad: eu dada terangkat cisebut rage aukan tes Bruczinski { positf, yaitu saat bersamaan pemeriksaan ; kuduk terlihat gerakan fleksi sejenak pada tungkai bawah. Scanned with CamScanner fehkan penderita berbaring terlentang ci tempat tidur, kedua tangan dan kedua tungkai_ diluruskan , kemudian ambil bantal bila ada. 7. Memfieksikan paha pada sendi panggul dan lutut 90°, ekstensikan tungkal bawah pada sendi lutut, normal lebih dari 135°, 8, Menentukan Tanda Kernig positip bila ada tahanan atau nyeri dan sudut | tidak mencapai 1351 q Homnstrino, Tanda@rudzinski 1(tungkai) : 9, Mempersilankan penderita berbaring terlentang di tempat tidur, kedua tangan dan kedua tungkai_diluruskan , kemudian embil bantal bila ada. 10, Memfleksikan salah satu tungkai lurus pada sendi panggul maksimal, 11, Menentukan tanda Brudzinski tungkai (II) positif, yaitu terlihat adanya fleksi tungkai kontralatera! (yang tidak mengalami parese). = Znderita berbaring terlentang di tempat tidur, Kedua | Ey 3 ruskan bantal bila ada. toptito ‘gan dan kedu diluruskan , kemudian ambi 2 ot edu dua tangan pemeriksa. 1 be Menekan kedua pci/inirsiovbita pasien dengan ki 95 hong 14. Menentukan tanca Brudzinski IL positif, yaitu terlihat kedua lengan, Scanned with CamScanner kotas Itornea = keonjghva 4 = orbicvlani _|menup ah lorie oy pons j Reflek Kor - . corr nytlet Seabury optalyaius 0: Anyemnines Sebel (sig Jarum bundel pada daerah dermatome ‘aksilaris), V3 (Mandibularis). .1n Jarum bundel pada daerah dermatome | sileris), V3 (Mandibularis). =H Seiisoris tipe Perifer dan tipe sentral Scanned with CamScanner eeKusT & ast Dermatome Central Dermatome (Nucleus N.V), ifer NV vee AcLesi Pons Onion skin wbabas mylve Co B, Lesi Medulla Oblongata Terlampir dibawah AAR STRUKTUR RENT | 1. Talley NJ, O'Connor S, A Systemic Gi Mental, 9" Edition, FKUI, 2006. 1. dr. Shahdevi NK, Sp.S r. Eko Arisetijono, Sp.S 3.dr, Masruroh Rahayu, MKes | Clinical Examination, 4” Edition, APAC Publishers, Singapore, 2001. Pentiand B, Statham P, Olson J, The Nervous System Including the Eye, Macieod's Clinical Examination, Eleventh Edition, Elsevier, 2005. 3. Campbell WW, DeJong’s The Neurologic Examination, 6” Edition, Lippincott Wiliams & Wilkins, 2005. 4. HRoyden Jones JR, Netter’s Neurology International Student Editioin, ICON Learning Systems , 2005. 5. Lindsay KW, Ian Bone, Neurology and Neurosurgery lustrated, Churchil Livingstone, 2004, 6. Priguna Sidarta, Neuroiogi Kiinis daiam Praktex umum, Dian Rakyat, Jakarta, 1999 Lumbantobing SM, Neurclogi Klinik, Pemeriksaan Fisik dan — —4 fe to Physical Diagnosis, lrosa tba!) Scanned with CamScanner |L NEUROLOGI 1 a _ ee -jyeuroLost 3 lesaikan VII) KEPANITERAAN UMUM FKUB tugas modul 1.5, mahasiswa mampu | iksaan motorikN.VII, Sgareaeel ukan parese N.VIL UMN atau LMN secara mand smeriksaan N.VII ihan antar teman. ‘Audiovisual (LCD) Point pemeriksaan N.VIT N. VII secara ga! .. motor neuron) dan ila nukleus N. VIE di Taenggu, dengan gejala kelumpuhan waj2h s E han tipe. sering disertai Ageusia Hiperacusis, gangquan lakrimasi |:Setoston —___— persifat motorik wajah, viscerosens kecut (sensoris 2/3 depan lidahy untuk otot m.Stapeideus di ris besar dibegi menjadi dua yeitu : LMN (lower motor neuron). daerah pons sampai Jeng 7 nagolowral fercen dahi, lipatan sudut_mul asimetri (merot) ata! . Menyuruh penderi mata sekuat-kuatnys giginya. Bandingkan atau kelumpuhan. Menyuruh penderita menu! buka dengan tangan keadaan tidak bisa mer y y n saat mel mos terlihé tanda Bell positip ., Menanyakan acai manis, asin, asam /, Keadaan tidak bisa mengecaI apa ada keadaan 4, Memperhatikat —_—_—_— revoToN allt rid. \ ‘ata, sudut mata den | kelopak mi ut. Bancingkan Kiri 1u kelumpuhan. ita mm fa, meringis, J angkat alis, menutUP | engeryitkan dahi dan memperlihatkan kiri dan kanan apé tum pemeriksa. nya gangguan (N.VI1) dan pahit \p rasa disebut hiperakusis, 7, Memeriksa adanya kedua telinga pasien, ges® to leo 7 _ Sol ata sekuat-kuatn! ‘Apakah ada kelumpu st talmws, sebut feagereul avi) t-kuatnya, dengan snutup mata di nutup mata sekuel ‘at bola mata berputar 2/3 depan lida den setiap kan stetoskt i 3p pertanarr@neny »piperacusis", mener" bran ert A erin Apert Scanned with CamScanner Sx: Lew kine [ Scanned with CamScanner 7 [NEUROLOGI 1 MODUL NEUROLOGI 1 KEPANITERAAN UMUM FKUB oe oT juDUL__| 1.6. Nervus VIII Auditori dan Vestibular 3 sti tar | {sul = dl ie Setelah _menyelesaikan tugas modul 