Anda di halaman 1dari 13

KEBERSIHAN LINGKUNGAN

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


Pendidikan Kesehatan Sekolah
yang diampu oleh Ibu Isna Khuni Mu’alimah, M.Pd

Oleh:
Blitztara Ammar Nusantara 1886206027
Muhammad Sultonudin 1886206050
Sholihudin 1886206004

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SOSIAL
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
MEI 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kebersihan Lingkungan”
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kesehatan Sekolah. Tidak lupa
penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Ibu Isna Khuni Mu’alimah, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah
Pendidikan Kesehatan Sekolah.
2. Teman-teman PGSD Offering A3 angkatan 2018 atas kerjasamanya.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
demi terselesaikannya makalah ini dengan lancer. Semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan kalian, Amiin.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan yang terdapat didalamnya, untuk itu peneliti sangat mengharapkan
adanya kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan ini. Akhir kata tim penyusun berharap semoga makalah ini berguna dan
bermanfaat bagi para pembaca dan penyusun selanjutnya.

Blitar, 20 Mei 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................
1.1. Latar Belakang ................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ...........................................................................................
1.3. Tujuan .............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................
2.1 Pengertian Kebersihan Lingkungan Sekolah ...................................................
2.2 Pengaruh Kebersihan Lingkungan Tehadap Proses Pendidikan Anak.............
2.3 Upaya Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Tehadap Proses Pendidikan
2.4 Penerapan Kebersihan di Rumah......................................................................
BAB III PENUTUP ..............................................................................
3.1 Simpulan...........................................................................................................
3.2 Saran ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.


Dalam proses pembelajaran terdapat banyak faktor yang harus
diperhatikan. Beberapa faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain,
diantaranya faktor internal guru dan faktor ekternal. Faktor internal adalah
segala hal yang diperlukan guru untuk mengajar dan membuat diri seorang
guru merasa nyaman ketika berada di dalam kelas. Beberapa faktor tesebut
berupa persiapan dalam mengajar seperti materi pembelajaran dan alat
praktek untuk mengajar. Sedangkan faktor eksternal adalah segala hal yang
berada di linkungan sekitar yang membuat murid dan guru menjadi nyaman
ketika proses pembelajaran berlangsung. Contoh dari faktor tersebut adalah
kebersihan lingkungan kelas
Kebersihan lingkungan baik di Rumah maupun di Sekolah menjadi
faktor paling mempengaruhi dalam keberlangsungan proses pembelajaran.
Kebersihan lingkungan menjadi alat ukur dalam melihat keaktifan murid
ketika proses pembelajaran berlangsung. Semakin kebersihan lingkungan
terjaga maka keaktifan siswa akan semakin meningkat. Salah satu hal yang
harus diperhatikan dalam pelaksanaan dan perbaikan lingkungan adalah,
bahwa lingkungan tempat manusia hidup.
Pengaruh buruk dari lingkungan sebenarnya data dicegah dengan
mengembangkan kebiasaan perilkau hidup sehat dan bersih serta
menciptakan lingkungan yang baik. Kebiasaan hidup sehat dapat dilakukan
dalam berbagai cara seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
membuang sampah pada tempatnya membersihkan rumah, sekolah da
halamanya. Dari uraian tesebut penulis tertarik untuk menyusun makalah
yang berjudul
1.2. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana pengaruh kebersihan lingkungan terhadap proses pendidikan
anak ?

1
2. Bagaimana upaya dalam menjaga kebersihan lingkungan saat proses
pendidikan anak ?
1.3. Tujuan.
1. Mengetahui pengaruh kebersihan lingkungan terhadap proses pendidikan
anak.
2. Mengetahui upaya dalam menjaga kebersihan lingkungan saat proses
pendidikan anak.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kebersihan Lingkungan Sekolah.
Kebersihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009: 253) adalah
keadaan bebas dari kotoran termasuk di dalamnya debu, sampah, dan bau.
Sehingga setiap manusia perlu menjaga kebersihan agar terbebas dari
penyakit dan udara menjadi bersih. Kebersihan lingkungan dimulai dari
lingkungan yang paling sering melakukan kegiatan kita yaitu lingkungan
tempat kita beraktivitas seperti lingkungan sekolah, lingkungan sekolah
merupakan tempat bagi siswa, guru dan warga sekolah melakukan aktivitas
belajar.
Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungan
dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan
kehidupan yang sehat dan nyaman. ( Hendrariahbo, 2015)
Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat
adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya,
kotor tidak hanya merusak keindahan tetapi, juga menyebabkan timbulnya
berbagai penyakit.
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya
debu, sampah, dan bau.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan
berbagai sarana umum.

