Anda di halaman 1dari 3

Kemiringan lereng

Kemiringan lereng merupakan derajat beda tinggi dari suatu tempat ke tempat yang lain
diukur dari garis lurus mendatar, sehingga didapat besaran kemiringan lereng. Semakin besar
nilai kemiringan maka semakin terjal lereng tersebut, begitu pun sebaliknya semakin kecil nilai
kemiringan maka semakin landai lereng tersebut. Pada umumnya dihitung dalam besaran persen
(%).

Berdasarkan pada peta kemiringan lereng Kelurahan Jodipan dan Kesatrian yaitu
menggunakan 7 pengklasifikasian, dengan pengklasifikasian terendah yaitu 0%-2%, dan
pengklasifikasian tertinggi 25%-38%. Ada pun daerah dengan topografi landai terdapat pada
daerah Kelurahan Kesatrian dan Kelurahan Jodipan bagian barat, dengan besar kemiringan 0%-
9%. Sedangkan daerah yang memiliki kondisi lereng yang terjal berada pada daerah yang dilalui
DAS Brantas dan juga merupakan pembatas antara dua kelurahan tersebut.

Kemiringan lereng yang terjal tersebut diakibatkan dari proses erosi dari aktivitas aliran
Sungai Brantas tersebut. Semakin curam suatu lereng maka akan menyebabkan semakin tinggi
juga tingkat erosi yang ditimbulkan. Dapat diketahui berdasarkan peta kemiringan lereng kedua
kelurahan tersebut berada pada daerah aliran sungai yaitu memiliki kemiringan 13-38%, dimana
pada daerah aliran sungai tersebut merupakan daerah yang rentan terhadap terjadinya erosi.
Sehingga pada daerah tersebut kurang tepat jika digunakan untuk daerah pemukiman mengingat
potensi bahaya erosi yang cukup besar.
Peta kemiringan lereng daerah Jodipan dan Ksatrian
Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan adalah bentuk campur tangan manusia dalam memanfaatkan sumberdaya
lahan untuk menunjang kesejahteraan hidup. Kelurahan Jodipan dan Kelurahan Kesatrian
memiliki luas wilayah 196.35 km2, dengan penggunaan lahan berupa vegetasi atau lahan terbuka
yang sedikit sekali yaitu hanya sebesar 3 persen saja. Minimnya luasan penggunaan lahan berupa
vegetasi atau lahan terbuka yang ada, menjadikan penggunaan lahan tersebut untuk tidak
diperhitungkan.

Kemudian penggunaan lahan yang paling dominan adalah pemukiman atau lahan terbangun
dengan persentase sebesar 97 persen. Daerah pemukiman tersebut juga dimanfaatkan sebagai
tempat wisata yang dapat digunakan sebagai spot foto yang menarik dengan ditambahkan
berbagai macam warna-warni cat serta gambar-gambar menarik pada setiap dinding rumah
penududuk setempat. Wisata tersebut diperkenalkan dengan nama Kampung Warna-Warni
Jodipan dan Kampung 3D yang terletak di wilayah Kelurahan Kesatrian.

Peta penggunaan lahan daerah Jodipan dan Ksatrian

Anda mungkin juga menyukai