1.6. mahasisns-Taocor{ = 6. Su | eanviNG melakukan pemeriksaan Tes Bisik, Tes ‘Schwrabah, tes inne ee OBJECTIVE Weber, menentukan adanya Tuli konduksi atau Tuli Persepsi, Tes Romberg, Tes jalan Tandem, menentukan tystagmus’ secers mandiri. . ETODA 1, Demo video Pemeriksaan N.VIIT | PEMBELAJARAN | 2. Latihan antar teman (LCD) ~~ ~ @ Power Point pemeriksaan NVIII AATBANTU | | Garpu tala frekuensi 128 dan 512 Hz masing2 5 buah : WAKTU | — | Saraf ini terdini atas saraf cochiearis yang mengurus pendengaran UATAR dan sasaf_vestibular yang mengurus keseimbangan. Gangguan BELAKANG pada(saraf cochlea pat menyebabkan tuli, tinnitus. Tuli akibat | kelainan mulai meatus acusticus ekternus sé-apai ruang telinga dalam disebut Tuli Konduks! , sedang Tuli persepsi disebabkan enyakit i labirin, reseptor telinga dalam, nervus cochlears, Nucleus cochlearis batang otak atau di kortek auditorik. | Pemeriksaan pendengaran meliputi tes bisik atau gesek, j Schwabach, Rinne ,Webey am, Sedangkan gangguan Cervus vestibularisSdapat _menyebebkan vertigo, rasa tidak stabil, kehilangan Keséimbangan, nistagmus dan ‘salah tunjuk atau past pointing. Pemeriksaan nervus vestibularis | meliputi, tes Romberg, tandem gait, tes telunjuk hidung, can tes | | Kalori, \ Da Tes oe Sarat WV Caatteane Tor hy Perseir Teeny Rendukst @ RINE “"_@ WEBER eae at : Melakukan tes visik «tau dengan menggesekkan Pemeriksa paris tells sanderita, telinga kanart iy larita “net 2idingkan kanan dan Kir. \T jari-jari kkini bergantian, 7 gaps tala | 512 Hz, lengen Garp t2l2 setelah tidak mendengar | Scanned with CamScanner maka garpu tala diletakkan Gi dekat tel Pemeriksa, ga masin mendengar maka Schwabach memendck ene rer an Garpu tala 128 Hz atau 512 Hz, pangkal garpu tala diletakkan di mastoid penderita, ” suruh Pasien imendengarkan, bila sudah tidak terdengar ‘engan garpu tala didekatkan di dekat telinga penderita , bila masih terdengar maka Rinne positif, maka Rinne posit, em } Pree Solanatteldeum FH Sesudil dak dendar Plndabkan hedepan linge 1 ae Zo mean enter LQ Mle Ponti Noort TAR] ones eee > Rinne Stir Pek ends " . ‘Mbunyikan Garou tala 128 Hz atau $12 Hz, di ditempelkan Gi vertex kepala pasien tepat di garis tengah, suruh pasien mendengarkan, dan. merentukan telinga mana yang lebih eras bunyinya, bila, lebih eras Kanan maka Weber | Bteralisasi ke kanan. Menentukan_tuli_konduktif, dengan ciri-cirl pendengaran berkurang, Schwabach memendek, Rinne negatif, Weber lateralisasi ketelinga sakit. Menentukan ersepsl, dengan ciri-ciri_pendengaran berkurang, Schwabach memendek, Rinne positit, Weber lateralisasi ke telinga sehat. saad Tes Weber 7 \\ res vemana? 5. ‘istagmus he Pada kedua mata penderita apakah ada nistagmus, niece” mata diam dan’ mata bergerak. Tentukan arah Be3TUS dengan melihat fose cepatnya, nystagmus disebut ah cepatnya, j&Tes Rombe, Pemer 9 TKSa slap dibelakang pasien, menyuruh penderta_berdiri Scanned with CamScanner OM bawah agak dengan Kedua Kaki rapat, kedua tangan lurus kel —-“tegak er entde ash ‘menutup mata, - sur anderitajatuh disebut Romberg posit, catat arah Jatuhnya | Bila pe cuan vestibular maka jatuhnya, bolt os ‘mata terbuka | Bila Se econ atunnyo kesemua arah. Gila gangguan | mmavpeslum jatuhnya bak saat mata terbuka mauput tertutup eum kesisi lesi. Bila gangguan proprioseptif saat mata ania tidak jatuh, saat matd tertutup jatuh kesesnua arah, lan Tandem x Ce rpenaeita berjalan setapak demi setapak menyambung | | Senor tit kaK! Konan dan bu Jat FOR! fat seling mecempel | lihat pasien jatuh atau tidak | jalan 2 meter di garis lurus, at i ie | | sembang, ct ach jatuhnya, event Boge elokkon teal! jaivh Tandem Walking Tes Romberg : Bulg Teampir abawah 1. or Shahdevi NK,Sp.S 2. dr.Bko Ari Setiion,Sp.S 3. drMasruroh Ranayu, MKes NsteuktuR —. dr.M.Dalhar,Sp.S(k) 5. dr.Sri Budhi Rianawati,Sp.S | ere , RES TateyN, Connor S, A Systemic Guide to Physical Diagnosis, Clinical Examination, 4°" Edition, APAC Publishers, Singapore, 2001. 