2
Kebersihan yang dimaksudkan di sini merupakan keadaan bebas dari
segala jenis kotoran, baik berupa debu, sampah, bau dan sebagainya. Setiap
orang perlu menjaga kebersihan agar terbebas dari penyakit dan udara
menjadi bersih. Kebersihan lingkungan dimulai dari lingkungan yang paling
sering melakukan kegiatan kita yaitu lingkungan tempat kita beraktivitas
seperti lingkungan sekolah.
Lingkungan sekolah adalah suatu tempat bagi para siswa, guru dan
warga sekolah lainnya melakukan berbagai aktivitas dan kegiatan belajar
mengajar, baik siswa maupun guru.
Maka dibutuhkan kerjasama dalam menjaga kebersihan lingkungan agar
tercipta rasa kenyaman bagi seluruh warga sekolah. Bagi siswa agar hasil
belajar siswa semakin meningkat sesuai dengan harapan maka kebersihan
lingkungan sekolah sangat diperlukan sebagai salah satu motivasi siswa
untuk belajar.
Adapun manfaatnya bagi siswa, yakni agar hasil belajarnya semakin
meningkat sesuai yang diharapkan. Jelaslah bahwa kebersihan lingkungan
sekolah sangat diperlukan sebagai salah satu motivasi siswa untuk belajar.
Adapun fungsi lingkungan sekolah dapat membantu peserta didik dalam
berinteraksi dengan semua yang ada di lingkungan sekolah sekitarnya
dengan mampunya para peserta didik dapat beradaptasi dengan lingkungan
di sekolah maka akan tercapai tujuan dalam pembelajaran tersebut. Dengan
kebersihan lingkungan tergugah motivasi siswa untuk belajar dengan baik
agar mendapatkan hasil belajar
Tetapi sering sekali dijumpai lingkungan sekolah yang di sana sini masih
ditemukan sampah-sampah ruangan kelas yang tidak rapi fasilitas
kebersihan seperti kamar-mandi dan kantin yang masih kotor bahkan masih
dapat dikategorikan jauh dari kata bersih. Ini merupakan hal yang harus jadi
perhatian serius dan adanya tindak lanjut dalam penanganannya. Sehingga
aktivitas belajar siswa di sekolah memberikan suasana yang lebih
menyenangkan dan hasil belajar siswa meningkat karena merasa nyaman
berada di sekolah dan lingkungan sekolahnya bersih rapi serta udaranya
segar. Dengan keadaan sekolah yang seperti ini mampu memberi energi

3
positif bukan hanya kepada siswa tetapi seluruh warga sekolah juga merasa
betah untuk berada di sekolah karena lingkungan yang bersih.
2.2. Pengaruh Kebersihan Lingkungan Terhadap Proses Pendidikan Anak.
Dampak dari Kebersihan Lingkungan adalah membuat siswa menjadi
lebih peduli pada lingkungannya. Rasa peduli ini berbentuk sebuah motivasi
dan ajakan dari guru untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Menurut Sardiman yang dikutip Umar dan Lasula (2000) motivasi
memiliki fungsi yang baik dalam kegiatan belajar karena dengan adanya
motivasi akan mempengaruhi kegiatan belajar sehubungan dengan hal
tersebut, ada 3 hal fungsi :
1. Mendorong manusia untuk berbuat sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi
2. Menentukan arah dan perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan dan serasi guna mencapai tujuan.
Meskipun para ahli mendefenisikan motivasi dengan cara dan gaya yang
berbeda-beda, namun esensinya menuju kepada maksud yang
sama, motivasi ialah bahwa:
1. Suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya
2. Suatu keadaan yang kompleks dan kesiap sediaan dalam diri individu
untuk bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak
disadari.
Maka dari itu peran guru dalam memberikan contoh menjadi sangat
penting. Dengan adanya contoh dari guru, murid merasa termotivasi untuk
melakukan apa yang dilakukan oleh gurunya. Mulai dari tidak membuang
sampah sembarangan dan menyiram kloset setelah digunakan. Dari dua hal
yang sederhana tersebut tapi jika dilakukan secara terus menerus maka akan
timbul juga kesadaran yang lainnya khusus dalam menjaga kebersihan
lingkungan.
2.3. Upaya Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Saat Proses Pendiidkan
Anak.

