Anda di halaman 1dari 2

KEPEMILIKAN MEDIA

Pada awalnya secara umum tidak terlihat adanya kontradiksi kepemilikan pribadi media
dan dan perannya sebagai saluran informasi dan forum untuk debat politik. Pada saat itu koran
dipandang sebagai media yang selaras dengan suara masyarakat dan media yang mendukung
kebebasan berpendapat. Hal ini berubah seiring dengan semkain mahalnya biaya produksi koran
sehingga membatasi industri koran kecil, sementara perusahaan yang besar memperluas bisnis
mereka, pada saat inilah terlihat adanya kontradiksi peran ideal pers dan kepentingan ekonomi
industri berbasis swasta.

Perusahaan-perusahaan besar terus memperluas bisnis mereka denga melakukan


serangkaian akuisisi industri, hal ini menibulkan keprihatinan tentang adanya kepemilikan
terpusat dalam industri komunikasi. Menurut Murdock dan Golding (tahun, h. 311) Kepemilikan
media massa relevan dengan segitiga struktural-budaya-agensi karena dua alasan, yang pertama
di mana adanya kontrol yang dilakukan atas setiap produksi yang memengaruhi secara langsung,
yang kedua kepemilikan media memainkan peran penting dalam mengatur masyarakat, karena
masyarakat bargantung pada askes ke berbgaai informasi.

Memperluas bisnis dengan mengakuisisi bisnis lain di berbagai bidag industri tentu saja
dapat menciptakan kepemilikan terpusat atau yang biasa disebut dengan konlomerasi media.
Menurut Murdock dan Golding (tahun, h. 311) Konglomerasi pada media dibagi menjadi tiga
jenis yaitu konglomerasi industri, konglomerasi layanan, dan konglomerasi komunikasi.
Konglomerasi industri adalah perusahaan memiliki fasilitas media akan tetapi mengutamakan
pada sektor industri, konglomerasi jasa adalah perusahaan yang berpusat pada sektor jasa seperti
real estate, jasa keuangan dan jasa ritel, dan konglomerasi komunikasi adalah perusahaan
komunikasi melakukan upaya memperluas bisnis dengan meningkatkan potensi jangkauan
sistem komuniaksi dengan mengintegrasi perang lunak & perangkat keras, layanan internet dan
lain-lain.

Pemilik media memiliki kontrol atas media-media yang mereka miliki, pemilik media
dapat mengatur bagaimana jalannya produksi perusahaan sampai out put seperti apa yang akan
dihasilkan oleh perushaan dapat diatur oleh pemilih media, baik dengan adanya intervensi dalam
proses produksi atau dengan menetapkan dan menananmkan pemahaman dan batasan yang
ditetapkan secara keseluruhan, sehingga pemilik media berperan banyak mengenai out put yang
akan dihasilkan oleh suatu media, adanya kendali ini membuat pemilik media kerap menjadikan
media sebagai saran kepentingan politik mereka atau menyalahgunakan kekuasaan mereka.
Selanjutnya, pemilik memiliki kekuatan untuk mempengaruhi startegi apa yang akan perusahaan
lakuka untuk dapat mengahadapi kompetitor mereka.

Anda mungkin juga menyukai