2 entiand 8, Statham P, Olson J, The Nervous System Including 2 Eye, Macleod's Clinical Examination, Eleventh Edition, Else, ler, 2005, Camppelt WW, Delon Eaition, Lippincott wi HRoyden Jones } Editioin, 4 19's The Neurologic Examination, 6" illiamis & Wilkins, 2005. R, Netter’s Neurology International Student | CON Learning Systems , 2005. | s!"dsay KW, Ian Bone, Neurology an Neurosurgery Illustrated, | Churchil Livir | & Prigu | ingstone, 2004. dart 2, Neurologi Klinis dal Praktek Umum, Dian Scanned with CamScanner | ae a ‘gseour “Nerv og i (Gl sofaringeus) dan X (vagus) diperiksa bersamaan | Mo fungsi hampir sama. Gangguan saraf IX-X mengakibatkan | forend fcgukar -menelan) Sehingga tersedak, disfonia/ afonia, {7 belakang lidah rasa pahit, gangavan otonom parasimpats | (bradikardia, hipotensi dsb). hs . Gri gangguan n.IX dan X suara “bindeng”, sengau, dysfonia atau ' apori, Uvula asimetri, saat bilang “aagh” gerakan palatum molle gsimetri , saat minum tersedak dan reflek muntah menurun atau negatit_ Anamnees « duu: apotcoh morgalami_grogven menelon 1, Vernet rideau phenomenon | Menyurun pasien buka mulut, suruh pasien bilang “aeagh”, | dengan senter lihat palatum mole apakah eda asimetri arkus | faring atau deviasi uvula. 2. Reflek muntah Menyiapkan spatel lidah dan tidi kapas, menyuruh pasien membuka mulut, dengan spatel lidah ditekan sehingge te dinding faring belakang, dengan lidi kapas sentuh —dinding posterior faring kanan kiri bergantian , apakah ada gerakan tefiek muntah. 3. Disfonia Menyuruh pasien menirukan kata-kata “mama”, haha” dit, | apakah ada gangguan dalam fonasi. i rus Faritg— lihat Krogt lengleungaanya, pepslertye wiei aM chew ee Koran, orcas forring tied |[ebTH rendnH replex ‘month sbiWe Wri Aegah {Terlampir divawah ” . Shahdevi NK, Sp.§ ~~ — ; i 7 Arisetijono, Sp.S lasruroh Rahayu, Mike: 4, of. Data, spStk} . I. Sri Budhi Rianawati, Sp.S A Talley q Ginette 2 ‘Connor S, A Systeinic Guide to Physical Diagnosis, 2 200), *m/nation, 4" Edition, APAC Publishers, Singapore, * Pentiay the Byer, Stathamn P, Olson J, The Nervous System Including t 4 Elser, 9el200's Clinical Examination, Eleventh Edition, 13. cats 2008, Wy o WW, Delong's The Neurologic Examination, 6” Edition, | Scanned with CamScanner MODUL NFUROLOGI 1 KEPANITERAAN UMUM FKUB uw i you |cetelah menyelesaikan tugas modul 1.9. mahasiswa mampu |inelakukan pemeriksaan m.Trapezius, m.Stemocleidomastoiceu: mG [Secaramandii. - — EINE | emo video Pemeriksaan N.XI (00 nan |2 tihan antar teman ee CT Hat Audiovisual (LCD) — TATU | -.cD Power Point pemeriksaan N.XI _ 1 Nervus XI ini hanya terdiri serabut motorik. Saraf ini menginervasi | tot sternokleido mastoideus dan trapezius, i. m.Trapezius > we0uR | _Untuk memeriksa otot trapezius, menyuruh pasien mengangkat bahu kanan dan kiri ke atas pemeriksa menahan dengan | |, tangan, bandingkan kekuatan kanan dan kiri j 2. m.Sternocleidomastoideus Untuk memeriksa otot sternokleidomastoideus kanan, suruh pasien menoleh ke kiri, tahan rahang pasien, lihat } kekuatannyya. Untuk memeriksa otot ini Kanan kiri bersamaan, suruh pasien mem fleksikan kepala ke dada, lihat kekuatannya. | - | Scanned with CamScanner_ qikerjeken / tidak sempurna J membetulkan ke Il dan ke II] MODUL NEUROLOGI 1 KEPANITERAAN UMUM FKUB = NEUROLOGI 1 | 3.40, Nervus XII Oe aah menyelesaikan uges modul 1.10, mahasiswa mampu | q _elakuken pemeriksaan adanya ptosis, strabismus, memeriksa 7 api, reflex caheya, reflek akomodasi, gerakan bola mata secara mandi i aes Sa | (1. Demo video Pemeriksaan Tanda Meningeal | WARAN 2, Latinan antar teman | ry Az Auiovisual (LCD) | ~CD Powe. Point pemeriksaan N.XII 4 €f ini hanya menginervasi otot ekstrensik dan intrinsik lidah, mpunan saraaf ini Gibagi menjadi dua yaitu UMN dan LMN. Pada kelumpuhan UMN, menjulurkan lidah, dapat deiasi Xe sisi yang lumpuh saa tidak aca atrofi dan fasikulasi. Patokan adanye Ceviasi adalah garis tengah atau gigi incisivus, Gangguan nervus | ‘ni ekan mengakibatkan cisartria lingual. | Jenls Dysartria atau pelo , Dysartria Lingual (lesi n-XIl) crinya | eeik Solas ounyi “R™ dan “L", Dysartria Labial (Lesi n.VIl) crinya | |e Seas bunyi "ma", "0%, “B", Dysartria Pharyngeal (lesi IX) |pinl@ Suara "bindeng” atau ‘sengau tidak jelas bunyi “NG”, | atone Starmnaeel (esi A,X) ciinja. svare 6yso0ni, hipepena, ~ $208 bila minum t yy | Inspeks; | L | Hsvuruh pasien membuka mulutjihat apakah ada atrof ida, | sles, deviasi lidah, \ “ia Pasien menjulurkan lidah, lihat apakah ada deviasi ' Catat ara deviasi lida . jes | oat it 7 ‘ | dengor'h Penderita dengan lidahnya, menekan pipi pendesta | ldah pyen 92" Memeriksa menahan pipi pasien, hat kekuatan | ‘Disartig ee” Dergantian kanan dan 1 4 Men litgual i tng Yr - dan POSEN Mengucapican kata-kata wnengancung hurut Menentypst (Pak2h ada gangguan dalam pengucapan. fasigat2a Barese Nx Oe LM yantu ada atrop! cat dah, bila tidak aca