4
Faktor penghambat kebersihan lingkungan sekolah karena kurangnya
kesadaran siswa dalam membersihkan lingkungan sekolah termasuk dalam
kelas. Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika
kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan
dalam proses pembelajaran akan tercapai.
Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja
otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah
terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan
diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan
karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yan tidak nyaman. Suasana
kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau meengantuk.
Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa
meningkatkan prestasinya. Dalam menjaga kebersihan kelas, dibutuhkan
kerja sama antara siswa, guru dan petugas kebersihan sekolah. Siswa adalah
salah satu pendukung kebersihan sekolah, karena jumlah siswa yang sangat
banyak jika dibandingkan dengan warga sekolah lainnya. Siswa yang
memiliki tingkat kesadaran tentang pentingnya kebersihan, maka siswa
tersebut tidak perlu lagi di ingatkan tentang membuang sampah pada
tempatnya ataupun mencoret-coret bangku, siswa akan mematuhi hal
tersebut. Dengan kata lain, siswa yang memiliki tingkat kesadaran yang
rendah tentangkebersihan, maka akan sulit untuk di peringati oleh guru.
Adapun faktor penghambat kebersihan lingkungan sekolah antara lain
sebagai berikut:
1. Kurangnya kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan sekolah.
2. Rasa egois setiap siswa yang tidak peduli terhadap kebersihan dan
kesehatan lingkungan sekolah.
3. Kurangnya perhatian juga menjadi faktor yang dapat menyebabkan
siswa tidak tahu tentang betapa pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan sekolah.
4. Kurangnya peran guru dalam menyikapi masalah kesehatan
lingkungan sekolah.

5
Demi terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah
sebaiknya melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah
tersebut, upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:
1. Guru memberikan contoh bila membuang sampah selalu pada
tempatnya.
2. Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda
ataupun hukuman bagi setiap siswa yang membuang sampah tidak
pada tempatnya.
3. Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri
untuk menjaga kebersihan sekolah.
4. Melarang siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
5. Memberikan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib
kebersihan di sekolah.
2.4 Penerapan Kebersihan Lingkungan di Rumah
2.4.1 . Membuang sampah pada tempatnya
Hal pertama yang harus dilakukan adalah membiasakan diri
membuang sampah di tempatnya. Hal ini merupakan contoh kecil dari
tindakan yang bisa kita lakukan.

2.4.2 .Memisahkan sampah organik dan non organik


Hal kedua yang dapat dilakukam adalah dengan memisahkan
sampah organik dan non organik. Kita bisa mendaur ulang dan
mendayagunakan jenis sampah non organik seperti, botol bekas, kain perca,
sedotan plastik, kertas bekas menjadi kerajinan tangan atau barang dengan
nilai jual yang menjanjikan. Sedangkan  untuk sampah organik, Anda bisa
memanfaatkannya menjadi pupuk organik.
2.4.3 . Menyapu dan mengepel lantai secara teratur
Merupakan salah satu cara untuk menjaga kebersihan rumah tinggal Anda.
Cara ini bisa kita lakukan dengan mudah dan merupakan cara yang cukup
efektif untuk menjaga lingkungan tempat kita tinggal.
2.4.4 .Membuang barang yang sudah tidak terpakai

6
Tidak baik menimbun atau menumpuk barang yang sudah tidak
terpakai. Hal tersebut  hanya akan membuat isi rumah terkesan penuh dan
kotor. Maka dari itu, lakukan kegiatan bersih-bersih secara rutin serta
memilah- milah barang-barang yang sudah tidak berguna atau tidak memiliki
nilai guna.

7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kebersihan di sekolah merupakan salah satu penentu keaktifa siswa,
pretassi siswa dan perilaku siswa yang nantinya akan berinteraksi dengan
masyarakat. Perilaku sehat hendaknya selalu ditekankan guru kepada siswa
baik secara teori maupun praktik untuk perubahan perilaku, salah satunya
melalui upaya menjaga kebersihan lingkungan. Sasaran pendidikan menjaga
lingkungan tersebut antara lain siswa memiliki kesadaran yang tinggi pada
lingkungan sekitar. Guru dan Organisasi Siswa menjadi contoh yang baik
di sekolah dalam hal menjaga kebersihan sehingga berdampak positif
dalam perubahan perilaku hidup bersih di lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat.
3.2. Saran.
1. Bagi guru untuk mempertahankan tingkat pengetahuan siswa melalui
pendidikan kesehatan serta memberikan teladan yang baik kepada siswa
tentang penerapan kebersihan lingkungan sekolah.
2. Bagi siswa agar lebih meningkatkan kesadarannya mengenai kebersihan
lingkungan sekolah dan dapat menerapkan denga benar dalam
kehidupan sehari-hari.

8
DAFTAR RUJUKAN
Abdulallah Idi. 2011. Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat, dan
Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bimo Walgito. 1994. Psikologi Sosial (suatu pengantar). Yogyakarta: Andi
Offset.
Fauziyyah Nur Shofy, 2015, Kebersihan Lingkungan, Bandung, Wordpress
Hasan Alwi, dkk. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Hendrariahdo, 2015, Kebersihan Lingkungan Sekolah, Medan: Wordpress
Sardiman, 2003, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Wahid Iqbal M& Nurul Chayatin. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika

9
10

Anda mungkin juga menyukai