tipe UMN Scanned with CamScanner _ [UL NEUROLOGI 2 cePANITERAAN UMUM FKUB JNEUROLOGI 2 t 143, moToRIK » | nyelesaikan tugas modul neurologi 2.1. . mahasiswa ee see sruiskakan pemerixsdan tonus otot, Kekuatan otot, Koordined | ; a Sim —— sve Gerek, adany@ atrOpi, spastisitas, rigiditas, chorea, athetose, balismus, | ‘ejang tonii/klonik secara mandi, ah ‘Demo video Pemeriksaan Motorik an N | 2. Latihan antar tem ae ft Audiovisual (LCD) ty |-CD Power Point pemeriksaan Motorik mm tetas yemeriksaan Motorik YE —eeeeeeeSSSsesesesSsS pemeriksaan Reflek Fisiologis | “Hi ra lammer Reflek | i es) dan PRR APY PR, gates, dan Scanned with CamScanner fimbui oleh regangan otot yang disebabkan oleh} "fefoks OO" sebagai Jawabannya tot berkontraksi. Rasa a etoK) ditangkap oleh reseptor propioseptik (reflek | re ik). | opiosepti Cf Pon sebagai berikut peniaian S<7°0° edapat gurakan reflektorik . apapun ada yerakan reflektorik yang lemah , (kontraksi ott) | @ gerakan reflektorik yang cukup kuat (gerakan seni), terdapat pada i ‘orang sehat / formal +4 gerakan reflektor! melebihi respon umuni (area Penerimaan | meluas), tidak selalu patologis, bila | simetris klonus negatif |at++ — gerakan reflektorik yang jelas meningkat dan patologis L leant Kong), gmetor cc peetle plea He dsl ere Yr 2) Kea didorsplext im Reflek superfisial Merupakan reflektorik yang timbul sebagai | twas | respons atas stimulasi terhadap kulit dan mukosa. Berbeda dengan i refleks dalam, refieks superfisial tidak saja mempunyei busur | refleks yang segmental melainkan mempunyai komponen | supraspiral juga Oleh karena itu refleks supraspinal capat | | menurun atau hilang bila terdapat lesi di busur refleks | |segmentalnya atau bila Komponen supraspinal _mengalami | | Kerusakan. | |Refleks tendon biséps (BPR) saat duduk 4ongon Svpirexy: |}. Mempersilahkan pasien duduk dengan sikap lengan setengah ditekuk di sensi siku, letakkan tangan di lipat paha, atau lengan | bawah pasien diletakkan pada lengan bawah pemeriksa dengan ; ibu jari pemeriksa meraba tendon Biceps. | Sinus: ketukan hammer pada ibu jeri pemeriksa yang Bcmpatkan pada tendon otot biseps terssebut | spon : fleksi lengan di sendi siku i Menentukan rilai reflek fisiologis: - , +1, +2, +3 atau +4 R . Teks tendon biseps (BPR) saat tiduran | setenperankan pasien tidur telentang dengan sikap lengan | t i Gitekuk di sendi siku, letakkan tangan di lipat pana, | Stimulsse Ce7wen ibu jeri meraba tendon Biceps. | Gitempati ketukan hammer pada ibu jari pemeriksa yang ) Pesprattan pada tenon otot biseps terssebut i : fleksi lengan di sendi siku i ienentukan ni ita ref « +3 aa al Falk fisologs: “, +1, i a fleks tej 53. epeeP= (TPR) saat duduk jen, fens2" Pasien duduk, pemeriksa mengangkat siku Simos "92 tergantung ° “SS! ketukan hammer pada tencon_ Scanned with CamScanner __ cc qiseps langsung _- SOE TTISeRS OS Tengan bawah di sendi Respons: Sf Sienentukan nilai reflek fisiologis : - , +1, Mons atau +4 j riseps (TPR) saat tiduran i Rete kan pasien tidur telentang, dengan sikap lengan | vs Mamean otekuk di sendi siku, letakkan tangan di pat pana | ranUasi ketukan hammer pada tendon otat triseps langsung. Respons: ekstensi lengan bawan di sendi siky Henentutan nilai reflek fisiologis : -, +1, +2, 43 atau +4 Refleks tendon lutut (KPR) saat duduk 5, Mempersilahken pasien duduk dengan sikap kedua xak.nye digantung Stimulasi : Ketukan hammer pada tendon patela Respons : tungkai bawah berekstensi Menentukan rilai reflek fisiologis : -, +1, i 42, +3 atau +4 Refleks tendon lutut (KPR) saat tiduran 6 Mempersilahkan pasien tidur telentang dengan sikap | Pemeriksan mengangkat lutut pada poplite= | Stimulasi : ketukan hammer pada tendon | patela Respons : tungkai bawah berekstensi | Menentukan nilai reflek fisiologis :-, +1, | 42,43 atau +4 abi cob ls iva geceen seticks tendon Achilles (APR) saat duduk I vl lempersilahkan i Ik de ikap kedua kakinya moa . pasien duduk dengan sikap v inte nye Fle fe'Gantung, “pemeriksa —mendorsofleksikan kaki —pasien maksinval ‘Stimvlog + Ketukan pada tendon Achilles spons : Piantar fleksi kaki fenentukan nilai reflek fisiologis : - 2, +3 atau +4 +1, Refleks tendon lutut Mempay Pergela ‘mul (KPR) saat tiduran ‘silahkan pasien tidur telemang dengan sikap an kaki ailetakkan diatas tungkai bawah anya ‘Sst: Ketukan hammer pada tendon Respons : tung Nene gt UGKS! Bava Derekstens! + ‘8N Nilai reflek logis :-, +1, " Stu +4 ee REFLEK, Refieks hae ERFESIAL t dinding perut es Scanned with CamScanner _—~—, catinan antar teman aT BANTU WaT TAR BELAKANG FROSEDUR, ——“yguROLOG! 2 _ MODUL NEUROLOGI 2 KEPANITERAAN UMUM FKUB 2.3, REFLEK PATOLOGIS dan REFLEK REGRFSI gaqelan menyelesaikan tugas modul neurologi 2 2.4. mahasiswa meompu melakukan pemeriksaan reflek patologis di tangan, di tungkai dan reflek.regresi / primitif secara mandi demo video Pemeriksaan Reflek Patologis dan Regresi lat Audiovisual (LCD) “cD Power Point pemeriksaan Reflek Patologis dan Regresi - - Lampiran Modul Neurologi 2 Reflek Patologis dan Regresi lah refleks-refleks yang pat ‘Gangkitkan pada orang normal, kecuali pada bayi dan anak kecil. | | Refleks patologi Kebanyakan Derupa gerak reflektorik defensive atau postural yang pada-oreng dewasa sehat dikelola dan ditekan oleh aktivitas susunan piramidalis. Bayi atau anak kecil umur 4-6 tahun belum memiliki susunan piramidalis yang bermielinisasi penuh sehingga | aktivitas susunan piramidalisnya belum sempurna. | \ REFLEKS PATOLOGIS KAKI . Refleks Babinski / Extensor plantar response | Melakukan penggoresan telapak kaki bagian lateral dari tumit melengkung sampai pangkal ibu jari, dekekon don gares ompé nyt Menentukan reflek Babinski positif bila timbul dorsum flexi 94 itujari kaki., diikuti pengembangan dan ekstensi jeri-jari kaki (oP? (fanning) Refleks Chaddock | Melakukan penggoresan terhadap melingkari inaleolus sempai kulit dorsum pedis bagian lateral atau eksterna, hasil positipnya , sama dengan reflek Babinski. \ Refleks Oppenheim Melakukan per 2 3 gurutan dari proksimal Kedistal secara_keras | feeson Jari telunyuk dan iujari tangan terhadap kulit_ yang Menutupi os tibia atau dengan menggunakan sendi :nterfalangeal [21 elunjuk dan jar, tengah dengan iangan mengepal, hasil ‘Ny sama dengan reflek Babinski. Refleks Gordon pre gosmocnerni Melakukan pemencetan otot betis secara keras, hast positipnya 5. Rad Gengan reflek Babinski fleks Schaeffer Melakukan pemencetan tendon Achilles secara Keras, Nasi : sama dengan reflek Babinsk~__ + Scanned with CamScanner = — — — _ —Faffels COME ian Jari kaki Keempat pasion, 6 plantar | relakuleT axsimmal , dilepas, hasil positipnya sama dengan reflek fieks! * sat pATOLOGIS TANGAN | Rept gmner pesieks TOT 0 fleksikan jari tengah pasien, kemudian | 7. mer |" pemerlts2 re colekan pada jung jari tengah , hasil positipnya encol i | mete Jan telunjuk dan ibujar serta jarani lainnya | a | getiap Kali dicolek-colek \ is Hoffman | ane tsah vrasien dijept dan digoreskan pada kuku dengan ‘jung Kuk nyjart pemerksa akan diikuti fleksi sejenak ibujari, | Sa telunjuk serta jaja lainnya setiap kali kuku Jari tengah | digores | peFLEKS PATOLOGIK PETANDA REGRESI | Reron reflektorik yang secar@ fisiologik bangkit pada bay tidak Pot djumpai pada anak-anak yang sdah besar atau dewasa, apaila pads orang deviase dapat atimeukan maka ity menandekan | | kemunduran fungsi susunan saraf pusat, terutama lesi lobus | frontalis, ic gokela | 9, Refleks menetek . ‘indo | Sentuhan pada bibir akan diikuti gerakan bibir, lidah dan rahang ee org opal bawah seolah-olah menetek. M 124 10, Snout refleks sie Pengetukan pada bibir atas maka bibir atas dan bawah 1 aed atau kontraksi otot-otot sekitar bibir atau bawah dung | 11, Refleks memegang | | Penekanan atau penempatan jari pemeriksa pada telapak | tangan pasien maka tangan pasien akan mengepal 2. Refleks palmomental Penggoresan dengan ujung pensil atau ujng gagang palu refleks | ‘en wep kulit telapak tangan bagian tenar maka didikuti | 1, {aks otot mentalis dan orbikuaris ai ister! [13 Refleks tonik leher Nanaia asin diputar kesamping maka lengan dan tungkai {2ng ahadapi menjadi hipertcak dan ekstens sedangkan | Been dan tungkal dibali wajan menjadi hipertonik dan fleksi. isanya dijumpai pada demensia, proses desak ruang } cm KU int Way eT | akranial, paralisis pseudobulbaris, atau sindroma post stroke. , | Wu) i i fea dibawah a dr. Shahdeyi RUtyy 2-81 Bo i ser DS 4. Mascuroh Ranayu,tikes . <, pana Sp S(K) = Nye Banat Sp Ss = nys "=Y NJ, O\Connor 5, '& Systemic Guide to Physical D'as0s Scanned with CamScanner UAT BANTU WAKTU LATAR BELAKANG + Alat Audiovisual (LCD) aaa + CD Power Point pemeriksaan Sung + Jarum bundel 20 buah - Bulu kuas / kapas kering 20 buah ~ Garpu tala 128 Hz dan $12 Hz 5 buah ~ Lampiran Gambar Modul 2 Sensoris § buah orisik Pemeriksaan sensoris merupakan bagian dati pemeriksaan neurologi yang aikhususkan pada kelainan-kelainan sensibilitas, yang disebabkar, lest pada susunan saraf aferen. Bila terjadi Kelana sony Ss es Fr yang mencerminkan lokalisasi lesi di susunan aferen. — Jenis sensibilitas tersebut antara lain: 1.) Sensibilitas protopatik atau eksteropatik, yaitu 1252 veri. suhu, dan raba; 2.) Sensibiltas proprioseptik yaitu perasaan gerak, getar, sikap, dan tekan, |SENSOR) PROTOPAT IIT 7 PROSEDUR | | I, NYERI 1+ Mempersiapkan alat yaity jarum bundel, roda gigi (rader) yang {ajam can memberi informasi ke penderita apa yang mau kre kerjakan, 2. Mempersilahkan pasien harus menutup mata, 3. Melakukan_ pemeriksa: ukaan kulit pasien mulai dari @ proksimal) disesuaikan Gengan dermatom. Bandingkan sisi kanan dan kil, sisi_ yang Sianggap normal dan yang sakit, bandingkan juga distal dan Proksimal. ‘4. Menggambarkan kelainan nyeri berupa titik-titix, sesuai dengan Germatomnya, atau sesuai pola gangguannya. TL, RABA. 5: Mempersiapankan lat yeitu kuas_halus, kepas dan member | informasikai n ke penderita apa yang akan kita kerjakan, &. Mempersiiahkan pasien harus menutup mata, | Seutas kapas yang digulung lancip ¢igoreskan pada permukaan | kalit dari distal ke proksimal, bandingkan kanan Gan Kiri, sisi normal | dan sisi yang s sakit. Sisi tubuh lateral kurang peka dibanding sisi Medial/mesial, 8. Mengagambarkan kelain: Gengan dermatomnya at \ ‘an nyerl berupa arsir garis miring, sesuai tau pola ganguannya, Md SUHU Mempersiapan alat yaitu satu botol / tabung reaksi yang berisi air Ben’s Sengan sunu 40 ~ 45°C dan si.u berisi air dinginfes batu dengan 5 uhu 10 = 15°C, Sebaiknya botol dibungkus kain untuk 10, Tembuat botol betul betui kering, 20. Memberi informasi ke penderita apa yang ekan kita kerjakan, » Mempersitahkan pasien harus m Memeriksa rasa dingin d 989 panas ditempelkan bi enutup mata, jan panas bergantian, cengan botol dingin ergantian pada kulit pasien , menanyakan Scanned with CamScanner r = Gingin atau panes Yalu dant ata ke pa [apa repean Kanan an Kir, yang vee dan sisi yang Sage dil ~ 1v, PROPRIOSEPTIF isi / Rasa gerak pasif Tes hosie [ moclian Ke penderita apa yang mau kita kerjakan, | 15. vempersilahkan pasien harus menutup mata, | 1h Mfelakukan tes posisi/ perasan gerak pasif yaitu gerakan | ada anggota gerak pasien yang diskge Oleh pemeriksa: 6.’ Menggerakan Ibu jar Rak stot Jari tangan, i “ memegang bagian lateral jari, i Tes perasaan getar 2 17. Mempersiopkan lat Sekente? 228 He dan 512H2 dan member informasi apa yang dilakukan 18. Mempersilahkan jJasien harus Menutup mata, is bol a! 19° Mem fier eed Perasaan getar (bukan tekan) dan kad rasa dingin, Taba, bunyi atay Garputala dan ta okay emetiksa_getaran ini hentikan thavee | ‘yekan pada pasien apakah masin teraca getar. | Perasaan nyeri dalam 22 Memencet otot-otot di lengan atas, lens fh untuk mengetahui lesi pada furl tabes dorsalis: Tanda Abadie ! 'gan bawah, pana, betis, Hal lus posterior. Tanda kelainan Menekanan atau pemencetan kuat membang Pada tendon achilles tidak nbangkitkan nyeri Jp. Pain’ atau mer geluhnya terlambat (“delayed | menekanan atau prinencetan kuat pada nervus ulnaris i sulcus lnatis tidak, membangkitkan nyeri atau (“delayed pain”) anda Pitres * Menekanan at; aU ("etayed ape encetan pada testis tidak menimbukan nyeri RR (delayed pain”) e ———_. Team dibawah ee Scanned with CamScanner apangistkan nyert atau (“delayed pain") pemencetan pada testis tidak menimbulkan nyeni gaerjohan lengkap dan Betul 5 eee oak aikerjakan atau salah XB sobagaian dikerjakan / tidak sempurna ‘ngulang’ membetulkan ke II dan ke Il] MODUL NEUROLOGI 2 KEPANITERAAN UMUM FKUB. NEUROLOGI 2 yout weyuDUL E 5s KHUSUS oS ~ telah menyclesaikan tugas modul neurciogi 1eARNING mahasiswva_mampu melakukan pemeriksaan sensoris khusus OgCTIVE PEMBELUARAN 2. Latihan antar teman va + Alat Audiovisual (LCD) CD Power Point pemeriksaan sensoris khusus juremvty > 22Tum bundel 20 buah Sekrup, kancing baju, gabus, kudus kayu kecil, xaret masiny2 10 buan DISKRIMINASI Adalah pemeriksaan untuk fungsi proprioseptif dan fungsi analisa | kortek parietal (area $ dan 7) yang disebut juga Gnosia Tacti, | Bngguannya disebut Agnosia Tactil, pemeriksaannya meliputi Tes | Rtereognosia, Gramestesia, Topagnosia, Fingergnosia, Diskrimina- 2 ——ttik, Barognosia, Diskriminasi kanan-kinl, _ 4 UtaR HUiayg _- PEMERIKSAAN SENSORIS KHUSUS | Remeriksaan ini tidak selalu diperiksa.setiap pasien hanya padia j 'nétasi, Kelzinan atau keluhan tertentu, Pemerksaan ini tert atas © j BEAKANG 1. Unermitte 6. Sicard 2 Valsave 2. Patrick 3. Natfaiger 8. _Kontra Patrick 3 Lasseque 9, Tinel 5. B:esare |. Phalen Scanned with CamScanner souk £6 PERASAAN DISKRIMINAST . 1 ereognosis arsaacina alat (kunci, vang logam, kancing, cincin ci), member ig Momesi ‘apa yang akan dilakukan, | mempersilahkan pasien harus menutup mata, 12 Teletekkan benda didalam tangan pasien, Mem p meraba-raba benda tersebut dan identifikasi ter dirabenya persilahkan pasien rhadap benda yang Perasaan gramestesia |, Mempersilahkan pasien harus menutup mata. 5, Pemeriksa membuat tulisan satu huruf atau angka oi telepak tangan pasien dengan benda runcing, Mempersilzhkan pasien menebak tulisan tersebut. Perasaan diskriminalissi dua titik : 6, Mempersiapkan 2 jarum bundel dan memberi informasi apa yang akan dilakukan, 7, Mempersilahkan pasien harus menutup mata. 8, Melakukan tusukan dengan 1 atau 2 jarum pada kult pasien ¢i dua tempat dalam waktu yang bersamaan pada Jarax tertentu 9. Menentukan pada jarak berapa cm/mm — dapat mengenali dengar, jelas 2 rangsangan tersebut. Jarak normal: Lidah 1 mm, ujung jari tangan 2-7 mm, dorsum manus 20-30, ‘elapak tengan 8-12 mm, dada-lengan tawah-tungkei Davian 50 ™m, Punggun3-lengan atas dan paha 70-75 mm, jeri kaki 3-8 mm. \Perasaan barognosia 10, Mempersiankan alat sekrup, kancing, karet, gabus dan member |, imformasi apa yang akan dilakukan, 11. Mempersilahkan pasien harus menutup mata, 2, tttetakkan benda satu persatu diatas telapak tangan pasien n | pat@mpersilahkan pasien untuk memberitahukan terouat dari han apa (berat yang mana) barang-barang yang diberikan |, Padanya, |Perasaan Topognosia O° Mlempersiahkan pasien harus menutup mata dan member 14, Merge! 288 yang akan dilakukan, _ 2kukan perabaan dengan jari nada beberapa basian kul Faslth, Mempersiiahkan pasien memberitahukan bagian tusun "2 Yang disentuh oleh pemeriksa. PE MERIKSAAN SENSOSIS KHUSUS Uerm iermitte Members inf Tinformesivan yar ahulu ke pasien. ng akan dilzkuxan 20 mn Scanned with CamScanner jamegang Kepald pasien di vertek dengan kedua tarigan, tekan emer apakah ada nyeri menjalar radikuler, miringkan kepala xeon xe ki Kemudan Kekanan lalu tekan dengan kedos tangan eeenksa, tanyakan apakah ada nyeri menjalar (radikular) dan Monanyakan menjalar ke dermatome mana, bila timbul ryer menyalar (radikular) disebut positip, i Valse mperslahkan pasien mengejan_kemudian tahan nafas J seberapa cic. apakan ada nyeri radikular dan menanyakan | | menit/ menjalar ke dermatome mana, bila timbul yer menaier | 9 Ahk Csakular) aisebut postin. Naffriger 18, Memberi informasikan yang akan dilakukan dan minja ijin dahulu ke pasien, 19, Menekan vena jugularis kanan dan kiri pasien bersamaan selama nuteriegS hom 10 ment apakah nyeri radikular, dan menanyakan ményalar Ke dermatome mana, bila timbul ‘nyer| ‘menjalar (radikular) disebut positip. Lasseque (SLR = Straight Leg Raising test) | £0. Mempersiahkan pasien tidur terlentang, mem-lieksikan tungkai Bawah pada sendi panagul dengan tungkai bawah ekstensi pada sendi lutut, Kanan dan kiri bergantian. 71, Menentukan tes Lasseque positf.bila ada nyeri radikular dengan judut kurang 60°, mencatat hasil positip, sudutnya. o poron: \sreq + pd sot 30° sebelaH Koren, | Bragard ‘ 22 Melakukan tes seperti Lasseque, tetapi dengan ditambah men- orsifeksi kaki Menentukan tes Bragard positi.bils ada nyeri radikular dengan | Sudut kurang 60°, mencatat hasil positip, sudutnya. Sicard | 24. Melakukan tes Seperti Lasseque, tetapi dengan citambah men- | 35, CrsiMeksi ib Jari kaki * Menentukan ‘tes Sicard positif.bila ada nyeri vadikular dengan | “tout kurang 60°, mencatat hasil positip, sudutnya. ' Pati ekstansf@bere ¢ fleksi, abduksi, rstasi eksternal dan 28. Memper . ; myers Siiohkey pasien tidur terlentang, tumit deri tuagkai yang Tun oi Tutut satunya, kemudian tangan kin! pemenks: Hemegang dapat paha dan ditekan ke bawah, bila t Si sendy Panggul (Corae) dise! oul (Coxac) disebut rositip, Konia lols loteRis Stempel ke vi on tkstensiy. rik (Fadire: fleksi, adduksi, rotasi internal dan 2 ida . meme /@hk2n pasien tiour terlentang, tangan kin pemerikca tut S209 Haut, cangan kanan pemeriksa memegang tumit Can elle wah. KS Dawah se it Kot keatas, bila Tolleglae ns £2. baNaN sedang tumit diang ti 5 eblis ditempol ke be Scanned with CamScanner 3, cendi panggul (Covae) disebut positip. vat penifer yang akan diperiksa, positif bila ada ajar 5e5u2i dermatom dari lokasi ketukan .ada sindroma semua jepitan saraf diperiksa p S eh Oral ee Ie an volar fleksi Kedua tangan pasien dan tempelkan paca neta gan dan tekan Kedua tangan pasien yang sudah get (2B yeti ee tal. Seri xed, Serr ea y. rod | jpnal | (8 | Terlampir dibawah fs 1, 61, Shahdevi NK, Sp.S |2.4r. Eko Arisetijono, Sp.S (3. dr, Masruroh Rahayu, MKes ymin |4. dr. M.Dalhar, Sp.S(K) |5. deri Budhi Rianawati, Sp.S. 1.Taley NJ, O'Connor S, A Systemic Guide to Physical Diagnosis, Clinical Examination, 4'" Edition, APAC Publishers, Singapore, i 2001. 2. Pentland 8, Statham P, Olson J, The Nervous System Including | fs Eye, Macleod’s Clinical Examination, Eleventh Edition, Elsevier, | 2005. '3 Campbell WW, DeJong’s The Neurologic Examination, 6" Edition, | tpiocoe Williams & Wilkins, 2005. ee orden Jones JR, Netter’s Neurology International Student ‘toin, ICON Learning Systems , 2005. 5 Line cnnti#” KW, lan Bone, Neurology and Neurosurgery Ilustrated, Tuc Lvingstone, 2004 "iguna Sidarta, Neurol eh, kara, 1999 Lmbantobin eqn OONY SM, Neurotdgi Khnik, Pen y Editon, FkUl, 2006. ain Pes logi Klinis dalam Praktek Umum, Dian weriksaan Fisik dan Mental, Scanned with CamScanner —sen tidur terlentang, tumit dani tun _=gigncan peste’ satunya, Kemudian tangan Kiri pemeriksa ra dan ditekan ke Dawah, _ bila terdapat nycri| i (coree) disebut positip. ul (Coxe gkai_ yang ksi, adduksi, rotasi internal, ekstensi), | cers Fates! internal, ekstensi), gasien tidur terlentang, tangan kin pemeni sen Pgngen Kanan pemeriksa memegang tumit dan Meveswan sedang tumit diangkat keatas, bls terdapat i) panggul (COxe2) GisebUt positip, fa nyeri sar sesval dermatom dari lokasi Ketukan kedistal, Sering || sreraat | gaa sincroma semua jepitan saraf 2 icles war Teas Wedha rgan | pusgung tengan dan tekan kedua pasien dan tempelkan pada] tangan pasien yang sudah| | | fess, tes positip bila ada nyeri menjalar ke jari-jari, | Bits V ia cikerjakan lengkap dan Betul | fejTews x bib tidak cikerjakan atau salah | BiTeca — bila sebagaian dikerjakan / tidak sempurna | Reletenpetan mengulang/ membetulkan ke II dan ke Il | MODUL NEUROLOGI 2 KEPANITERAAN UMUM FKUB 7ouNEUROLOGI 2 : — | i _. | Suu 2 si Luhur Kortikal | | tamng saikan tugas modul 2.6. mahasiswa mampu melakukan | hey Rel tuner Kortikal terutama Fungsi barbahass (Afasia) | Ki v1 i Mental Status Examination secara mancir, | ELAM 1. Demo Pemar | ALO Dacha eMerks2an Fungsi berbahasa dan MMSE (Ko) Point pemeriksaan Fun si be Pen neUKSAAN FUNGSI LUHUR / MENTAL merge HA Function } 2P fungsi luhur berkaitan Gengan fungsi Kortek di otak besar, aN ini terdiri atas : S.A 9. berhitung gr musatan Perhatian h. abstraksi i. gnosis a J. Draksis - i ~getahy any io "@spon emosional Scanned with CamScanner y raisin i Fanve Gikhususkan pada berbahaea (aaa) Fat Pe ini mental state examination), 7 Remar dan MMSE (rm FASTA peMERIS AA satu gangguan berbahasa dimana terjadi gangguan | Nasi 2 a dengan sekelilingnya. Syarat pemeriksaan afasia adalah tidak | tamu an derajat Kesadaran, Daler berbahasa tercakup berbago ata Ppvan 6 langkah yaitu : ‘erjcara spontan (fluently) komprehensi (comprehensive) mengulang (repetition) menamai (naming) , membaca (reading) {, menulis (writing) “ Seam pemeriksaan afasia ini semua komponen di atas. diperiksa | tersendir, pembagian afasia berdasarkan gangguan komponen yang | terjadi. ves ose Yang utama : Afasia Motorik (Broca), Afasia Sensors, Afesia | Global, Afasia Konduktif, Aa tikal Motor, Afasia Transkortikal | Piso dan isi / 3 dak paham coba memerintah dengan | | at ah Gerakan motork, baik verbal ataw noe verbal, at tangan ke pasien bisa | bila tidak | 4 i igkat tangan pasien oleh pemerikea aan 7 20entar, bila bisa mal ahasa iti mpersiahkan paid Repetition) Satu katy Pesien mengulang apa yang diucapkan pemeriksa, Fetackary | R22, beberapa kata atau kalimat, contoh: mengulang sMPerian nee a 1 Nama benda, kota, angka 1 Men enda (Naming) tanya PEN bend i enda sedethana’ di sekitar pemeriksa/pasien, bai 8 benda ter. e =. a Sebut, bila bisa maka Komponen penamasn 1S. Met”® dan Mens 1. acTeesiatetls Henan dak,” PaSien membaca dan ‘menulis apakah ada gangguan Nyy . ‘* Sent ens Afasia ST Slob ie Asa : Atasia Motorik (Broca), Afasia Sensoris, otal Sensqnt ChOUKti,Atasia Transkortval Motor Masa * Tabel dan Alg emeriksaan Afasia) _ Scanned with CamScanner

Anda mungkin juga menyukai